Home / Urban / AWAN - THE NEXT SANJAYA / 29. AKSI GENG THEO

Share

29. AKSI GENG THEO

Author: sutan sati
last update Last Updated: 2023-11-28 22:14:36

Si tambun dan si kurus tercengang melihat mereka sudah dikepung oleh dua puluh lebih anak sekolahan. Meski siswa-siswa ini masih mengenakan pakaian sekolah, namun memiliki tampang layaknya badboy yang suka berkelahi.

Sejak kapan pamor preman sudah menurun? Sampai-sampai anak sekolahan pun berani mengepung mereka. Bahkan selama perjalanan mereka dalam dunia perpremanan, mereka adalah pihak yang selalu menindas orang lain. Belum ada sejarahnya mereka ditindas, apalagi oleh anak-anak sekolahan yang seumuran dengan anak mereka.

Apa mereka semudah itu ditindas?

Tidak ingin harga diri mereka dipermalukan, si tambun segera menggertak sambil menunjukkan ekspresi garang, "Berani mengepung kami? Kalian sudah bosan hidup, hah? Cepat bubar atau kami akan menghajar kalian semua."

Si tambun berpikir, dengan gertakan seperti itu akan dapat menakuti siswa-siswa ini. Tapi, mereka tidak tahu bahwa dua puluh lebih siswa yang mengepung mereka terdiri dari tujuh orang anggota taekwondo dan rata-rata mere
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Rhdnts
Pondok Merah pimpinan siapa?
goodnovel comment avatar
Gfst Dug
gila ada ada kaitan dengan pondok merah, siap menanti updete selanjutnya
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • AWAN - THE NEXT SANJAYA   30. SISI LAIN SEORANG AWAN

    Malam harinya, Awan keluar dengan menggunakan hoodie berwarna gelap dan tudung kepala yang menutupi sebagian wajahnya. Penampilannya terlihat dingin, berbeda jauh dengan kesehariannya selama ini. Jika saja ada yang mengenal siapa Awan dan melihatnya saat ini, mereka akan mengira sedang melihat orang yang berbeda. Awan yang terlihat saat ini, sangat dingin dan mengesankan aura yang tak tersentuh. Seolah siapapun yang menyinggungnya akan berakhir dengan tragis.Awan terus berjalan ke luar komplek perumahan Nadya dan terus berjalan hingga sampai warung dekat gang sekolahnya. Jaraknyanya lumayan, lebh kurang sepuluh kilo dan menempuh waktu tiga puluh menit jalan kaki. Sebenarnya, Awan bisa saja menggunakan salah satu kendaraan koleksi Nadya. Tapi, ia lebih memilih berjalan kaki sebagai pemanasan sebelum beraksi malam ini.Di depan warung sudah menunggu Theo bersama Rinaldy dan juga Mukhtar. Melihat kemunculan Awan di kejauhan, Theo berkata, "Melihat penampilannya yang seperti ini, aku t

    Last Updated : 2023-11-29
  • AWAN - THE NEXT SANJAYA   31. INDAH DIJEBAK

    "Anton, kita mau ke mana?" Tanya Indah saat dirinya di ajak masuk Anton ke dalam sebuah ruko. Di dalamnya cukup terang dan banyak cowok serta beberapa cewek. Malam itu, Anton mengajak Indah keluar dan mengatakan kalau ia akan membelikannya beberapa pakaian kesukaan Indah. Hanya saja, di tengah jalan Anton mengatakan kalau ia ingin mengambil sesuatu di tempat temannya terlebih dahulu.Lalu, sampailah Indah ke ruko yang mereka masuki saat ini.Jika saja ruko tersebut sepi dan terbengkalai, Indah akan berpikiran jika Anton akan melakukan perbuatan tidak senonoh terhadap dirinya. Untung saja, saat mereka datang, ruko tersebut lumayan ramai meski di dalamnya tidak ada isi apa-apa selain orang-orang ini.Anton mengeluarkan seringai licik dan berkata, "Bukankah sudah aku katakan, kita mampir sebentar untuk bertemu temanku. Kalau kamu takut, kamu bisa menunggu di luar." Ucapan Anton terkesan baik hanya untuk menghilangkan kecurigaan Indah. Namun, saat Indah melihat cowok-cowok di sana yang

    Last Updated : 2023-11-30
  • AWAN - THE NEXT SANJAYA   32. APA DIA LAYAK?

    Mendengar ucapan Theo, semua orang tercengang tidak percaya. Theo menyodorkan seorang junior untuk melawan primpjnan STM Dagon? Apa itu mungkin atau Theo terlalu meremehkan Bram?Saat semua orang masih diam, tiba-tiba terdengar tawa keras.Orang yang tertawa adalah Anton. Tentu saja ia mnertawakan Awan. Menurutnya, Awan hanyalah anak kutu buku yang cuma tahu tidur dan belajar. Mana mungkin ia bisa berkelahi? Apalagi sampai berani menantang Bram, orang terkuat di STM Dagon. Bahkan dunia terbalik pun, ia tidak mungkin mempercayainya.Dengan nada mencibir Anton berkata, "Awan mau menantang bang Bram? Apa dia layak? Bang Theo, kalau mau bercanda juga harus lihat-lihat. Dia cuma kutu buku dan bahkan sudah menjadi gelandangan setelah di usir oleh keluarganya sendiri. Kemampuan apa yang ia miliki sampai berani menantang bang Bram?"Anton terang-terangan meremehkan kemampuan Awan. Menurutnya, Awan bukan siapa-siapa. Jangankan menantang Bram, Awan bahkan tidak layak untuk menyemir sepatunya B

    Last Updated : 2023-12-01
  • AWAN - THE NEXT SANJAYA   33. DIREMEHKAN

    "Lu boleh nyerang duluan!""Anggap aja, gue ngasih lu kesempatan. Biar orang-orang yang jagoin lu, gak nganggap gue menganiaya yang lebih kecil nantinya." Ujar Bram dengan tatapan meremehkan sambil melirik Theo, Joe dan beberapa siswa berandal yang mengikuti Awan sebelumnya. Terlihat sekali, kalau Bram ingin menunjukkan kalau mereka semua telah membuat pilihan yang salah dengan melebih-lebihkan kemampuan seorang junior seperti Awan untuk menjadi lawannya, yang menurut Bram hanyalah seorang anak bawang.Meski begitu, Theo, Joe dan yang lainnya tidak menghiraukan sindiran Bram terhadap mereka. Karena mereka yang lebih tahu, orang sepeti apa Awan sebenarnya. Mereka semua sudah pernah menghadapi Awan. Jadi, mereka tidak meragukan sedikitpun kemampuan Awan. Yang ada, mereka justru menatap Bram dengan tatapan kasihan, karena ia tidak mengetahui orang seperti apa yang telah diremehkannya. Dibanding menggubris sindirian Bram, Theo dan yang lainnya justru lebih penasaran untuk melihat bagaim

    Last Updated : 2023-12-02
  • AWAN - THE NEXT SANJAYA   34. LICIK TIDAK ADA OBATNYA

    "Dia- dia bangun? Bagaimana mungkin?" Yang paling tercengang saat melihat Awan berhasil bangkit adalah Anton. Menurutnya, Awan hanyalah siswa kutu biasa dan orang yang selalu direndahkannya. Jelas, ia tidak pernah mengharapkan Awan bisa bertahan dari pukulan Bram. Bahkan kalau bisa, Awan hancur di bawah serangan Bram. Di sisi lain, melihat Awan berhasil bangun setelah terkena serangan bertubi-tubi darinya, membuat Bram terperangah dan tidak percaya. Dia jelas sudah mengerahkan semua kemampuan terbaiknya untuk bisa menjatuhkan Awan barusan. Melihat hasil seperti ini, bagaimana ia bisa mempercayainya? Daya tahan Awan, jelas sangat menakutkan kalau seperti itu. Perlahan, rasa percaya diri Bram mulai menurun.Meski begitu, Bram yang tidak ingin kehilangan muka dihadapan penggemarnya sendiri, bersiap untuk kembali menyerang Awan. Menurutnya, tidak peduli bagaimana Awan berhasil bertahan dan bangkit setelah terluka akibat serangannya. Yang perlu ia lakukan adalah menjatuhkan Awan kembali

    Last Updated : 2023-12-04
  • AWAN - THE NEXT SANJAYA   35. AWAN BERHASIL BANGUN

    Seorang gadis berusia sebelas tahunan, mengenakan pakaian yang terkesan sangat primitif dengan hanya bertelanjang kaki, berlari-lari kecil di sekitar Awan.Meski masih kecil dan berusia sangat remaja, namun ia telah menunjukkan kecantikan yang dapat memikat lawan jenisnya.Awalnya, dia tampak seperti sedang bermain-main, layaknya seorang anak kecil. Namun, Awan yang tidak bergerak dalam waktu yang cukup lama dan dalam posisi tertelungkup, membuat gadis kecil ini penasaran dan perlahan mendekatinya."Kakak, kenapa kamu malah tidur di sini?" Tanyanya dengan polos.Beberapa detik telah berlalu dan ia tidak melihat Awan bergerak sama sekali dan itu membuatnya menjadi semakin penasaran dan sifat jahil khas kekanak-kanakannya pun muncul.Pertama-tama, gadis kecil ini menusuk-nusuk punggung Awan dengan jari telunjuknya. Tapi, karena Awan masih tidak meresponnya, membuatnya mulai merasa bosan.Sampai akhirnya, ia menemukan jika kepala belakang Awan mengeluarkan darah yang cukup banyak. Tapi,

    Last Updated : 2023-12-05
  • AWAN - THE NEXT SANJAYA   36. TOLONG AMPUNI DIA!

    Sebagai jawaban, Bram langsung menyerbu Awan dengan mengerahkan seluruh kekuatannya. "Aaaa!" Bam! Tinju kanan Bram berhasil menghantam wajah Awan dengan telak. Pukulan itu menggunakan seluruh kekuatan Bram dan ia berharap, jika Awan akan langsung jatuh terkena serangan tersebut. Ditambah, jika Awan benar cidera karena hantamannya yang terakhir, ia pasti tidak akan bisa bertahan dari serangan ini. Bayangan Awan jatuh dan kalah, menari-nari dalam pikiran Bram dan itu membuat senyumnya segera merekah. Tapi, apa yang dibayangkan Bram, tidak sama dengan kenyataan yang terjadi. Orang yang ia harapkan jatuh dan kalah, ternyata masih berdiri kokoh di depannya. Awan hanya oleng sebentar dan mengusap tipis ujung bibirnya yang mengeluarkan sedikit darah akibat serangan Bram barusan. "Hanya ini?" Tanya Awan dengan nada mengejek. Glek! 'Oh, tidak!' Ekspresi Bram langsung berubah jelek dan tanpa menunggu respon Bram, kali ini adalah giliran Awan melakukan serangan balasan. Baam! Seranga

    Last Updated : 2023-12-05
  • AWAN - THE NEXT SANJAYA   37. KARINA DALAM BAHAYA

    Awan sebenarnya sangat enggan berhubungan lagi dengan Indah. Karena itu, setelah menyelamatkan Indah, Awan sengaja meminta Mukhtar untuk mengantarnya pulang. Sayangnya, cewek bertubuh semok ini tidak bisa di usir begitu saja.Berbeda dengan Awan yang ingin mengusirnya, Indah justru terlihat sangat ingin menempel erat dirinya dan tidak ingin melepas cowok jenius berparas tampan tersebut.Dengan tatapan memelas, Indah berkata, "Awan, bisakah aku pulang di antar kamu?"Bukan karena Indah tidak percaya dengan Mukhtar atau yang lainnya. Hanya saja, ia merasa lebih nyaman jika di antar oleh Awan. Selain itu, Indah semakin menyukai sisi lain Awan yang ia lihat malam ini. Di mata Indah, Awan terlihat sangat keren ketika bertarung dan berhasil mengalahkan Bram tadi. Bahkan, penampilan Awan yang sekarang tampak masih berdarah itu justru terlihat lebih heroik layaknya banyak cerita pahlawan yang ada dalam cerita novel.Bukankah wanita menyukai sosok pahlawan? Sekarang, ada kesempatan berdua den

    Last Updated : 2023-12-06

Latest chapter

  • AWAN - THE NEXT SANJAYA   191. ANTON YANG LICIK

    Anton menatap iri kemegahan ruangan Nadya dan membayangkan jika ruangan semewah itu menjadi miliknya, tentu saja lengkap dengan perusahaannya.Wajar saja Anton cemburu dengan pencapaian Nadya. Baru beberapa bukan yang lalu Nadya dan keluarganya pindah ke kota ini dan meminta bantuan keluarga besarnya untuk meminta perlindungan dan membantu kehidupan mereka karena Madya Nadya dan keluarganya baru saja di'buang' oleh keluarga Wongso.Siapa sangka, nasib Nadya akan berubah begitu drastis hanya dalam beberapa bulan. Tidak hanya bisa mengenal keluarga kelas satu di kota ini tapi kehidupan mereka juga berubah sangat drastis. Nadya bahkan bisa memiliki sebuah perusahaan yang tingkatnya di atas perusahaan keluarganya dan hanya dalam waktu relatif singkat, status Nadya dan keluarganya bahkan sudah melewati keluarga Dehen.Karena kedengkiannya, Anton coba menghasut keluarganya dengan coba menjodohkan Nadya dengan kenalannya. Tentu saja, tujuan Anton yang sebenarnya adalah untuk memperdaya Nad

  • AWAN - THE NEXT SANJAYA   190. MEMBUKA SIMPUL KE TIGA

    Dinding gua bergetar dan beberapa batu mulai berjatuhan. Gua yang telah ada selama ibuan tahun tersebut sepertinya tidak bisa lagi bertahan.Di saat bersamaan, Awan membuka mata dan aura kuat tampak mengelilingi seluruh tubuhnya.Dibanding sebelumnya, penampilan Awan yang sekarang terlihat seperti seorang pertapa. Rambutnya sedikit lebih panjang serta wajahnya yang tampan mulai ditutupi oleh jambang dan kumis tipis."Haah!" Awan menarik napas dalam dan melepaskannya ke udara dan seketika udara keruh memenuhi udara sebelum menguap tersapu angin.Awan tidak tahu berapa lama waktu yang telah ia habiskan untuk menyerap pil roh. Namun, hasil yang ia tuai melebihi dari ekspektasi naga Ragnarok terhadapnya. Ia telah berhasil membuka simpul ke tiga dan sekaligus mencapai level Pemutusan Roh.Sekarang, Awan dapat merasakan jumlah reiki di dalam tubuhnya meningkat drastis yang membuat tidak hanya kekuatannya meningkat berkali-kali lipat tetapi juga kemampuan persepsinya jadi lebih luas dan ter

  • AWAN - THE NEXT SANJAYA   189. BOCAH YANG BERUNTUNG

    Tanpa terasa dua hari sudah berlalu sejak Awan mulai berlatih teknik pemurnian tubuh naga.Naga Ragnarok yang sedang menjaga api di luar bejana dibuat terkejut begitu bejana tempat Awan berada tiba-tiba retak dan sebuah cahaya menyilaukan keluar dari dalamnya.Tidak lama setelah itu, bejana yang terbuat dari perunggu tersebut pecah dan sosok Awan muncul dari dalamnya dengan berselimutkan cahaya keemasan."Bagaimana mungkin? Dia benar-benar berhasil menyempurnakan tahap pertama pemurnian tubuh naga?" Seru Ragnarok tidak percaya.Bagaimana tidak? Teknik ini sejatinya adalah teknik bangsa naga karen mereka terlahir dengan fisik khusus dan juga api bawaan yang sudah ada semenjak mereka lahir.Namun, Awan menggunakan cara yang berbeda yaitu dengan menggunakan elemen air untuk mengendalikan amukan api saat pemurnian tubuh naga.Tidak hanya berhenti disitu, Awan juga berhasil menyempurnakan teknik ini lebih cepat dan menyatu sempurna dengannya.Ragnarok bisa melihat jika cahaya yang menyelimu

  • AWAN - THE NEXT SANJAYA   188. TEKNIK PEMURNIAN TUBUH NAGA

    "Namun, sebelum kamu menyerap teratai inti bumi dan memurnikannya, kamu harus menguasai teknik tubuh naga secara sempurna terlebih dahulu.""Teratai inti bumi ini mungkin cukup untuk mengantarmu naik tingkatan kecil menjadi Pembentukan Jiwa tahap puncak dan kalau beruntung, itu bisa membuatmu selangkah lebih dekat membuka simpul ketiga dalam tubuhmu.""Apa? Senior juga tahu tentang simpul dalam tubuhku?" Ujar Awan terkejut.Kultivasi Awan sangat unik dan berbeda dengan kultivator pada umumnya. Itu karena ia mewarisi teknik kultivasi dari raja Asura. Didalam tubuh Awan terdapat dua belas simpul murni yang membatasi kekuatan sejati. Sejauh ini, Awan baru membuka dua simpul dan jika ia membanding kekuatannya dengan tetua Wahyu yang ia lawan sebelumnya, Awan menyimpulkan kekuatannya berada di level Pembentukan Jiwa tahap menengah. Hanya saja, perbedaan pengalaman serta kekuatan, Awan masih berada setingkat di bawah tetua Wahyu.Namun, cara menentukan tingkat kekuatan Asura bukan dengan ti

  • AWAN - THE NEXT SANJAYA   187. WARISAN RAGNAROK III

    Awan mengyunkan dager sepasang dager di tangannya beberapa kali untuk menguji kemampuannya lebih lanjut. Semakin lama ia menggunakannya semakin Awan dibuat kagum. Selama ini Awan belum pernah menggunakan senjata meski dalam warisan Asura terdapat beberapa teknik beladiri menggunakan senjata. Mungkin karena ia belum menemukan senjata yang cocok dengannya.Namun ketika ia menggunakan dager pemberian Naga Ragnarok, Awan seperti menemukan kecocokan dengan senjata tersebut.'Tebasannya sangat tajam namun tidak meninggalkan jejak apapun, sangat sempurna sebagai senjata pembunuh yang sangat mematikan. Beratnya juga ringan dan membuatnya menjadi sangat fleksibel. Bahkan, setelah diayunkan hampir tidak meninggalkan jejak lintasan angin. Meski begitu, hanya dengan mengayunkannya seperti ini, sudah cukup untuk membelah benda ringan.' Pikir Awan kagum."Senior naga, dari apa senjata ini terbuat? Ini terlihat kokoh dan sangat tajam seperti terbuat dari baja namun jelas ini bukan baja. Selain itu,

  • AWAN - THE NEXT SANJAYA   186. WARISAN RAGNAROK II

    "Nak, terima warisanku ini!" Naga Ragnarok menjentikkan jarinya dan sebuah cincin hitam melayang tepat di depan Awan.Dengan cepat Awan meraih cincin tersebut dan menatap Ragnarok dengan penuh tanya. Bagaimanapun cincin ditangannya itu hanya terlihat seperti cincin hitam biasa dan bahkan tanpapermata ataupun ukiran apa-apa di permukaannya alias polos.Lalu, apa maksudnya naga Ragnarok menyebut cincin tersebut sebagai warisan."Hmn, aku lupa! Diduniamu sekarang mungkin sangat asing dengan benda ini. Kamu pasti sudah mengaktifkan kesadaran ilahimu, benar?"Awan mengangguk ringan, "Iya, sudah senior naga.""Kalau begitu gunakan kesadaran ilahimu dan lihat apa yang ada dalam cincin ditanganmu itu!" Perintah naga Ragnarok.Meski masih sedih bingung dengan maksud dibalik perintah naga Ragnarok namun Awan tetap menurutinya. Selama ini, Awan hanya menggunakan kemampuan kesadaran ilahinya untuk melihat apa yang tidak bisa dijangkau oleh inderanya. Karena itu, ia heran kenapa naga Ragnarok me

  • AWAN - THE NEXT SANJAYA   185. WARISAN RAGNAROK I

    "Maksud anda tanaman ini, senior naga? Hahaha, tolong maafkan aku! Kalau aku tahu kalau tanaman ini adalah milikmu, aku tidak akan pernah mengambilnya." Ujar Awan mengeluarkan tanaman inti bumi dari balik pakaiannya dengan senyum canggung.Saat ini, meski teratai inti bumi memiliki khasiat yang luar biasa, Awan tidak akan berani memiliki pikiran untuk mengambilnya. Sebesar-besar khasiat teratai inti bumi langka tersebut, nyawanya masih lebih berharga.Itu sama saja dengan seekor semut yang bermimpi coba merebut sebuah apel dari seekor gajah.Namun, satu hal yang tidak disangka-sangka oleh Awan, ternyata Ragnarok tidak lagi berminat dengan tanaman langka ditangannya."Sudahlah! Sekarang, tanaman ini tidak lagi berguna untukku."Awan di hati bingung sejenak dan sempat berharap dalam hatinya. Namun, seketika ia teringat dengan sesuatu dan bertanya dengan hati-hati, "Senior naga, apa itu karena aku memetik tanaman ini sebelum 'waktu'nya?"Untuk khasiat khusus tertentu, tanaman langka seper

  • AWAN - THE NEXT SANJAYA   184. BERTEMU NAGA KEKACAUAN

    Awan tenggelam ke dasar telaga. Tidak tahu berapa lama dirinya tidak sadarkan diri karena diseret oleh ular raksasa tersebut. Satu hal yang jelas, saat ia sadarkan diri, ia hanya menemukan kegelapan total. Tapi, itu bukan lagi berada di dalam air melainkan dalam ruang hampa yang sangat gelap dimana panca indera normal tidak akan berfungsi.Namun, berbeda halnya dengan Awan, didalam dirinya terdapat warisan kekuatan raja Asura sang penguasa kegelapan. Berada di dalam kegelapan seperti ini, Awan justru bisa melihat dengan sangat jelas berkat kemampuan bawaannya.Hanya saja, baru saja kesadarannya kembali, Awan dibuat terkesiap dan reflek melompat mundur sambil mengambil sikap waspada dengan mata tajam memperhatikan sekitarnya.Terakhir, Awan masih ingat dengan sangat jelas kalau dirinya sedang diseret ke dalam air oleh monster ular bintang lima. Ular itu terlihat sangat ingin membunuhnya. Lalu, di mana ular itu sekarang? Dan di mana dia berada saat ini? Sejauh mata memandang hanya ada

  • AWAN - THE NEXT SANJAYA   183. AKU AKAN MENUNGGUMU!

    Dibawah perlindungan prajurit bayangan Awan, Dian dan yang lainnya berhasil keluar dengan selamat dari gua.Meski ada beberapa puluh orang yang sudah disiapkan oleh Edi untuk berjaga-jaga dan membunuh jika ada keluarga Saka yang berhasil keluar. Sebuah rencana yang licik dan kejam tanpa membiarkan satupun saksi mata yang hidup. Hanya saja, dengan kekuatan prajurit bayangan Awan, mereka semua dengan mudah disingkirkan."Si-siapa mereka sebenarnya, tetua Dion?" Tanya Shelma dengan ragu-ragu.Berada dalam perlindungan mereka, membuat Shelma dan yang lainnya tidak perlu repot-repot lagi bekerja. Mereka bahkan tidak mengeluarkan keringat sedikitpun. Untung saja, pasukan sekuat itu berada di pihak mereka. Tetua Dion menggeleng dan menjawab lirih, "Aku juga tidak tahu! Sepertinya, mereka di bawah perintah dokter jenius Awan."Tetua Dion sendiri juga dibuat terkejut dengan kemunculan pasukan bayangan sekuat ini. Tapi, kenapa Awan tidak mengeluarkan mereka sedari awal? Jadi mereka tidak perlu

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status