Share

155. KAMI MOHON, OBATI PUTRI KAMI!

Sigit segera membuang gengsinya dan bersama istrinya, mereka berdua membungkuk ke arah Awan untuk menunjukkan rasa hormat seperti yang seharusnya mereka lakukan. Hanya saja, mereka terlalu cepat menilai orang dari penampilan luarnya membuat mereka memandang rendah Awan.

Sekarang, dengan analisa akurat Awan tentang penyakit mereka, keduanya tidak lagi bisa meragukan kemampuan Awan.

"Dok-dokter jenius Awan! Mohon maafkan sikap kami sebelumnya. Kami telah keliru menilai anda sebelumnya. Sebagai orang tua, kami hanya menginginkan yang terbaik untuk kesembuhan putri kami satu-satunya dan sempat meragukan anda. Kami mohon anda tidak tersinggung!" Ucap Sigit berterus-terang mengakui kesalahannya.

Sebagai seorang pemimpin serikat dagang kota Samarda, Sigit sangat paham bagaimana bertindak sesuai dengan situasi. Saat salah, ia akan mengakui kesalahannya dengan jantan. Itu sebabnya ia bisa mencapai posisinya sekarang tanpa tergantikan.

Lalu, dengan sikap rendah hati, keduanya meminta bantuan Aw
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (8)
goodnovel comment avatar
Muhammad Hasrul
gak usah di baca lagi gak niat dia nulisnya
goodnovel comment avatar
Muhammad Hasrul
banyak basa basi
goodnovel comment avatar
Aachim
semangat update nya uda salam 1 rendang
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status