Beranda / Urban / AWAN - THE NEXT SANJAYA / 161. GAWAT, DIA CEMBURU!

Share

161. GAWAT, DIA CEMBURU!

Penulis: sutan sati
last update Terakhir Diperbarui: 2024-07-12 22:53:20

"Sayang, katakan padaku! Apa ini benar-benar nyata? Aku tidak sedang bermimpi, 'kan?" Tanya Nadya dengan wajah terlihat linglung meski mereka baru saja selesai serah terima perusahaan dan Sigit sendiri yang memperkenalkan mereka pada seluruh karyawan dan staf perusahaan.

Saat ini, hanya ada Nadya dan Awan dalam ruangan khusus direktur utama.

"Aww." Erang Nadya terkejut saat Awan tiba-tiba mencubit pipinya.

"Bagaimana? Sekarang kamu percaya kalau ini semua bukan mimpi, 'kan?" Tanya Awan sambil terkekeh.

Nadya memanyunkan bibirnya seraya mengusap pipinya, "Iya, tapi gak usah mencubit terlalu keras juga." Ucap Nadya merenggut.

"Tunggu dulu! Tapi, bagaimana bisa pak Sigit memberikan perusahaan sebesar ini pada kita?" Tanya Nadya lagi seakan masih tidak percaya jika mereka menerima perusahaan dengan aset puluhan milyar itu begitu saja.

Awan menceritakan kalau sehari sebelumnya ia berhasil menyembuhkan putri satu-satunya Sigit yang sudah lama sakit parah. Namun, Awan sengaja melewatkan ceri
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (30)
goodnovel comment avatar
Leon Zeus
awan...kemana dirimu ...
goodnovel comment avatar
gancuk
author kmna nih?
goodnovel comment avatar
cocokcok
makasih updatenya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • AWAN - THE NEXT SANJAYA   162. KAMI BUTUH BANTUANMU

    Saat Dian masuk ke dalam ruangan, matanya tampak tajam seperti sedang mencari sesuatu, mungkin karena kebiasaannya sebagai Intel membuat Dian sudah terbiasa berhati-hati dan mengamati segala sesuatunya.Hanya saja, kebiasaannya ini membuat Dian harus menahan tawa geli dalam hati.Bagaimana tidak?Awan yang ia kira adalah seorang dokter jenius dan bisa dikatakan sebagai orang suci, ternyata juga bisa berbuat nakal. Apalagi ia melakukannya di perusahaan yang belum sehari mereka tempati. Meski Awan melakukannya dengan kekasihnya sendiri, tetap saja itu menunjukkan kalau Awan tidak berbeda dengan kebanyakan pria di luaran sana yang juga memiliki nafsu.Dian merasa tidak heran kalau Awan sampai melakukannya. Memiliki kekasih secantik Nadya, siapa pria yang bisa tahan hanya mendiamkannya tanpa menyentuhnya?Meski begitu, Dian bisa mengendalikan ekspresinya dengan sangat baik dan bersikap seolah ia tidak menyadari apa yang terjadi antara sepasang insan di depannya dan berkata dengan santai,

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-26
  • AWAN - THE NEXT SANJAYA   163. WANITA BERBAHAYA!

    "Kamu akan memimpin ekspedisi untuk mencari sisa tim kalian yang selamat dan juga menangkap ular raksasa ini? Kenapa tidak paman atau ayahmu yang turun?" Tanya Awan terkejut mendengar Dian akan memimpin tim untuk ekspedisi berbahaya tersebut.Jelas saja Awan meragukan Dian.Bagaimana tidak? Empat orang elit dalam keluarga Saka yang berada di level pembentukan inti tingkat menengah saja tidak berdaya. Apalagi Dian yang cuma berada di level pembangunan fondasi tahap akhir.Dian menjawab dengan terus terang, "Ayah sedang dalam misi khusus ke provinsi Cendrawasih. Sementara paman Rahman juga dalam misi khusus ke wilayah Timur lainnya. Kamu tentu masih ingat, kakek terluka karena sekte Bulan Darah? Misi ini berkaitan dengan sekte sesat ini. Negara sudah resmi menyatakan sekte ini terlarang dan harus dimusnahkan. Hanya saja, mereka sangat kuat sehingga harus para petinggi dan kekuatan khusus militer yang dikirim untuk menghadapi mereka.""Mereka lagi!" Gumam Awan samar."Kamu kenal orang se

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-01
  • AWAN - THE NEXT SANJAYA   164. ORANG KAYA MEMANG BEDA!

    "Orang penting mana yang akan datang sampai kita harus menunggunya seperti ini?" Tanya salah seorang prajurit elit wanita dengan menahan kesal.Dia merupakan satu dari enam orang prajurit keluarga Saka yang berada di ranah pembentukan inti tahap awal dan berpikir, dengan tingkatnya saat itu ia seharusnya menjadi orang yang dihormati ketiga dalam tim ekspedisi kali ini setelah tiga senior di atasnya dan Dian Saka sendiri tentunya.Namun, Dian yang menjadi pemimpin tim ekspedisi justru harus menunggu dan membuat semua anggota timnya juga mengikuti keinginan sang nona muda.Hanya saja, setelah lebih dari tiga puluh menit dari waktu harusnya mereka berangkat, orang yang ditunggu belum juga muncul.Hal itu membuat beberapa orang tampak tidak puas dan menahan kekesalan dalam hati.Anehnya, Dian yang biasanya paling tidak suka dengan keterlambatan atau ketidakdisiplinan dan akan menghukum setiap bawahannya yang ngaret meski itu hanya satu menit. Kali ini justru tidak mengucapkan apa-apa dan

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-04
  • AWAN - THE NEXT SANJAYA   164. MANGSA BERUBAH MENJADI PEMANGSA

    Pilihan Dian menggunakan Helikopter terbukti memang tepat.Karena kurang dari enam puluh menit kemudian, mereka sudah sampai di kaki gunung Wanea. Jika saja mereka memaksakan menggunakan kendaraan darat, mereka mungkin baru sampai dimaki bukit Wanea sehari kemudian."Nona, kita tidak bisa terbang lebih jauh lagi. Bagaimana?" Tanya pilot meminta pertimbangan Dian.Dian melihat ke bawah dan memperhatikan keadaan sebentar dan segera mengerti alasan kenapa pilotnya mengatakan kalau helikopter mereka tidak bisa lagi terbang lebih jauh. Itu karena udara disini begitu kencang bahkan saat mereka masih berada di kaki pegunungan sekalipun dan tidak tertutup kemungkinan akan jauh lebih berbahaya saat mereka semakin masuk ke dalam pegunungan."Baiklah, kalau begitu kita akan turun di sini." Ucap Dian memutuskan.Tidak sama seperti pendaratan pada umumnya. Karena semua penumpang pesawat adalah kultivator, jadi helikopter tidak perlu mendarat untuk menurunkan semua orang.Pilot hanya mencari tempa

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-06
  • AWAN - THE NEXT SANJAYA   165. ULAR PEMANGSA

    Ular besar yang sudah bersiap pergi dibuat terkejut dengan kemunculan Awan yang tidak terduga dan tiba-tiba sudah berada tepat di atas kepalanya.Siapa sangka, mangsa yang ia kira paling lemah sebenarnya adalah yang paling berbahaya.Tidak ingin menjadi sasaran empuk begitu saja, ular tersebut dengan lincah berkelit dan rahangnya yang besar terbuka lebar melesat ke arah atas dan bersiap menerkam Awan."Swing!"Hanya saja, kecepatan ular masih kalah jauh dibanding lawan dan ular besar tersebut hanya berhasil menerkam sisa bayangan Awan sebelum ia merasakan kepalanya seperti terbang ke udara dan dengan mata terbelalak lebar, ular tersebut melihat tubuhnya sendiri tergeletak di atas tanah.Itu adalah pemandangan terakhir yang bisa dilihat oleh ular besar tersebut. Karena setelah itu, napasnya berhenti untuk selamanya.Yang paling terkejut setelah melihat kejadian super cepat itu, tentu saja Dian dan semua prajurit elit keluarga Saka.

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-12
  • AWAN - THE NEXT SANJAYA   166. SAINGAN CINTA

    Kata-kata Awan seakan menghancurkan harapan yang sempat muncul dalam diri Dian dan yang lainnya.Bagaimanapun, sosok yang akan mereka hadapi adalah Imoogi,mular setengah naga. Di mana tim mereka sebelumnya yang terdiri dari tiga orang tahap pembangunan inti tahap menengah saja tidak diketahui bagaimana nasibnya. Meski jumlah mereka sekarang lebih banyak tetua Armen dan yang lainnya masih belum yakin bisa menghadapi makhluk itu secara langsung.Harapan mereka sekarang adalah bisa menemukan tim sebelumnya dan membawa mereka kembali lalu menemukan empedu Tangkalaluk yang berusia lebih se abad.Sekarang, mereka sudah menemukan empedu ular Tangkalaluk secara tidak terduga dan tinggal mencari tim ekspedisi yang masih selamat. Namun, karena ucapan Awan sebelumnya, membuat mereka tersadar kalau misi selanjutnya jauh lebih berbahaya. Karena mereka akan memasuki wilayah teritori Imoogi.Saat semua orang sedang mengkhawatirkan bagaimana cara menyelamatkan rekan mere

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-17
  • AWAN - THE NEXT SANJAYA   167. SERANGAN LEBAH API NERAKA

    Rombongan Dian baru saja berjalan sepuluh menit ketika sekumpulan badak bertanduk besi tiba-tiba muncul dari dalam hutan dan berlari tepat ke arah mereka.Edi yang berdiri paling depan sengaja memanfaatkan momentum tersebut untuk unjuk gigi. Ia berteriak, "Semuanya mundur!""Hanya sekumpulan hewan bodoh!" Ujar Edi angkuh.Edi sama sekali tidak menganggap puluhan badak bertanduk besi tersebut sebagai ancaman dan berniat menghadapinya seorang diri. Ia terlihat begitu percaya diri dengan kemampuannya. Karena itu, ia meminta semua orang untuk mundur dan membuat Dian melihat kemampuannya.Dian dan yang lainnya tampak ingin membantu Edi. Bagaimanapun, ini adalah ekspedisi mereka. Tentu saja, Dian tidak ingin Edi sampai membahayakan nyawanya.Namun, sebelum Dian dan yang lainnya bergerak, Awan sudah terlebih dahulu meraih lengannya dan menahannya."Bukankah Edi sudah menyuruh kita untuk mundur? Mari kita tonton saja dari sini." Ucap Awan sambil tertawa seolah tidak peduli dengan nyawa Edi."

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-04
  • AWAN - THE NEXT SANJAYA   168. SEPERTINYA DUNIA SUDAH TERBALIK

    "Tu-tuan muda Edi, kita, kita tidak bisa menghadapi monster-monster ini." Ujar Shelma dengan suara tertahan.Saat ini hanya tersisa mereka berdua. Mustahil mereka membunuh semua lebah api neraka meskipun Edi memiliki pedang pusaka Halimun di tangannya. Jika mereka mereka terus memaksa, hanya ada kematian di depan mereka.Shelma cukup sadar dengan kondisi ini. Apalagi, semua rekannya yang bertarung dengan mereka sebelumnya tampak aman berlindung di balik kelompok Awan. Seolah area tempat mereka berada tidak terlihat oleh kawanan lebah api neraka ganas tersebut.Shelma ingin mendukung Edi karena berpikir bahwa tuan muda dengan latar belakang keluarga kuat seperti Edi lah yang pantas bersanding dengan nona mudanya. Itu sebabnya, Shelma sejak awal selalu menunjukkan keberpihakannya pada Edi dan membenci Awan.Meski begitu, di saat kondisinya sedang terdesak seperti sekarang, Shelma terpaksa harus menundukkan kepalanya dan mengakui keunggulan Awan dibanding ha

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-19

Bab terbaru

  • AWAN - THE NEXT SANJAYA   191. ANTON YANG LICIK

    Anton menatap iri kemegahan ruangan Nadya dan membayangkan jika ruangan semewah itu menjadi miliknya, tentu saja lengkap dengan perusahaannya.Wajar saja Anton cemburu dengan pencapaian Nadya. Baru beberapa bukan yang lalu Nadya dan keluarganya pindah ke kota ini dan meminta bantuan keluarga besarnya untuk meminta perlindungan dan membantu kehidupan mereka karena Madya Nadya dan keluarganya baru saja di'buang' oleh keluarga Wongso.Siapa sangka, nasib Nadya akan berubah begitu drastis hanya dalam beberapa bulan. Tidak hanya bisa mengenal keluarga kelas satu di kota ini tapi kehidupan mereka juga berubah sangat drastis. Nadya bahkan bisa memiliki sebuah perusahaan yang tingkatnya di atas perusahaan keluarganya dan hanya dalam waktu relatif singkat, status Nadya dan keluarganya bahkan sudah melewati keluarga Dehen.Karena kedengkiannya, Anton coba menghasut keluarganya dengan coba menjodohkan Nadya dengan kenalannya. Tentu saja, tujuan Anton yang sebenarnya adalah untuk memperdaya Nad

  • AWAN - THE NEXT SANJAYA   190. MEMBUKA SIMPUL KE TIGA

    Dinding gua bergetar dan beberapa batu mulai berjatuhan. Gua yang telah ada selama ibuan tahun tersebut sepertinya tidak bisa lagi bertahan.Di saat bersamaan, Awan membuka mata dan aura kuat tampak mengelilingi seluruh tubuhnya.Dibanding sebelumnya, penampilan Awan yang sekarang terlihat seperti seorang pertapa. Rambutnya sedikit lebih panjang serta wajahnya yang tampan mulai ditutupi oleh jambang dan kumis tipis."Haah!" Awan menarik napas dalam dan melepaskannya ke udara dan seketika udara keruh memenuhi udara sebelum menguap tersapu angin.Awan tidak tahu berapa lama waktu yang telah ia habiskan untuk menyerap pil roh. Namun, hasil yang ia tuai melebihi dari ekspektasi naga Ragnarok terhadapnya. Ia telah berhasil membuka simpul ke tiga dan sekaligus mencapai level Pemutusan Roh.Sekarang, Awan dapat merasakan jumlah reiki di dalam tubuhnya meningkat drastis yang membuat tidak hanya kekuatannya meningkat berkali-kali lipat tetapi juga kemampuan persepsinya jadi lebih luas dan ter

  • AWAN - THE NEXT SANJAYA   189. BOCAH YANG BERUNTUNG

    Tanpa terasa dua hari sudah berlalu sejak Awan mulai berlatih teknik pemurnian tubuh naga.Naga Ragnarok yang sedang menjaga api di luar bejana dibuat terkejut begitu bejana tempat Awan berada tiba-tiba retak dan sebuah cahaya menyilaukan keluar dari dalamnya.Tidak lama setelah itu, bejana yang terbuat dari perunggu tersebut pecah dan sosok Awan muncul dari dalamnya dengan berselimutkan cahaya keemasan."Bagaimana mungkin? Dia benar-benar berhasil menyempurnakan tahap pertama pemurnian tubuh naga?" Seru Ragnarok tidak percaya.Bagaimana tidak? Teknik ini sejatinya adalah teknik bangsa naga karen mereka terlahir dengan fisik khusus dan juga api bawaan yang sudah ada semenjak mereka lahir.Namun, Awan menggunakan cara yang berbeda yaitu dengan menggunakan elemen air untuk mengendalikan amukan api saat pemurnian tubuh naga.Tidak hanya berhenti disitu, Awan juga berhasil menyempurnakan teknik ini lebih cepat dan menyatu sempurna dengannya.Ragnarok bisa melihat jika cahaya yang menyelimu

  • AWAN - THE NEXT SANJAYA   188. TEKNIK PEMURNIAN TUBUH NAGA

    "Namun, sebelum kamu menyerap teratai inti bumi dan memurnikannya, kamu harus menguasai teknik tubuh naga secara sempurna terlebih dahulu.""Teratai inti bumi ini mungkin cukup untuk mengantarmu naik tingkatan kecil menjadi Pembentukan Jiwa tahap puncak dan kalau beruntung, itu bisa membuatmu selangkah lebih dekat membuka simpul ketiga dalam tubuhmu.""Apa? Senior juga tahu tentang simpul dalam tubuhku?" Ujar Awan terkejut.Kultivasi Awan sangat unik dan berbeda dengan kultivator pada umumnya. Itu karena ia mewarisi teknik kultivasi dari raja Asura. Didalam tubuh Awan terdapat dua belas simpul murni yang membatasi kekuatan sejati. Sejauh ini, Awan baru membuka dua simpul dan jika ia membanding kekuatannya dengan tetua Wahyu yang ia lawan sebelumnya, Awan menyimpulkan kekuatannya berada di level Pembentukan Jiwa tahap menengah. Hanya saja, perbedaan pengalaman serta kekuatan, Awan masih berada setingkat di bawah tetua Wahyu.Namun, cara menentukan tingkat kekuatan Asura bukan dengan ti

  • AWAN - THE NEXT SANJAYA   187. WARISAN RAGNAROK III

    Awan mengyunkan dager sepasang dager di tangannya beberapa kali untuk menguji kemampuannya lebih lanjut. Semakin lama ia menggunakannya semakin Awan dibuat kagum. Selama ini Awan belum pernah menggunakan senjata meski dalam warisan Asura terdapat beberapa teknik beladiri menggunakan senjata. Mungkin karena ia belum menemukan senjata yang cocok dengannya.Namun ketika ia menggunakan dager pemberian Naga Ragnarok, Awan seperti menemukan kecocokan dengan senjata tersebut.'Tebasannya sangat tajam namun tidak meninggalkan jejak apapun, sangat sempurna sebagai senjata pembunuh yang sangat mematikan. Beratnya juga ringan dan membuatnya menjadi sangat fleksibel. Bahkan, setelah diayunkan hampir tidak meninggalkan jejak lintasan angin. Meski begitu, hanya dengan mengayunkannya seperti ini, sudah cukup untuk membelah benda ringan.' Pikir Awan kagum."Senior naga, dari apa senjata ini terbuat? Ini terlihat kokoh dan sangat tajam seperti terbuat dari baja namun jelas ini bukan baja. Selain itu,

  • AWAN - THE NEXT SANJAYA   186. WARISAN RAGNAROK II

    "Nak, terima warisanku ini!" Naga Ragnarok menjentikkan jarinya dan sebuah cincin hitam melayang tepat di depan Awan.Dengan cepat Awan meraih cincin tersebut dan menatap Ragnarok dengan penuh tanya. Bagaimanapun cincin ditangannya itu hanya terlihat seperti cincin hitam biasa dan bahkan tanpapermata ataupun ukiran apa-apa di permukaannya alias polos.Lalu, apa maksudnya naga Ragnarok menyebut cincin tersebut sebagai warisan."Hmn, aku lupa! Diduniamu sekarang mungkin sangat asing dengan benda ini. Kamu pasti sudah mengaktifkan kesadaran ilahimu, benar?"Awan mengangguk ringan, "Iya, sudah senior naga.""Kalau begitu gunakan kesadaran ilahimu dan lihat apa yang ada dalam cincin ditanganmu itu!" Perintah naga Ragnarok.Meski masih sedih bingung dengan maksud dibalik perintah naga Ragnarok namun Awan tetap menurutinya. Selama ini, Awan hanya menggunakan kemampuan kesadaran ilahinya untuk melihat apa yang tidak bisa dijangkau oleh inderanya. Karena itu, ia heran kenapa naga Ragnarok me

  • AWAN - THE NEXT SANJAYA   185. WARISAN RAGNAROK I

    "Maksud anda tanaman ini, senior naga? Hahaha, tolong maafkan aku! Kalau aku tahu kalau tanaman ini adalah milikmu, aku tidak akan pernah mengambilnya." Ujar Awan mengeluarkan tanaman inti bumi dari balik pakaiannya dengan senyum canggung.Saat ini, meski teratai inti bumi memiliki khasiat yang luar biasa, Awan tidak akan berani memiliki pikiran untuk mengambilnya. Sebesar-besar khasiat teratai inti bumi langka tersebut, nyawanya masih lebih berharga.Itu sama saja dengan seekor semut yang bermimpi coba merebut sebuah apel dari seekor gajah.Namun, satu hal yang tidak disangka-sangka oleh Awan, ternyata Ragnarok tidak lagi berminat dengan tanaman langka ditangannya."Sudahlah! Sekarang, tanaman ini tidak lagi berguna untukku."Awan di hati bingung sejenak dan sempat berharap dalam hatinya. Namun, seketika ia teringat dengan sesuatu dan bertanya dengan hati-hati, "Senior naga, apa itu karena aku memetik tanaman ini sebelum 'waktu'nya?"Untuk khasiat khusus tertentu, tanaman langka seper

  • AWAN - THE NEXT SANJAYA   184. BERTEMU NAGA KEKACAUAN

    Awan tenggelam ke dasar telaga. Tidak tahu berapa lama dirinya tidak sadarkan diri karena diseret oleh ular raksasa tersebut. Satu hal yang jelas, saat ia sadarkan diri, ia hanya menemukan kegelapan total. Tapi, itu bukan lagi berada di dalam air melainkan dalam ruang hampa yang sangat gelap dimana panca indera normal tidak akan berfungsi.Namun, berbeda halnya dengan Awan, didalam dirinya terdapat warisan kekuatan raja Asura sang penguasa kegelapan. Berada di dalam kegelapan seperti ini, Awan justru bisa melihat dengan sangat jelas berkat kemampuan bawaannya.Hanya saja, baru saja kesadarannya kembali, Awan dibuat terkesiap dan reflek melompat mundur sambil mengambil sikap waspada dengan mata tajam memperhatikan sekitarnya.Terakhir, Awan masih ingat dengan sangat jelas kalau dirinya sedang diseret ke dalam air oleh monster ular bintang lima. Ular itu terlihat sangat ingin membunuhnya. Lalu, di mana ular itu sekarang? Dan di mana dia berada saat ini? Sejauh mata memandang hanya ada

  • AWAN - THE NEXT SANJAYA   183. AKU AKAN MENUNGGUMU!

    Dibawah perlindungan prajurit bayangan Awan, Dian dan yang lainnya berhasil keluar dengan selamat dari gua.Meski ada beberapa puluh orang yang sudah disiapkan oleh Edi untuk berjaga-jaga dan membunuh jika ada keluarga Saka yang berhasil keluar. Sebuah rencana yang licik dan kejam tanpa membiarkan satupun saksi mata yang hidup. Hanya saja, dengan kekuatan prajurit bayangan Awan, mereka semua dengan mudah disingkirkan."Si-siapa mereka sebenarnya, tetua Dion?" Tanya Shelma dengan ragu-ragu.Berada dalam perlindungan mereka, membuat Shelma dan yang lainnya tidak perlu repot-repot lagi bekerja. Mereka bahkan tidak mengeluarkan keringat sedikitpun. Untung saja, pasukan sekuat itu berada di pihak mereka. Tetua Dion menggeleng dan menjawab lirih, "Aku juga tidak tahu! Sepertinya, mereka di bawah perintah dokter jenius Awan."Tetua Dion sendiri juga dibuat terkejut dengan kemunculan pasukan bayangan sekuat ini. Tapi, kenapa Awan tidak mengeluarkan mereka sedari awal? Jadi mereka tidak perlu

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status