Home / Urban / AWAN - THE NEXT SANJAYA / 164. MANGSA BERUBAH MENJADI PEMANGSA

Share

164. MANGSA BERUBAH MENJADI PEMANGSA

Author: sutan sati
last update Last Updated: 2024-08-06 20:42:24

Pilihan Dian menggunakan Helikopter terbukti memang tepat.

Karena kurang dari enam puluh menit kemudian, mereka sudah sampai di kaki gunung Wanea. Jika saja mereka memaksakan menggunakan kendaraan darat, mereka mungkin baru sampai dimaki bukit Wanea sehari kemudian.

"Nona, kita tidak bisa terbang lebih jauh lagi. Bagaimana?" Tanya pilot meminta pertimbangan Dian.

Dian melihat ke bawah dan memperhatikan keadaan sebentar dan segera mengerti alasan kenapa pilotnya mengatakan kalau helikopter mereka tidak bisa lagi terbang lebih jauh.

Itu karena udara disini begitu kencang bahkan saat mereka masih berada di kaki pegunungan sekalipun dan tidak tertutup kemungkinan akan jauh lebih berbahaya saat mereka semakin masuk ke dalam pegunungan.

"Baiklah, kalau begitu kita akan turun di sini." Ucap Dian memutuskan.

Tidak sama seperti pendaratan pada umumnya. Karena semua penumpang pesawat adalah kultivator, jadi helikopter tidak perlu mendarat untuk menurunkan semua orang.

Pilot hanya mencari tempa
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (11)
goodnovel comment avatar
Pendita Keramat
bila di tegur sikap manusia zaman sekarang ni memang susah... cuba jadi thor tu biar berpegang dengan cara thor yg jadi pengkarang cerita. Ini jadi thor yang seperti thor pelarang untuk di baca... kerja tu biarlah buat cara kerja jangan jadi kerja ikut suka... nanti rezeki tertutup baru padan muka.
goodnovel comment avatar
zulkifli ratman
jgn berharap...
goodnovel comment avatar
Icha kue
tuhkan kebiasaan udah 3hari ke 4hari blm ada ipdate.... kesel kesel kesel kesel kesel
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • AWAN - THE NEXT SANJAYA   165. ULAR PEMANGSA

    Ular besar yang sudah bersiap pergi dibuat terkejut dengan kemunculan Awan yang tidak terduga dan tiba-tiba sudah berada tepat di atas kepalanya.Siapa sangka, mangsa yang ia kira paling lemah sebenarnya adalah yang paling berbahaya.Tidak ingin menjadi sasaran empuk begitu saja, ular tersebut dengan lincah berkelit dan rahangnya yang besar terbuka lebar melesat ke arah atas dan bersiap menerkam Awan."Swing!"Hanya saja, kecepatan ular masih kalah jauh dibanding lawan dan ular besar tersebut hanya berhasil menerkam sisa bayangan Awan sebelum ia merasakan kepalanya seperti terbang ke udara dan dengan mata terbelalak lebar, ular tersebut melihat tubuhnya sendiri tergeletak di atas tanah.Itu adalah pemandangan terakhir yang bisa dilihat oleh ular besar tersebut. Karena setelah itu, napasnya berhenti untuk selamanya.Yang paling terkejut setelah melihat kejadian super cepat itu, tentu saja Dian dan semua prajurit elit keluarga Saka.

    Last Updated : 2024-08-12
  • AWAN - THE NEXT SANJAYA   166. SAINGAN CINTA

    Kata-kata Awan seakan menghancurkan harapan yang sempat muncul dalam diri Dian dan yang lainnya.Bagaimanapun, sosok yang akan mereka hadapi adalah Imoogi,mular setengah naga. Di mana tim mereka sebelumnya yang terdiri dari tiga orang tahap pembangunan inti tahap menengah saja tidak diketahui bagaimana nasibnya. Meski jumlah mereka sekarang lebih banyak tetua Armen dan yang lainnya masih belum yakin bisa menghadapi makhluk itu secara langsung.Harapan mereka sekarang adalah bisa menemukan tim sebelumnya dan membawa mereka kembali lalu menemukan empedu Tangkalaluk yang berusia lebih se abad.Sekarang, mereka sudah menemukan empedu ular Tangkalaluk secara tidak terduga dan tinggal mencari tim ekspedisi yang masih selamat. Namun, karena ucapan Awan sebelumnya, membuat mereka tersadar kalau misi selanjutnya jauh lebih berbahaya. Karena mereka akan memasuki wilayah teritori Imoogi.Saat semua orang sedang mengkhawatirkan bagaimana cara menyelamatkan rekan mere

    Last Updated : 2024-08-17
  • AWAN - THE NEXT SANJAYA   167. SERANGAN LEBAH API NERAKA

    Rombongan Dian baru saja berjalan sepuluh menit ketika sekumpulan badak bertanduk besi tiba-tiba muncul dari dalam hutan dan berlari tepat ke arah mereka.Edi yang berdiri paling depan sengaja memanfaatkan momentum tersebut untuk unjuk gigi. Ia berteriak, "Semuanya mundur!""Hanya sekumpulan hewan bodoh!" Ujar Edi angkuh.Edi sama sekali tidak menganggap puluhan badak bertanduk besi tersebut sebagai ancaman dan berniat menghadapinya seorang diri. Ia terlihat begitu percaya diri dengan kemampuannya. Karena itu, ia meminta semua orang untuk mundur dan membuat Dian melihat kemampuannya.Dian dan yang lainnya tampak ingin membantu Edi. Bagaimanapun, ini adalah ekspedisi mereka. Tentu saja, Dian tidak ingin Edi sampai membahayakan nyawanya.Namun, sebelum Dian dan yang lainnya bergerak, Awan sudah terlebih dahulu meraih lengannya dan menahannya."Bukankah Edi sudah menyuruh kita untuk mundur? Mari kita tonton saja dari sini." Ucap Awan sambil tertawa seolah tidak peduli dengan nyawa Edi."

    Last Updated : 2024-09-04
  • AWAN - THE NEXT SANJAYA   168. SEPERTINYA DUNIA SUDAH TERBALIK

    "Tu-tuan muda Edi, kita, kita tidak bisa menghadapi monster-monster ini." Ujar Shelma dengan suara tertahan.Saat ini hanya tersisa mereka berdua. Mustahil mereka membunuh semua lebah api neraka meskipun Edi memiliki pedang pusaka Halimun di tangannya. Jika mereka mereka terus memaksa, hanya ada kematian di depan mereka.Shelma cukup sadar dengan kondisi ini. Apalagi, semua rekannya yang bertarung dengan mereka sebelumnya tampak aman berlindung di balik kelompok Awan. Seolah area tempat mereka berada tidak terlihat oleh kawanan lebah api neraka ganas tersebut.Shelma ingin mendukung Edi karena berpikir bahwa tuan muda dengan latar belakang keluarga kuat seperti Edi lah yang pantas bersanding dengan nona mudanya. Itu sebabnya, Shelma sejak awal selalu menunjukkan keberpihakannya pada Edi dan membenci Awan.Meski begitu, di saat kondisinya sedang terdesak seperti sekarang, Shelma terpaksa harus menundukkan kepalanya dan mengakui keunggulan Awan dibanding ha

    Last Updated : 2024-09-19
  • AWAN - THE NEXT SANJAYA   169. TRIK KECIL AWAN

    "Mundurlah! Dari sini, biar aku yang mengurusnya." Ujar Awan memerintahkan semua orang untuk mundur.Lalu, setelah semua orang menjauh, Awan mengambil setumpuk semak liar dan beberapa ranting. Setelah itu, Awan membuat sebuah formasi kecil menggunakan ranting dan kemudian melumuri tumpukan semak yang ia ambil sebelumnya dengan darah ular sebelum menumpuknya di tengah formasi.Setelah semuanya siap, Awan membaca mantra dan kemudian membakar tumpukan semak tersebut yang membuat asap tebal segera muncul. Ajaibnya, asap tebal yang muncul segera menyebar dengan sangat cepat seolah membentuk perisai kabut menutupi semua orang.Kawanan lebah api neraka yang sedang marah coba menyerang Edi dan kelompok Shelma yang telah membunuh kawanan mereka sebelumnya.Namun, begitu mereka masuk ke dalam formasi asap yang dipasang Awan, kawanan lebah api neraka tiba-tiba menjadi ketakutan yang membuat mereka tidak lagi berminat untuk menyerang sebelum akhirnya berbalik pergi begitu saja."Hah, hanya begitu

    Last Updated : 2024-09-20
  • AWAN - THE NEXT SANJAYA   170. MENEMUKAN ORANG YANG SELAMAT

    Bagi kebanyakan kultivator, semakin tinggi tingkat kultivasi mereka maka akan semakin jauh jangkauan mata bathin yang mereka miliki.Hanya saja, Awan berbeda.Ia memiliki mata ilahi yang hampir menyamai kekuatan mata dewa.Keberadaan mata ilahi bisa dikatakan sangat langka dan biasanya akan terlahir bersama orang-orang terpilih. Namun, untuk kasus Awan adalah pengecualian.Ia mendapatkan mata itu karena diwariskan oleh Dewi Cahaya langsung dan belajar teknik penggunaannya dari sang pemilik yang membuat Awan dapat menggunakan kemampuan mata ini tanpa harus repot-repot beradaptasi.Jangankan manusia bahkan seekor semut sekalipun tidak akan lepas dari jangkauannya."Di sana!" Tunjuk Awan ke satu titik yang cukup jauh dan kemudian bergerak lebih dulu.Dian dan yang lainnya langsung terbang mengikuti Awan dari belakang.Awan ternyata memandu mereka semua ke jurang yang cukup dalam."Jurang? Apa jangan-jangan mereka sengaja melompat ke dalam jurang untuk menghindari makhluk itu?” Tanya tetu

    Last Updated : 2024-09-23
  • AWAN - THE NEXT SANJAYA   171. DOKTER DAN JUGA ALKEMIS

    "Sekarang, apa yang harus kita lakukan?" Tanya Dian meminta saran Awan dan para tetua.Meski dalam hati Dian sangat ingin menyelamatkan dua orang tetuanya yang ditangkap oleh monster ular tersebut. Namun, Dian masih dapat mengendalikan ketenangannya dan mempertimbangkan jalan terbaik yang harus mereka ambil.Misi menyelamatkan dua tetuanya jelas adalah misi yang hampir mustahil. Pertama, mereka tidak tahu bagaimana nasib kedua tetua tersebut saat ini. Entah mereka masih hidup atau sudah mati. Kedua, kalaupun mereka nekad pergi menyelamatkan keduanya, peluang keberhasilan mereka sangatlah kecil.Bagaimanapun lawan yang menanti mereka adalah binatang spritual tingkat empat. Sementara mereka hanya memiliki empat ahli pembentukan inti tahap menengah. Itupun jika Edi Purnama bersedia membantu mereka serta ditambah oleh lima orang pembentukan inti tahap awal.Untuk Awan sendiri, Dian tidak mungkin melibatkannya dalam misi berbahaya ini. Bagaimanapun, Awan adalah harapan kesembuhan kakeknya.

    Last Updated : 2024-09-30
  • AWAN - THE NEXT SANJAYA   172. RENCANA AWAN

    Awan dan tetua Dion sampai di area pinggir hutan yang relatif sangat sepi dan bagian belakang mereka adalah tebing yang cukup tinggi. Sebuah tempat yang cukup ideal untuk meramu pil."Dokter jenius Awan, katakan saja, apa yang anda ingin saya lakukan?" Tanya tetua Dion begitu hanya ada mereka berdua di tempat tersebut.Awan tersenyum kecil dan berkata, "Hmn, tetua Dion sangat bijak. Saya kagum, tetua dapat membaca maksud saya mengajak anda ke sini.""Jangan mengejek saya, dokter jenius Awan! Di depan anda, saya justru tidak ada apa-apanya.""Saat anda mengajak saya untuk menjaga anda membuat pil, saya menyadari kalau ada sesuatu yang anda inginkan dari saya tapi tidak ingin diketahui oleh yang lainnya. Saya melihat anda dapat mengalahkan hewan spritual tingkat tiga dengan mudah. Bagi orang lain, mungkin itu suatu keberuntungan karena mengira tetua Armen sudah tenaga dan melukai monster itu sebelumnya. Tapi, saya tidak melihatnya demikian. Ular itu bahkan tidak terluka sama sekali oleh

    Last Updated : 2024-10-02

Latest chapter

  • AWAN - THE NEXT SANJAYA   202. BOS GILA

    "Jadi, aku bosnya? Pemilik saham mayoritas dan nama perusahaan baru kita PT ADN, pasti inisial nama kita juga, 'kan?" Tanya Awan sambil menggoda Nadya yang sedang sibuk mendandaninya.Karena ini adalah rapat perdana yang melibatkan kekasihnya, Nadya ingin kekasihnya itu tampil dengan optimal. Namun, saat itu penampilan Awan justru tidak mencerminkan seorang eksekutif sama sekali. Karena itu, Nadya langsung Awan ke salah satu ruangan yang sudah dipersiapkan Nadya sejak lama.Itu adalah ruangan presiden direktur yang telah disiapkan Nadya untuk Awan.Selain ruang ekslusif dengan dekorasi dan interior modern, di dalamnya juga terdapat kamar khusus untuk beristirahat. Nadya bahkan juga sudah menyiapkan cukup banyak pakaian pria dan semuanya terlihat pas dengan tubuh Awan.Sepertinya, Nadya sudah hapal dengan baik ukuran tubuh Awan. Karena semua ukuran pakaian yang ada di dalam lemari memiliki ukuran yang sama.Sambil tersenyum merapikan dasi dan

  • AWAN - THE NEXT SANJAYA   201. PAHLAWAN KESIANGAN

    "Nad, eh, maksudku Bu Nadya, anda tidak apa-apa, 'kan?” Tanya seorang pria usia tiga puluhan mengenakan setelan rapi bak seorang eksekutif menerobos masuk tidak lama setelah kepergian Dian dan yang lainnya. Dibelakangnya disusul oleh beberapa eksekutif perusahaan.Sama seperti pria yang pertama masuk, mereka semua mengkhawatirkan keselamatan Nadya akibat penyerangan sebelumnya.Ternyata, selain petugas keamanan dilumpuhkan, para eksekutif perusahaan dan karyawan yang berada di lantai atas, disekap dalam ruangan masing-masing dan tidak diperbolehkan keluar oleh belasan anggota geng.Beberapa menit yang lalu, tidak lama setelah Awan melumpuhkan para penyerang, petugas keamanan perusahaan berhasil mengendalikan situasi. Orang-orang ini baru berhasil keluar dan langsung menuju ke ruangan Nadya mengira jika para penjahat tersebut menargetkan Nadya.Namun, di antara semua orang, pria yang masuk pertama kali terlihat mencolok karena perhatiannya yang seperti sengaja ditunjukkan secara terang

  • AWAN - THE NEXT SANJAYA   200. MASALAH YANG DIHADAPI PERUSAHAAN

    "Adikku, kamu beruntung sekali dapat lencana dari jenderal besar Saka. Dengan kencana itu kamu bisa balapan di tengah kota tanpa perlu khawatir ada polisi yang berani menangkapmu." Ujar Sigit sambil tertawa."Nyiut!""Aw-aw, sakit istriku!"Tidak sampai sedetik Sigit tertawa, pinggangnya langsung terasa perih akibat cubikan sang istri yang menatapnya melotot, "Kamu itu mengajari adikmu yang tidak baik. Apa kamu tidak lihat! Di sini juga ada putri kita, bagaimana kalau dia juga mencobanya saat sudah bisa mengendumibil nanti?""Hahaha, maaf-maaf, aku hanya bercanda sayang!" Ujar Sigit meringis sambil mengelus lembut tangan istrinya agar dilepaskan.Awan dan yang lainnya ikut tertawa melihat bagaimana 'pertengkaran' romantis sepasang suami-istri tersebut.Sigit dan keluarganya masih tinggal bersama Dian Saka yang meminta ijin keluarganya untuk tinggal lebih lama di sana.Selain candaan tersebut, ternyata tujuan Sigit lainnya yaitu untuk membahas kesulitan perusahaan Awan.Setelah berbinc

  • AWAN - THE NEXT SANJAYA   199. KEJUTAN TIDAK TERDUGA

    "Ehm, ehmn!" Tuan besar Saka berdehem dua kalian dan sekaligus menyadarkan semua orang dari kondisi canggung yang sedang terjadi.Terutama, cucu perempuannya yang bertindak sangat nekad dengan memeluk Awan di hadapan semua orang.Meskipun Awan adalah pemuda yang sangat menjanjikan dengan segudang bakat yang sulit dicari duanya. Namun, bukan berarti cucunya dapat memeluknya begitu saja. Apalagi, ia memeluknya di depan semua orang dan terutama karena pemuda itu sendiri sudah memiliki kekasih yang saat ini berdiri tepat di samping mereka.'Situasi macam apa ini? Bahkan cucuku yang biasanya sangat tenang, sekarang justru mengambil inisiatif duluan untuk memeluk seorang pria asing?'Sebagai kakek yang melihat cucunya tumbuh sejak kecil, tuan besar Saka cukup mengenali bagaimana kepribadian cucunya tersebut. Sebagai bunga yang tumbuh dalam keluarga militer, Dian memiliki kepribadian yang keras dan disiplin. Alasan itu juga yang membuat lelaki manapun sulit untuk mendekatinya. Pernah ada se

  • AWAN - THE NEXT SANJAYA   198. JAY DIHUKUM

    Jay meringkuk ketakutan dan tidak berdaya saat ayahnya sendiri menamparnya berulangkali. Tidak pernah sekalipun dalam hidupnya, ayahnya menghajarnya seperti sekarang ini. Namun hari ini, ayahnya memukulnya seperti orang kesetanan dan itu semua disebabkan oleh satu orang, Awan.Meski begitu, Jay yang sedang kesakitan tidak sempat memikirkan bagaimana membalas Awan untuk sekarang. Karena ia harus meredakan amarah ayahnya terlebih dahulu.Tamparan ayahnya baru berhenti saat kakeknya memerintahkan ayahnya untuk berhenti. Itupun wajah Jay sudah membengkak dan darah keluar cukup banyak dari mulut dan hidungnya.Saat itu, Jay berpikir jika penderitaannya sudah berakhir. Tapi yang terjadi, itu justru awal dari penderitaan Jay yang sebenarnya.Saat tuan besar Harsya berkata, "Mulai hari ini, kamu akan dikirim ke Uganda selama lima tahun ke depan untuk merenungkan semua kesalahanmu. Selain itu, uang sakumu akan dipangkas sembilan puluh persen dan jika kamu masih belum berubah dan masih berkeing

  • AWAN - THE NEXT SANJAYA   197. KETEGASAN NADYA DAN JAY YANG PATAH HATI

    "Kamu tidak salah kan, Jok? Apa semua ini benar dilakukan oleh bos Awan seorang diri?" Tanya ketua tim keamanan perusahaan terperangah pada Joko, petugas keamanan yang sebelumnya diselamatkan Awan.Bagaimana tidak? Saat ini ada belasan tim keamanan bersenjatakan lengkap dan tujuan mereka tentu saja untuk siap tempur menghadapi semua penyerang yang telah melumpuhkan mereka sebelumnya. Namun, jangankan bertarung, mereka justru hanya menemukan puluhan anggota geng yang sudah terbaring dalam keadaan tidak sadarkan diri dengan tubuh penuh luka.Namun, yang lebih terkejut justru adalah Joko dan seorang rekannya.Karena baru seperempat jam berlalu sejak Awan pergi dari pos jaga setelah menyelamatkan mereka dan ia sudah berhasil melumpuhkan semua penjahat yang menyerang perusahaan mereka. Joko dan kawan-kawannya bahkan tidak memiliki kesempatan untuk unjuk gigi.'Apa ini yang dimaksud bos waktu itu?' Bathin Joko antara percaya tidak percaya.Joko teringat ucapan Awan terakhir, "...kalian ku

  • AWAN - THE NEXT SANJAYA   196. ORANG YANG TAK BISA KAMU SENTUH

    Max yang sebelumnya tampak arogan, kini dibuat tercengang. Empat bawahannya yang selama ini menjadi tangan kanannya benar-benar dibuat tidak berkutik dan berlutut begitu saja di depan seorang gembel.Max sangat mengenal empat bawahannya, tidak mungkin mereka akan berlutut begitu saja di depan orang. Terlebih, mereka adalah kultivator.'Kenapa mereka begitu ketakutan di depan gembel ini?' Pikir Max bertanya-tanya.Saat itu, Max mulai curiga kalau pria yang terlihat seperti gembel itu tidaklah sesederhana penampilannya."Siapa kamu?" Tanya Max dengan suara tertahan."Oh, setelah begitu sombong dan bahkan mau melecehkan wanitaku, kamu baru bertanya siapa aku? Apa kepalamu baru saja terbentur, bung?" Balas Awan mengejek."Wanitamu? Setahuku, dia adalah wanita singel." Ujar Max hati-hati sambil melirik kesal ke arah Anton.Melihat aura Awan yang dapat mengintimidasi bawahannya, Max tidak lagi berani berbuat ceroboh. Pengalamannya selama belasan tahun di dunia hitam mengajarinya untuk berha

  • AWAN - THE NEXT SANJAYA   195. KEMUNCULAN YANG TIDAK TERDUGA

    "Awan?" Nadya tercengang dan sampai menutup mulutnya. Ia hampir tidak percaya kalau orang yang selama ini ia tunggu-tunggu akan muncul seperti ini.Perasaan Nadya campur aduk dan sebagian besarnya didominasi oleh perasaan bahagia karena harapan terbesarnya akhirnya terkabul. Awannya telah kembali! "Bajingan! Siapa kamu? Berani-beraninya kamu menganggu kesenanganku?" Hardik Max berang.Sedikit lagi, Max hampir berhasil menyentuh Nadya dan tentu,madegan selanjutnya akan berjalan sesuai dengan keinginan Max. Namun, kedatangan orang asing yang tidak dikenalnya, membuat usahanya jadi terhenti. Lebih parahnya, orang asing yang terlihat seperti gembel tersebut malah tidak mengacuhkan kemarahan Max dan berjalan melewatinya begitu saja."Aku tidak terlambat, 'kan?" Tanya Awan pada Nadya.Nadya menggeleng dan matanya berkaca-kaca,"Kamu, kamu sangat terlambat! Kamu terlambat dua bulan satu hari tiga jam dan dua puluh tiga menit."Tanpa menghiraukan semua pasang mata yang melihat dan juga pen

  • AWAN - THE NEXT SANJAYA   194. SANG PENGANGGU

    "Plak!"Sebuah suara tamparan terdengar cukup keras dan sekaligus membuat semua orang menatap ke sumber suara dengan tatapan tegang.Siapa yang tidak tegang, saat seorang petinggi mafia yang paling ditakuti di kota ini di tampar oleh seorang wanita dan itu terjadi tepat di depan banyak pasang mata yang melihatnya."Na-Nadya, apa yang kamu lakukan? Cepat berlutut dan minta maaf pada tuan Max! Jika tidak, kamu akan berakhir dengan nasib tragis kalau tuan Max sampai marah." Teriak Anton ketakutan dan kesal dengan tindakan berani sepupunya tersebut.Punggung Anton terasa basah oleh keringat dingin. Tentu saja, ia sangat takut dengan kemarahan Max. Apalagi, ide untuk memperkenalkan Nadya pada Max adalah dari dirinya. Sikap lancang Nadya bisa berimbas pada dirinya. Anton tidak berani membayangkan jika Max sampai murka dan melampiaskan kemarahannya pada dirinya.Lona yang berdiri di dekat Nadya tidak kalah terkejutnya. Meski menurutnya, Max sangat pantas mendapat tamparan tersebut karena ia c

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status