Home / Urban / AWAN - THE NEXT SANJAYA / 153. WANITA YANG BERBAHAYA

Share

153. WANITA YANG BERBAHAYA

Author: sutan sati
last update Last Updated: 2024-06-30 08:23:28

'Gila! Orang seperti apa dia sebenarnya? Aku bahkan tidak bisa merasakan kedalaman reikinya sama sekali!' Pikir prajurit utusan Rahman tampak agak canggung saat pertama kali bertemu dengan Awan.

Sebelum pergi, komandan mereka sudah menjelaskan sedikit tentang kemampuan Awan.

Saat itu, mereka masih meragukan jika Awan sekuat yang digambarkan komandan mereka. Mengingat usianya yang bahkan jauh lebih muda dari mereka.

Namun, setelah bertemu langsung dengan Awan, mau tidak mau mereka bisa mengerti kenapa komandan mereka begitu memandang tinggi pemuda di depan mereka tersebut.

Jika seorang kultivator tidak dapat merasakan kedalaman reiki seseorang maka kemungkinannya hanya ada dua yaitu antara orang itu benar-benar tidak memiliki reiki atau kemampuannya berada jauh di atas mereka sehingga tidak bisa terbaca.

Namun, setelah melihat Awan dan kemampuannya berpindah tempat secara ajaib seperti yang digambarkan Rahman maka kemungkinannya adalah yang kedua, kemampuan Awan berada jauh di atas mer
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (3)
goodnovel comment avatar
Doan Herison
terima kasih update nya uda
goodnovel comment avatar
Dimas Prambudi
terima kasih uda, sehat selalu.
goodnovel comment avatar
Aachim
semangat updatenya uda salam 1 rendang
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • AWAN - THE NEXT SANJAYA   154. KETUA SERIKAT DAGANG

    Hanya saja, memiliki uang saja tidak cukup untuk mendirikan perusahaan apalagi di kota Samarda ataupun di seluruh pulau Kalmata.Erika menjelaskan kalau pasar bisnis di kota Samarda dikelola oleh sebuah serikat dagang atau istilah umumnya serikat dagang.Jika Awan dan Nadya ingin mendirikan perusahaan, mereka harus mendapat ijin dari serikat dagang kota Samarda.Untungnya, Awan dan Nadya tidak perlu repot-repot mencari mereka ataupun sampai harus membuat janji bertemu yang entah kapan waktunya. Karena Erika mengenal langsung ketua serikat dagang kota Samarda.Awan hampir saja lupa kalau Erika adalah putri keluarga Harsya yang merupakan keluarga kelas satu. Tentunya ia memiliki banyak relasi orang-orang penting.Jadi, diputuskan hari itu kalau Erika dan Awan akan pergi menemui ketua serikat dagang kota Samarda berdua. Sementara, Nadya menemani Lona beristirahat di rumah."Baguslah! Paman Sigit bisa bertemu kita hari ini." Ujar Erika senang saat membaca pesan di ponselnya.Ketua Serikat

    Last Updated : 2024-06-30
  • AWAN - THE NEXT SANJAYA   155. KAMI MOHON, OBATI PUTRI KAMI!

    Sigit segera membuang gengsinya dan bersama istrinya, mereka berdua membungkuk ke arah Awan untuk menunjukkan rasa hormat seperti yang seharusnya mereka lakukan. Hanya saja, mereka terlalu cepat menilai orang dari penampilan luarnya membuat mereka memandang rendah Awan.Sekarang, dengan analisa akurat Awan tentang penyakit mereka, keduanya tidak lagi bisa meragukan kemampuan Awan."Dok-dokter jenius Awan! Mohon maafkan sikap kami sebelumnya. Kami telah keliru menilai anda sebelumnya. Sebagai orang tua, kami hanya menginginkan yang terbaik untuk kesembuhan putri kami satu-satunya dan sempat meragukan anda. Kami mohon anda tidak tersinggung!" Ucap Sigit berterus-terang mengakui kesalahannya.Sebagai seorang pemimpin serikat dagang kota Samarda, Sigit sangat paham bagaimana bertindak sesuai dengan situasi. Saat salah, ia akan mengakui kesalahannya dengan jantan. Itu sebabnya ia bisa mencapai posisinya sekarang tanpa tergantikan.Lalu, dengan sikap rendah hati, keduanya meminta bantuan Aw

    Last Updated : 2024-07-03
  • AWAN - THE NEXT SANJAYA   156. SIAPA GURUMU?

    "Mr. Sigit, saya harap anda tidak salah paham! Semua ini adalah prosedur yang saya terapkan demi kesembuhan nona Sherin. Anda tahu sendiri kalau kondisi putri anda sangat rentan jadi tidak sembarangan orang asing bisa menyentuhnya atau itu akan memperparah penyakitnya." Ujar dokter Toni seraya melirik sinis ke arah Awan.Meski belum berkenalan dengan Awan, nalurinya mengatakan kalau Awan adalah dokter yang didatangkan Sigit untuk menyembuhkan Sherin. Itu artinya pria itu akan menjadi saringan.Sebagai seorang dokter syaraf terkenal, tentu saja Toni sangat anti ada saingan yang dapat mempengaruhi reputasinya.Sigit mengangguk ringan dan bisa memahami alasan Tomi sehingga ia mengurungkan niatnya untuk memarahi perawat wanita yang telah lancang menegur Awan sebelumnya.Karena itu, Sigit segera berkata pada Toni, "Kalau begitu saya dapat memaklumimya. Tapi, beliau bukan orang sembarangan. Dia adalah dokter jenius Awan.""Saya harap anda jangan tersinggung karena saya mengajak dokter jeni

    Last Updated : 2024-07-04
  • AWAN - THE NEXT SANJAYA   157. KENAPA KAMU YANG PANIK?

    Suasana menjadi canggung begitu Awan yang acuh tak acuh tidak mengakui Alice sebagai muridnya. Ia bahkan hanya menatap Alice sekilas dan malah tampak kesal karena Alice membuat pengakuan sepihak seperti itu.Gila! Situasi macam apa ini?Bahkan jika kamu tidak pernah menerima Alice sebagai murid sekalipun, paling tidak jangan menolaknya secara langsung di depan umum seperti ini!Anehnya, bukannya marah ataupun kesal karena Awan menolak mengakuinya, Alice justru mengucapkan kalimat yang membuat semua orang semakin tidak mengerti dengan apa yang sedang terjadi."Tidak masalah! Dalam hatiku, aku sudah menganggap anda sebagai guruku. Sampai anda menerimaku, sampai saat itu aku tidak akan pernah menyerah!" Ujar Alice dengan tatapan penuh kekaguman.Gubrak! Toni yang mendengarnya merasa ingin membenturkan kepalanya ke lantai karena saking tidak percayanya.Bukankah ini sama saja cintanya sudah ditolak namun masih nekad untuk berjuang?Toni tidak mengerti apa yang dipikirkan Alice hingga beg

    Last Updated : 2024-07-05
  • AWAN - THE NEXT SANJAYA   158. BECIK KETITIK OLO KETORO

    Melihat adiknya terpojok layaknya seorang tersangka dimana semua orang disekelilingnya menatapnya dengan tatapan menghakimi, membuat perasaan Wina sebagai seorang kakak menjadi tidak tega."Dokter jenius Awan, apa sudah pasti penyebab penyakit putri kami adalah guna-guna?""Tidak diragukan lagi! Seratus persen penyebabnya adalah guna-guna." Ujar Awan tanpa ragu.Wina menatap adiknya sejenak dan berkata dengan ragu, "Tapi, tidak mungkin adikku akan sampai hati mencelakai putri kami. Selama ini, Teguh dan Sherin begitu dekat. Kedekatan mereka bahkan lebih erat dibandingkan dengan ayahnya sendiri. Anda tahu sendiri, kami berdua sangat sibuk dengan pekerjaan jadi Teguh lah yang lebih sering menghabiskan waktu bersama dengan Sherin."Selain itu, Wina dan suaminya sudah banyak membantu kehidupan Teguh. Mulai semenjak ia kuliah hingga pekerjaannya sekarang. Karena berkat posisi suaminya sekarang, Teguh bisa menjabat sebagai manajer di salah satu perusahaan di bawah asosiasi serikat dagang ko

    Last Updated : 2024-07-06
  • AWAN - THE NEXT SANJAYA   159. ALASAN SEBENARNYA

    "Aaaa.." Wina reflek berteriak ketakutan saat melihat adiknya yang telah berubah seperti iblis pembunuh dan tiba-tiba menyerang ke arah Awan dengan masing-masing jarinya mengeluarkan kuku panjang dan runcing.Bahkan setelah melihatnya secara langsung, Wina masih sulit mempercayai bahwa makhluk mengerikan itu adalah adik kandungnya sendiri. Apalagi, perubahan Teguh tidak hanya pada penampilannya yang terlihat mengerikan tapi juga aura membunuh yang terasa begitu kentara mengelilinginya.Saat serangan Teguh datang, alih-alih menghindar Awan justru terlihat seperti sengaja menantikan serangan tersebut.Karena begitu dua cakar Teguh melesat dari dua sisi depan dan menargetkan titik vitalnya, Awan dengan gerakan tenang dan sangat cepat menjentikkan satu jari telunjuk kanannya tepat menyasar bagian tengah dahi Teguh."Tap!"Dari ujung jari Awan tampak sebuah sinar terang yang kemudian meresap masuk ke dalam kening Teguh. Sebelum akhirnya membuat Teguh yang sedang mengamuk jatuh tersungkur d

    Last Updated : 2024-07-07
  • AWAN - THE NEXT SANJAYA   160. KEJUTAN UNTUK NADYA

    "Sayang, ini perusahaan siapa? Kamu ada kenalan di sini?" Tanya Nadya saat Awan membawanya ke sebuah perusahaan.Itu adalah sebuah perusahaan kosmetik terkenal di kota Samarda.Ternyata, saat Sigit dan Wina memberikan perusahaan pada Awan, keduanya tidak menjelaskan kalau perusahaan yang akan mereka berikan ternyata adalah salah satu perusahaan kosmetik terkenal di kota itu.Awan sendiri bahkan juga terkejut saat pertama kalinya mampir ke perusahaan yang sebentar lagi akan menjadi miliknya dan Nadya tersebut.'Astaga! Mereka tidak menjelaskan kalau perusahaannya sebesar ini!' Bathin Awan tercengang.Sebelumnya, saat Sigit mengatakan kalau perusahaan yang akan ia berikan adalah salah satu perusahaan yang ia rintis lama bersama istrinya dan mereka tidak punya cukup waktu untuk mengurusnya. Karena itu mereka memberikan perusahaan tersebut pada Awan.Saat itu, yang terbayang dalam benak Awan adalah perusahaan kosmetik biasa berskala

    Last Updated : 2024-07-11
  • AWAN - THE NEXT SANJAYA   161. GAWAT, DIA CEMBURU!

    "Sayang, katakan padaku! Apa ini benar-benar nyata? Aku tidak sedang bermimpi, 'kan?" Tanya Nadya dengan wajah terlihat linglung meski mereka baru saja selesai serah terima perusahaan dan Sigit sendiri yang memperkenalkan mereka pada seluruh karyawan dan staf perusahaan.Saat ini, hanya ada Nadya dan Awan dalam ruangan khusus direktur utama."Aww." Erang Nadya terkejut saat Awan tiba-tiba mencubit pipinya."Bagaimana? Sekarang kamu percaya kalau ini semua bukan mimpi, 'kan?" Tanya Awan sambil terkekeh.Nadya memanyunkan bibirnya seraya mengusap pipinya, "Iya, tapi gak usah mencubit terlalu keras juga." Ucap Nadya merenggut."Tunggu dulu! Tapi, bagaimana bisa pak Sigit memberikan perusahaan sebesar ini pada kita?" Tanya Nadya lagi seakan masih tidak percaya jika mereka menerima perusahaan dengan aset puluhan milyar itu begitu saja.Awan menceritakan kalau sehari sebelumnya ia berhasil menyembuhkan putri satu-satunya Sigit yang sudah lama sakit parah. Namun, Awan sengaja melewatkan ceri

    Last Updated : 2024-07-12

Latest chapter

  • AWAN - THE NEXT SANJAYA   202. BOS GILA

    "Jadi, aku bosnya? Pemilik saham mayoritas dan nama perusahaan baru kita PT ADN, pasti inisial nama kita juga, 'kan?" Tanya Awan sambil menggoda Nadya yang sedang sibuk mendandaninya.Karena ini adalah rapat perdana yang melibatkan kekasihnya, Nadya ingin kekasihnya itu tampil dengan optimal. Namun, saat itu penampilan Awan justru tidak mencerminkan seorang eksekutif sama sekali. Karena itu, Nadya langsung Awan ke salah satu ruangan yang sudah dipersiapkan Nadya sejak lama.Itu adalah ruangan presiden direktur yang telah disiapkan Nadya untuk Awan.Selain ruang ekslusif dengan dekorasi dan interior modern, di dalamnya juga terdapat kamar khusus untuk beristirahat. Nadya bahkan juga sudah menyiapkan cukup banyak pakaian pria dan semuanya terlihat pas dengan tubuh Awan.Sepertinya, Nadya sudah hapal dengan baik ukuran tubuh Awan. Karena semua ukuran pakaian yang ada di dalam lemari memiliki ukuran yang sama.Sambil tersenyum merapikan dasi dan

  • AWAN - THE NEXT SANJAYA   201. PAHLAWAN KESIANGAN

    "Nad, eh, maksudku Bu Nadya, anda tidak apa-apa, 'kan?” Tanya seorang pria usia tiga puluhan mengenakan setelan rapi bak seorang eksekutif menerobos masuk tidak lama setelah kepergian Dian dan yang lainnya. Dibelakangnya disusul oleh beberapa eksekutif perusahaan.Sama seperti pria yang pertama masuk, mereka semua mengkhawatirkan keselamatan Nadya akibat penyerangan sebelumnya.Ternyata, selain petugas keamanan dilumpuhkan, para eksekutif perusahaan dan karyawan yang berada di lantai atas, disekap dalam ruangan masing-masing dan tidak diperbolehkan keluar oleh belasan anggota geng.Beberapa menit yang lalu, tidak lama setelah Awan melumpuhkan para penyerang, petugas keamanan perusahaan berhasil mengendalikan situasi. Orang-orang ini baru berhasil keluar dan langsung menuju ke ruangan Nadya mengira jika para penjahat tersebut menargetkan Nadya.Namun, di antara semua orang, pria yang masuk pertama kali terlihat mencolok karena perhatiannya yang seperti sengaja ditunjukkan secara terang

  • AWAN - THE NEXT SANJAYA   200. MASALAH YANG DIHADAPI PERUSAHAAN

    "Adikku, kamu beruntung sekali dapat lencana dari jenderal besar Saka. Dengan kencana itu kamu bisa balapan di tengah kota tanpa perlu khawatir ada polisi yang berani menangkapmu." Ujar Sigit sambil tertawa."Nyiut!""Aw-aw, sakit istriku!"Tidak sampai sedetik Sigit tertawa, pinggangnya langsung terasa perih akibat cubikan sang istri yang menatapnya melotot, "Kamu itu mengajari adikmu yang tidak baik. Apa kamu tidak lihat! Di sini juga ada putri kita, bagaimana kalau dia juga mencobanya saat sudah bisa mengendumibil nanti?""Hahaha, maaf-maaf, aku hanya bercanda sayang!" Ujar Sigit meringis sambil mengelus lembut tangan istrinya agar dilepaskan.Awan dan yang lainnya ikut tertawa melihat bagaimana 'pertengkaran' romantis sepasang suami-istri tersebut.Sigit dan keluarganya masih tinggal bersama Dian Saka yang meminta ijin keluarganya untuk tinggal lebih lama di sana.Selain candaan tersebut, ternyata tujuan Sigit lainnya yaitu untuk membahas kesulitan perusahaan Awan.Setelah berbinc

  • AWAN - THE NEXT SANJAYA   199. KEJUTAN TIDAK TERDUGA

    "Ehm, ehmn!" Tuan besar Saka berdehem dua kalian dan sekaligus menyadarkan semua orang dari kondisi canggung yang sedang terjadi.Terutama, cucu perempuannya yang bertindak sangat nekad dengan memeluk Awan di hadapan semua orang.Meskipun Awan adalah pemuda yang sangat menjanjikan dengan segudang bakat yang sulit dicari duanya. Namun, bukan berarti cucunya dapat memeluknya begitu saja. Apalagi, ia memeluknya di depan semua orang dan terutama karena pemuda itu sendiri sudah memiliki kekasih yang saat ini berdiri tepat di samping mereka.'Situasi macam apa ini? Bahkan cucuku yang biasanya sangat tenang, sekarang justru mengambil inisiatif duluan untuk memeluk seorang pria asing?'Sebagai kakek yang melihat cucunya tumbuh sejak kecil, tuan besar Saka cukup mengenali bagaimana kepribadian cucunya tersebut. Sebagai bunga yang tumbuh dalam keluarga militer, Dian memiliki kepribadian yang keras dan disiplin. Alasan itu juga yang membuat lelaki manapun sulit untuk mendekatinya. Pernah ada se

  • AWAN - THE NEXT SANJAYA   198. JAY DIHUKUM

    Jay meringkuk ketakutan dan tidak berdaya saat ayahnya sendiri menamparnya berulangkali. Tidak pernah sekalipun dalam hidupnya, ayahnya menghajarnya seperti sekarang ini. Namun hari ini, ayahnya memukulnya seperti orang kesetanan dan itu semua disebabkan oleh satu orang, Awan.Meski begitu, Jay yang sedang kesakitan tidak sempat memikirkan bagaimana membalas Awan untuk sekarang. Karena ia harus meredakan amarah ayahnya terlebih dahulu.Tamparan ayahnya baru berhenti saat kakeknya memerintahkan ayahnya untuk berhenti. Itupun wajah Jay sudah membengkak dan darah keluar cukup banyak dari mulut dan hidungnya.Saat itu, Jay berpikir jika penderitaannya sudah berakhir. Tapi yang terjadi, itu justru awal dari penderitaan Jay yang sebenarnya.Saat tuan besar Harsya berkata, "Mulai hari ini, kamu akan dikirim ke Uganda selama lima tahun ke depan untuk merenungkan semua kesalahanmu. Selain itu, uang sakumu akan dipangkas sembilan puluh persen dan jika kamu masih belum berubah dan masih berkeing

  • AWAN - THE NEXT SANJAYA   197. KETEGASAN NADYA DAN JAY YANG PATAH HATI

    "Kamu tidak salah kan, Jok? Apa semua ini benar dilakukan oleh bos Awan seorang diri?" Tanya ketua tim keamanan perusahaan terperangah pada Joko, petugas keamanan yang sebelumnya diselamatkan Awan.Bagaimana tidak? Saat ini ada belasan tim keamanan bersenjatakan lengkap dan tujuan mereka tentu saja untuk siap tempur menghadapi semua penyerang yang telah melumpuhkan mereka sebelumnya. Namun, jangankan bertarung, mereka justru hanya menemukan puluhan anggota geng yang sudah terbaring dalam keadaan tidak sadarkan diri dengan tubuh penuh luka.Namun, yang lebih terkejut justru adalah Joko dan seorang rekannya.Karena baru seperempat jam berlalu sejak Awan pergi dari pos jaga setelah menyelamatkan mereka dan ia sudah berhasil melumpuhkan semua penjahat yang menyerang perusahaan mereka. Joko dan kawan-kawannya bahkan tidak memiliki kesempatan untuk unjuk gigi.'Apa ini yang dimaksud bos waktu itu?' Bathin Joko antara percaya tidak percaya.Joko teringat ucapan Awan terakhir, "...kalian ku

  • AWAN - THE NEXT SANJAYA   196. ORANG YANG TAK BISA KAMU SENTUH

    Max yang sebelumnya tampak arogan, kini dibuat tercengang. Empat bawahannya yang selama ini menjadi tangan kanannya benar-benar dibuat tidak berkutik dan berlutut begitu saja di depan seorang gembel.Max sangat mengenal empat bawahannya, tidak mungkin mereka akan berlutut begitu saja di depan orang. Terlebih, mereka adalah kultivator.'Kenapa mereka begitu ketakutan di depan gembel ini?' Pikir Max bertanya-tanya.Saat itu, Max mulai curiga kalau pria yang terlihat seperti gembel itu tidaklah sesederhana penampilannya."Siapa kamu?" Tanya Max dengan suara tertahan."Oh, setelah begitu sombong dan bahkan mau melecehkan wanitaku, kamu baru bertanya siapa aku? Apa kepalamu baru saja terbentur, bung?" Balas Awan mengejek."Wanitamu? Setahuku, dia adalah wanita singel." Ujar Max hati-hati sambil melirik kesal ke arah Anton.Melihat aura Awan yang dapat mengintimidasi bawahannya, Max tidak lagi berani berbuat ceroboh. Pengalamannya selama belasan tahun di dunia hitam mengajarinya untuk berha

  • AWAN - THE NEXT SANJAYA   195. KEMUNCULAN YANG TIDAK TERDUGA

    "Awan?" Nadya tercengang dan sampai menutup mulutnya. Ia hampir tidak percaya kalau orang yang selama ini ia tunggu-tunggu akan muncul seperti ini.Perasaan Nadya campur aduk dan sebagian besarnya didominasi oleh perasaan bahagia karena harapan terbesarnya akhirnya terkabul. Awannya telah kembali! "Bajingan! Siapa kamu? Berani-beraninya kamu menganggu kesenanganku?" Hardik Max berang.Sedikit lagi, Max hampir berhasil menyentuh Nadya dan tentu,madegan selanjutnya akan berjalan sesuai dengan keinginan Max. Namun, kedatangan orang asing yang tidak dikenalnya, membuat usahanya jadi terhenti. Lebih parahnya, orang asing yang terlihat seperti gembel tersebut malah tidak mengacuhkan kemarahan Max dan berjalan melewatinya begitu saja."Aku tidak terlambat, 'kan?" Tanya Awan pada Nadya.Nadya menggeleng dan matanya berkaca-kaca,"Kamu, kamu sangat terlambat! Kamu terlambat dua bulan satu hari tiga jam dan dua puluh tiga menit."Tanpa menghiraukan semua pasang mata yang melihat dan juga pen

  • AWAN - THE NEXT SANJAYA   194. SANG PENGANGGU

    "Plak!"Sebuah suara tamparan terdengar cukup keras dan sekaligus membuat semua orang menatap ke sumber suara dengan tatapan tegang.Siapa yang tidak tegang, saat seorang petinggi mafia yang paling ditakuti di kota ini di tampar oleh seorang wanita dan itu terjadi tepat di depan banyak pasang mata yang melihatnya."Na-Nadya, apa yang kamu lakukan? Cepat berlutut dan minta maaf pada tuan Max! Jika tidak, kamu akan berakhir dengan nasib tragis kalau tuan Max sampai marah." Teriak Anton ketakutan dan kesal dengan tindakan berani sepupunya tersebut.Punggung Anton terasa basah oleh keringat dingin. Tentu saja, ia sangat takut dengan kemarahan Max. Apalagi, ide untuk memperkenalkan Nadya pada Max adalah dari dirinya. Sikap lancang Nadya bisa berimbas pada dirinya. Anton tidak berani membayangkan jika Max sampai murka dan melampiaskan kemarahannya pada dirinya.Lona yang berdiri di dekat Nadya tidak kalah terkejutnya. Meski menurutnya, Max sangat pantas mendapat tamparan tersebut karena ia c

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status