"Langit! Kamu baik-baik saja!?" seseorang memanggilnya. Saat itu Langit baru saja hendak ke Sungai untuk mandi pagi. Dia lebih memilih untuk mandi di sungai dari pada mengantri di WC umum. Untuk menghindari pertemuan dengan orang-orang yang di kenalnya, yang kemungkinan bisa membawa masalah ke depannya. "Dewi? Ya, beginilah. Memangnya kenapa?" jawab Langit datar. Dia tidak begitu terkejut dengan kehadirannya. Perasaannya datar-datar saja. Langit masih mengingat dua hari yang lalu, ketika Diego, yang ternyata adalah tunangannya Dewi, menyuruh para Pengawalnya untuk menghabisinya di Bronze Shine Cafe. Mengingat hal itu, membuat Langit kembali merasakan sedikit trauma dalam hatinya. Dia masih bisa merasakan bagaimana sakitnya puluhan tinju dan tendangan mereka mendarat di wajah dan seluruh tubuhnya! "Syukurlah kamu tidak kenapa-kenapa! Aku...Aku mau minta maaf!" Dewi berjalan menghampirinya, sambil menundukan wajah cantiknya, menunjukan rasa bersalah. "Ya sudah, tidak apa-apa. Yang
Matahari hampir berlalu, waktu sudah menunjukkan pukul setengah lima sore. Berbagai rangkaian kegiatan hari ini sudah dijalani setengahnya oleh para peserta Camp Gathering. Dari mulai pendidikan dasar Alam Hutan, teori tentang Survival, Navigasi, SAR dan P3K, serta Analisa Pemecahkan Masalah di Alam sudah disampaikan semuanya. Tinggal beberapa materi untuk nanti malam. Selebihnya adalah waktu istirahat. "Camp Gathering bodoh! Kita bukan Pecinta Alam, kita bukan Menwa! Tapi harus belajar hal-hal macam ini, apa gunanya?" tanya seseorang, wajahnya yang tirus tidak bisa menyembunyikan rasa kesalnya. "Sabar, Wan! Ini kan salah satu agenda wajib kampus, masih beruntung kita tidak di kenai wajib militer seperti di negara-negara lain! Ini hanya teori dan pelajaran dasarnya saja, yang penting kita sudah tahu, dan nilai kita aman! Selebihnya, kita having Fun! Refreshing menikmati alam!" "Ya, betul juga sih, tapi aku tidak suka dengan tempat ini, sungguh buruk dan menyeramkan!" "Yang benar
Langit sejujurnya tidak mengerti apapun, tentang apa yang terjadi dengan dirinya saat ini. Niat baik dan sederhana yang ingin dilakukannya ternyata jadi lebih rumit dari pada yang dia bayangkan! Dia harus bertemu lagi dengan Kucing putih misterius bisa berbicara yang ternyata adalah perwujudan dari seorang Paman Wangsa! Dan yang lebih hebat lagi, dia harus berbicara dengan seekor Ular besar yang katanya adalah Penunggu dan Penguasa Pohon Beringin dan area di sekitar Sungai besar tempat mereka berada saat ini! "Bersiaplah, aku sudah memanggilnya, dia akan segera datang dalam beberapa saat lagi di sini!" ujar Kucing tersebut. Menggunakan kekuatan telepatinya untuk berkomunikasi dengan Langit. "Baiklah paman! Aku siap!" "Bagus! Kita segera turun ke bawah sekarang, dia akan datang dari arah Sungai!" Kucing itu memberi instruksi, Langit segera turun dari pohon Beringin tersebut. Dan betapa terkejutnya dia, baru saja beberapa saat menjejakkan kakinya ke tanah. Di hadapannya muncul seso
Gadis blasteran Indo-Spanyol ini tampak cantik dengan balutan baju trainning putih dan fashmina hitam, serta sebuah kupluk berwarna hitam bertuliskan Merk lokal yang cukup terkenal. Sebuah sepatu kets putih ikut membalut kakinya yang cantik. Semua setelan pakaian itu sungguh serasi dengan tubuhnya yang ramping namun sekal dan proporsional. Siapapun yang melihatnya pasti akan terpesona dan mengagumi kecantikan Vania. Tidak terkecuali Langit. Vania memang terlihat sempurna di matanya. Namun dia harus bisa menyadari diri dan perasaannya. Dia tidak mau membuat masalah. Bukan karena dia takut, atau khawatir seperti waktu lalu, karena saat ini ketakutannya sudah lama hilang menjauh. Dia hanya tidak ingin membuat masalah yang akhirnya diketahui oleh pihak Kampus atau Dosen dan bisa mempengaruhi performa dan nilainya kelak. Dia harus bisa menjaga itu semua. Demi masa depannya. "Aku hanya sibuk saja, tugas logistik memang cukup banyak!" ujar Langit. Vania meliriknya. Sebuah senyum simpul
Besoknya semua orang dihebohkan dengan berita perampokan di sekitar Tenda sebelah Barat. Bersamaan dengan itu salah seorang korban Mahasiswa bernama Dave harus segera di bawa ke rumah sakit terdekat, karena mengalami cedera yang cukup parah! Menurut beberapa saksi mata, mereka melihat dan melaporkan bahwa sekitar belasan orang datang ke tenda sebelah barat, dan berusaha merampok barang-barang yang ada di sana. Bahkan mereka sempat akan menculik seorang gadis cantik bernama Vania, namun beruntung Dave dan ke tujuh temannya bisa menggagalkan rencana jahat para perampok tersebut. Namun sebagai gantinya, mereka semua bentrok dan di buat babak belur, di pukuli belasan perampok tersebut! Dan korban yang mendapatkan luka paling parah tentu saja Dave, hingga harus dilarikan ke rumah sakit malam itu juga! Semua orang membicarakannya dari tadi malam hingga menjelang siang. Dan menganggap Dave dan kawan-kawannya adalah seorang Pahlawan! Semuanya berdecak kagum dengan keberanian dan kehebata
Sore hari yang cerah itu tiba-tiba saja meredup. Beberapa baris awan Cumulus berwarna kelabu nampak saling berkejaran satu sama lain. Menutupi sunset yang sebelumnya bersinar kuning keemasan, Merubah warna Langit dalam sekejap mata, dari terang benderang menjadi mendung berawan. Temaram laksana malam. Jauh di bawah sana, turun ke lapisan atmosphere paling bawah, di sebuah Kaki Langit yang cukup tinggi, kawasan Pegunungan Mulia. Masuk terus ke dalamnya, di sebuah dataran Pinus yang luas dan lengang, tiba-tiba saja dikejutkan dengan suara-suara asing dan keras melengking memekakkan telinga. Semua mata memandang heran ke arah suara-suara keras yang bergema ke seantero Dataran Pinus tersebut. Disana ada dua orang gadis yang sedang bertengkar dengan nada Sopran level tinggi hingga mengejutkan semuanya! "Kamu.... kamu berani menampar aku!?" "Kamu memang harus ku tampar! Apa yang kamu lakukan benar-benar sangat membuatku marah! Kamu tahu apa yang akan di lakukan Angel Of Five kepadamu? D
"Kalian ingin membalas dendam?" Langit bangkit dari duduknya. Balik menatap tajam ke arah mereka. Semuanya tersurut mundur. Mereka tidak langsung bertindak, Kelima orang tersebut sudah melihat apa yang terjadi dengan Erik barusan. Jadi mereka tidak mau bertindak gegabah. "Apa yang sudah kamu perbuat pada ketua kita itu sudah sangat keterlaluan! Kamu sudah membuatnya kehabisan napas dan hampir meninggal! Gembel macam kamu akan mendapatkan balasan lebih dari pada yang di alami ketua!" hardik seseorang bernama Jhon Frey, yang paling besar di antara ke lima orang tersebut. Wajahnya terlihat sangar dan dingin. Darah orang timur mengalir kuat di tubuhnya yang tinggi besar. Dengan tinggi badan 192 centimeter, menjadikannya mirip seperti algojo pencabut nyawa! Dia adalah salah satu anak buah Gavin! "Ini adalah urusan pribadiku dengan dia, tolong jangan ikut campur!" "Kamu jangan sombong, ingatlah saat kami menghabisi kamu di Cafe tempo hari! Dan hal itu, akan terulang lagi di sini!" seseo
Langit ini sebenarnya sudah gila atau bagaimana? Mau bernegosiasi dengan mahluk buas di depan sana? Lima ekor macan kumbang besar dan ganas, yang setiap saat bisa menerkam dan mengunyah mereka! Yang benar saja! Apa dia masih waras? Apa otaknya masih beres? "Langit, kamu..." "Tenanglah! Kalian cukup berdoa saja. Dan ingat pesanku, jangan ada yang lari satupun juga! Kalau sampai ada yang kabur dari sini, aku tidak akan bertanggung jawab dengan keselamatannya!" "Apa yang akan kamu lakukan? Apa kamu yakin mau ber.. negosiasi.. dengan..." "Tidak perlu di pikirkan! Kalian hanya kuminta untuk berdoa! Siapkan parang kalian, kalau seandainya terjadi sesuatu yang tidak diinginkan di sini!" "Ma..maksudmu..." Langit tidak menjawab.dia melangkah dengan tenang ke depan. Dia menyadari. Dia tidak bisa apa-apa. Dia juga sadar, bahwa hatinya tidak bisa dibilang tidak takut. Namun dia lebih mengkhawatirkan keselamatan ke tiga belas orang yang ada dalam kelompok nya! Dia hanya ingat dua hal,
Langit sudah tahu siapa orang ini sebenarnya. Bahkan dia adalah sosok yang selama ini diingat dan sedang di cari olehnya. Laporan dari teman-temannya di Sky Kingdom tempo hari, ketika ada penyerangan ke Kampus, terkait Kasus Bintang Pop Jepang Yuni Hanasaki yang menyebabkan Langit kena Skrosing keras. Dan muaranya adalah dia dan Kelompoknnya. Hazel, Golden Table dan Royal Knight! Sejatinya Langit sudah melupakan masalah itu, karena insiden ini sudah memakan waktu cukup lama. Bahkan ketika pertemuannya dengan Royal Knight di Istana William Burgez, dan akhirnya bertemu dengan Hazel, Bullock, Neil dan lainnya, dia menganggap semuanya biasa-biasa saja. Namun karena sikap dari Hazel yang selama ini selalu menyebalkan, dan selalu memancing konfrontasi dengannya, membuat Langit yang semula santai dan enggan menggubris akhirnya mulai tersulut juga. Walau dia masih melihat beberapa tokoh konkrit dan sangat penting di Royal Knight, dari mulai Master Shin Wu, Bullock, Neil bahkan Roman Arc
'Kenapa aku tidak boleh memukulnya Tuan?" Bullock berusaha menahan diri. Langit menggelengkan kepalanya."Kamu tidak boleh melakukannya Bullock....""Tapi mereka sudah menghina dan menuduh Tuan Langit!""Betul Tuan! Mereka sudah berani merendahkan Tuan! Mereka memang wajib di hajar!" David Huang ikut merasa geram."Setuju! Kita tidak boleh diam saja, nanti mereka bisa ngelunjak dan menghina kita terus Tuan!" timpal yang lain."Tuan, tolong untuk kali ini izinkan aku untuk memberi mereka pelajaran!" Bullock setengah memaksa."Ya, aku juga akan menghajarnya! Aku tidak peduli walau harus dapat hukuman atau di diskualifikasi sekalipun!""Sudahlah, kalian jangan terbawa emosi,""Tidak bisa Tuan, baiknya, kita sikat saja sekalian biar mereka tidak kurang ajar lagi kedepannya!""Sudah kubilang, tidak boleh!""Ta..Tapi kenapa Tuan?""Kalian tidak perlu banyak bertanya!""Tapi kami ingin kejelasan Tuan!""Kalian ini! Sudah kubilang, jangan lakukan itu...! Karena....Aku sendiri yang akan mengha
Beberapa saat sebelumnya. Zaghold dan Gurrick tidak menduga sama sekali ada serangan cepat dan mendadak, disertai dengan kekuatan yang tidak main-main siap menghantam keduanya! "Sialan! Aku tidak sempat..." Zaghold panik. "Kekuatan ini...Matilah kita!" teriak Gurick ikut ketakutan. Dia merasa kekuatan tinju yang datang ini jauh lebih kuat dari yang tadi. Sebelum kedua tinju Langit sampai dan mengenai mereka... "Berhenti anak muda!" sebuah suara keras entah datang dari mana mengejutkan semuanya. Bersamaan dengan itu sebuah bayangan Luning keemasan bergerak sangat cepat menghadang kedua tinju Langit! Dess! Dess! Duaarrr! Dua kekuatan besar beradu secara berturut-turut, menimbulkan. suara ledakan yang dahsyat seperti bom, hempasan angin yang ditimbulkannya mampu menerbangkan jutaan material pasir dan batuan, bahkan sanggup menerbangkan Zaghold dan Gurock secara bersamaan. Namun justru itu yang menyelamatkan mereka, karena kedua Tinju Langit ada yang meng-counter, hingga tid
"Kenapa kalian lama sekali heh? Kami sudah boson menunggu!" seru seseorang di muka gerbang. Mereka adalah beberapa orang yang sudah berada di Pintu Gerbang Akademu yang nampak berdiri dengan megah dan menjulang. "Nel!? ....l Neil!" Bullock berteriak gembira. Di Pintu Gerbang berdiri beberapa orang yang sudah menunggu mereka. Para sisa Kandidat yang sepertinya sudah lolos dari Ujian Masuk Akademi. Jumlah mereka tidak lebih dari Dua Puluh Orang saja! Neil Langsung menyambut Bullock, keduanya saling berpelukan seperti layaknya sahabat karib. yang sudah lama tidak bertemu. "Kalian hanya bertiga? Mana Jones dan yang lainnya?" tanya Bullock. "Jones...Dia...Dia..." "Tidak perlu kamu tanyakan itu! Dia adalah bibit gagal yang memang sudah seharusnya disingkirkan sejak lama!" jawab Hazel dingin. Bullock terdiam. Neil dan Chen nampak saling pandang, namun tidak berani berkomentar. "Selamat Kak Bullock, kamu berhasil. Dan sepertinya... Kalian semua masih dengan Kelompok yang Utuh seja
Langit bukannya tidak mengetahui kekuatan para Mahluk menyeramkan di depannya. Jika dibandingkan dengan kelompoknya, mereka jelas berada di atas kelompok Langit. Bahkan masih berada di atas Bullock yang menguasai Ranah Cakra Langit Level dua! Setidaknya diantara mereka berada satu dua tingkat di atasnya. Dan itu tidak termasuk Zaghold! Langit melihat Salah satu Kepala Suku Ras Terkuat Bangsawan Troll itu berada di ranah Alam Master tingkat Enam, satu tingkat di atas Gurrick, sang Jenderal Goblin! "Mungkin ini adalah satu-satunya cara terbaik aku menguji kekuatan ku, sebelum kedepannya aku harus menyimpan rapat-rapat ketika aku masuk Akademi! Mungkin akan kelihatan aneh dan timpang nantinya.Tetapi tidak masalah. Aku sudah berada di sini. Aku jelas harus membela diri. Dan aku akan berjuang untuk melakukan yang terbaik! Biarlah aku memberi sedikit kejutan pada mereka. Pada Kumpulan Badut ini, juga kepada orang-orang yang sejak tadi terus mengawasi kami. Ya, semoga aku tidak salah b
Sialan! Kenapa mereka bisa ada di sini? Bukankah mereka harusnya berada di... " Sharock bergumam kesal dalam hatinya. "Kakak, kenapa para Bajingan Troll ini bisa berada di wilayah kita?" "Ya, mereka seharusnya berada di Padang Monster bersama dengan Mahluk sialan lainnya. Bahkan mereka dengan seenaknya menerobos Gua Kabut. Apa tidak ada yang menjaga di sana?" "Kakak, bukankah idemu yang menyuruh kita mengerahkan hampir setengah Pasukan untuk menyambut mereka di sini? Karena kamu khawatr Gua Kabut akan hancur?' "Ya, kamu benar Rydock. Coba kamu lihat sekarang. bahkan para pasukan kita masih belum bisa siuman. Dia berhasil menghajar telak Pasukan Inti kita! Hei, ini adalah Visiku! Penerawanganku! Aku akhirnya berhasil menghindarkan malapetaka yang seharusnya terjadi!" Sharok teringat sesuatu. "Maksudmu?" "Dasar bodoh! Belajarlah menjadi Goblin yang cerdas! Kamu lihat apa yang sudah dia lakukan dengan area ini? Dia berhasil membuatnya hancur berantakan! Bukan cuma pasukan, daerah
"Ada apa sebenarnya dengan para Penguji di sana? Apa mereka hendak membunuh para Kandidat?" Andromeda memukul meja dengan geram. "Itu adalah bagian dari prosedur yang aku ceritakan kepadamu. Setiap Kandidat disesuaikan dengan para Pengujinya. Aku fikir ini masih dalam tahapan yang wajar dan bisa di benarkan," "Wajar apanya? Ratusan Goblin dan Tiga Jenderal nya ikut turun tangan. Ini jelas tidak bisa di benarkan sama sekali, Tuan Muda Veganza!" "Kakak, sabarlah, tidak perlu panik dan protes seperti itu. Ini adalah kurikulum yang sudah disetujui oleh para Petinggi Akademi, dan juga... " "Diam kau Aurora! Apa kamu tidak pernah berfikir, sehebat-hebatnya para pemuda ini, mereka tetaplah Kandidat yang belum memiliki Pengalaman luas dan Mental yang kuat! Walau terlihat berbakat..." "Mereka, terutama pemuda ini terlihat spesial Kak. Dan aku yakin, dia masih sanggup mengatasinya, justru ujian ini sangat penting untuk menentukan sampai dimana batas kekuatannya, Kak!" "Tapi ini sudah san
Gurick segera melompat dengan cepat dari bukit kecil tersebut, langkah kakinya yang ringan menjadikan dia terlihat seperti tidak sedang menapak tanah. Di tangan kanannya tergenggam sebilah Pentungan sepanjang satu meter berbentuk gada dengan ujung bulat, dipenuhi dengan duri yang runcing. Gada berduri terbuat dari batu Pualam Stalaktit tersebut merupakan senjata andalan dari Jenderal Gurick, salah satu Jenderal Goblin terkuat. "Tuan, biar aku yang hadapi dia!" Bullock bersiap dengan kuda-kudanya. "Tidak Bullock, mundurlah! Dia tidak seperti yang kau kira! Kekuatannya, jauh berada di atasmu!" Langit mencegah sambil bergerak cepat mendahului Bullock. Sekilas saja dia sudah bisa menakar dan mengetahui Kekuatan dari Jenderal Goblin satu ini. Setidaknya, dia sudah berada di Ranah Alam Master! "Tuan, tapi.... " "Bullock, dengarkan saja apa kata Tuan Langit! Apa kau tidak merasakan Aura Kuat dari Goblun itu?" David Huang ikut mengingatkan. "Tapi, apa kita harus berpangku tangan
Tiga sosok itu nampak memandang tajam ke arah Langit dan Kawan-kawan. Mata mereka yang besar seperti ingin meloncat keluar. Sepasang taring terselip di sela-sela bibirnya. Denga telinga mereka yang lanncio dan muka mereka yang lonjong dan agak panjang mirip seperti tokoh-tokoh monster fiksi di film kolosal. Dan wajah mereka terlihat marah! "Tuan.... Kemungkinan mereka adalah pemimpin dari para Goblin ini, sebaiknya kita harus lebih berhati-hati agar tidak ditangkap oleh mereka!" ujar Marcella mengingatkan. "Memang kenapa kalau sampai di tangkap oleh mereka? Apa mereka akan menyiksa kita?" tanya Mei Hua penasaran. "Tidak, mereka tidak menyiksa, mereka hanya akan... Menjadikan kita Makan malam!" "Aa..Apa...!?" "Yang benar saja! Kenapa kita bertemu mahluk seperti ini lagi?" "Bukankah aku pernah bilang bahwa mereka adalah Mahluk pemakan segala, termasuk Manusia!" "Hiiiyy... Apa kamu pernah bilang begitu sebelumnya? Bukankah itu hanya berlaku pada Kumpulan Monyet..." "Mer