Share

Orang Di Masa Lalu

Penulis: Zinnia Azalea
last update Terakhir Diperbarui: 2024-11-21 23:20:39

Flashback....

Amanda diantarkan oleh seorang pria berparas tampan dan blansteran. Mereka diantar oleh supir pribadi Amanda. Tak lupa Bi Narti pun ikut serta mengantar Amanda ke rumah sakit terbesar di kota itu. Sesekali Amanda meringis, ia merasakan kontraksi pada perutnya. Bi Narti dan supir yang bernama Mang Tejo pun sudah menghubungi El. Dengan panik, El segera membatalkan kunjungan pentingnya. Ia segera memesan pesawat dengan jam penerbangan saat itu juga. Beruntung El mendapatkan tiket dengan mudah dengan kelas VIP itu.

"Sakit sekali, Darren!" Amanda meringis.

Wanita itu merasa tak kuat dengan rasa sakit dan mulas yang menderanya. Sesekali ia mencengkram tangan pria bule yang bernama Darren itu, hingga membuat Bi Narti dan Mang Tejo berpandangan.

"Cepat! Lebih ngebut lagi!" Darren memerintah dengan tegas, membuat mang Tejo segera tancap gas dan mengendalikan mobil sport berwarna hitam itu dengan ugal-ugalan.

Beberapa menit kemudian mereka telah sampai di rumah sakit. Para perawat segera berlari ke arah Amanda yang sudah tak mampu untuk duduk atau pun berjalan. Darren yang tegap segera menggendong Amanda dan menidurkannya di atas brankar.

"Temani aku, aku mohon!" Ratap Amanda pada pria yang ia panggil Darren itu.

Darren mengangguk, ia segera mendorong brankar itu bersama beberapa perawat dan membawanya segera ke ruang IGD. Dokter spesialis kandungan segera memeriksa Amanda, masih pembukaan dua. Masih lumayan lama menuju pembukaan sempurna.

"Dokter, aku ingin melahirkan secara metode ILA. Cepat segera bertindak sebaik mungkin!" Amanda memerintah dokter spesialis itu dengan nada tinggi.

Metode ILA ( intrathecal Labour Analgesia) adalah metode lahiran normal namun tanpa rasa sakit. Metode ini adalah menyuntikan Obat anestesi lokal dengan dosis minimal, lebih kecil dari operasi Caesar. Dosis ini disuntikan ke ruang intrathecal di tulang belakang. Metode ini memang masih awam di tanah air. Namun rumah sakit yang didatangi Amanda adalah rumah sakit internasional. Jadi metode itu pasti sudah tersedia di rumah sakit itu.

"Baik," Dokter tadi memerintahkan perawat untuk memindahkan Amanda ke ruang bersalin.

Sementara Darren, ia mengurus administrasi untuk keperluan Amanda selama menjalani perawatan dan tindakan di rumah sakit itu.

Beberapa jam pembukaan di jalan lahir Amanda sudah lengkap. Amanda memohon kepada Darren untuk menemaninya di ruang operasi. Pria bermata biru itu bersedia, ia pun melewati fase yang sangat menyeramkan di hidupnya. Bagaimana tidak, Amanda tengah mempertaruhkan nyawanya demi sang buah hatinya dengan Elzaino.

Suara tangisan bayi memecahkan keheningan, dokter segera mengangkat bayi yang berjenis kelamin laki-laki itu dan diberikannya di dada Amanda. Jika ibu lain tentu akan menangis dan terharu melihat janin yang dikandungnya sembilan bulan telah lahir, berbeda dengan Amanda. Wanita itu memalingkan wajah. Tak ingin menatap bayi yang masih dipenuhi dengan darah itu.

"Angkat dia, Dok!" Amanda mengatakannya tanpa beban. Dokter spesialis obygin segera mengangkat bayi itu dan memberikannya pada dokter spesialis anak untuk di observasi.

Darren yang sudah menemani Amanda pun segera mundur untuk keluar dari ruangan itu. Amanda menatap Darren dengan sorot penuh permohonan.

"Jangan pergi lagi, Darren! Aku mohon!" Amanda menangis berderai air mata, ia sudah tak mempedulikan lagi bayi yang tengah menangis memecahkan kesunyian ruangan bersalin itu. Amanda hanya ingin Darrennya kembali.

Darren tak mengindahkan kata Amanda, ia segera pergi dari sana. Darren berjalan menyusuri koridor rumah sakit, ia melihat El yang tengah berjalan dengan terburu-buru. Darren tersenyum getir, ia pun berjalan menjauhi El yang terlihat cepat dan tak menyadari kehadiran dirinya.

****

Mata Darren sesekali menatap jalanan rumah sakit, namun tidak dengan pikirannya. pikirannya menerawang sangat jauh saat resepsi pernikahannya bersama Amanda. Ya, Amanda adalah kekasihnya yang dipacarinya selama delapan tahun. Darren adalah teman masa kecil dari Amanda. Pria itupun adalah cinta pertama istri dari Elzaino itu.

Bertahun lamanya mereka menjalin hubungan, Darren akhirnya melamar Amanda di sebuah kapal pesiar di kota Paris. Mereka pun memutuskan menikah. Darren yang mempunyai darah berkebangsaan Indonesia-Amerika meminta izin menikah kepada keluarganya yang menetap di negara Paman Sam itu. Tanggal pernikahan pun keluar, berapa bahagianya Amanda dan Darren yang akan segera menikah. Namun keluarganya akan menyusul setelah akad berlangsung. Jadwal penerbangan mereka akan sampai malam harinya dan keluarga Amanda tak mempermasalahkan absennya keluarga Darren. Amanda dan keluarga cukup percaya dengan Darren yang sudah lama mereka kenal.

Saat hari H itu tiba, keluarga Darren yang ada di Amerika mengabarkan bahwa ayah Darren menjadi korban perampokan dan penembakan di dekat bandara hingga nyawanya tak tertolong. Darren yang panik pun segera memutar arah mobilnya tanpa mengabari Amanda. Pria itu menuju bandara untuk segera memesan tiket pesawat menuju Amerika.

Sampai siang hari, Amanda yang sudah cantik dengan hiasan make-upnya sebagai pengantin merasa tak enak karena Darren tak kunjung hadir di acara pernikahan mereka, membuat semua tamu berbisik-bisik, saling melemparkan praduga dan argumen masing-masing. Situasi semakin membuat keluarga Amanda kalut. Mereka tak mau malu di hadapan para tamu. Amanda sendiri sibuk menelpon Darren, namun nihil. Sampai pukul dua siang, pria itu tak mengangkat teleponnya. Bahkan nomor ponselnya tak bisa dihubungi.

Sampai akhirnya Elzaino sebagai sahabat Amanda maju untuk menawarkan diri menjadi pengantin pengganti. Orang tua El sudah bersahabat lama dengan orang tua Amanda. El tak bisa membiarkan keluarga Amanda tercoreng di hadapan para tamu. Selain itu, El sudah lama memendam perasaannya pada Amanda. Hingga pernikahan pun tetap terlaksana dengan pengantin pria yang berbeda dari nama undangan.

Darren menutup matanya, peristiwa itu sungguh melukainya. Ia tak mengira jika keluarga Amanda akan mencari pengantin pengganti. Kehilangan sang ayah membuatnya tak terkendali, ia sering mabuk-mabukan di negara berideologi liberal itu. Hingga satu bulan kemudian ia memutuskan untuk kembali ke tanah air dan meminta maaf pada keluarga Amanda.

Namun sayang, Darren sudah terlambat. Karena setelah itu ia menerima penolakan dari keluarga Amanda. Keluarga Amanda murka karena Darren pergi begitu saja di hari pernikahannya. Fakta lain yang lebih menyakitkan adalah Amanda sudah menikah dengan pria lain.

Darren memilih untuk mundur, namun ia mencoba menjelaskan kejadian sebenarnya kepada Amanda. Awalnya wanita itu histeris saat melihat Darren. Sakit hati karena merasa dicampakan. Namun setelah mendengar penjelasan mantan kekasihnya, Amanda mempercayai Darren. Ia ingin kembali lagi bersama pria bule itu.

Darren jelas menolak, akan tetapi Amanda masih berhasrat memiliki pria itu. Darren merasa dilema karena ia masih mencintai mantan kekasihnya. Akan tetapi setelah mengetahui kenyataan Amanda sedang mengandung, Darren benar benar mundur. Namun Amanda bertekad akan kembali mengejar cinta sejatinya setelah ia melahirkan anaknya. Ia akan melepaskan semuanya, karena cintanya hanya untuk Darren. Bukan El.

Bab terkait

  • ASI Untuk Putra Sang CEO   Ingin Melihat Arga

    Elzaino menanda tangani berkas kerja sama antara perusahaan miliknya dan perusahaan besar yang ada di Dubai. Seharusnya pria bertubuh tinggi dan atletis itu gembira dan merayakan keberhasilan ini. Teringat ketika ia menceritakan harapannya bekerja sama dengan perusahaan raksasa asal Dubai ini pada sang istri. Walaupun waktu itu respon Amanda mengecewakan, tapi wanita itu berharap Elzaino memenangkan kerja sama yang berharga milyaran itu. Hati El kini terasa hampa dan sepi. "Seharusnya kita merayakannya bersama-sama dengan Arga," lirih El. Matanya menatap jauh ke depan. Menatap pemandangan dari bangunan kantornya yang mencakar langit. Tangannya mengepa saat mengingat Amanda mencampakan dirinya. Saat itu ketika dirinya pulang dari kantor, Elzaino tak menemukan Amanda di rumah. Petugas keamanan yang berjaga berkata jika Amanda pergi dengan alasan bertemu dokter untuk mengecek luka pasca persalinan. Elzaino kemudian menemukan sepucuk surat jika sang wanitanya sudah tak ingin berada di s

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-22
  • ASI Untuk Putra Sang CEO   Panik

    Pagi ini Alana sudah berpakaian dengan rapi, sejak menjadi ibu susu Arga, wanita itu tampil lebih cantik dan terawat. Jika sebelumnya ia selalu memakai daster lusuh, kini tidak lagi. El memberikannya baju-baju yang layak dan bersih agar Arga memiliki ibu susu yang sehat dan steril. Seperti hari ini, Alana memakai dress di bawah lutut. Ia mengucir rambut panjangnya agar tak mengganggu Arga saat menyusu kepadanya. Jika penampilan rapi, Alana sangat cantik. Bahkan terlihat seperti kakak dari Arga, bukan ibu susu. Hari ini Arga dijadwalkan untuk imunisasi ke Rumah Sakit Ibu dan Anak. El sudah berangkat dari pagi untuk bekerja. Mireya pun sudah resmi bergabung menjadi wakil direktur, Wakil dari El. Memang Mireya mempunyai kemampuan hampir menyamai kakaknya. Sementara di rumah hanya ada Meri dan beberapa pelayan. Meri memperhatikan Alana, dalam hati ia memuji paras Alana yang sangat cantik. Fisik Alana seperti kelas sosialita jika di dandani seperti sekarang. Padahal Alana tak memakai m

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-23
  • ASI Untuk Putra Sang CEO   Rencana Yang Tak Disangka

    Di kota New York, Amanda telah terbangun dari tidurnya. Bibirnya menyunggingkan senyuman saat melihat pria di sampingnya yang tertidur dengan damai. Ya, dia adalah Dareen. Mantan terindah yang telah berhasil kembali ke sisinya. "Pagi, sayang!" Amanda menyentuh pipi Dareen yang kemerah-merahan. Wanita mengecup bibir Dareen sekilas, setelah itu ia bangun dari tidurnya untuk membuatkan Dareen sarapan. Amanda ingin sekali melayani Dareen dengan sepenuh hati. Amanda berjalan menuju jendela, ia menyibak gorden yang menutupi kamar apartemen mewah itu. Ia tersenyum saat melihat salju yang turun. Amanda memang sesuka itu dengan salju. Sekilas ia mengingat bayi yang ia lahirkan, tak menampik ada rasa rindu yang terasa saat mengingatnya. Namun, Amanda mengubur perasaan yang menurutnya bisa melemahkannya itu. Amanda sudah sejauh ini dengan Dareen, ia tak mau bayi itu menghalangi niatnya untuk kembali kepada Dareen selamanya. Apalagi Amanda telah menentang keluarga besarnya saat mengambil kepu

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-25
  • ASI Untuk Putra Sang CEO   Peringatan Untuk Alana

    Alana baru saja menjemur Arga di halaman rumah. Setelah merasa bayi susunya itu hangat, gegas wanita itu masuk kembali ke dalam kamar."Semakin hari badanmu semakin gemoy. Sehat-sehat ya, sayang?" Alana tersenyum riang. Arga menatap Alana dengan mata yang berbinar. Terlihat sekali bayi itu sangat nyaman dengan Alana. Arga sangat cocok dengan Alana, bahkan tubuhnya pun mengalami kenaikan signifikan, semuanya terjadi karena ASI dari Alana. "Lapar ya, sayang?" Tanya Alana. Walaupun bayi itu belum bisa menjawab, tapi Alana sangat komunikatif. Ia selalu mengajak berbicara Arga. "Mimi dulu ya, Nak! Kamu pasti haus kan?" Alana menggendong Arga, ia pun mulai menyusui Arga. Alana menatap Arga, pun bayi itu yang menatap Alana sambil menyusu. Tangan Alana mengusap rambut Arga dengan sangat lembut. Alana tersenyum haru, hatinya merasa getir saat ia mengingat anaknya yang telah meninggal. Namun, Alana sangat bersyukur karena kini ia harus mengurus seorang bayi yang ditinggalkan ibunya. Ya, A

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-26
  • ASI Untuk Putra Sang CEO   Pulang Ke Rumah

    Heri menggebrak meja ketika ia kalah lagi dalam berjudi. Semua temannya tergelak tertawa melihat wajah kusut dari pria yang masih berstatus suami dari Alana itu. Selain bermain judi online, pria itu juga gemar bermain judi secara langsung bersama teman-temannya. "Lagi engga nih?" Seorang temannya makin tertawa lebar melihat wajah frustasi dari Heri. "Uang gue udah abis!" Heri mengacak rambutnya frustasi. "Ya udah sono pulang dulu dan minta uang ke istri lu!" Perintah bandar judi yang wajahnya terlihat garang. "Ngutang dulu deh kaya biasa. Kalau menang langsung gue bayar!" Heri menatap dengan penuh permohonan. "Engga ada. Hutang lu udah banyak banget! Bentar lagi juga jatuh tempo!! Awas aja kalau lu engga bisa bayar!!" Bandar judi mengultimatum. "Iya, iya," Heri lebih memilih mengalah. Ia pergi dari tempat itu dengan berjalan gontai. Sedangkan yang lain tertawa melihat pria itu. Merasa puas karena mereka semua ternyata memperdayai Heri agar kalah. "Gimana nih bos? Uang dia udah

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-28
  • ASI Untuk Putra Sang CEO   Oleh-oleh

    Elzaino yang baru pulang bertemu clien di Swiss membawa oleh-oleh yang cukup banyak untuk keluarganya. Pria itu memang tak pernah lupa dengan keluarga. Ke mana pun ia pergi selalu membawa buah tangan untuk keluarga yang amat ia cintai itu. "Kak El bawa apa?" Tanya Mireya saat sang kakak baru mendudukan dirinya di atas sofa empuk yang ada di ruang keluarga. "Bawa oleh-oleh buat kalian. Kamu buka aja!" Elzaino menghela nafas sebentar dan menghembuskan dengan berat. Pria tampan itu terlihat sangat kelelahan, mungkin karena penerbangan yang menghabiskan waktu lama. Mireya tersenyum girang kemudian ia segera membuka kantong belanja yang berserakan di atas sofa yang lain. "Wah cantiknya!" Mireya menatap dress yang begitu cocok dengan ukurannya. Memang El begitu hapal dengan ukuran dan selera adiknya. "Tuan, ini ada undangan makan malam dari rekan bisnis kita. Pak William berulang tahun," Ziyyan menyerahkan secarcik undangan mewah pada Elzaino. Elzaino menilik dan membaca undangan

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-29
  • ASI Untuk Putra Sang CEO   Persiapan Pesta

    Arga dinyatakan bisa dibawa bepergian oleh dokter spesialis anak karena acara itu hanya makan malam saja. Tak ada musik kencang di sana. Bermodal itu, Elzaino memutuskan untuk datang membawa Arga. Elzaino sendiri memberitahukan tema ulang tahun rekan bisnisnya. Sebenarnya Elzaino melalui Ziyan sudah membelikan Alana sebuah dress pesta. Hanya saja Alana tidak memakainya karena gaun itu tidak friendly dipakai busui seperti dirinya. Jadi, Alana terpaksa tidak menggunakan gaun pemberian dari majikannya. Sepertinya Ziyan sendiri tidak terlalu peka dengan dress yang Alana butuhkan. Alana membuka lemari miliknya, ia menghela nafas karena tak ada gaun yang sesuai dengan tema pesta. Pesta yang diusung William, partner bisnis El adalah gaun berwarna Baby Pink sebagai dress codenya. Alana bingung, haruskah ia membeli gaun dengan uang gajinya? Alana pun tak kuasa menyampaikan keluhannya terkait dress yang Elzaino berikan. Akhirnya Alana membuka ponselnya, ia melihat M-Banking di menu ponsel i

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-30
  • ASI Untuk Putra Sang CEO   Melihat Sebuah Ketulusan

    Alana menaiki angkutan umum untuk kembali ke rumah. Tak ia pikirkan ucapan Viona yang lumayan menyentil hatinya tadi. Walaupun Alana harus membawa kekecewaan karena tak berhasil mendapatkan gaun untuk nanti malam. Alana teringat lagi akan Viona, Alana heran, apa salahnya pada teman SMA nya itu? Alana mencoba menfokuskan pikirannya dan melupakan Viona. Ia segera turun dari angkutan umum setelah perumahan El terlihat. Wanita itu berjalan sedikit untuk sampai di rumah majikannya. Setelah sampai, Alana segera berbicara pada security yang berjaga. Alana memasuki istana mewah milik El setelah diizinkan masuk oleh tim keamanan. "Kemana aja sih tadi kamu? Lama banget! Lihat nih Arga dari tadi rewel! Sampai bingung saya nenanginnya," Sewot Meri yang melihat Alana baru saja berganti baju dan membersihkan diri. "Maaf, Nyonya!" Hanya itulah kata yang Alana ucapkan. Ia tak ingin memperpanjang masalah dengan ibunda El yang terkenal galak itu. "Maaf, ya anak ganteng! Ibu ninggalin kamu terlalu

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-02

Bab terbaru

  • ASI Untuk Putra Sang CEO   Perencanaan Peresmian

    Amanda dan Dareen sedang makan malam di balkon. Mereka terlihat begitu mesra. Namun, tidak dengan hati Dareen. Hatinya merasa kosong meskipun ada Amanda di sisinya. Dareen sangat mengerti dengan dirinya sendiri, rasa cinta untuk Amanda sudah pupus tak tersisa. Dareen ingin segera melancarkan aksi balas dendamnya, ia tak ingin terlalu lama hidup bersama Amanda. Setelah misi balas dendamnya berakhir, Dareen akan kembali ke Amerika untuk mengurus induk perusahaan. Ia akan pergi jauh meninggalkan Amanda. Ia tak ingin wanita itu mencarinya nanti. "Sayang, beberapa hari lagi peresmian anak perusahaanku. Tolong, kamu urus semua dekorasi untuk acaranya!" Dareen tersenyum, mereka baru saja selesai dengan makan malam mereka. "Tentu saja, sayang! Aku akan mengurus semuanya. Aku harap acara perusahaanmu itu berjalan dengan sangat sukses," timpal Amanda, ia mengambil air di gelas kaca dan meminumnya. "Acara pestanya di Aula perusahaan, banyak para pengusaha yang akan aku undang. Nanti, aku ak

  • ASI Untuk Putra Sang CEO   Sadar Diri

    Alana membersihkan luka di punggung Elzaino dengan berhati-hati. Sesekali ayah dari Arga itu terdengar memekik kesakitan. Ziyyan yang melewati kamar Arga segera masuk begitu mendengar suara pekikan tuannya. Ia awalnya cukup terkejut melihat Elzaino tengah berdua dengan Alana tanpa Arga di dalamnya. Akan tetapi, akalnya segera mencerna bahwa Elzaino sedang tertimpa masalah. Pasalnya El bukanlah pria yang suka berduaan dengan lawan jenis terkecuali dengan Amanda. Dengan relasi bisnisnya sekali pun Elzaino selalu menjaga jarak. "Apa yang terjadi denganmu, Tuan?" Ziyyan masuk dan memperhatikan luka di tubuh Elzaino. "Hanya luka kecil saja, Ziyyan," jawab Elzaino sembari menoleh ke arah orang kepercayaan sekaligus sepupunya itu. "Maaf Tuan saya lancang," Alana tak enak hati saat tatapan Ziyyan menyelidik padanya. "Nanti aku ceritakan," ucap Elzaino agar Ziyyan tak bertanya apapun pada Alana. Ziyan segera menelfon dokter keluarga El. Dokter itu akan datang dengan cepat, tak mungkin luk

  • ASI Untuk Putra Sang CEO   Berusaha Mengobati

    Elzaino tak mengejar anak buah Arman yang pontang panting menyelamatkan diri. Baginya tak penting, CEO tampan itu segera berlari ke arah dalam basecamp, yang ia pikirkan adalah keselamatan Alana. Di sana terlihat pria berompi yang sedang berjaga di kursi yang diduduki Alana. Saat El akan mengambil ancang-ancang menyerang, pria berompi itu segera menjauh dan berlari lewat pintu belakang. Ia melihat lewat jendela, bagaimana El menumbangkan bosnya Arman, dan rekan-rekannya. "Alana!" Pekik El, pria tampan itu segera mendekati kursi yang diduduki Alana. Di sana tangan dan kaki Alana diikat. Elzaino membuka lakban hitam yang menutup bibir Alana, El membukanya dengan perlahan. Hatinya merasa tak terima melihat Alana di perlakukan sedemikian rupa. Ada rasa sakit yang tak bisa dijelaskan, entah apa. El pun tak tahu. "Alana, maafkan saya yang terlambat!" Ucap El penuh sesal, saat semua ikatan di tubuh Alana terlepas. Tubuh Alana bergetar, ia masih sangat ketakutan dengan kejadian bar

  • ASI Untuk Putra Sang CEO   Keputusan Handoko

    Amanda mengobati wajah Dareen yang lebam karena pukulan dari Handoko, ayahnya. Sesekali Dareen terlihat meringis saat Amanda menempelkan handuk kecil yang telah dibasahi air hangat pada wajahnya."Tahan ya, setelah ini aku akan meneteskan obat merah," ucap Amanda seraya mengambil obat merah yang ada di atas meja dan meneteskannya sedikit di sudut bibir Dareen."Aw, sakit sekali!" Rintih Dareen yang merasakan perih dan sakit sekaligus di area luka yang diteteskan obat merah oleh Amanda."Tuan, apa perlu saya suruh dokter keluarga untuk datang memeriksamu?" Tanya Erlan, asisten kepercayaan Dareen."Tidak perlu, Erlan. Ini hanya luka kecil," tolak Dareen. Erlan mengangguk, kemudian ia meninggalkan kembali tuannya itu berdua dengan Amanda di ruang tengah."Maafkan Papaku ya?" Amanda berkata dengan sendu."Tidak. Seharusnya aku yang meminta maaf karena aku mengambilmu dari keluargamu," timpal Dareen dengan wajah yang dibuat sedih.Sejujurnya hatinya sudah sangat muak dengan Amanda. Rasa il

  • ASI Untuk Putra Sang CEO   Perkelahian

    Elzaino yang mempunyai firasat tidak baik segera pergi ke garasi miliknya. Ia mengeluarkan sebuah motor yang biasa ia pakai untuk pergi ke gunung. El memilih memakai motor agar ia lebih cepat mengejar motor Heri yang membawa Alana. "Semoga feelingku salah. Semoga pria itu tak berbuat macam-macam terhadap Alana," harap El dalam hatinya."Tuan, ada apa?" Tanya pengawal Elzaino yang selalu siap siaga ada di sekitar Elzaino."Tidak apa. Hanya masalah kecil," jawab Elzaino sembari memakai jaket miliknya."Kami siap mendampingi Tuan," salah seorang bodyguard berambut panjang berjalan menghampiri Elzaino."Tidak usah. Hanya gangguan lalat kecil saja," jawab Elzaino kemudian."Tolong kabari kami jika terjadi sesuatu, Tuan," ucap bodyguard berwajah sangar itu. "Iya," Elzaino memakai helm miliknya, kemudian mulai melajukan motornya. Ia kemudian melihat taksi online yang ditumpangi oleh Heri dan Alana. Elzaino mengambil jarak yang lumayan jauh agar keberadaannya tidak dicurigai oleh Heri. "Ma

  • ASI Untuk Putra Sang CEO   Penjemputan

    Handoko baru saja pulang dari kantornya. Pria itu tak lantas pulang ke rumahnya. Ia langsung menyuruh supir pribadinya tancap gas ke kediaman Dareen yang baru. Tentu Handoko tahu di mana Dareen dan Amanda tinggal karena ia sudah memerintahkan orang-orang suruhannya untuk mencari tahu di mana keberadaan putrinya. Tak lupa juga mobil yang dikendarai Handoko dikawal oleh beberapa mobil yang berisi bodyguarnya. Walau hatinya sangat kecewa, akan tetapi Handoko tetaplah seorang ayah. Ia tak bisa diam saja melihat kehancuran yang akan hinggap dalam hidup putrinya. Handoko menatap jalanan dari kaca mobil yang ia tumpangi. Ingatannya kembali ke masa lalu di mana Amanda menikah dengan Elzaino. Handoko tak menyangka jika sang putri malah mengkhianati orang yang sudah menyelamatkan harga dirinya saat itu. "Amanda, ada apa denganmu? Apa yang salah dengan didikan Papa?" Handoko membenarkan letak kaca mata yang bertengger di matanya. Handoko adalah pria yang begitu setia. Ia benci pada sebuah

  • ASI Untuk Putra Sang CEO   Terjebak

    Heri membawa Alana ke arah basecamp Arman dengan menaiki taksi onine yang ia pesan Kebetulan di sana Arman dan anak buahnya sudah menunggu. Heri berbohong pada Alana tentang makam keluarganya yang terletak di desa sebelah. Wanita itu percaya saja mengingat jika memang keluarga Darmi memiliki kerabat di desa yang bersebelahan dengan desa mertuanya itu.Awalnya Alana sedikit ragu, namun ia tepis pikiran buruk itu demi buah hatinya. Baginya ia harus menyaksikan sendiri jasad anaknya dikebumikan untuk yang kedua kali. "Cepat, Mas! Keburu anakku dikebumikan lagi. Aku ingin melihatnya sekali lagi," Alana berbicara dengan suara parau, sejak dari tadi ia sudah resah memikirkan almarhum putrinya itu. "Sabar, Alana! Ibu juga tidak akan menguburkan putri kita tanpa kehadiran kamu," Heri tersenyum simpul, matanya masih fokus pada jalanan. Ia sudah tak sabar mendapatkan uang yang banyak dari Arman karena sudah berhasil membawa Alana. "Katanya tadi kita harus cepat sebelum ibu mengebumikan an

  • ASI Untuk Putra Sang CEO   Masuk Perangkap

    Hati Alana seakan dir3mas oleh sesuatu yang tak kasat mata saat melihat pria yang sebentar lagi akan menjadi mantan suaminya sedang duduk di sofa. Mata Alana mengembun, hatinya sangat sakit jika mengingat perlakuan Heri padanya selama mereka menjalin rumah tangga. Heri menatap Alana yang berjalan ke arahnya. Pria itu tersenyum, berpura-pura baik agar nanti Alana mau ikut bersamanya. "Alana?" Heri berdiri dari duduknya. Ini adalah pertemuan pertama Alana dengan Heri setelah insiden kekerasan yang menyebabkan Alana harus kehilangan darah dagingnya. Setelah itu Heri melarikan diri dan Alana baru melihat wajah pria itu lagi sekarang. "Ada apa kamu ke mari? Belum puas kamu mengambil sesuatu yang sangat berharga dariku, Mas?" Alana bercucuran air mata. Tatapannya penuh benci pada pria yang tak pernah mengayomi dirinya itu selama menjalin biduk rumah tangga. "Aku minta maaf untuk anak kita, Alana. Aku tidak menyangka akan seperti itu kejadiannya," Heri menundukan wajahnya, berpura-p

  • ASI Untuk Putra Sang CEO   Kepulangan Amanda

    Dareen dan Amanda baru saja sampai di bandara internasional, Tangerang. Mereka tampak sangat mesra seperti sepasang pengantin baru. Mereka tak segan memperlihatkan kemesraan mereka di khalayak ramai. Outfit mereka sebagai jutawan pun sangat mencolok. Beberapa orang di bandara memerhatikan mereka yang bak couple artis Hollywood. Koper keduanya di bawa oleh beberapa ajudan Dareen. Dareen tak membiarkan Amanda membawa satu tas pun, pria itu begitu meratukan Amanda. Ia ingin Amanda semakin betah di dekatnya. Dareen membukakan pintu mobil untuk Amanda. Tentulah hati Amanda semakin meleleh dengan sikap manis Dareen. Sang asisten segera melajukan mobil sang majikan ke arah perumahan elite yang ada di pusat kota. Dareen memang membeli rumah mewah itu khusus untuk dirinya dan Amanda. "Honey, apa kamu suka rumahnya?" Tanya Dareen saat mereka sampai di rumah mewah yang bergerbang tinggi menjulang itu. Dareen memeluk Amanda, ia pun menciumi Amanda agar Amanda semakin bertekuk lutut pad

DMCA.com Protection Status