SELAMAT MEMBACA
JANGAN LUPA KOMENTAR DAN LIKE NYA YA.
“Sudah , jangan dipikirin, Jenny Wu telah menerima karmanya.”Kata Juna.
“Kenapa?” Tanya Sari.
“Besok, kita ajak Kartika jalan ke mall, nanti saya cerita disana, besok kebetulan hari ulang tahun Kartika Lee.” Kata Juna.
***
Ya, hari ini Kartika Lee ulang tahun, jadi sudah dua tahun , Kartika Lee tidak mendapat kabar dari Mikung.
Jika saja Kartika Lee tidak pindah fakultas, sekarang dia pasti sudah lulus dari sarjana kedokteran, sungguh sayang. Hanya karena ibunya takut dia drop out, karena katanya jika tidak lulus satu mata kuliah bisa drop out, tapi kenyataannya tidak, sayang
SELAMAT MEMBACAPESTA PERNIKAHAN jUNA TAKASAWA DAN SARI DJOKOVIC.Suatu pagi di langit yang cerah di pelataran parkir kampus yang mewah terlihatlah dua orang gadis yang saling berjalan dan menyusul gadis yang ada di depan dengan kecepatan yang terlihat berusaha menjauhi gadis yang dibelakangnya tapi......“Kar, tunggu dulu, jangan jalan cepat cepat. Kamu marah ya, saya undang ke wisuda saya, sorry ya.” Kata Merry , saudara sepupu Sari dan juga teman kuliah kedokterannya dulu.“Tidak, untuk apa saya marah sama kamu, sorry saya tidak dapat menghadiri wisuda kamu, karena disana saya melihat kegagalan saya karena ketidak mandiri saya sehingga bisa membuat ibu saya dengan gampangnya memindahkan saya ke fakultas lain.
DEWA YANG MENJANJIKANAda juga mereka para dewa dewi yang selalu mengikuti Kartika Lee. makhluk tidak kasat mata, tapi pasti dapat dilihat oleh Kartika Lee hehehe.Kebanyakan mereka adalah dewa kecil yang masih senang bermain dan memcicipi makanan dunia manusia, ya mereka suka memakai badan Kartika untuk mencicipi makanan enak di dunia manusia.Jika mahkluk yang tidak kasat mata yang baik, mereka tidak membuat sakit, jika kita makan bersama mereka.Bicara soal dewa dewi, teringat Kartika Lee ketika ibunya selesai tugas di daerah Jawa Barat sebagai dokter PTT.Setelah tempat tugasnya melakukan pesta perpisahan dan segala kebutuhan Santi yang ada disana di bawa pulang, mereka bermaksud mampir ke salah satu tempat rekreasi.
SELAMAT MEMBACA DAN MENIKMATINYA Kalau membicarakan Kartika Lee tidak menceritakan para dewa nya tidak sip lah. Jadi dalam bab ini kita lebih banyak menceritakan para dewanya. Ya, sejak Santi selesai PTT dan mereka pulang dari pantai itu. Rumah Gunadi dipenuhi oleh makhluk tidak kasat mata yang dapat memakai badan Kartika Lee. tapi jika ada Gunadi mereka menghilang, takut dimarahi, sungguh aura yang menakutkan bagi mereka. Jadi di saat tidak ada Gunadi, Santi baru bisa bertemu dan berkomunikasi dengan mereka. Diantara keempat dewa kecil itu Santi senang dengan yang merah, gampang diajak komunikasi, jadi disaat sedang sedih Santi suka memanggil mereka dengan panggilan y
POV ZHANG TI WU Penyesalan selalu datang terlambat. Itu adalah pepatah kuno yang kadang kadang suka dilupakan oleh kami yang senang dengan kekuasaan dan kekayaan Disaat penyesalan itu datang rasa sakit yang luar biasa itu sangat menyakitkan dan sangat menderita, tidak dapat dihapus dengan linangan air mata. Dan tidak ada perbuatan apapun yang dapat membetulkannya. Itulah yang selalu ditakuti oleh sebagian manusia. Dan juga selalu dilupakan oleh sebagian manusia, setelah hal yang menyedihkan baru timbul sesal yang besar yang sudah tidak dapat dihilangkan dari kehidupan dan perasaan diri sendiri. Sekali salah langkah sampai ajal menjemput akan selalu salah dan itulah yang saya alami sekarang.
POV ROBERT ZHANG. Hari ini saya mau ke rumah sakit mengambil hasil DNA antara saya dengan paman Hendrik Zhang dan juga antara saya dengan kakek Zhang Ti Wu. Jadi dengan senang saya turun dari lantai dua menuju meja makan untuk sarapan dengan kakek. Saya dari kecil tinggal bersama kakek, sejak saya diangkat menjadi cucu angkatnya. Sebenarnya sayalah yang selalu ada bersama kakek, saya lebih besar setahun dari Takumi dan saya sejak kecil selalu bermain dan belajar bersama dengan Takumi, bahkan ada yang mengatakan kami seperti saudara kembar, kok bisa ya, cucu angkat persis seperti cucu kandung. Karena seringnya mereka berkata saya cucu angkat jadi saya menempatkan diri saya sebagai seorang anak yang tidak memiliki apapun dan selalu menjauhkan diri dengan keramaian dan
Kami menuju ruang makan paman, sebuah ruangan yang sederhana biarpun dengan perabotan yang mewah. Ruangan dengan lantai marmer dan dinding yang penuh lukisan pelukis ternama. Di tengah ruangan terlihat meja persegi empat dengan delapan kursi, semuanya dari kayu jati kuno dan pinggirannya penuh dengan ukiran yang indah. Diatas meja tertata berbagai hidangan mewah seperti masakan kepiting jumbo ala kerajaan, masak bebek panggang, dan berbagai makanan khas kerajaan yang jarang dimakan oleh Robert dan di belakang kami terlihat beberapa pelayan yang siap melayani kami. Dengan sungkan Robert makan bersama paman dan bibinya. Sambil tersenyum pamannya berkata:” Jangan terlalu tegang, kamu sekarang sudah termasuk keluarga Zhang, Keluarga Zhang tidak ada yang rendah diri.” “Iya, paman, saya akan coba membiasakan diri dan akan mencontoh Takumi.” Kata Robert Zhang. “Sudahlah, mari kita makan dulu, yang santai Robert.” Kata bibinya juga tersenyum. Mereka makan dengan diam dan terasa kehen
CERITA ROBERT ZHANG SENIOR Ayah, saya akan menceritakan apa yang telah saya alami tapi sebelumnya tolong ayah bawa pulang kedua wanita ini dan anak kecil ini. Kata Robert Zhang Senior dengan nafas sesak. Anak kecil ini adalah anak kandung saya dan wanita jepang ini adalah wanita yang menyadari saya bahwa bukan ayah saya yang membuang saya tapi ayah angkat sayalah yang jahat, orang tua wanita ini juga telah dibunuh oleh ayah angkat saya dan wanita yang sebelah saya adalah istri saya yang juga dari kecil sering sakit sakitan dan jantungnya juga lemah, jika tidak dapat donor jantung selama 1 bulan ini, dia juga tidak dapat bertahan, selama ini kami menghindari ayah angkat saya . Tapi sekarang tidak lagi karena ayah angkat saya telah meninggal karena kecelakan pesawat pribadinya yang meledak ketika lepas landas beberapa hari ini, karena itulah saya berani mengirim surat untuk kamu, ayah. Ibu terima kasih telah melahirkan saya, maaf saya tidak bisa jadi anak yang berbakti. “Tunggu, si
Tahukah anda apakah arti sebuah perbedaan itu? Ya, setelah mengetahui dirinya siapa, Robert Zhang memperlihatkan perbedaan yang luar biasa. Mendengar perkataan paman dan bibinya tanpa disadari oleh dirinya sendiri, diam diam terlihatlah aura keluarga Zhang pada diri Robert. Dia sudah menjadi seorang pemuda yang tampan dan berkharisma, mandiri tapi tidak terlihat kesombongan pada dirinya juga tidak ada lagi sifat rendah dirinya sebagai hanya cucu angkat kakek Zhang Ti Wu. Jika diperhatikan secara seksama paras muka Robert Zhang tidak berbeda jauh dengan wajah Takumi Zhang hanya beda warna matanya saja. Wajah Robert adalah wajah berbentuk persegi dan memiliki alis yang tebal dan sorot mata yang tajam dengan warna mata kecoklatan, hidung yang mancung dan bibir yang indah jika disatukan adalah wajah yang sangat tampan jika dia tidak memakai kacamata hitam seperti penampilannya selama ini. Perubahan itu terlihat jelas oleh paman dan bibinya. “Kami bahagia kamu menemukan jati diri