BAB 107ARTI SEBUAH PERBEDAANKEHIDUPAN LAINDi luar kamar terdengar langkah kaki yang cepat, tak lama kemudian terlihatlah seorang paruh baya dengan jenggot yang putih memakai pakaian putih masuk ke kamar dan melihat putri dengan penuh keheranan.“Heran, mengapa putri dapat sadar? Selama ini saya telah memberikan dia obat bius agar dia tidak sadar. Ah, saya dalam masalah, jika sampai Tuan Besar tahu saya bekerja sama dengan selir kesayangannya untuk menyingkirkan putri tersayangnya.”“Suara siapa ini? Mengapa saya dapat mendengar perkataan seseorang.” Batin Robert tanpa sadar dan dia berusaha menggerakkan kepalanya untuk memperhatikan mereka yang berada di ruangan ini, tapi dia merasa kecewa, dia tidak dapat melihat pergerakan apapun juga.“Tabib, mengapa kamu bengong disana? Cepat kemari dan periksa putri, ada apa dengan dia, apa yang menyebabkan dia tidak sadar selama sepuluh hari ini.” Perintah Pejabat itu.“Siapa yang mencelakakan putri dan membuat dia sakit seperti ini? Mana pel
“Ambil cek ini, cek yang berisi 500 juta rupiah ini, dan putuskan masa pacaran kalian antara kamu dan cucu kesayangan saya, pewaris tahta dinasti Zhang kami.” Labrak seorang kakek dengan emosi yang meluap luap didepan seorang gadis yang memakai kaos merah dan celana panjang hitam. Dengan kemarahan yang meluap luap kakek itu memukul meja dengan bengisnya sambil melihat gadis lugu dan bersahaja itu.“Siapa kakek? Apa kesalahan saya sehingga kakek boleh membentak saya? Apa hak kakek berbicara seperti itu?” Kata Kartika Lee dengan santainya dan tidak terpengaruh sama sekali oleh kebengisan kakek itu.“Kurang ajar kamu, anak tidak tahu diri, sudah miskin sombong lagi, kamu, bagaikan seekor bebek jelek mengharapkan bulan jatuh, apakah kamu kira gampang mendapatkan calon CEO, pewaris tahta keluarga Zhang kami.” kata kakek Zhan
Pertemuan yang menyebalkan“Kartika, Awas!”“Apa?” Kartika membalikan badan, hampir saja buku setebal 1 kg mengenai mukanya, dengan emosi dilempar balik buku itu ke pelemparnya.“Awas ya, kamu main timpuk timpuk, kena loe sekarang.” Jerit Kartika Lee pada temannya yang melemparkan buku yang tadi pagi dipinjamnya kepada dia di perjalanan menuju kantin kampusnya.Sambil berkata Khatarina Lee juga melemparkan buku yang beratnya 1 kilogram ke temannya,Tapi…..BRUKKKKK!! Buku itu mengenai seorang pemuda tepat di wajahnya. Dengan hantaman yang lumayan dibilang keras itu, terlihat di antara hidung dan mulutnya merah. Melihat itu Kar
PERTEMANAN“Kartika, sebelah sini !”, panggil Sari sambil melambaikan tangannya, Lisa ini adalah teman Kartika yang beda fakultas dengannya.Sari, teman Kartika dari fakultas Desain semester 3. Sedangkan ia sendiri dari fakultas kedokteran semester 3 juga di universitas ternama di kotanya. *********Mereka berkenalan di kantin kampus juga.Sari senang dengan kepribadian Kartika yang pintar membuat suasana senang, jika ada Kartika pasti suasananya ramai dan bahagia.
Apa ya yang dibicarakan Mikung? Setelah mengatakan itu, Mikung pergi meninggalkan Kartika Lee dan Sari, Juna berlari menyusul Mikung yang terlihat marah dan malu. “Sari, apa yang dikatakan Mikung tadi?” Tanya Kartika Lee penasaran. “Nanti saja, kamu dengar dari MIkung. Ayo, kita juga pulang, saya banyak tugas nih.” Kata sari menghindar. Meskipun penasaran, tapi Kartika Lee tidak dapat berbuat apapun, dengan gontai dia ikut Sari keluar dari kantin dan berjalan pulang sendiri. Ya. Kartika tidak membawa mobil, dia pulang dengan angkot. Sampai di rumah, Kartika Lee masih penasaran dengan perkataan Mikung yang tidak sempat dia dengar itu.
JAWABANNYA…… membingungkan APA YANG HARUS SAYA LAKUKAN, BATIN KARTIKA. Papi tidak mengijinkan saya pacaran dulu sebelum lulus kuliah. Kartika adalah anak pertama dari sebuah keluarga sederhana, ayahnya hanya pekerja serabutan ya selain guru ilmu bela diri dan menerima pasien yang urut, ayahnya tidak memiliki pekerjaan tetap., ibunya adalah ibu rumah tangga biasa yang membuka praktek mandiri sebagai dokter yang siap menolong orang yang tidak mampu. Dengan 3 adik yang juga kuliah dan sikecil yang baru berumur 2,5 tahun. Adik pertamanya kuliah manajemen di universitas di lain daerah. Anak ke 3 masih sekolah di SMA KELAS 12. Yang tahun depan harus kuliah. Tapi semua itu hanya ditanggung sendiri, Kartika tidak pernah me
KONDISI YANG MEMBAHAGIAKAN KARTIKA merupakan seorang anak perempuan yang senang tersenyum , memiliki karakter sanguinis, kecil semampai dengan tinggi 152 cm, bagaikan seorang anak kecil di samping MIKUNG. Pertemanan mereka berjalan dengan sempurna, MIKUNG membeli sebuah rumah di komplek elit di sebelah selatan di kota KARTIKA.. MIKUNG suka membelikan bermacam macam barang untuk KARTIKA, tetapi tidak ada satupun yang diambil oleh KARTIKA, dia menolaknya semuanya, karena kartika bukan seorang gadis yang materialistik. Mungkin itu juga yang membuat Mikung penasaran dengan kepribadian Kartika. Setiap selesai kuliah , Mikung selalu mengajak Kartika Lee ke mall untuk makan.  
POV KARTIKA LEE TAHUN 2022, HARI IMLEK. Tidak terasa sudah 20 tahun kejadian itu terjadinya, percintaan saya dengan Mikung. Ah…. hari hari yang penuh kebahagiaan, biarpun saya sekarang juga tetap bahagia, tapi sungguh sayang saya belum bisa mencarikan menantu untuk ayah ibuku. Belum ada yang dapat menggantikan Mikung, yang bisa berkomunikasi dengan pelindungku, jika Mikung dia bisa. Selamat tahun baru Imlek ya untuk kalian semua, Mikung dan istrimu juga untuk kamu Kartika Zhang sayang, kamu juga sekarang sudah tidak dapat melihat saya ya, jika dalam mimpi saya mendatangi kalian. Tidak lupa untuk kalian Juna dan Sari sayang. Ada dimanakah kalian?