Robert berjalan santai menuju mobilnya dan dengan perlahan dia meninggalkan rumah paman Hendrik nya dengan perasaan yang sangat bahagia. Sekarang dia memiliki status yang jelas, ya, dia adalah anak ayahnya, anak kembar kakek angkatnya. Dia sama sama cucu dalam kakeknya, ya kakeknya tidak memiliki anak lagi setelah ayahnya menghilang, ini Robert tahu dari neneknya. Neneknya trauma untuk hamil lagi, takut anaknya hilang kembali, jadi mereka cuma fokus mencari ayahnya yang hilang. Sungguh ironis, anak yang hilang selalu ada di depan matanya. Dengan santai Robert menyetir mobilnya sambil menikmati pemandangan alam selama mobilnya menuju ke istana kakeknya. Ya, Istana kakeknya ada di puncak gunung, sehingga dia dapat melihat pemandangan yang indah pada malam hari dari jalanan yang berkelok kelok itu. Sekarang 1 jam untuk menjelang malam , terlihatlah pantulan sinar matahari yang indah, kuning kemerahan dengan awan putih di langit yang biru. Pintu gerbang terbuka otomatis dengan sam
Mereka makan dengan bahagianya sambil menanyai perkembangan Meilani. “Apakah kamu sekarang mau menetap di kota kita untuk membantu ayahmu mengurusi perusahaannya?” Tanya Hendrik Zhang kepada Meilani. “Ya, selama kakak Takumi tidak ada disini, bolehkah saya turun tangan membantu.” Kata meilani menyanggupinya. “Baiklah, sekarang kita tetapkan CEO Perusahaan kamu kita berikan kepada Meilani, apakah kalian keberatan?” Tanya kakek Zhang Ti Wu kepada adik bungsunya dan menantu adiknya. “Apa kata kakak saja?” kata adik Zhang Ti Wu, yang jarang menampilkan kehadirannya di muka umum. “Terserah paman, saya selama ini mewakili Meilani mengurus perusahaan itu dan saya sangat berterima kasih diterima di keluarga Zhang ini.” Kata Menantu adik Zhang Ti Wu. “Meilani, apa yang kamu dapati dari pengalaman kamu di luar negeri?” Tanya Zhang Ti Wu lagi. “Ilmu yang biasa, hanya pengalaman bagaimana menghadapi manusia yang sangat beragam itu.” Kata Meilani sambil tertawa santai. “Sudah, kita makan da
Setelah mengambil keputusan Robert bangun dan melihat jam yang ternyata telah jam enam pagi dan di menuju ke kamar mandi untuk bersiap menghadapi hari ini dan juga semua keanehannya. Robert berjalan menuruni tangga menuju meja makan dan disana sudah terlihat kakek sedang menikmati sarapannya dan… “Selamat pagi, kakek.’ Kata Robert datar. “Pagi.” Balas kakeknya dengan tenang. Dan mereka menikmati sarapan mewah mereka dengan diam, ya setiap makan selalu terjamu makanan mewah padahal cuma mereka yang memakannya dan jika sisa, Robert suka membagikan kepada para pelayannya tanpa setahu kakeknya. Robert tidak senang membuang makanan jadi dia selalu memesan pelayanan untuk menghabiskan hidangan mereka, jadi para pelayan tidak perlu memasak untuk mereka cukup menghabiskan makanan mereka setelah mereka selesai makan. “Kakek saya sudah siap, apakah kita akan berangkat sekarang?’ Tanya Robert setelah melihat kakeknya berjalan ke depan pintu utama. “Ya, mari kita ke kantor, rapat direksi di
Kamu lihat tongkat di samping pintu ini dan tongkat ini akan merubah ruangan ini menjadi seperti kemarin lagi, dan mari kita coba,” Kata paman Hendrik Sambil berkata paman Hendrik berjalan mendekati tongkat itu dan memanggil Robert untuk mendekat. “Robert, kamu juga berdiri di dekat saya, mari kita lihat apa yang akan terjadi, jika saya menyentuh tongkat ini.” Kata Paman Hendrik santai sambil menyentuh tongkat itu digerakkan memutar dan terjadilah sesuatu pada ruangan ini. Mereka seperti melihat film yang menggerakkan seisi ruangan kerja ini. Ruangan yang tadi lenyap terganti ruangan yang seperti dulu ketika Robert masuk ke ruangan kerja ini. Ruangan yang seperti kamar kerja biasanya ada sofa yang untuk mengistirahatkan diri setelah bekerja seharian dan meja kerja dilengkapi dengan komputer canggih dan beberapa laptop tersusun rapi di meja kecil disamping meja kerja yang ada komputernya. Di belakang meja itu juga ada rak buku yang tersusun rapi dengan buku bacaan yang berbobot
Hendrik dan Robert keluar dari kamar kerja dan menuruni tangga menuju ruang keluarga. Disana terlihat Midori sedang menonton serial TV. “Midori, ganggu kamu sebentar ya.” Kata Hendrik dengan iseng. “Hmm, ingin apa, kamu?” Jawab Midori sambil tetap menonton sinetronnya. “Ini, saya mau kamu menyiapkan makanan untuk Robert selama sebulan, tapi jangan langsung bawa makanannya untuk sebulan, kamu cicil saja selama tujuh hari, nanti kita membawanya bersama ke kamar Robert.” Kata Hendrik menjelaskan. “Robert ingin melakukan apa, sehingga kita harus menyiapkan makanan untuk dia selama sebulan.” Tanya Midori bingung. “Robert harus melakukan misi yang diperintahkan ayahnya melalui rekaman di laptop.” Kata Hendrik. “Oh, itu, baiklah besok kita pergi ke swalayan memberi kebutuhannya dengan mencicil, saya akan memberi makanan beku dan makanan kaleng.” Kata Midori menjelaskan. “Di kamar kamu apakah ada lemari es?” Tanya Midori kepada Robert. “Ada, kulkas yang ukuran sedang.” Kata Robert. “
Setelah mereka melalui dinding itu beberapa langkah, dinding itu tertutup lagi. Dan terlihatlah ruangan selebar dinding itu dengan panjang kedepan sepanjang sepuluh meter terlihat pintu yang tertutup dan mereka bertiga menghampiri pintu itu lalu salah satu dari pemuda itu menghampiri dinding di sebelah kiri yang terdapat gambar yang aneh. Pemuda itu menempelkan gambar yang aneh itu dengan gambar yang bertato di punggung tangannya. Terdengarlah suara gemuruh yang membuat pintu kayu yang berat itu terbuka menghadap ruangan mereka, pantas saja mereka bertiga berdiri menjauhi pintu itu. Melihat pintu itu terbuka mereka bertiga menghampiri pintu terbuka itu dan masuk ke dalam bangunan yang aneh ini. Setelah melalui pintu itu beberapa langkah pintu itu tertutup kembali dan terlihatlah pekarangan yang luas penuh dengan berbagai tanaman, tapi hati hati, tanaman ini sebagian besar adalah tanaman yang dapat membuat seseorang tertidur, berhalusinasi atau keracunan.tergantung kondisi mereka
“Anak Muda, kamu telah tertidur di ranjang itu selama lima hari enam malam, jika sampai besok hari kamu tidak terbangun, kamu akan meninggal dan itulah yang terjadi pada para pemuda yang tidak berhasil melewatinya, ternyata kamu berhasil dan setelah sebulan paling lama tiga bulan kamu akan resmi menjadi anggota kami dan kamu akan mendapat cap anggota seperti mereka yang lain, tapi untuk itu kamu akan dilepas di masyarakat dahulu untuk hidup disana, jika dalam sebulan atau sampai tiga bulan akan berhasil melewati tantangan hidup yang kamu alami, maka kamu akan dijemput untuk resmi menjadi anggota.” Kata salah satu tertua. “Maaf,” Kata salah satu tertua dan terlihat dia menotok titik tidur di tubuh Robert dan……. Sekarang Robert tersadar dan berada di depan dinding buntu ini Badan Robert bersandar pada dinding dan Robert membuka mata dengan perlahan karena dia merasakan cahaya pagi yang menyengat mengenai kedua matanya. Samar samar dia melihat kedua pemuda itu sedang berdiri dengan
“Ya, kamu sekarang sudah bisa menjadi CEO perusahaan kamu dan juga menjadi ketua perkumpulan hitam bawah tanah jaringan kepunyaan ayahmu, tapi kamu harus memiliki ilmu secanggih ayahmu, sebelum kamu memiliki itu, jangan mimpi, kamu bisa menjadi ketua perkumpulan hitam bawah tanah jaringan kepunyaan ayahmu.” Kata Paman Hendrik dengan perlahan dan seksama. Sambil tersenyum Robert memakai pakaian mewahnya lagi dan mengantongi benda pipih mewahnya , mengambil dua kantong kresek belanjaan Midori dan pamit pulang. “Paman, bibi, saya pamit pulang ya, terimakasih telah membantu saya, jika saya sesudah sebulan tidak datang mencari paman dan bibi, Tolong paman siapkan kebutuhan saya kembali tapi tidak perlu untuk sebulan cukup seminggu saja dan seterusnya sampai saya keluar dari pertapaan saya, saya tidak tahu akan berapa lama belajar dengan duplikat ayah.” kata Robert sambil berjalan keluar dari rumah paman Hendrik. Diantar oleh kedua paman dan bibinya sampai Robert naik ke mobil dan menghil