Share

Sad day

Author: Weena Young
last update Last Updated: 2021-06-06 10:44:19

" HEI JANDA GATAL..!!

  LUNASI HUTANGMU DALAM 3 HARI JIKA TIDAK AKU AKAN MEMBAKAR RUMAH INI DAN MENGULITI ANAK MU YANG SEDANG BERLIBUR..!!

  INGAT..!! 

  JANGAN BERANI - BERANI LAPOR POLISI ATAU NYAWA ANAKMU YANG MENJADI TARUHANNYA..!! “

  

  Vania Menggigil membacanya , keringat mengucur mengalir, membasahi bajunya, jantungnya berdegub semakin kencang.

  

  

  Kemudian ia terduduk lemas di kursi yang sudah posisi tidur itu karena ulah si peneror, air matanya mengalir semakin deras menjatuhi pipinya, ia menggigit bibirnya.

  

  

  Kemana ia harus mencari uang 60 Juta dalam kurun waktu 3 hari, untuk membayar sisa hutang yang kala itu, terpaksa ia pinjam dari seorang mafia, demi kelancaran operasi Jantung sang ayah, dimana saat itu nyawa sang ayah menjadi taruhan, jika ia sampai terlambat, mungkin sang ayah saat ini tak lagi bersama mereka.

  

  

   Saat itu ia sudah mencoba meminta bantuan ke perusahaan tempatnya bekerja, tapi karena Bossnya sedang di luar negeri sehingga membutuhkan waktu untuk otorisasi pencairan dananya, dan seandainya dana itu cairpun perusahaan hanya bisa memberikan pinjaman maximal 3x gaji, atau 5 x gaji dengan agunan, begitulah peraturan di perusahaan tempatnya bekerja.

  

  

  Seandainya ia memiliki sesuatu yang bisa di jadikan agunkan, tentu ia akan memilih meminjam ke pihak perbankan, karena lebih aman dalam segala hal.

  

  Apalah daya, rumah yang ia tempati bersama puteri semata wayangnya saat ini masih kredit, sedangkan mobil kesayangannya sudah ia jual untuk biaya Rumah sakit ayahnya tersebut, dan untuk kekurangan biaya rumah sakit sang ayah, terpaksa ia memberanikan diri mendatangi mafia agar nyawa sang ayah dapat di selamatkan saat itu, dan pihak rumah sakit baru akan melakukan operasi setelah ia memberikan biaya operasi sang ayah yang mencapai 300 juta rupoah.

  

  Lalu, kemanakah saat ini ia harus melunasi seluruh hutangnya yang ia pinjam kepada mafia tersebut? Vania berani meminjam uang tersebut karena menurut desas - desus yang beredar mafia tersebut adalah yang terbaik diantara yang lain, tapi nyatanya itu tak berlaku untuknya, dan hal itu membuatnya sedih sekaligus ketakutan.

  

  

  Pikirannya melayang jauh keangkasa mencari jalan keluar. “ Kemanakah harus kucari uang sebanyak itu dalam waktu yang singkat ini, haruskah aku menjual ginjalku? Tapi dengan siapa? Adakah orang yang benar - benar mau membeli ginjal? Ataukah itu hanya kalimat olok - olok saja, TUHAN..! Berilah aku sedikit cahaya di gelapnya hidupku saat ini, izinkan aku menjadi ibu yang layak untuk anakku dan bertanggung jawab penuh, jangan sampai anak yang telah kau titipkan kepadaku terluka pada akhirnya karena ketidak mampuanku sebagai seorang ibu, ku mohon bantulah aku kali ini untuk mencari jalan keluar dari semua permasalahanku, jangan biarkan aku menyesali diri karena telah berbakti kepada ayahku..kepada siapa lagi aku harus mengadu kalau bukan kepadamu TUHAN..”

  

  

  Rintihan dalam Hati Vania, setengah putus asa, manakala mengetahui nyawa puteri semata wayangnya menjadi taruhan.

  

  Hatinya lelah, jiwanya seakan tak mampu lagi untuk bangkir berdiri, hingga tanpa sadar ia tertidur dalam keadaan Rumah yang kacau, ia bahkan tidur dalam posisi duduk.

  

   Keesokan harinya ia terbangun dengan mata yang sembab, dan ia harus bergegas untuk kekantor, karena apapun yang terjadi Vania tidak mungkin bolos bekerja, karena gajinya adalah sumber penghasilan satu satunya, yang ia pergunakan untuk membiayai kebutuhan hidupnya dan sang puteri, termasuk membayar semua hutang - hutangnya dan membantu kedua orang tuanya sedikit.

  

  

  Pagi itu, Ia berusaha untuk bersikap biasa saja, dengan mata sembabnya, tapi tetap saja, tak terelakkan lagi ketika rekan kantornya menyadari kehadirannya, mereka memandang sinis terhadapnya dan mencibir kearahnya karena mata sembab yang tak bisa ia tutupi.

  

  Vania menghela nafas panjang, lalu ia duduk di kursi kerjanya.

  

  " Apakah sembab mataku terlihat begitu jelas, hingga mereka mencibirku seperti itu, Ahh, sudahlah Vania, abaikan saja mereka, berdamailah dengan keadaan, kau yang memiliki hidupmu jangan pedulikan orang lain...”  Bisiknya dalam hati.

  

  Vania menguatkan hatinya, ia memejamkan matanya sejenak lalu tangannya menghidupkan komputer dan bekerja seperti biasa sampai waktu pulang.

  

  Vania tak berani keluar ruangan untuk mencari makan siang, untung saja di lacinya tersedia beberapa kue yang selalu ia beli untuk persediaan lembur.

  

  Hari ini berat ia lalui, ia merasa waktu tak berputar sehingga menunggu jam pulang terasa sangat lama.

  

  Berkali - kali ia melirik jam di tangannya lalu menyamakan dengan jam di komputernya, takut ada kesalahan.

  

  Dadanya sesak berada di kantor dengan orang - orang yang tidak menerima kehadirannya hanya karena ia seorang janda muda.

  

  Meski waktu terasa lamban berputar, akhirnya jam pulang tiba, dan Vania bergegas meninggalkan kantor dan menuruni lift yang menghubungkan antara ruang kantornya dengan beberapa lantai termasuk lahan parkir, gedung pencakar langit itu di isi oleh banyak perusahaan, sehingga yang berada di dalamnya bukan hanya perusahaan tempatnya bekerja.

  

  Vania berjalan menunduk, karena takut orang akan melihatnya aneh, hingga ia tak menghiraukan kanan kiri, yang terpenting ia sampai di tempat motornya terparkir, dan siapa sangka ketika ia di parkiran ia bertemu dengan sahabatnya, sahabat satu satunya yang ia miliki setelah menjadi janda, Semua sahabatnya menjauh seketika mengetahui statusnya itu, tapi syukurnya tidak berlaku untuk Jessica, 

  

  Jessica tetap ada di sisinya, menguatkannya dan menghiburnya setiap saat, meskipun akhir - akhir ini mereka jarang bertemu, setetlah Jessica pindah perusahaan, dan kebetulan perusahaan tempat Jessica bekerja tidak satu gedung dengan Vania, sehingga mereka tak memiliki waktu untuk sering bertemu, di tambah kesibukan Jessica dengan jabatan yang lumayan tinggi di perusahaan barunya.

  

  Meski begitu mereka tetap salint mendukung dan berkomunikasi meskipun hanya melalui ponsel.

  

  " Heii Van..! Loh kamu kenapa,kok lesu amat?“ Sapa Jessica menatap wajah sahabatnya lekat - lekat.

  

  " Jessiiiii...,kamu tumben kesini, ada kerjaan??" Peluk Vania ke Sahabatnya itu,

  

  Jessica yang tiba tiba mendapat pelukan terlalu erat sahabatnya itu sedikit terheran tapi ia berfikiran mungkin Vania merindukan dirinya,

  

  " iya Van.. aku ada urusan ke gedungmu itu " Ujarnya sambil menunjuk gedung tempat vania bekerja, lalu membalas pelukan sahabatnya yang berbadan mungil itu.

  

  "  Kamu, ada acara ga malem ni jess? Aku kangen kamu pengen ngobrol banyak, sudah lama kita gak ngobrol bareng kan? “ Tanya Vania seraya melepaskan pelukannya.

  

  "  Aku mau Van.., tapi hari ini aku lagi ada janji ma Ivan, buat jengukin nyokapnya ke rumah sakit, hmm.. lain kali yah ? Jangan marah ya sahabatku paling cantik sedunia..” Ujar Jessica seraya menjewer pipi Vania gemas.

  

  " Oghh. Mama Ivan sakit ya Jess? yaudah gpp jess, utamain dulu yang sakit, apalagi yang sakit mama Ivan, Lagian sebenernya, aku juga lagi banyak kerjaan yang harus ku kerjain, cuma lagi sedikit males, oke deh, kapan - kapan sempetin waktu buat aku yah, aku kangen parah tau.. yaudah pergi sono tar yayank mu bete nungguin " Jawab Vania 

  

  

  

  " Sorry yaa Vaann... see uuuu "  jessica sambil mencium pipi sahabatnya, lalu ia dengan terburu - buru berlari menjauh.

  

  

  Vania hanya menggeleng-gelengkan kepala melihat tingkah sahabatnya, lalu melanjutkan perjalanannya menuju parkiran, dimana motor kesayangannya berada.

  

  

  Vania menghela nafas kuat sambil mengendarai sepeda motornya, ia berfikir keras bagaimana cara mendapatkan uang sebanyak itu, akankah ia mampu mendapatkan uang tersebut? ia tak mampu membayangkan seandainya, ada kemungkinan buruk dan ia sampai tak bisa melunasi hutangnya, apa yang akan terjadi pada anak semata wayangnya itu? tak terasa air matanya terus mengalir membasahi pipi.

  

  Sesampainya di rumah Vania kembali menghela nafas panjang, ia lupa bahwa rumahnya masih berantakan, dan ia belum sempat membereskannya, Ia meletakkan tas nya lalu mengganti baju.

  

  Perlahan ia  mulai membereskan satu persatu sambil berfikir keras cara mendapatkan uang, hingga akhirnya terbersit ide muncul  di pikirannya, di tengah rasa putus asa yang menggelayuti pikirannya, karena ia menyadari tidak akan ada seorangpun mau memberinya pinjaman bahkan hanya nominal kecil, ia pernah mencobanya.

  

  Vania menghentikan aktivitasnya membersihkan rumahnya yang baru sedikit ia kerjakan, ia melirik jam di tangannya dan sudah menunjukkan pukul 9 malam.

  

  Ia bergegas untuk mandi, agar sedikit lebih fresh, sehingga memiliki tenaga untuk berjuang.

  

  Ia tersenyum getir, menatap wajah kusutnya dari balik kaca, meski begitu sebisa mungkin ia berpenampilan rapi, berharap masalahnya juga akan selesai dengan rapi.

  

  Setelah selesau mandi dan berganti pakaian dengan rapi, memoles sedikit wajahnya agar tak terlihat kusut, ia berjalan keluar karena taxi yang ia pesan telah sampai di depan rumahnya.

  

  Dengan suara bergetar, karena ragu, Vania memberikan alamat tujuan kepada sang sopir taxi.

  

  Sepanjang jalan ia berfikir keras, bagaimana memulai pembicaraan nanti, sampai tanpa terasa mereka telah sampai di tempat tujuan.

  

  Setelah menuruni taxi, Vania berdiri sesaat menatap rumah sebuah rumah besar nan megah yang di penuhi dengan Body guard berbadan Tinggi besar, mungkin cukup menggunakan satu tangan saja untuk mengangkatnya, dan melemparkannya ke jalanan.

  

  Vania mengepalkan kedua tangannya dan memejamkan mata, seolah ia mencari kekuatan dari dalam dirinya, lalu dengan langkah mantap ia menuju gerbang tinggi rumah mewah itu.

  

  Tak serta merta di terima sebagai tamu, Vania mendapat kesulitan hanya untuk memasuki rumah mewah itu,hingga kemudian ia berhasil menunjukkan kartu ID tandaia adalah  salah satu member,sehingga di perbolehlan untuk bertamu kesana.

  

  Setelah mereka melihat id card yang di tunjukkan Vania, dan memverifikasi tentang keabsahan id card tersebut, lalu mereka membukakan pintu gerbang dan membiarkan Vania memasuki gerbang tersebut.

  

  Vania melangkah memasuki halaman yang sangat luas itu dengan langkah yang berat, dan penuh keraguan ia tak yakin akan hasilnya, entah kemana perginya semangatnya tadi, tapi setidaknya ia berusaha ditengah rasa putus asanya.

  

  

Related chapters

  • ANTARA AKU, KAU DAN 5 MILIAR - COMPLETE   Mr.Ada

    Sesampainya di pintu, ia di sambut oleh pelayan rumah megah tersebut, wanita tua itu mempersilahkannya menunggu di ruang tamu. “ Non, tunggu disini dulu ya, soalnya tuan besar datang, jadi mereka sedang rapat.” Ujar sang pelayan itu meminta Vania untuk sabar, karena Tuan Besarnya sedang datang dan mereka tengah berkumpul di ruang kerja beserta beberapa orang, Vania tersenyum dan mengangguk, ia dengan sabar menunggu, walau jauh di lubuk hatinya resah dan gelisah. Jantungnya berpacu sangat cepat, karena ia sebenarnya hanya sekali datang kesini, Keringat dingin mengalir deras membasahi tubuhnya, bak pelari 10 Kilometer, Ternyata, ruangan ber Ac tidak mampu menghalangi keringat nya tuk keluar membakar kalori di tubuhnya. 15 Menit berlalu, dan akhirnya salah seorang memanggilnya menuju ke ruangan kerja di

    Last Updated : 2021-06-06
  • ANTARA AKU, KAU DAN 5 MILIAR - COMPLETE   Im not crazy

    Ia hendak berdiri dan melangkahkan kaki Lalu suara pria yang turun dari mobil itu mengejutkannya " Vaan....ngapain malem gini disini,nunggu Taxi?? " Ujar suara pria yang tiba tiba menggetarkan hatinya, ia menatap asal suara yang perlahan mendekat itu " Masssss....darimana?? " jawab Vania kakukarena merasa tidak enak Dendi mendapatinya sedang dalam keadaan kacau begini. " Loooh Vaniaaa, kenapa kamu berantakan gini, lohhh, apa yang terjadi, kenapa dengan bibirmu Van?" Dendi dengan sigap memeluk Vania erat, ia tak lagi menghiraukan sekitar, hatinya perih mendapati wanita yang telah mengusik hatinya, terlihat berantakan. Vania menitikan air matanya di pelukan Dendi seolah ingin menumpahkan semua dan melepaskan beban berat di hatinya. Vania perla

    Last Updated : 2021-06-06
  • ANTARA AKU, KAU DAN 5 MILIAR - COMPLETE   5 Miliar

    " Jangan ngawur kamu Van, jangan buat aku kawatir Van, sudah jangan nangis ada aku, aku janji akan menyelesaikan permasalahanmu... “ Bisik Dendi menenangkan Vania, hatinya resah melihat air mata wanita itu kembali bercucuran keluar. Tanpa di duga sama sekali, Vania tertawa keras hingga membuatnya kebingungan, ia berpikir apakah Vania memiliki gangguan kejiwaan sehingga moodnya tidak stabil, kekawatiran tumbuh kian besar di hatinya, manakala melihat wanita yang telah mengusik hatinya tiba - tiba tertawa seperti putus asa. " Masalahku tidak seringan itu mas, bukan cuma orang pukul lalu kita balas pukul " jawab Vania getir " Makanya kamu cerita sayang, biar aku ngerti duduk permasalahannya kalo kamu ga cerita gimana aku tau coba.. "Jawab Dendi pelan " Jawaban dari permalasahanku cuma satu mas.. mas jual ginjalku semua selesai " jawab Vania hingga membuat Dendi tersulut emosi,

    Last Updated : 2021-07-01
  • ANTARA AKU, KAU DAN 5 MILIAR - COMPLETE   Penthouse

    Bahkan ketika beberapa wanita mencoba menggodanya, sang bartender itu mengkode untuk berhenti menggoda boss muda tersebut. Dendi menitikkan air mata perih mengingat apa yang baru saja terjadi malam ini, Kekecewaan menyeruak jauh di lubuk hatinya, ternyata Vania sama saja dengan Wanita - wanita yang ada di dekatnya selama ini, wanita yang rela melakukan apa saja hanya demi mendapat lembar demi lembar uang dari kantongnya. Runtuh sudah semua kepercayaan yang telah dibangun sejak awal pertemuan, ditambah dengan bumbu yang ia terima dari sahabatnya, dimana sahabatnya mengatakan Vania berbeda dengan yang lainnya, saat itu secercah harapan muncul dalam hati sanubarinya, untuk mencoba memulai keseriusan dalam menjalin kisah asmara yang nantinya menuju mahligai indah bersama, tapi apa yang terjadi? Hancur. Pupus sudah harapannya membangun Keluarga bahagia bersama Vania yang ia k

    Last Updated : 2021-07-02
  • ANTARA AKU, KAU DAN 5 MILIAR - COMPLETE   Mr. Verrel Gondokusumo

    Setelah selesai menulis surat di selembar kertas, Vania bangkit berdiri, ia berjalan tertatih menggunakan sandal hotel untuk alas kakinya, sembari membawa Koper berisi uang 5 Miliar di tangannya. Dengan sangat hati - hati ia menutup pintu kamar, seolah takut di ketahui kepergiannya, meskipun niatnya tidak seperti itu, ia hanya takut Dendi terbangun di tengah istirahatnya dari perjalanan dinas luar kota yang pasti melelahkan, pikirnya. Setelah menutup pintu, Vania terus berjalan dengan kaki pincang, entah mengapa kakinya semakin terasa perih ketika semakin banyak melangkah. Ia berdiri di depan lift menunggu pintu lift terbuka, hingga terdengar bunyi pintu lift terbuka, lalu ia masuk kedalamnya. Karena masih terlalu pagi, sehingga penghuni lift itu hanya dirinya. Vania keluar lift dengan koper di tangannya menuju lobi.&

    Last Updated : 2021-07-03
  • ANTARA AKU, KAU DAN 5 MILIAR - COMPLETE   Debt Clear

    Melihat Adam memejamkan mata pasrah, Verrel tertawa terbahak - bahak. " Siapa orang yang menyewa kita, untuk menyakiti wanita tadi malam?! " Tawa Verrel yang lebih menyeramkan dibanding jurang dengan kedalaman ratusan meter bagi Adam saat ini, nyalinya ciut menghadapi emosi boss besarnya yang tengah tidak stabil meskipun ia telah mengirim seorang artis untuk melayaninya hari ini. Ia mengira - ngira akankah snag artis membuat ulah hingga bossnya marah besar? " Anak buah Vincent tuan, mereka membayar kita 3x lipat dari hutang wanita jalang itu tuan.. " Dengan nada ketakutan Adam menjawab sedikit pede karena ia berfikir telah memberi omset kepada Bossnya itu. Tapi bukannya pujian yang ia peroleh justru ciuman dari gagang pistol yang sudah mengenai kepalanya hingga darah mengalir dari kepala itu. D

    Last Updated : 2021-07-03
  • ANTARA AKU, KAU DAN 5 MILIAR - COMPLETE   Sleeping with mr. Mafia

    Tak menunggu hingga 2 kali perintah, merekapun bergegas ke dapur dimana beberapa asisten rumah tangga tampak tengah sibuk dengan kegiatan dapur, lalu ia menyampaikan pesan bossnya yang di iringi anggukan sang kepala koki paham permintaan sang boss yang jarang berada di gedung ini. Vania masih tertegun melihat pemandangan yang terjadi di ruangan itu, ia masih berdiri mengingat Adam yang tadi berjalan dengan di papah oleh perawat. Vania bergidik ngeri membayangkan betapa seramnya situasi dan keadaan di rumah ini, Lamunannya memudar seketika, ia di kejutkan ketika ada sebuah tangan memegangi bahunya sambil berkata " Jangan bengong disana ayo silahkan duduk " Ujar Verrel dengan lembut, suara yang jauh berbeda dari tadi malam. Lalu Verrel duduk di sebelahnya tidak seperti bia

    Last Updated : 2021-07-04
  • ANTARA AKU, KAU DAN 5 MILIAR - COMPLETE   Hot night with Mr. mafia

    Vania merasa dirinya berada di gurun tandus yang mendapat siraman air es di teriknya mentari kala Verrel memperlakukannya bak seorang istri. Tubuhnya menegang ketika Verrel terus menciuminya dari ujung rambut sampai ujung kaki, angannya melambung tinggi menggapai surga kenikmatan disaat Verrel menindih tubuhnya dengan perlahan. Tak kuasa menahan, ia mendesis menikmati hujaman rudal perkasa milik pria tampan yang terus memaju mundurkan tubuhnya, semakin lama semakin menambah kecepatan seiring jarum jam bergerak. Tak ingin hanya menjadi penikmat surga dunia, Vania menarik tubuh Verrel dan meminta untuk bertukar posisi, menciptakan surga bagi pasangan pria nya saat ini, aksinya ini membuat pria itu tersenyum senang. Verrel menikmati sentuhan demi sentuhan yang menggetarkan hati, hingga ia merasa hatinya hampir meledak, menikmati kuluman lidah Vania y

    Last Updated : 2021-07-05

Latest chapter

  • ANTARA AKU, KAU DAN 5 MILIAR - COMPLETE   Happy Family- End

    *** Seminggu setelah kejadian pertemuan Vania dan nyonya Iriana di Mall. Tampak Verrel menemani Vania duduk menikmati suasana pagi melakukan olahraga yoga di samping kolam renang dekat taman bunga Anggrek mereka. Vania tampak melipat matras yoga nya, dan berjalan menghampiri Verrel yang tengah duduk memperhatikan perut buncitnya. Dengan manja Vania mengelendot duduk di sisi Verrel. “ Makasih sayang, sudah menemaniku olahraga, kamu mau kerja di kantor atau di ranjang? “ Vania mengerlingkan sebelah matanya. Sontak tawa Verrel mengisi area yang sepi itu. “ Mumpung anak-anak sedang private…” Bisik Vania lagi, merebahkan kepalanya dengan manja di dada bidang pria yang telah menyempurnakan hidupnya. “ Apapun yang kau

  • ANTARA AKU, KAU DAN 5 MILIAR - COMPLETE   Meet Up Ny. Iriana

    Dua Tahun kemudian… Pagi itu terlihat Verrel tengah bermain bersama putra pertamanya yang masih berumur 1 tahun 6 bulan di sebuah taman di rumah mereka, terlihat disana dilengkapi fasilitas bermain. " Reeceee...sudah bermainnya, Daddy harus bekerja nak.." Ujar Vania yang mendekat kearah ayah dan anak yang tengah bermain dengan sangat seru " lihat lah Daddy mu Reecce baju nya sudah basah semua..." Lanjut Vania mengulurkan kedua tangannya kepada sang putra Reece Bibby Gondokusumo. Tapi sang putra yang memilih mengabaikannya dan melanjutkan bermain kuda-kudaan bersama sang ayah, membuat Vania mendengus kesal karena merasa di abaikan oleh anak dan ayah yang tengah asyik bermain. Sedangkan Verrel tersenyum menggoda Vania karen

  • ANTARA AKU, KAU DAN 5 MILIAR - COMPLETE   Monica Ardiananda

    " Dok.., coba deh rasakan sentuhan angin malam ini terasa damai bangettt. Keluarin tangan dokter Dendi abis tu pejam kan mata lalu tarik nafas dalem-dalem dan rasakan sensasinya…” Lanjut Monica seraya membuka kaca mobil di dekat Dendi. Dendi yang semula terlihat enggan mencoba apa yang di sarankan Monica akhirnya dengan ragu-ragu dia mengeluarkan tangannya dan mengikuti saran Monica dengan mengeluarkan tangannya menerpa angin malam. Dendi perlahan tersenyum walau itu belum terlihat jelas di balik wajah frustasinya namun hal itu cukup melegakan bagi Monica yang sedikit kawatir jika dokter berprestasi seperti Dendi mengakhir hidupnya secara tragis hanya karena permasalahan kecil yang di hadapinya. Walau Monica juga tak bisa menjengkali permasalahan Dendi karena setiap orang memiliki caranya sendiri dalam menyelesaikan masalahnya sehingga Monica memilih menghormati Dendi d

  • ANTARA AKU, KAU DAN 5 MILIAR - COMPLETE   Putus asa

    Sementara itu disisi lain, di tempat yang berbeda. Setelah keluar dari rumah Verrel dan Vania, tampak Dendi seperti kehilangan arah saat itu. Malam semakin larut tapi Dendi terus mengendarai mobilnya, dia hanya berhenti ketika di SPBU untuk pengisian bahan bakar mobilnya, setelah itu dia akan kembali menginjakkan gas mengitari kota Jakarta tanpa arah dan tujuan. Saat ini dia hanya tak ingin keluar dari mobil itu, seolah dunianya telah runtuh sehingga dia memilih berada di dalam mobil dan terus mengendarai mobil sport miliknya. Dendi bahkan masih tak mempercayai tindakannya di hadapan Verrel, pria yang telah merebut seluruh hati Vania. Entah apa yang telah terjadi mengapa dia keluar dari rumah itu dengan tanpa wanita yang dia cintai. Dia meneteskan air mata meski tanpa suara tangis. Hatinya pilu menyadari betapa dirinya telah menyia-nyiakan cinta dan kesempatan yang ada dengan memilih ber

  • ANTARA AKU, KAU DAN 5 MILIAR - COMPLETE   Dating

    “ Yuk sayang, keburu Jessica pergi karena terlalu lama menunggumu…” Bisik Verrel kepada sang istri yang merengut sembari mencubit perutnya. Verrel hanya tersenyum simpul melihat kejahilan sang istri. Lalu mereka bangkit dari ranjang dan berjalan menaiki lift yang menghubungkan dari lantai kamarnya menuju lantai dasar. Verrel berjalan menuju ruang kerjanya, sedangkan sang istri menemui Jessica yang terlihat tengah mengobrol dengan malu-malu bersama Arjun. Terlihat Arjun tersentak dan salah tingkah melihat kehadiran Nyonya rumah itu, lalu Arjun berpamitan dan berjalan menuju ruang kerja, dimana bossnya pasti telah menunggunya disana. Waktu beranjak dengan cepat, hingga tanpa sadar hari telah senja, Verrel meminta Arjun mengantar Jessica pulang. Dan Verrel menitip pesan p

  • ANTARA AKU, KAU DAN 5 MILIAR - COMPLETE   Oke. Aku menyerah!

    “ Atau bung Dendi menginginkan video ini berada di tangan polisi? Saya bisa menyerahkannya sekarang juga, dan kasus ini bisa di persidangkan, saya sengaja tidak membawa kasus ini ke ranah hukum kenapa? Karena saya percaya hukuman yang saya berikan akan membuat mereka berfikir ribuan kali untuk menyentuh milik saya, saya harus melindungi apa yang menjadi milik saya hingga nafas terakhir saya…” Verrrl melirik Dendi yang memasang wajah tegang. “ Andai bung Dendi malam itu tidak dapat mengurangi kesalahan bung Dendi, dengan memberikan pertolongan Vania, mungkin seluruh peluru pistol ini sudah bersarang di dada bung Dendi dan menembus ke jantung, hingga membuat bung Dendi dan pasangan bung Dendi merasakan sakitnya sekarat di tempat saya mengeksekusi orang, mengapa saya menganggap kesalahan ini juga milik bung Dendi? Karena pemicu semua penderitaan Vania sumbernya adalah bung Dendi! Andai bun

  • ANTARA AKU, KAU DAN 5 MILIAR - COMPLETE   Rekaman cctv

    Hatinya bertanya-tanya. Siapa gerangan yang berani membocorkan rahasia ibuku? Adakah orangku berhianat lagi setelah sekian lama hanya demi uang? Oke, baiklah aku harus sedikit bersabar agar mengetahui titik terang, sejauh mana pria bodoh di hadapanku ini mengetahui tentang rahasia sisi gelapku? Jika dia tahu lebih banyak, hal itu bisa di pastikan informasi yang di dapat dari orang salam, sebaiknya aku harus lebih bersabar, agar tidak mengecewakan istriku, karena janji kami harus mendapat restu orang-orang yang kami kenal, demi kebahagiaan kehidupan pernikahan kami, tapi aku harus menyelesaikan semuanya hari ini, terlebih pria bodoh ini sudab berani membawa ibuku ke dalam permasalahan kami, hmm. Sepertinya dia kehabisan akal dan berusaha keras memancing amarahku dan mempertontonkan pada istriku bahwa aku seperti yang dia klaim. Tidak bisa di biarkan! Melihat Verrel terdiam, Dendi merasa di

  • ANTARA AKU, KAU DAN 5 MILIAR - COMPLETE   Dendi vs Verrel who win?

    Seminggu berlalu setelah Vania mengembalikan koper berisi uang 5 Miliar milik Dendi yang pernah dia ambil untuk membayar hutangnya kepada Verrel. Pagi itu Verrel mengajak Vania untuk check up ke dokter kandungan, kali ini Verrel berpindah rumah sakit ibu dan anak agar terhindar dari sang mantan yang mungkin menyimpan dendam terhadapnya sehingga dia sengaja menghindarinya. Mereka menuruni lift di rumah itu lalu menuju mobil yang telah bersiap di depan pintu rumah megah milik Verrel. Mereka menaiki mobil dimana Arjun telah berdiri disana menyambut mereka. Setelah pintu tertutup, Arjun memasuki mobil di bangku depan samping sopir seperti biasa, kemudian sang sopir melajukan mobilnya menuju pintu gerbang rumah itu. Begitu pintu gerbang terbuka otomatis, sang sopir tiba-tiba menghentikan mobilnya dan menoleh kearah Arjun yang kemudian membu

  • ANTARA AKU, KAU DAN 5 MILIAR - COMPLETE   Dendy home

    Pagi itu langit begitu cerah dan cuaca begitu sejuk, angin terasa damai menghembus di antara wajah kedua insan yang telah terikat dalam tali perkawinan. Vania dan Verrel menikmati sorenya di taman anggrek sembari menikmati sarapan pagi bersama. Seminggu berlalu setelah Vania menemui Aaron di kantornya. Dan pagi ini jadwal Vania adalah ke sebuah bank dimana Vania menyimpan uang milik Dendi yang pernah dia pinjam dahulu. Vania sengaja menyimpan di Bank, berharap nantinya akan mengembalikan dengan utuh seperti pertama kali Dendi memberikan padanya, dengan menjual rumahnya, namun apa hendak di kata, banyak kejadian hingga membuatnya tak sempat berfokus pada penjualan rumah, dan kini terpaksa mengembalikan uang tersebut menggunakan uang milik Verrel suami. Sejak awal dirinya tak ingin membebani Verrel, tapi ses

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status