Share

Mr.Ada

Author: Weena Young
last update Last Updated: 2021-06-06 10:45:14

Sesampainya di pintu, ia di sambut oleh pelayan rumah megah tersebut, wanita tua itu mempersilahkannya menunggu di ruang tamu.

  

  “ Non, tunggu disini dulu ya, soalnya tuan besar datang, jadi mereka sedang rapat.” Ujar sang pelayan itu meminta Vania untuk sabar, karena Tuan Besarnya sedang datang dan mereka tengah berkumpul di ruang kerja beserta beberapa orang, 

  

  Vania tersenyum dan mengangguk, ia dengan sabar menunggu, walau jauh di lubuk hatinya resah dan gelisah.

  

  

  Jantungnya berpacu sangat cepat, karena ia sebenarnya hanya sekali datang kesini, Keringat dingin mengalir deras membasahi tubuhnya, bak pelari 10 Kilometer,

  

  Ternyata, ruangan ber Ac tidak mampu menghalangi keringat nya tuk keluar membakar kalori di tubuhnya.

  

  15 Menit berlalu, dan akhirnya salah seorang memanggilnya menuju ke ruangan kerja dimana Boss mereka berada.

  

  

  Seorang pria yang di duga boss mereka, saat ini tengah duduk membelakangi meja seraya memainkan Pulpen di jarinya dengan lihai bak permainan sulap.

  

   Terlihat ia memejamkan mata dan mendengus kesal, karena kedatangan tamu yang tidak di undang dan mengganggu mereka yang tengah mengatur strategi, dalam memajukan bisnis.

  

  

  Vania memasuki ruangan dengan gemetar, setelah Vania memasuki ruangan, sang boss mengibaskan tangannya keatas menandakan yang tidak berkepentingan untuk keluar ruangan kantor, seolah sudah mengetahui maksud sang boss, mereka berjalan keluar, meninggalkan ruangan, hanya tersisa sang Boss dan 1 orang lainnya, dia lah yang Vania kenal, ya pria ini adalah donaturnya.

  

  Donatur alias sang pemberi pinjaman yang waktu itu memberinya pinjaman,dan menyelamatkannya bak dewa.

  

  

  Dengan wajah menunduk dan gemetar karena ketakutan, walau kawatir akan gagal menguasai hatinya, tapi sekali lagi demi sang buah hati, ia memberanikan diri menyapa pria - pria yang ada di ruangan itu.

  

  " Selamat malam tuan...maaf mengganggu tuan, Ssa...sa...ya maaaa...”

  

  PLAAAAAK.!!

  

  

  Belum sempat Vania melanjutkan kalimatnya, pria yang telah memberinya pinjaman itu menamparnya dengan keras seraya berkata

  

  

  "Siapa yang menyuruhmu, sehingga kau dengan gagah berani mendatangi rumah ini? Kau tau perjanjian kita di awal? tidak akan pernah datang ke tempat ini, kecuali kau mau melunasi hutang itu.! Atau jangan - jangan kau datang untuk melunasi hutangmu..” 

  

  Darah segar mengalir dari bibir Vania yang telah dengan sengaja ia olesi lipstick hasil dandanya agar terlihat fresh.

  

  " Maaf tuan, ampuni sayaaa tuaan..saya mohon....beri saya waktu melunasinya, sampai saya dapat mengover kreditkan rumah saya..."

  

  Vania memohon sambil berlutut di hadapan dua pria itu.

  

  Tapi ternyata, berlututnya Vania, tak lantas membuatnya mendapat perlakuan baik, ia justru mendapat bonus tendsngan tepat di perutnya, dari sang pria yang menamparnya tadi.

  

  

  Vania meringis, menahan sakit yang saat ini ia rasakan, tak hanya hatinya tapi tubuhnya sakit akibat tendangan pria itu.

  

  " Siapa kau prempuan jalaaanggg..! Beraninya kau melakukan negoisasi denganku? mau ku kuliti anakmu sekarang juga, Hahh.!! “

  

  

  

  Hardik pria berbadan tinggi besar itu tanpa ampun.

  

  Vania yang tersungkur ke lantai, akibat tendangan pria itu, perlahan bangun dan beranjak, dengan air mata yang mengalir di pipinya.

  

  Ia memang berusaha untuk kuat, tapi ia adalah seorang wanita yang akan jatuh mentalnya ketika mendapat perlakuan kasar dari pria, teringat akan perlakuan kasar dari mantan suaminya.

  

  " Saya mohon, kasihani saya tuan, anak saya tidak berdosa dan tidak terlibat dengan perjanjian antara saya dan tuan, Kalau tuan mau, tuan boleh mengambil ginjal saya satu, tapi jangan sakiti anak saya tuan, dia masih kecil, tidak tahu apa - apa, saya mohonnnn....."

  

  Isak tangis Vania semakin menjadi, karena ia takut puterinya akan celaka akibat kekurangannya sebagai orang tua, dan Pria itu hendak menjambak rambut Vania, tetapi terhenti karena suara tepukan tangan sosok pria dari balik Kursi yang membelakangi mereka.

  

  

  Pria itu perlahan memutar kursinya lalu menghadap ke arah Vania yang sudah berurai air mata dengan darah yang masih mengalir di bibirnya.

  

  " Ini, wanita titipan itu dam?? " 

  

  

  Ujar pria tampan itu kepada lelaki tinggi besar yang sudah memindahkan posisi tangannya dari rambut vania ke sikap tegap bak prajurit.

  

  " Iya boss, seperti yang saya bilang kemarin detailnya Boss..!!! "

  

  Sang boss menatap Vania lalu tertawa terkekeh - kekeh lalu memberi isyarat ke anak buahnya untuk meninggalkan ruang kerjanya.

  

   

  Adam sang anak buah pun mengikuti perintah sang boss,  sembari menunduk hormat lalu meninggalkan ruangan itu.

  

  " Saya beri kamu pilihan, mau mati berdua sekarang bersama anakmu, atau lunasi hutangmu dalam waktu 24 Jam dari sekarang, karena kau telah berani mengganggu waktu rapatku?? "

  

  

  

  Suara pria itu berbeda dengan wajahnya, wajahnya terlihat sangat tampan dan ramah, tetapi siapa sangka suaranya dingin sedingin musim salju di gunung es.

  

  Vania tersentak mendengar suara dingin nan menyeramkan itu, tubuhnya semakin lemas, ia tak punya cukup nyali untuk mengajak pria di hadapannya nego.

  

  Entah mengapa, tubuhnya seketika seperti tak memiliki tenaga sedikitpun, mendengar kata demi kata yang terdengar pelan tapi sangat menakutkan.

  

  Siapa yang tidak akan takut, jika nyawa puterinya menjadi jaminan.

  

  " Jangan diam saja, kamu pikir kata kata saya hanya lelucon???" 

  

  

  Ujar pria yang sudah berdiri di hadapannya dan mengangkat tubuh vania untuk berdiri sejajar dengannya.

  

  

  Lalu ia mengangkat dagu Vania, dan memperhatikan darah segar yang mengalir di sudut bibir wanita itu, dengan senyum miring.

  

  Vania yang memahami situasi mengerikan itu tak berani sedikitpun menatap  sang pria di hadapannya, dengan suara bergetar ia menjawab

  

  " Tiii...tidak Tuan..sssa..ya tii... "

  

  

  Belum selesai ia mengucapkan kalimatnya, bibirnya telah di bungkam dengan bibir pria di hadapannya itu, dan pria itu memelukknya erat ,dengan seringai di wajahnya, tanpa basa - basi pria itu membuka baju yang telah di kenakan Vania dengan kasar lalu meremas payudaranya dengan sangat brutal, Vania meronta - ronta sekuat tenaga, ia lupa bahwa nyawa puterinya berada di tangan pria ini, ia dengan sekuat tenaga mendorong pria itu lalu meludah tepat kewajah pria tampan yang mencoba melakukan pelecehan sexual terhadapnya.

  

  

  " Maaf tuan, seperti yang tuan janjikan, saya memilih pilihan kedua, saya akan bayar lunas hutang saya dalam waktu 24 jam, jadi tunggu saja kehadiran saya dalam waktu 24 jam dari sekarang...” 

  

  Ujar Vania sembari menghempaskan tangan pria yang terlihat menahan amarah dengan wajah yang merah padam, sembari mengelap air ludah yang mengenai wajah tampannya.

  

  Vania tak lagi menghiraukan bagaimana nasibnya, jika tak mendapat uang untuk membayar hutang dalam waktu 24 jam, yang ia inginkan saat ini adalah berlari sekencang - kencangnya, keluar dari ruangan yang menakutkan itu, Ia tak memperdulikan baju yang sudah tak berkancing,

  

  Ketika pintu terbuka, sang penjaga hendak menangkap Vania, tetapi sang boss melarangnya, dengan memberi isyarat, agar membiatkan Vania pergi, mereka hanya mengangguk patuh atas perintah bossnya.

  

  Vania sembari memegangi bajunya dengan sekuat tenaga, ia menangis berlari keluar gerbang menuju jalan raya dan terus berlari sampai, tak terasa bahwa sepatunya sudah lepas satu dari kakinya, ia  berlari sambil menangis dan tanpa menghiraukan bahwa kakinya yang telah berdarah.

  

  Setelah lelah berlari, ia berhenti di sebuah Halte yang kosong malm itu.

  

  Vania duduk dan menangis tersedu sedu seraya memperbaiki Baju dan rambutnya yang acak acakan.

  

  " Yaa TUHAN..!

  KENAPA BERAT SEKALI UJIANMU..! Tidak sudikah engkau memberiku sedikit saja cahayamu, berilah aku keajaiban, berilah aku jalan keluar atas permasalahanku, jangan sampai anakku menjadi korban atas kekejaman dunia...” 

  

  Jerit Vania dalam hatinya, mulutnya terkatup rapat, tapi air matanya semakin  deras saja mengalir membasahi pipi mulusnya.

  

  hatinya sakit seperti tertusuk jutaan duri tajam dan beracun, sakit dan sesak, ia mengingat akan perlakuan pria tadi yang dengan brutal hendak memperkosanya, ia merasa dirinya hina, ia merasa dirinya kotor, Ia menyesali kebodohannya mendatangi rumah itu, berharap akan ada solusi berharap mereka mau menerima ginjalnya.

  

  Sungguh ia sangat menyesali hingga tanpa sadar ia telah menangis meraung di halte di malam nan gelap dan dingin itu, bagaimana mungkin seorang mafia mau memberikan kelonggaran, tapi yang ia sesalkan mengapa tiba - tiba mafia itu menagih hutangnya, tak seperti cerita yang ia dengar bahwa mafia ini termasuk yang paling baik diantara yang lain, dengan bunga yang lumayan rendah dan persyaratan mudah tanpa membutuhkan agunan seperti di perbankan.

  

  Siapa sangka semua berantakan seperti ini.

  

  Disaat ia sedang menghiba, tiba - tiba ada Sebuah mobil mewah berhenti di halte tempatnya berhenti.

  

  Menyadari ada yang datang, Vania menghentikan tangisnya, lalu ia mengelap air matanya dengan cepat, ia tak ingin orang lain melihat air matanya.

Related chapters

  • ANTARA AKU, KAU DAN 5 MILIAR - COMPLETE   Im not crazy

    Ia hendak berdiri dan melangkahkan kaki Lalu suara pria yang turun dari mobil itu mengejutkannya " Vaan....ngapain malem gini disini,nunggu Taxi?? " Ujar suara pria yang tiba tiba menggetarkan hatinya, ia menatap asal suara yang perlahan mendekat itu " Masssss....darimana?? " jawab Vania kakukarena merasa tidak enak Dendi mendapatinya sedang dalam keadaan kacau begini. " Loooh Vaniaaa, kenapa kamu berantakan gini, lohhh, apa yang terjadi, kenapa dengan bibirmu Van?" Dendi dengan sigap memeluk Vania erat, ia tak lagi menghiraukan sekitar, hatinya perih mendapati wanita yang telah mengusik hatinya, terlihat berantakan. Vania menitikan air matanya di pelukan Dendi seolah ingin menumpahkan semua dan melepaskan beban berat di hatinya. Vania perla

    Last Updated : 2021-06-06
  • ANTARA AKU, KAU DAN 5 MILIAR - COMPLETE   5 Miliar

    " Jangan ngawur kamu Van, jangan buat aku kawatir Van, sudah jangan nangis ada aku, aku janji akan menyelesaikan permasalahanmu... “ Bisik Dendi menenangkan Vania, hatinya resah melihat air mata wanita itu kembali bercucuran keluar. Tanpa di duga sama sekali, Vania tertawa keras hingga membuatnya kebingungan, ia berpikir apakah Vania memiliki gangguan kejiwaan sehingga moodnya tidak stabil, kekawatiran tumbuh kian besar di hatinya, manakala melihat wanita yang telah mengusik hatinya tiba - tiba tertawa seperti putus asa. " Masalahku tidak seringan itu mas, bukan cuma orang pukul lalu kita balas pukul " jawab Vania getir " Makanya kamu cerita sayang, biar aku ngerti duduk permasalahannya kalo kamu ga cerita gimana aku tau coba.. "Jawab Dendi pelan " Jawaban dari permalasahanku cuma satu mas.. mas jual ginjalku semua selesai " jawab Vania hingga membuat Dendi tersulut emosi,

    Last Updated : 2021-07-01
  • ANTARA AKU, KAU DAN 5 MILIAR - COMPLETE   Penthouse

    Bahkan ketika beberapa wanita mencoba menggodanya, sang bartender itu mengkode untuk berhenti menggoda boss muda tersebut. Dendi menitikkan air mata perih mengingat apa yang baru saja terjadi malam ini, Kekecewaan menyeruak jauh di lubuk hatinya, ternyata Vania sama saja dengan Wanita - wanita yang ada di dekatnya selama ini, wanita yang rela melakukan apa saja hanya demi mendapat lembar demi lembar uang dari kantongnya. Runtuh sudah semua kepercayaan yang telah dibangun sejak awal pertemuan, ditambah dengan bumbu yang ia terima dari sahabatnya, dimana sahabatnya mengatakan Vania berbeda dengan yang lainnya, saat itu secercah harapan muncul dalam hati sanubarinya, untuk mencoba memulai keseriusan dalam menjalin kisah asmara yang nantinya menuju mahligai indah bersama, tapi apa yang terjadi? Hancur. Pupus sudah harapannya membangun Keluarga bahagia bersama Vania yang ia k

    Last Updated : 2021-07-02
  • ANTARA AKU, KAU DAN 5 MILIAR - COMPLETE   Mr. Verrel Gondokusumo

    Setelah selesai menulis surat di selembar kertas, Vania bangkit berdiri, ia berjalan tertatih menggunakan sandal hotel untuk alas kakinya, sembari membawa Koper berisi uang 5 Miliar di tangannya. Dengan sangat hati - hati ia menutup pintu kamar, seolah takut di ketahui kepergiannya, meskipun niatnya tidak seperti itu, ia hanya takut Dendi terbangun di tengah istirahatnya dari perjalanan dinas luar kota yang pasti melelahkan, pikirnya. Setelah menutup pintu, Vania terus berjalan dengan kaki pincang, entah mengapa kakinya semakin terasa perih ketika semakin banyak melangkah. Ia berdiri di depan lift menunggu pintu lift terbuka, hingga terdengar bunyi pintu lift terbuka, lalu ia masuk kedalamnya. Karena masih terlalu pagi, sehingga penghuni lift itu hanya dirinya. Vania keluar lift dengan koper di tangannya menuju lobi.&

    Last Updated : 2021-07-03
  • ANTARA AKU, KAU DAN 5 MILIAR - COMPLETE   Debt Clear

    Melihat Adam memejamkan mata pasrah, Verrel tertawa terbahak - bahak. " Siapa orang yang menyewa kita, untuk menyakiti wanita tadi malam?! " Tawa Verrel yang lebih menyeramkan dibanding jurang dengan kedalaman ratusan meter bagi Adam saat ini, nyalinya ciut menghadapi emosi boss besarnya yang tengah tidak stabil meskipun ia telah mengirim seorang artis untuk melayaninya hari ini. Ia mengira - ngira akankah snag artis membuat ulah hingga bossnya marah besar? " Anak buah Vincent tuan, mereka membayar kita 3x lipat dari hutang wanita jalang itu tuan.. " Dengan nada ketakutan Adam menjawab sedikit pede karena ia berfikir telah memberi omset kepada Bossnya itu. Tapi bukannya pujian yang ia peroleh justru ciuman dari gagang pistol yang sudah mengenai kepalanya hingga darah mengalir dari kepala itu. D

    Last Updated : 2021-07-03
  • ANTARA AKU, KAU DAN 5 MILIAR - COMPLETE   Sleeping with mr. Mafia

    Tak menunggu hingga 2 kali perintah, merekapun bergegas ke dapur dimana beberapa asisten rumah tangga tampak tengah sibuk dengan kegiatan dapur, lalu ia menyampaikan pesan bossnya yang di iringi anggukan sang kepala koki paham permintaan sang boss yang jarang berada di gedung ini. Vania masih tertegun melihat pemandangan yang terjadi di ruangan itu, ia masih berdiri mengingat Adam yang tadi berjalan dengan di papah oleh perawat. Vania bergidik ngeri membayangkan betapa seramnya situasi dan keadaan di rumah ini, Lamunannya memudar seketika, ia di kejutkan ketika ada sebuah tangan memegangi bahunya sambil berkata " Jangan bengong disana ayo silahkan duduk " Ujar Verrel dengan lembut, suara yang jauh berbeda dari tadi malam. Lalu Verrel duduk di sebelahnya tidak seperti bia

    Last Updated : 2021-07-04
  • ANTARA AKU, KAU DAN 5 MILIAR - COMPLETE   Hot night with Mr. mafia

    Vania merasa dirinya berada di gurun tandus yang mendapat siraman air es di teriknya mentari kala Verrel memperlakukannya bak seorang istri. Tubuhnya menegang ketika Verrel terus menciuminya dari ujung rambut sampai ujung kaki, angannya melambung tinggi menggapai surga kenikmatan disaat Verrel menindih tubuhnya dengan perlahan. Tak kuasa menahan, ia mendesis menikmati hujaman rudal perkasa milik pria tampan yang terus memaju mundurkan tubuhnya, semakin lama semakin menambah kecepatan seiring jarum jam bergerak. Tak ingin hanya menjadi penikmat surga dunia, Vania menarik tubuh Verrel dan meminta untuk bertukar posisi, menciptakan surga bagi pasangan pria nya saat ini, aksinya ini membuat pria itu tersenyum senang. Verrel menikmati sentuhan demi sentuhan yang menggetarkan hati, hingga ia merasa hatinya hampir meledak, menikmati kuluman lidah Vania y

    Last Updated : 2021-07-05
  • ANTARA AKU, KAU DAN 5 MILIAR - COMPLETE   Breakfast with Mr. Mafia

    " Sudah, jangan nakal, ikutin saja kata kataku, aku tak akan menyakiti mu " Bisik Verrel mesra seraya mencium telinga Vania yang membuat Vania makin membenci dirinya " Aku harus segera bekerja aku sudah sangat terlambat ku mohon " Pinta Vania kepada Verrel dan mendengar itu Verrel pun mengabulkannya " Baiklah tapi sebelum bekerja kita harus makan dulu kasihan pelayan tua yang sudah susah payah memasakkan untukmu " Ujar Verrel menyebut nama pelayan Itu Vania sontak teringat kemarin kepala nya pusing setelah minum pemberian sang pelayan tua itu. " Apakah kamu memasukkan sesuatu di minumanku semalam? Karena kemarin setelah aku meminumnya aku merasa pusing dan tidak ingat apapun " Tanya Vania ketus. " Ternyata kamu lucu juga sayang.. kemarin kita memulai semua be

    Last Updated : 2021-07-06

Latest chapter

  • ANTARA AKU, KAU DAN 5 MILIAR - COMPLETE   Happy Family- End

    *** Seminggu setelah kejadian pertemuan Vania dan nyonya Iriana di Mall. Tampak Verrel menemani Vania duduk menikmati suasana pagi melakukan olahraga yoga di samping kolam renang dekat taman bunga Anggrek mereka. Vania tampak melipat matras yoga nya, dan berjalan menghampiri Verrel yang tengah duduk memperhatikan perut buncitnya. Dengan manja Vania mengelendot duduk di sisi Verrel. “ Makasih sayang, sudah menemaniku olahraga, kamu mau kerja di kantor atau di ranjang? “ Vania mengerlingkan sebelah matanya. Sontak tawa Verrel mengisi area yang sepi itu. “ Mumpung anak-anak sedang private…” Bisik Vania lagi, merebahkan kepalanya dengan manja di dada bidang pria yang telah menyempurnakan hidupnya. “ Apapun yang kau

  • ANTARA AKU, KAU DAN 5 MILIAR - COMPLETE   Meet Up Ny. Iriana

    Dua Tahun kemudian… Pagi itu terlihat Verrel tengah bermain bersama putra pertamanya yang masih berumur 1 tahun 6 bulan di sebuah taman di rumah mereka, terlihat disana dilengkapi fasilitas bermain. " Reeceee...sudah bermainnya, Daddy harus bekerja nak.." Ujar Vania yang mendekat kearah ayah dan anak yang tengah bermain dengan sangat seru " lihat lah Daddy mu Reecce baju nya sudah basah semua..." Lanjut Vania mengulurkan kedua tangannya kepada sang putra Reece Bibby Gondokusumo. Tapi sang putra yang memilih mengabaikannya dan melanjutkan bermain kuda-kudaan bersama sang ayah, membuat Vania mendengus kesal karena merasa di abaikan oleh anak dan ayah yang tengah asyik bermain. Sedangkan Verrel tersenyum menggoda Vania karen

  • ANTARA AKU, KAU DAN 5 MILIAR - COMPLETE   Monica Ardiananda

    " Dok.., coba deh rasakan sentuhan angin malam ini terasa damai bangettt. Keluarin tangan dokter Dendi abis tu pejam kan mata lalu tarik nafas dalem-dalem dan rasakan sensasinya…” Lanjut Monica seraya membuka kaca mobil di dekat Dendi. Dendi yang semula terlihat enggan mencoba apa yang di sarankan Monica akhirnya dengan ragu-ragu dia mengeluarkan tangannya dan mengikuti saran Monica dengan mengeluarkan tangannya menerpa angin malam. Dendi perlahan tersenyum walau itu belum terlihat jelas di balik wajah frustasinya namun hal itu cukup melegakan bagi Monica yang sedikit kawatir jika dokter berprestasi seperti Dendi mengakhir hidupnya secara tragis hanya karena permasalahan kecil yang di hadapinya. Walau Monica juga tak bisa menjengkali permasalahan Dendi karena setiap orang memiliki caranya sendiri dalam menyelesaikan masalahnya sehingga Monica memilih menghormati Dendi d

  • ANTARA AKU, KAU DAN 5 MILIAR - COMPLETE   Putus asa

    Sementara itu disisi lain, di tempat yang berbeda. Setelah keluar dari rumah Verrel dan Vania, tampak Dendi seperti kehilangan arah saat itu. Malam semakin larut tapi Dendi terus mengendarai mobilnya, dia hanya berhenti ketika di SPBU untuk pengisian bahan bakar mobilnya, setelah itu dia akan kembali menginjakkan gas mengitari kota Jakarta tanpa arah dan tujuan. Saat ini dia hanya tak ingin keluar dari mobil itu, seolah dunianya telah runtuh sehingga dia memilih berada di dalam mobil dan terus mengendarai mobil sport miliknya. Dendi bahkan masih tak mempercayai tindakannya di hadapan Verrel, pria yang telah merebut seluruh hati Vania. Entah apa yang telah terjadi mengapa dia keluar dari rumah itu dengan tanpa wanita yang dia cintai. Dia meneteskan air mata meski tanpa suara tangis. Hatinya pilu menyadari betapa dirinya telah menyia-nyiakan cinta dan kesempatan yang ada dengan memilih ber

  • ANTARA AKU, KAU DAN 5 MILIAR - COMPLETE   Dating

    “ Yuk sayang, keburu Jessica pergi karena terlalu lama menunggumu…” Bisik Verrel kepada sang istri yang merengut sembari mencubit perutnya. Verrel hanya tersenyum simpul melihat kejahilan sang istri. Lalu mereka bangkit dari ranjang dan berjalan menaiki lift yang menghubungkan dari lantai kamarnya menuju lantai dasar. Verrel berjalan menuju ruang kerjanya, sedangkan sang istri menemui Jessica yang terlihat tengah mengobrol dengan malu-malu bersama Arjun. Terlihat Arjun tersentak dan salah tingkah melihat kehadiran Nyonya rumah itu, lalu Arjun berpamitan dan berjalan menuju ruang kerja, dimana bossnya pasti telah menunggunya disana. Waktu beranjak dengan cepat, hingga tanpa sadar hari telah senja, Verrel meminta Arjun mengantar Jessica pulang. Dan Verrel menitip pesan p

  • ANTARA AKU, KAU DAN 5 MILIAR - COMPLETE   Oke. Aku menyerah!

    “ Atau bung Dendi menginginkan video ini berada di tangan polisi? Saya bisa menyerahkannya sekarang juga, dan kasus ini bisa di persidangkan, saya sengaja tidak membawa kasus ini ke ranah hukum kenapa? Karena saya percaya hukuman yang saya berikan akan membuat mereka berfikir ribuan kali untuk menyentuh milik saya, saya harus melindungi apa yang menjadi milik saya hingga nafas terakhir saya…” Verrrl melirik Dendi yang memasang wajah tegang. “ Andai bung Dendi malam itu tidak dapat mengurangi kesalahan bung Dendi, dengan memberikan pertolongan Vania, mungkin seluruh peluru pistol ini sudah bersarang di dada bung Dendi dan menembus ke jantung, hingga membuat bung Dendi dan pasangan bung Dendi merasakan sakitnya sekarat di tempat saya mengeksekusi orang, mengapa saya menganggap kesalahan ini juga milik bung Dendi? Karena pemicu semua penderitaan Vania sumbernya adalah bung Dendi! Andai bun

  • ANTARA AKU, KAU DAN 5 MILIAR - COMPLETE   Rekaman cctv

    Hatinya bertanya-tanya. Siapa gerangan yang berani membocorkan rahasia ibuku? Adakah orangku berhianat lagi setelah sekian lama hanya demi uang? Oke, baiklah aku harus sedikit bersabar agar mengetahui titik terang, sejauh mana pria bodoh di hadapanku ini mengetahui tentang rahasia sisi gelapku? Jika dia tahu lebih banyak, hal itu bisa di pastikan informasi yang di dapat dari orang salam, sebaiknya aku harus lebih bersabar, agar tidak mengecewakan istriku, karena janji kami harus mendapat restu orang-orang yang kami kenal, demi kebahagiaan kehidupan pernikahan kami, tapi aku harus menyelesaikan semuanya hari ini, terlebih pria bodoh ini sudab berani membawa ibuku ke dalam permasalahan kami, hmm. Sepertinya dia kehabisan akal dan berusaha keras memancing amarahku dan mempertontonkan pada istriku bahwa aku seperti yang dia klaim. Tidak bisa di biarkan! Melihat Verrel terdiam, Dendi merasa di

  • ANTARA AKU, KAU DAN 5 MILIAR - COMPLETE   Dendi vs Verrel who win?

    Seminggu berlalu setelah Vania mengembalikan koper berisi uang 5 Miliar milik Dendi yang pernah dia ambil untuk membayar hutangnya kepada Verrel. Pagi itu Verrel mengajak Vania untuk check up ke dokter kandungan, kali ini Verrel berpindah rumah sakit ibu dan anak agar terhindar dari sang mantan yang mungkin menyimpan dendam terhadapnya sehingga dia sengaja menghindarinya. Mereka menuruni lift di rumah itu lalu menuju mobil yang telah bersiap di depan pintu rumah megah milik Verrel. Mereka menaiki mobil dimana Arjun telah berdiri disana menyambut mereka. Setelah pintu tertutup, Arjun memasuki mobil di bangku depan samping sopir seperti biasa, kemudian sang sopir melajukan mobilnya menuju pintu gerbang rumah itu. Begitu pintu gerbang terbuka otomatis, sang sopir tiba-tiba menghentikan mobilnya dan menoleh kearah Arjun yang kemudian membu

  • ANTARA AKU, KAU DAN 5 MILIAR - COMPLETE   Dendy home

    Pagi itu langit begitu cerah dan cuaca begitu sejuk, angin terasa damai menghembus di antara wajah kedua insan yang telah terikat dalam tali perkawinan. Vania dan Verrel menikmati sorenya di taman anggrek sembari menikmati sarapan pagi bersama. Seminggu berlalu setelah Vania menemui Aaron di kantornya. Dan pagi ini jadwal Vania adalah ke sebuah bank dimana Vania menyimpan uang milik Dendi yang pernah dia pinjam dahulu. Vania sengaja menyimpan di Bank, berharap nantinya akan mengembalikan dengan utuh seperti pertama kali Dendi memberikan padanya, dengan menjual rumahnya, namun apa hendak di kata, banyak kejadian hingga membuatnya tak sempat berfokus pada penjualan rumah, dan kini terpaksa mengembalikan uang tersebut menggunakan uang milik Verrel suami. Sejak awal dirinya tak ingin membebani Verrel, tapi ses

DMCA.com Protection Status