Share

Status calon janda

Author: Mak naqi
last update Last Updated: 2023-12-22 18:44:04

Rianti sangat kaget saat tangannya di pegang oleh kakak iparnya.

"Kamu menjatuhkan kuncimu, nih" Didin memberikan kunci itu pada Rianti. Rianti langsung merebut kuncinya dari tangan Didin.

"Makasih bang." Ia berlari ke kamarnya. Entah mengapa dia takut sekali pada suami iparnya itu. Takut di lecehkan, mungkin karna sekarang dia banyak baca novel drama rumah tangga jadi sedikit berhati-hati.

'Aku akan berusaha mendekati Rianti, menawarkan diri sebagai kakak angkat dan sebagai tempat curhat, lalu membuat nyaman Rianti berada bersamaku, bila perlu ku ajak selingkuh balik buat balesin dendam ke Syarif. Sepertinya harus ganti istri apalagi kalo istrinya Rianti bakal bahagia seumur hidup kayaknya.' Batin Didin.

Rianti sudah tau akal bulus kakak iparnya, membaca novel rumah tangga ternyata cukup membuatnya parno, apalagi sampai ada cerita mertua memperk*sa menantu, adik ipar di perk*sa kakak ipar. Sebenarnya tadi ia takut terjadi hal buruk padanya.

'Sepertinya aku harus berpura-pura berbaikan dengan Mas Syarif untuk menghindari hal yang tak diinginkan, bagaimana kalau dia memintaku selingkuh dengannya untuk membalas dendam pada Mas Syarif'Batin Rianti.

Membayangkan saja dia sudah ngeri. Selain tampang Didin yang kurang tampan dari Syarif , Rianti juga tau sisi gelap kakak iparnya itu lebih buruk dari Syarif.

Rianti memutuskan untuk berpura-pura memaafkan Syarif. Rianti menunggu suaminya pulang sambil menonton tv, dan orang yang di tunggu-tunggu akhirnya datang.

"Kamu belum tidur Ri?" Tanya Syarif gugup. Dan merasa canggung.

"Belum ngantuk" Jawabnya ketus, tanpa melihat Syarif.

"Ri, maafin aku yah. Aku tahu aku salah, aku khilaf tolong maafin aku yah." Syarif bersimpuh di kaki Rianti. Tapi Rianti langsung mendorong suaminya.

"Gak usah gitu deh, lebay. Aku malah makin jijik liatnya" wanita berambut ikal itu mendelik pada suaminya

"Terus aku harus bagaimana agar kamu mau maafin aku?"

"Gak gimana-gimana sih, semua juga udah terjadi jadi udah lah." Syarif memeluk Rianti.

Perasaan Rianti saat ini sedang berkecamuk, dulu Syarif adalah lelaki yang sangat ia cintai di dunia ini, tapi sekarang rasa cinta itu telah bercampur dengan rasa benci. Rianti buru-buru melepaskan pelukan suaminya.

"Bagaimana keadaan Ammar?" Mengangkat kedua alis, lalu menyilangkan kedua tangan di atas perut

"Dia sekarang sudah jauh lebih baik." Jawab Syarif, pandangannya terus saja tertuju pada sang istri, walaupun sang istri sama sekali tak peduli.

"Syukurlah. hmm, aku baru sadar kalau nama panjang Ammar itu Syahil Ammar Abidzar. Syahil itu Syarif Hilda kan? ah romantis sekali kalian." Ejek Rianti. Sambil memanjangkan bibir bawahnya. Wanita berhidung mancung itu sebenarnya ingin menangis, tapi ia tak ingin terlihat lemah di depan suaminya.

"Ria, aku dan Hilda sudah tak ada hubungan apa-apa lagi sumpah. Dia langsung menghilang setelah menyerahkan Ammar padaku, percayalah." Syarif memegang tangan wanita berhidung mancung itu.

"Kamu fikir aku peduli, oh tidak." Menepis tangan sang suami lalu pergi ke dalam kamar.

'Setidaknya sekarang dia mau di ajak bicara' batin Syarif.

**

Setelah mendengar tak ada hubungan apa-apa lagi dari mulut suaminya, Rianti penasaran dengan Hilda sekarang.

Rianti mendatangi kontrakan yang dulu Hilda menyerahkan Ammar padanya. Dengan menaiki sepeda motor Rianti akhirnya sampai tujuan.

Dia mengetuk pintu kontrakan, sebenarnya Rianti bingung jika bertemu dengan Hilda, bingung harus berbuat apa haruskah langsung mencakarnya, menamparnya, menarik rambutnya atau hanya melabraknya dengan marah-marah.

Penghuni kontrakan membuka pintu, Rianti kaget kenapa yang keluar bukan Hilda.

"Cari siapa Mbak?" Tanya Febri

"Hilda, bukannya ia ngontrak disini." Ujar Rianti melihat sekeliling kontrakan

"Oh enggak, Mbak. Dia sudah pulang ke habitatnya. Kemarin terakhir dia memang sewa kontrakan ini pada saya dua juta setengah hari. Kalo boleh Mbak siapa Hilda?"

"Saya istri Syarif. Dia berselingkuh dengan suami saya." Febri mendengarnya langsung membuka mulutnya lebar-lebar lalu menutupnya dengan tangan, dan matanya langsung tak berkedip. Febri buru-buru menyuruh Rianti masuk.

Setelah di persilahkan duduk tanpa di minta Rianti menceritakan kisah rumah tangganya sampai kejadian terakhir yang menimpanya bersama Ammar. Febri merasa prihatin pada Rianti, sebagai wanita diapun tak rela jika di khianati.

Sebenarnya Febri tahu masalah Hilda, karna sebelum berpisah dengannya Hilda sudah menceritakan semuanya pada Febri. Febri fikir yang datang menanyakan Hilda adalah teman sesama simpanan Hilda, karna selain berteman dengannya Hilda juga punya geng wanita simpanan.

"Kamu bener gak punya kontak Hilda yang baru?" Tanya Rianti curiga Febri berbohong menyembunyikan Hilda.

"Bener Mbak sumpah, sepertinya dia sudah ganti nomor."

"Saya gak bakal apa-apain dia kok, saya cuma mau kasih tahu keadaan Ammar. Karna bagaimanapun Hilda kan ibu kandungnya." Kata Rianti tersenyum pada Febri

"Sumpah saya gak tahu dia di mana Mbak. Kalo dia kabari saya, janji deh saya kabari Mbak, sini mana no Mbak nya." Febri berusaha meyakinkan Rianti dan mereka pun bertukar kontak.

Setelah ngobrol cukup lama, Rianti berpamitan pulang pada Febri "Saya pegang janji kamu loh Feb." Rianti memberi peringatan pada Febri.

"Iya saya janji. Bila perlu saya bawa dan seret ke rumah anda tuh Si Hilda, hehe."

"Eyytt, itu tugas saya, kamu mah nanti nonton aja hehe" Rianti membalas guyonan Febri. Sambil memarkirkan motornya lalu pulang.

"Neng, dari mana aja kamu teh? ibu kira kamu kabur." Bu Aas sangat khawatir sekali pada menantunya.

"Dari luar Bu. Suntuk di kamar terus, Maaf tadi gak izin dulu, soalnya tadi Rianti lihat ibu sepertinya lagi tertidur pulas, gak enak kalo ngebangunin. Ibu sudah mendingan." Rianti merasa bersalah, mertuanya pasti mengkhawatirkannya.

"Iya ibu takut kamu kabur Neng, untung belum ngasih tau Syarif. Alhamdulillah ibu udah sembuh malah gara-gara di kompres kemarin sama Neng Rianti, Makasih yah." Bu Aas menggandeng Rianti masuk ke dalam rumah, sambil berbincang.

***

Tok...tok..tok.. "Rianti!..." "Rianti!..." Rianti kemudian membuka pintu kamarnya.

"Teh Mirna. Ngapain kesini?" Mirna menyelonong masuk ke kamar Rianti dan menutup pintunya.

"Sssttttt, jangan sampai ibu tau yah." Bisik Mirna sambil menempelkan telunjuk di bibirnya.

"Ada yang minta no kamu, banyak yang pasti orang gagah dan kaya semua."

"Hah?" Rianti heran mengeritkan dahi.

"Tuh, lihat banyak kan yang mau kenalan sama kamu." Mirna memperlihatkan banyak chat di aplikasi whatapp yang berjejer semuanya kebanyakan laki-laki. Rianti lalu merebut hp kakak iparnya dia terkejut dengan apa yang di lihatnya di status.

[Calon janda nih, senggol dong] di sisipkan Foto Rianti yang sepertinya Mirna curi dari aplikasi F, belum sempat Rianti menghapus status itu, seseorang membuka pintu kamar Riana.

Syarif datang dengan keadaan penuh amarah, tanpa bicara apapun Syarif menyeret kakaknya keluar.

"Aw...aw...aw...aw..." Mirna hanya meringis ke sakitan saat di seret Syarif. Syarif pun masuk kerumah kakaknya dan mendorong Mirna dengan keras.

"Apaan sih, sakit tau." Keluh Mirna mengusap-usap tangannya. Diam-diam Rianti membuntuti dari belakang dan diam di jendela menguping pembicaraan suami dan kakak iparnya.

"Maksudnya apa, maksudnya apa ini?" Bentak Syarif pada kakaknya sambil melempar hpnya ke kursi terlihat di sana status Mirna.

Mirna menyembunyikan status itu pada kakak-kakaknya, dan semua tetangga sementara ia lupa menyembunyikan pada Syarif, Mirna hanya diam seribu bahasa wajar saja Syarif marah.

"Cepat jawab, maksudnya apa." Bentak Syarif lagi kali ini mendorong Mirna hingga langsung duduk di kursi.

"Ya, enggak apa-apa iseng doang." Jawab Mirna dengan gugup.

"Sia fikir itu lucu hah? Sia fikir itu lucu?" Geram Syarif. Sia itu kamu dalam bahasa sunda kasar.

"Ada apa ini ribut-ribut,hah?" Didin keluar dari kamar karna merasa terganggu tidurnya. Syarif memperlihatkan status Mirna pada suaminya.

"Kelakuannya." Sambil menunjuk-nunjuk Mirna.

"Emang apa salahnya? Si Rianti kan emang sudah gak mau lagi sama kamu, kalau Si Rianti gak bunting dia pasti udah menggugat cerai kamu." Mirna sekarang berani angkat bicara karna ada Didin.

"Jaga mulut sia!" Jerit Syarif, ingin menyerang Mirna tapi di tahan oleh Didin.

"Udah-udah, Kamu. Ngapain sih ikut campur rumah tangga orang, ingat Rianti masih istrinya Syarif adikmu sendiri, jahat bener jadi saudara!" Bentak Didin. Sekarang Didin juga marah pada Mirna, Sebenarnya Didin marah karna jika semua orang tau Riana calon janda, otomatis peluang mendekatinya akan sulit.

"Suruh siapa selingkuh. Salah sendiri" Ejek Mirna

"Urusannya apa sama sia? Urusannya apa?" Bentak Syarif. Yang geram sekali andai tak ada Didin mungkin Mirna sudah dia cekik.

"Awas sekali lagi sia ikut campur rumah tangga aing, aing bunuh sia! tak peduli aing sama namanya saudarapun." Ancam Syarif sambil pergi meninggalkan rumah kakaknya. Aing adalah bahasa sunda kasarnya aku.

Rianti cepat-cepat pergi tak ingin ketahuan suaminya kalo ia tadi menguping.

"Seneng kamu kan? di promosiin seneng. Atau jangan-jangan kamu yang minta di promosiin sama Si Mirna." Tuduh Syarif pada istrinya.

"Apa? kakakmu saja yang setres enak aja main tuduh, lagian sorry yah gak di promosiin juga aku pasti laku. Sebelum nikah juga banyak kali yang lamar selain kamu, aku saja yang bodoh milih kamu." Ketus Rianti, lalu meninggalkan Syarif sendiri.

"Arrrrhhhhhh..." Raung Syarif sambil memukul-mukul tembok.

Related chapters

  • ANAK ADOPSIKU TERNYATA DARAH DAGING SUAMIKU   Mencari ibu pengasuh

    "Mas, kalau kita sampai tua gak punya anak bagaimana?" "Ya, gak apa-apa. Sekarang zamannya freechild, gak ada salahnya kan kalau kita freechid mengikuti zaman sekarang, gak usah terbebani oleh apapun Ria, aku cinta kamu apa adanya kok." Syarif pun memeluk erat sang istri.Rianti dan Syarif adalah sepasang suami istri yang cukup harmonis. Usia pernikahan mereka sudah menginjak empat tahun, tapi mereka belum mempunyai anak.Walaupun belum mempunyai anak, Rianti cukup bahagia, mempunyai suami yang mapan dan tampan, mempunyai mertua dan ipar yang tak julid, itu adalah sebuah rezeki baginya.Sebenarnya, Rianti ingin sekali mempunyai seorang anak, tapi kalau tuhan belum berkehendak dia bisa apa. Tanpa sepengetahuan suaminya dia sudah ke dokter kandungan dan hasilnya rahimnya baik-baik saja.Kemudian Rianti mengajak Syarif untuk tes kesuburan, Syarif pun bersedia dan hasilnya mereka tak memiliki masalah apapun di organ reproduksi mereka."Kamu gak mandul, aku juga. Kamu hanya perlu bersabar

    Last Updated : 2023-10-08
  • ANAK ADOPSIKU TERNYATA DARAH DAGING SUAMIKU   Pov Syarif

    "Kamu tahu dari mana, kalau anak ini berjenis kelamin laki-laki, Mas?" tanya Rianti padaku membuat jantungku hampir copot."ikkhhhh, kan dari postingannya kemarin. Kamu lupa yah?" jawabku, untung aku tak memperlihatkan ke gugupanku."Masa, sih? kok seingatku ibunya gak nyantumin jenis kelaminnya deh.""eeeaaakkkk...eaaakkkkk..eeaaakk," huft, untung saja bayi itu menangis."Cup, cup, cup. Kamu lapar yah sayang, ibu bikinkan susu yah." Rianti sigap ke dapur membuatkan susu untuk Ammar anakku.Terimakasih nak, sudah mengalihkan perhatian ibumu, aku bergegas menelpon Hilda. Sial, tak di angkat-angkat."Ada apa sih, Mas? ganggu orang tidur aja." akhirnya di angkat."Postingan. Postingan kemarin cepat hapus yah, takut Rianti curiga, cepat hapus postingan kemarin." Dia malah mematikan telponnya dengan sepihak.Ku buka sosial media berlogo F, benar ternyata postingannya sudah Hilda hapus. Sungguh, aku lega sekali.***Aku dulunya adalah lelaki yang baik-baik, tapi semenjak jabatanku naik, tem

    Last Updated : 2023-10-08
  • ANAK ADOPSIKU TERNYATA DARAH DAGING SUAMIKU   Aku bukan pelakor (pov Hilda)

    Awalnya aku tak tahu kalau Bang Syarif mempunyai istri, karna temannya bilang kalau Bang Syarif itu jomlo, bodohnya aku percaya saja."Bang, Minta duit!""Kan kemarin sudah ku kasih, Rianti saja belum ku kasih.""Siapa, Rianti?" tanya ku penuh amarah"Istriku.""Apa? jadi kau bohong padaku, kau sudah punya istri?" aku tak terima kalau dia lelaki beristri."Kapan aku bohong padamu, kapan kamu nanya aku beristri atau tidak hah?" jawabnya tanpa dosa,"Kata Bang Andre waktu kita pertama kali bertemu. Dia yang bilang kau jomlo.""Itu kan Si Andre yang bilang, bukan aku. Kamu marahlah sama si Andre jangan padaku, siapa suruh kamu percaya padanya." Karna geram sekali aku melemparkan bantal sofa pada wajahnya.Bisa-bisanya aku tertipu lelaki yang sudah mempunyai istri. Pantas saja dia sering mengajaku hanya menikah siri dengan alasan karna belum sukseslah, nunggu kuliah mu, lah.Andai dia lelaki tak berduit, akan ku tinggalkan Bang Syarif saat tahu punya istri, tapi aku sangat bergantung hidu

    Last Updated : 2023-10-09
  • ANAK ADOPSIKU TERNYATA DARAH DAGING SUAMIKU   Pov Rianti

    Aku beruntung sekali menikah dengan Mas Syarif. Selain tampan, Mas Syarif juga mapan. Keluarganya juga menerimaku dengan baik, tak ada lah mertua julid ipar julid, akupun betah tinggal di sini.Dia meminta izin padaku untuk mengonytak, karna akhir-akhir ini dia selalu pulang larut malam, jarak dari sini ke kantornya lumayan jauh memang, dulu aku juga sering menyuruhnya untuk ngontrak saja, tapi dia bilang selalu kangen padaku.Pada akhirnya dia sendiri yang meminta ngontrak, dan memilih pulang seminggu sekali. Mas Syarif tak mau membawaku karna dia yakin aku akan bosan, lebih baik disini menemani ibunya, dan itu memang benar aku pasti akan bosan terlebih kami belum punya anak. Mas Syarif sangat royal padaku setelah ia ngontrak, dia selalu memberikan aku perhiasan yang bagus sekali dan harganya pasti mahal ah, dia tahu bagaimana menyenangkan istri.Tak hanya perhiasan, dia juga membelikanku tas. Tas yang bermerk padahal ku fikir untuk apa, toh keseharianku di rumah saja dan herann

    Last Updated : 2023-10-09
  • ANAK ADOPSIKU TERNYATA DARAH DAGING SUAMIKU   Pov Rianti (pilih kasih)

    Hari menginjak sore ke tiga kakak iparku memutuskan untuk pulang, padahal ku kira mereka akan menginap. Mereka berpamitan dan menyelipkan amplop untuk anakku katanya sebagai hadih. Aku jadi malu, alhamdulillah Ammar di kelilingi orang-orang baik."Nanti aja atuh Teh, kan belum ketemu sama Mas Syarif." Cegahku"Udah sore bibi Ria, gak apalah nanti juga ketemu lagi," jawab Teh Fitri."Makasih yah semuanya, maaf merepotkan kallian sekali, Ammar pasti senang punya uwa yang pada baik hati, terima kasih yah Teteh-teteh sudah menerima Ammar dengan baik walaupun Ammar bukan darah dagingku dan Mas Syarif.""Kita kan keluarga, mau darah dagingmu atau bukan keluar dari rahimmu atau bukan, saat kalian memasukan Ammar jadi anggota keluarga kita semua jadi keluarga Ria," ah, Teh Fitri memang bijak aku suka sekali sama kakak Mas Syarif yang satu ini.Mereka akhirnya pergi meninggalkan pekarangan rumah, akhirnya rumah ini sepi kembali. Kulihat wajah ibu mertuaku sepertinya enggan mereka pergi mencega

    Last Updated : 2023-12-07
  • ANAK ADOPSIKU TERNYATA DARAH DAGING SUAMIKU   Terbongkar

    Syarif dan Rianti bergegas ke dapur untuk menemui sumber suara. Ternyata itu bukan Bu Aas tapi Mirna."Apa gak salah denger, Si Rianti hamil?" ucap Mirna juga tak percaya."Iya, gak salah dengar aku tak mandul teh. Perasaanku sih mengatakan kalau bayi yang di kandungku berjenis kelamin laki-laki. Uh, ibu pasti senang, anak ini pasti jadi cucu kesayangan ibu." Rianti sengaja memanas-manasi kakak iparnya karna ingin membalas perlakuannya."Idih, kasian yah bunting nunggu ngadopsi anak dulu. Kasian deh nanti pasti anak pungutnya di buang lagi tuh." Ucap Mirna tak mau kalah."Udah-udah kaya anak kecil aja ribut. Maneh juga Mir, kenapa sih dari dulu syirik aja sama kehidupanku. Dan ingat, kami akan membesarkan Ammar bagaimanapun Ammar sudah menjadi anak kami." Tentu saja Syarif membela istrinya, dari dulu Syarif dan Mirna memang jarang akur."Maneh nu pilih kasih, ka anak si Teh Fitri jeng Teh Sarah maneh mere 5 juta, sementara ka anak aing maneh kur mere sajuta, padahal da sarua anak ain

    Last Updated : 2023-12-08
  • ANAK ADOPSIKU TERNYATA DARAH DAGING SUAMIKU   Pov Rianti (meminta cerai)

    "Bu, bangun bu." Aku menggoyang-goyangkan tubuh ibu mertuaku, menyesal sekali sudah berucap kasar padanya. Mungkin ibu shok baru kali ini di bentak menantu, pasti dia sakit hari."Ria, Ria ibu kenapa Ri?" Tanya Mas Syarif yang datang tiba-tiba dia langsung memangku ibu ke kursi. Kemudian ia menempelkan minyak kayu putih di hidung ibu. Perlahan ibu membuka matanya. Ibu menangis memukul-mukul Mas Syarif."Anak sialan. Anak sialan. Aku sekolahkan, aku ngajikan aku didik kamu agar tak menjadi pezina, tapi kau malah zina. Anak sialan, huhu..." Ibu menangis histeris"Maafkan Syarif, Bu." Mas Syarif menangis di kaki ibunya"Minta maaflah pada istrimu karna dia yang paling terluka." Ibu memalingkan wajahnya dari Mas Syarif, kemudian Mas Syarif menatapku, buru-buru aku lari dan mengunci diri di kamar. Menyender di belakang pintu lalu berjongkok perlahan, mata ini tak henti-hentinya menangis.Sementara di luar, Mas Syarif terus menggedor-gedor pintu dan terus memanggil-manggil namaku. Tega, ka

    Last Updated : 2023-12-21

Latest chapter

  • ANAK ADOPSIKU TERNYATA DARAH DAGING SUAMIKU   Status calon janda

    Rianti sangat kaget saat tangannya di pegang oleh kakak iparnya. "Kamu menjatuhkan kuncimu, nih" Didin memberikan kunci itu pada Rianti. Rianti langsung merebut kuncinya dari tangan Didin."Makasih bang." Ia berlari ke kamarnya. Entah mengapa dia takut sekali pada suami iparnya itu. Takut di lecehkan, mungkin karna sekarang dia banyak baca novel drama rumah tangga jadi sedikit berhati-hati.'Aku akan berusaha mendekati Rianti, menawarkan diri sebagai kakak angkat dan sebagai tempat curhat, lalu membuat nyaman Rianti berada bersamaku, bila perlu ku ajak selingkuh balik buat balesin dendam ke Syarif. Sepertinya harus ganti istri apalagi kalo istrinya Rianti bakal bahagia seumur hidup kayaknya.' Batin Didin.Rianti sudah tau akal bulus kakak iparnya, membaca novel rumah tangga ternyata cukup membuatnya parno, apalagi sampai ada cerita mertua memperk*sa menantu, adik ipar di perk*sa kakak ipar. Sebenarnya tadi ia takut terjadi hal buruk padanya.'Sepertinya aku harus berpura-pura berbai

  • ANAK ADOPSIKU TERNYATA DARAH DAGING SUAMIKU   Pov Rianti (meminta cerai)

    "Bu, bangun bu." Aku menggoyang-goyangkan tubuh ibu mertuaku, menyesal sekali sudah berucap kasar padanya. Mungkin ibu shok baru kali ini di bentak menantu, pasti dia sakit hari."Ria, Ria ibu kenapa Ri?" Tanya Mas Syarif yang datang tiba-tiba dia langsung memangku ibu ke kursi. Kemudian ia menempelkan minyak kayu putih di hidung ibu. Perlahan ibu membuka matanya. Ibu menangis memukul-mukul Mas Syarif."Anak sialan. Anak sialan. Aku sekolahkan, aku ngajikan aku didik kamu agar tak menjadi pezina, tapi kau malah zina. Anak sialan, huhu..." Ibu menangis histeris"Maafkan Syarif, Bu." Mas Syarif menangis di kaki ibunya"Minta maaflah pada istrimu karna dia yang paling terluka." Ibu memalingkan wajahnya dari Mas Syarif, kemudian Mas Syarif menatapku, buru-buru aku lari dan mengunci diri di kamar. Menyender di belakang pintu lalu berjongkok perlahan, mata ini tak henti-hentinya menangis.Sementara di luar, Mas Syarif terus menggedor-gedor pintu dan terus memanggil-manggil namaku. Tega, ka

  • ANAK ADOPSIKU TERNYATA DARAH DAGING SUAMIKU   Terbongkar

    Syarif dan Rianti bergegas ke dapur untuk menemui sumber suara. Ternyata itu bukan Bu Aas tapi Mirna."Apa gak salah denger, Si Rianti hamil?" ucap Mirna juga tak percaya."Iya, gak salah dengar aku tak mandul teh. Perasaanku sih mengatakan kalau bayi yang di kandungku berjenis kelamin laki-laki. Uh, ibu pasti senang, anak ini pasti jadi cucu kesayangan ibu." Rianti sengaja memanas-manasi kakak iparnya karna ingin membalas perlakuannya."Idih, kasian yah bunting nunggu ngadopsi anak dulu. Kasian deh nanti pasti anak pungutnya di buang lagi tuh." Ucap Mirna tak mau kalah."Udah-udah kaya anak kecil aja ribut. Maneh juga Mir, kenapa sih dari dulu syirik aja sama kehidupanku. Dan ingat, kami akan membesarkan Ammar bagaimanapun Ammar sudah menjadi anak kami." Tentu saja Syarif membela istrinya, dari dulu Syarif dan Mirna memang jarang akur."Maneh nu pilih kasih, ka anak si Teh Fitri jeng Teh Sarah maneh mere 5 juta, sementara ka anak aing maneh kur mere sajuta, padahal da sarua anak ain

  • ANAK ADOPSIKU TERNYATA DARAH DAGING SUAMIKU   Pov Rianti (pilih kasih)

    Hari menginjak sore ke tiga kakak iparku memutuskan untuk pulang, padahal ku kira mereka akan menginap. Mereka berpamitan dan menyelipkan amplop untuk anakku katanya sebagai hadih. Aku jadi malu, alhamdulillah Ammar di kelilingi orang-orang baik."Nanti aja atuh Teh, kan belum ketemu sama Mas Syarif." Cegahku"Udah sore bibi Ria, gak apalah nanti juga ketemu lagi," jawab Teh Fitri."Makasih yah semuanya, maaf merepotkan kallian sekali, Ammar pasti senang punya uwa yang pada baik hati, terima kasih yah Teteh-teteh sudah menerima Ammar dengan baik walaupun Ammar bukan darah dagingku dan Mas Syarif.""Kita kan keluarga, mau darah dagingmu atau bukan keluar dari rahimmu atau bukan, saat kalian memasukan Ammar jadi anggota keluarga kita semua jadi keluarga Ria," ah, Teh Fitri memang bijak aku suka sekali sama kakak Mas Syarif yang satu ini.Mereka akhirnya pergi meninggalkan pekarangan rumah, akhirnya rumah ini sepi kembali. Kulihat wajah ibu mertuaku sepertinya enggan mereka pergi mencega

  • ANAK ADOPSIKU TERNYATA DARAH DAGING SUAMIKU   Pov Rianti

    Aku beruntung sekali menikah dengan Mas Syarif. Selain tampan, Mas Syarif juga mapan. Keluarganya juga menerimaku dengan baik, tak ada lah mertua julid ipar julid, akupun betah tinggal di sini.Dia meminta izin padaku untuk mengonytak, karna akhir-akhir ini dia selalu pulang larut malam, jarak dari sini ke kantornya lumayan jauh memang, dulu aku juga sering menyuruhnya untuk ngontrak saja, tapi dia bilang selalu kangen padaku.Pada akhirnya dia sendiri yang meminta ngontrak, dan memilih pulang seminggu sekali. Mas Syarif tak mau membawaku karna dia yakin aku akan bosan, lebih baik disini menemani ibunya, dan itu memang benar aku pasti akan bosan terlebih kami belum punya anak. Mas Syarif sangat royal padaku setelah ia ngontrak, dia selalu memberikan aku perhiasan yang bagus sekali dan harganya pasti mahal ah, dia tahu bagaimana menyenangkan istri.Tak hanya perhiasan, dia juga membelikanku tas. Tas yang bermerk padahal ku fikir untuk apa, toh keseharianku di rumah saja dan herann

  • ANAK ADOPSIKU TERNYATA DARAH DAGING SUAMIKU   Aku bukan pelakor (pov Hilda)

    Awalnya aku tak tahu kalau Bang Syarif mempunyai istri, karna temannya bilang kalau Bang Syarif itu jomlo, bodohnya aku percaya saja."Bang, Minta duit!""Kan kemarin sudah ku kasih, Rianti saja belum ku kasih.""Siapa, Rianti?" tanya ku penuh amarah"Istriku.""Apa? jadi kau bohong padaku, kau sudah punya istri?" aku tak terima kalau dia lelaki beristri."Kapan aku bohong padamu, kapan kamu nanya aku beristri atau tidak hah?" jawabnya tanpa dosa,"Kata Bang Andre waktu kita pertama kali bertemu. Dia yang bilang kau jomlo.""Itu kan Si Andre yang bilang, bukan aku. Kamu marahlah sama si Andre jangan padaku, siapa suruh kamu percaya padanya." Karna geram sekali aku melemparkan bantal sofa pada wajahnya.Bisa-bisanya aku tertipu lelaki yang sudah mempunyai istri. Pantas saja dia sering mengajaku hanya menikah siri dengan alasan karna belum sukseslah, nunggu kuliah mu, lah.Andai dia lelaki tak berduit, akan ku tinggalkan Bang Syarif saat tahu punya istri, tapi aku sangat bergantung hidu

  • ANAK ADOPSIKU TERNYATA DARAH DAGING SUAMIKU   Pov Syarif

    "Kamu tahu dari mana, kalau anak ini berjenis kelamin laki-laki, Mas?" tanya Rianti padaku membuat jantungku hampir copot."ikkhhhh, kan dari postingannya kemarin. Kamu lupa yah?" jawabku, untung aku tak memperlihatkan ke gugupanku."Masa, sih? kok seingatku ibunya gak nyantumin jenis kelaminnya deh.""eeeaaakkkk...eaaakkkkk..eeaaakk," huft, untung saja bayi itu menangis."Cup, cup, cup. Kamu lapar yah sayang, ibu bikinkan susu yah." Rianti sigap ke dapur membuatkan susu untuk Ammar anakku.Terimakasih nak, sudah mengalihkan perhatian ibumu, aku bergegas menelpon Hilda. Sial, tak di angkat-angkat."Ada apa sih, Mas? ganggu orang tidur aja." akhirnya di angkat."Postingan. Postingan kemarin cepat hapus yah, takut Rianti curiga, cepat hapus postingan kemarin." Dia malah mematikan telponnya dengan sepihak.Ku buka sosial media berlogo F, benar ternyata postingannya sudah Hilda hapus. Sungguh, aku lega sekali.***Aku dulunya adalah lelaki yang baik-baik, tapi semenjak jabatanku naik, tem

  • ANAK ADOPSIKU TERNYATA DARAH DAGING SUAMIKU   Mencari ibu pengasuh

    "Mas, kalau kita sampai tua gak punya anak bagaimana?" "Ya, gak apa-apa. Sekarang zamannya freechild, gak ada salahnya kan kalau kita freechid mengikuti zaman sekarang, gak usah terbebani oleh apapun Ria, aku cinta kamu apa adanya kok." Syarif pun memeluk erat sang istri.Rianti dan Syarif adalah sepasang suami istri yang cukup harmonis. Usia pernikahan mereka sudah menginjak empat tahun, tapi mereka belum mempunyai anak.Walaupun belum mempunyai anak, Rianti cukup bahagia, mempunyai suami yang mapan dan tampan, mempunyai mertua dan ipar yang tak julid, itu adalah sebuah rezeki baginya.Sebenarnya, Rianti ingin sekali mempunyai seorang anak, tapi kalau tuhan belum berkehendak dia bisa apa. Tanpa sepengetahuan suaminya dia sudah ke dokter kandungan dan hasilnya rahimnya baik-baik saja.Kemudian Rianti mengajak Syarif untuk tes kesuburan, Syarif pun bersedia dan hasilnya mereka tak memiliki masalah apapun di organ reproduksi mereka."Kamu gak mandul, aku juga. Kamu hanya perlu bersabar

DMCA.com Protection Status