Share

Pov Syarif

Author: Mak naqi
last update Last Updated: 2023-10-08 22:39:30

"Kamu tahu dari mana, kalau anak ini berjenis kelamin laki-laki, Mas?" tanya Rianti padaku membuat jantungku hampir copot.

"ikkhhhh, kan dari postingannya kemarin. Kamu lupa yah?" jawabku, untung aku tak memperlihatkan ke gugupanku.

"Masa, sih? kok seingatku ibunya gak nyantumin jenis kelaminnya deh."

"eeeaaakkkk...eaaakkkkk..eeaaakk," huft, untung saja bayi itu menangis.

"Cup, cup, cup. Kamu lapar yah sayang, ibu bikinkan susu yah." Rianti sigap ke dapur membuatkan susu untuk Ammar anakku.

Terimakasih nak, sudah mengalihkan perhatian ibumu, aku bergegas menelpon Hilda. Sial, tak di angkat-angkat.

"Ada apa sih, Mas? ganggu orang tidur aja." akhirnya di angkat.

"Postingan. Postingan kemarin cepat hapus yah, takut Rianti curiga, cepat hapus postingan kemarin." Dia malah mematikan telponnya dengan sepihak.

Ku buka sosial media berlogo F, benar ternyata postingannya sudah Hilda hapus. Sungguh, aku lega sekali.

***

Aku dulunya adalah lelaki yang baik-baik, tapi semenjak jabatanku naik, teman-temanku menyarankanku untuk selingkuh, karna mereka bilang selingkuh itu indah.

Mereka bahkan mengenalkan ku pada Hilda, Mahasiswi yang manis, Hilda pun menyambutku dengan baik, mereka benar ternyata selingkuh itu indah, Asal jangan ketahuan.

"Hil, bagaimana kalau kamu punya anak?" pintaku saat itu.

"Anak? malas ah. Ribet, gak mau aku." Tolaknya.

"Aku tambahin deh uang bulanan kamu, selama ini lebih besar uangmu lho, dari pada Rianti." Bujukku,

"Aku mau punya anak, asal aku gak mau merawatnya."

"Kamu tenang aja, kita tetap akan punya anak tanpa harus mengurusnya, Biar Rianti yang urus."

Akhirnya Hilda pun setuju dengan permintaanku, mulai saat itu dia tak menggunakan alat kontrasepsi.

Jujur saja aku memang menginginkan anak untuk pewarisku, jika aku mengatakan tak perlu anak pada Rianti, itu hanya ingin membuatnya tenang agar tak merasa bersalah.

Rianti sering merasa bersalah karna belum memberiku anak, aku lebih bersalah karna telah mengkhianatinya, mengapa aku belum berhenti. yah, karna selingkuh itu indah, aku juga tak tahu cara berhentinya gimana.

***

Rianti gadis yang baik dan lugu, dia adalah kembang desa, jadi kecantikannya alami bukan seperti Hilda cantik, tapi buang-buang duit, tapi aku suka. Kan, aku punya duit.

Saat itu jabatanku tak seperti sekarang, tak terasa pernikahanku sekarang hampir menginjak lima tahun. Ibuku juga menyukainya, bahkan jika Rianti salah aku tetap akan di salahkan ibu, ibu menganggap Rianti anaknya sendiri, sampai aku heran anak ibu aku apa Rianti.

"Happy aniversary pernikahan kita yang ke empat sayang, maaf yah telat baru ngasih kejutan, telatnya lama lagi." aku mengalungkan kalung berlian padanya.

"Wah, bagus banget, Mas. pasti mahal," Rianti seperti nya senang sekali terlihat dari wajahnya.

"Gak apa-apa sekali-sekali nyenengin istri, biar dapat pahala." Rianti langsung memelukku, kemudian aku mencium keningnya.

Padahal, kalung itu sampah di mata Hilda, aku memberikannya pada Rianti karna Hilda tak menginginkannya.

Rianti tak pernah sekalipun menanyakan berapa gajiku, sejak aku menikah dengannya sampai sekarang. berapapun uang yang aku berikan pasti dia terima.

Aku setiap bulan hanya memberinya lima juta, itupun satu juta harus di baginya pada ibu, saat itu gajiku tujuh juta.

Sampai sekarang gajiku dua puluh lima juta, aku tetap memberinya lima juta, toh dia tak pernah tahu kalau aku beberapa kali naik jabatan.

Aku selingkuh bersama Hilda sudah tiga tahun, bahkan kuliahnya aku yang biayai. Dulu, dia hanya seorang pelayan cafe tempat tongkronganku dan teman-teman kantorku, saat itu dia baru lulus SMA.

"Gaji udah sepuluh juta, takut sama bini, haha." Ejek Andre.

"Orang soleh dia bro, padahal dia gak tahu kalau selingkuh itu indah." Ejek Bimo

"Bukan gue tak bisa selingkuh, ceweknya gak ada," jawabku memberi alasan.

"Neng kesini!" Panggil Andre pada hilda.

"Ada apa pak? mau pesan apalagi? atau pesanannya ada yang kurang?" kata Hilda dengan santun.

"Teman saja jomlo, boleh minta nomor mbak nya gak? gaji nya gede loh sepuluh juta." Apa-apaan si Andre menjual namaku.

Hilda melirikku dari atas hingga bawah, dia menulis sesuatu di kertas lalu memberikannya padaku, nomor telponnya?

"Sikat, bro." kata Andre.

"Sikat, gass. Rasain dulu deh, indah," kata Bima

"Indah, sekali" Ejek, mereka.

Memang, zaman sekarang setia itu gak zaman yah, malah jadi bahan olok-olok.

[mlm] aku memulai percakapan

[juga, ini siapa?]

[syarif, yang tadi di cafe]

Komunikasi kami berjalan dengan baik, jujur saja aku nyaman berkomunikasi dengannya, tak butuh waktu lama untuk menjadi kekasihnya, sampai setanpun berhasil menggodaku.

Aku kira Hilda tak akan menyerahkan kesuciannya, ternyata aku salah dia yang menggodaku, bahkan kuakui permainannya lebih bagus dari Rianti.

Dulu, Hilda tak seperti sekarang, dulu dia hitam wajahnya penuh dengan jerawat, sedikit gendut, tapi kuakui dia manis.

Sekarang, karna sokongan dana dariku, Hilda jadi wanita yang sangat cantik, badan dan wajahnya putih glowing, jerawat nya pun seperti di telan bumi, bulu mata yang lentik karna sering di eyelash, alis yang cantik karna di sulam.

Memang benar kata orang, cantik itu perlu modal, walaupun kecantikan Hilda sekarang sama dengan Rianti, tapi Rianti tetap lebih sempurna dari Hilda karna Rianti cantik alami.

"Bang, skincare ku abis, aku juga belum ke salon," keluh Hilda.

"Nanti yah aku transfer,"

"Tapi temen-temen kampusku udah ganti loh hpnya sama keluaran terbaru kameranya ada tiga, seri 12"

"Tapi yang seri 11 juga kan masih baru."

"Kamu kasih aja ke istri kamu yang ini, pokoknya aku mau yang baru titik."

"Yang seri 11 aja belum lunas udah minta yang seri 12."

Akhirnya aku terpaksa menuruti keinginannya, meng kreditkannya hp keluaran terbaru, walaupun mengocek dompet yang penting dia tak marah.

"Aaaahhhhh, makasih sayang, aku makin sayang deh sama kamu," dia mencium pipiku di counter tanpa rasa malu.

Di rumah, aku memberikan iph*ne 11 bekas Hilda pada Rianti, dia girang nya bukan main.

"Ini hp mahal banget, Mas. Kamu dapat uang dari mana?"

"Temenku jual butuh Ri, dia lagi butuh banget duit jadi di jual deh, sama Mas."

"Tapi, walau bekas tetap mahal kan, Mas."

"Kamu tenang aja, ini di cicil kok. Kamu seneng?"

"Seneng banget, Mas. Seperti mimpi aku dapat hp gini, Mas. Makasih banyak yah, Mas."

Itulah yang aku kagum dari Rianti, dia sederhana. Selalu menerima pemberianku, aku tak tahu bagaimana kalau dia tahu barang-barang pemberian dariku adalah bekas selingkuhanku.

Sebenarnya Rianti sosok istri yang sempurna, aku saja yang bodoh telah menduakannya.

***

"Mas, sepertinya aku mau melahirkan. perutku mulas." Keluh Hilda lewat telpon.

"Apa? baik aku kesana sekarang!"

Segera aku membawa Hilda ke klinik persalinan, tak menunggu waktu lama, bayi berjenis kelamin laki-laki tersebut lahir ke dunia ini.

Benar kata orang, kalau hamil di luar nikah lebih gampang melahirkan dari pada hamil dalam pernikahan.

"Tampan sekali, anak kita, Hil."

"Seperti mu, namanya siapa?"

"Syahil, Syahil ammar abidzar. panggil dia Ammar saja,"

"Tapi sesuasi kesepakatan kita, aku gak mau urus anak ini, titik."

"Iya, aku lagi mikir dulu gimana caranya, kamu sabar yah, heran aku padahal Rianti ingin sekali punya anak sedangkan kamu kenapa gak mau sih."

"Bukan gak mau, aku hanya ingin punya anak dengan cara terhormat bukan seperti ini, Bang. Kalau keluargaku tahu aku melahirkan di luar pernikahan, mereka akan jadi bahan omongan satu kampung, dan aku tak mau itu terjadi."

Pagi ini, aku membuka sosmed F, aku melihat postingan seseorang ibu di sebuah grup.

Ibu tersebut punya anak empat, dia mencari orang tua angkat untuk anaknya, syarat nya, muslim dan tentunya dengan syariat agama dan negara.

Aku terinspirasi dengan ide tersebut, aku menyuruh Hilda untuk membuat akun baru,tentunya akun fake, dan kusuruh dia masuk dalam grup tersebut.

[Di cari ibu pengasuh untuk anak saya, tapi silahkan bawa anak saya tinggal bersama anda, gaji akan saya transfer. Saya hamil di luar nikah dan kelarga saya tak tahu kalau saya hamil dan punya anak. Saya adalah Mahasiswi yang kuliah sambil kerja, saya harus tetap melanjutkan pendidikan dan pekerjaan saya, silahkan inbox jika bersedia]

Aku menunjukan status tersebut pada Rianti, karna dia punya empati yang tinggi.

"Kalo kamu mau, boleh kok. Biar kamu di sini gak bosen." tawarku pada Rianti.

"Beneran, boleh?"

"Boleh, itung-itung mancing biar cepat punya momongan."

Rianti gembira sekali, saat aku menyarankan untuk jadi pengasuh bayi Hilda, Ah Rianti bagai mana kalau kamu tahu kalau itu adalah darah dagingku?

Jangan sampai Rianti tahu kalau aku meng khianatinya, jangan sampai dia tahu Hilda, kalau Hilda selingkuhanku, aku tak mau kehilangan Rianti.

Aku juga berat melepaskan Hilda, aku memang serakah dan ingin memiliki keduanya.

"Rianti, kalau memang ibunya tak mau mengurusnya, lebih baik kita adopsi saja bayi itu." ucapku pada Rianti.

"Apa gak berlebihan, Mas?"

"Nggak, sayang. lagipula bayi itu kan tinggal bersama kita, ibunya juga bebas bertemu anak nya kapanpun itu, bebas."

"Kenapa gak musyawarah dulu sama ibumu, Mas?"

"Ibu setuju kok Ri, lagipula itu keputusan kalian, itu hak kalian. Malah, rame kalau ada bayi di rumah kita." kata ibu mendukungku.

"Baiklah, kalau begitu. Kita adopsi saja bayi itu."

"Kalau bayi itu sudah kita adopsi, mau anak itu di terlantarkan oleh ibunya, kita tak akan mengharap gaji dari orangtuanya."

"Aku memang sama sekali tak mengharapkan upah, Mas."

Aku pura-pura pergi dari rumah, padahal aku memantau mereka, karna kalau aku bersama Hilda dan Rianti, aku takut tak bisa bersandiwara.

"Sini, biar aku gendong, Ri." Rianti menyerahkan bayi Ammar padaku.

"Ganteng nya, anak papa. Siapa namanya, Ri?"

"Ammar, nama panjang nya Syahil Ammar Abidzar," jawab Rianti

"Wah, nama yang bagus yah Ri."

"Iya, Mas. cocok sama wajah tampannya," sahut Rianti, tentu saja dia tampan sepertiku karna dia anakku Ri. dan aku juga yang memberi namanya.

Related chapters

  • ANAK ADOPSIKU TERNYATA DARAH DAGING SUAMIKU   Aku bukan pelakor (pov Hilda)

    Awalnya aku tak tahu kalau Bang Syarif mempunyai istri, karna temannya bilang kalau Bang Syarif itu jomlo, bodohnya aku percaya saja."Bang, Minta duit!""Kan kemarin sudah ku kasih, Rianti saja belum ku kasih.""Siapa, Rianti?" tanya ku penuh amarah"Istriku.""Apa? jadi kau bohong padaku, kau sudah punya istri?" aku tak terima kalau dia lelaki beristri."Kapan aku bohong padamu, kapan kamu nanya aku beristri atau tidak hah?" jawabnya tanpa dosa,"Kata Bang Andre waktu kita pertama kali bertemu. Dia yang bilang kau jomlo.""Itu kan Si Andre yang bilang, bukan aku. Kamu marahlah sama si Andre jangan padaku, siapa suruh kamu percaya padanya." Karna geram sekali aku melemparkan bantal sofa pada wajahnya.Bisa-bisanya aku tertipu lelaki yang sudah mempunyai istri. Pantas saja dia sering mengajaku hanya menikah siri dengan alasan karna belum sukseslah, nunggu kuliah mu, lah.Andai dia lelaki tak berduit, akan ku tinggalkan Bang Syarif saat tahu punya istri, tapi aku sangat bergantung hidu

    Last Updated : 2023-10-09
  • ANAK ADOPSIKU TERNYATA DARAH DAGING SUAMIKU   Pov Rianti

    Aku beruntung sekali menikah dengan Mas Syarif. Selain tampan, Mas Syarif juga mapan. Keluarganya juga menerimaku dengan baik, tak ada lah mertua julid ipar julid, akupun betah tinggal di sini.Dia meminta izin padaku untuk mengonytak, karna akhir-akhir ini dia selalu pulang larut malam, jarak dari sini ke kantornya lumayan jauh memang, dulu aku juga sering menyuruhnya untuk ngontrak saja, tapi dia bilang selalu kangen padaku.Pada akhirnya dia sendiri yang meminta ngontrak, dan memilih pulang seminggu sekali. Mas Syarif tak mau membawaku karna dia yakin aku akan bosan, lebih baik disini menemani ibunya, dan itu memang benar aku pasti akan bosan terlebih kami belum punya anak. Mas Syarif sangat royal padaku setelah ia ngontrak, dia selalu memberikan aku perhiasan yang bagus sekali dan harganya pasti mahal ah, dia tahu bagaimana menyenangkan istri.Tak hanya perhiasan, dia juga membelikanku tas. Tas yang bermerk padahal ku fikir untuk apa, toh keseharianku di rumah saja dan herann

    Last Updated : 2023-10-09
  • ANAK ADOPSIKU TERNYATA DARAH DAGING SUAMIKU   Pov Rianti (pilih kasih)

    Hari menginjak sore ke tiga kakak iparku memutuskan untuk pulang, padahal ku kira mereka akan menginap. Mereka berpamitan dan menyelipkan amplop untuk anakku katanya sebagai hadih. Aku jadi malu, alhamdulillah Ammar di kelilingi orang-orang baik."Nanti aja atuh Teh, kan belum ketemu sama Mas Syarif." Cegahku"Udah sore bibi Ria, gak apalah nanti juga ketemu lagi," jawab Teh Fitri."Makasih yah semuanya, maaf merepotkan kallian sekali, Ammar pasti senang punya uwa yang pada baik hati, terima kasih yah Teteh-teteh sudah menerima Ammar dengan baik walaupun Ammar bukan darah dagingku dan Mas Syarif.""Kita kan keluarga, mau darah dagingmu atau bukan keluar dari rahimmu atau bukan, saat kalian memasukan Ammar jadi anggota keluarga kita semua jadi keluarga Ria," ah, Teh Fitri memang bijak aku suka sekali sama kakak Mas Syarif yang satu ini.Mereka akhirnya pergi meninggalkan pekarangan rumah, akhirnya rumah ini sepi kembali. Kulihat wajah ibu mertuaku sepertinya enggan mereka pergi mencega

    Last Updated : 2023-12-07
  • ANAK ADOPSIKU TERNYATA DARAH DAGING SUAMIKU   Terbongkar

    Syarif dan Rianti bergegas ke dapur untuk menemui sumber suara. Ternyata itu bukan Bu Aas tapi Mirna."Apa gak salah denger, Si Rianti hamil?" ucap Mirna juga tak percaya."Iya, gak salah dengar aku tak mandul teh. Perasaanku sih mengatakan kalau bayi yang di kandungku berjenis kelamin laki-laki. Uh, ibu pasti senang, anak ini pasti jadi cucu kesayangan ibu." Rianti sengaja memanas-manasi kakak iparnya karna ingin membalas perlakuannya."Idih, kasian yah bunting nunggu ngadopsi anak dulu. Kasian deh nanti pasti anak pungutnya di buang lagi tuh." Ucap Mirna tak mau kalah."Udah-udah kaya anak kecil aja ribut. Maneh juga Mir, kenapa sih dari dulu syirik aja sama kehidupanku. Dan ingat, kami akan membesarkan Ammar bagaimanapun Ammar sudah menjadi anak kami." Tentu saja Syarif membela istrinya, dari dulu Syarif dan Mirna memang jarang akur."Maneh nu pilih kasih, ka anak si Teh Fitri jeng Teh Sarah maneh mere 5 juta, sementara ka anak aing maneh kur mere sajuta, padahal da sarua anak ain

    Last Updated : 2023-12-08
  • ANAK ADOPSIKU TERNYATA DARAH DAGING SUAMIKU   Pov Rianti (meminta cerai)

    "Bu, bangun bu." Aku menggoyang-goyangkan tubuh ibu mertuaku, menyesal sekali sudah berucap kasar padanya. Mungkin ibu shok baru kali ini di bentak menantu, pasti dia sakit hari."Ria, Ria ibu kenapa Ri?" Tanya Mas Syarif yang datang tiba-tiba dia langsung memangku ibu ke kursi. Kemudian ia menempelkan minyak kayu putih di hidung ibu. Perlahan ibu membuka matanya. Ibu menangis memukul-mukul Mas Syarif."Anak sialan. Anak sialan. Aku sekolahkan, aku ngajikan aku didik kamu agar tak menjadi pezina, tapi kau malah zina. Anak sialan, huhu..." Ibu menangis histeris"Maafkan Syarif, Bu." Mas Syarif menangis di kaki ibunya"Minta maaflah pada istrimu karna dia yang paling terluka." Ibu memalingkan wajahnya dari Mas Syarif, kemudian Mas Syarif menatapku, buru-buru aku lari dan mengunci diri di kamar. Menyender di belakang pintu lalu berjongkok perlahan, mata ini tak henti-hentinya menangis.Sementara di luar, Mas Syarif terus menggedor-gedor pintu dan terus memanggil-manggil namaku. Tega, ka

    Last Updated : 2023-12-21
  • ANAK ADOPSIKU TERNYATA DARAH DAGING SUAMIKU   Status calon janda

    Rianti sangat kaget saat tangannya di pegang oleh kakak iparnya. "Kamu menjatuhkan kuncimu, nih" Didin memberikan kunci itu pada Rianti. Rianti langsung merebut kuncinya dari tangan Didin."Makasih bang." Ia berlari ke kamarnya. Entah mengapa dia takut sekali pada suami iparnya itu. Takut di lecehkan, mungkin karna sekarang dia banyak baca novel drama rumah tangga jadi sedikit berhati-hati.'Aku akan berusaha mendekati Rianti, menawarkan diri sebagai kakak angkat dan sebagai tempat curhat, lalu membuat nyaman Rianti berada bersamaku, bila perlu ku ajak selingkuh balik buat balesin dendam ke Syarif. Sepertinya harus ganti istri apalagi kalo istrinya Rianti bakal bahagia seumur hidup kayaknya.' Batin Didin.Rianti sudah tau akal bulus kakak iparnya, membaca novel rumah tangga ternyata cukup membuatnya parno, apalagi sampai ada cerita mertua memperk*sa menantu, adik ipar di perk*sa kakak ipar. Sebenarnya tadi ia takut terjadi hal buruk padanya.'Sepertinya aku harus berpura-pura berbai

    Last Updated : 2023-12-22
  • ANAK ADOPSIKU TERNYATA DARAH DAGING SUAMIKU   Mencari ibu pengasuh

    "Mas, kalau kita sampai tua gak punya anak bagaimana?" "Ya, gak apa-apa. Sekarang zamannya freechild, gak ada salahnya kan kalau kita freechid mengikuti zaman sekarang, gak usah terbebani oleh apapun Ria, aku cinta kamu apa adanya kok." Syarif pun memeluk erat sang istri.Rianti dan Syarif adalah sepasang suami istri yang cukup harmonis. Usia pernikahan mereka sudah menginjak empat tahun, tapi mereka belum mempunyai anak.Walaupun belum mempunyai anak, Rianti cukup bahagia, mempunyai suami yang mapan dan tampan, mempunyai mertua dan ipar yang tak julid, itu adalah sebuah rezeki baginya.Sebenarnya, Rianti ingin sekali mempunyai seorang anak, tapi kalau tuhan belum berkehendak dia bisa apa. Tanpa sepengetahuan suaminya dia sudah ke dokter kandungan dan hasilnya rahimnya baik-baik saja.Kemudian Rianti mengajak Syarif untuk tes kesuburan, Syarif pun bersedia dan hasilnya mereka tak memiliki masalah apapun di organ reproduksi mereka."Kamu gak mandul, aku juga. Kamu hanya perlu bersabar

    Last Updated : 2023-10-08

Latest chapter

  • ANAK ADOPSIKU TERNYATA DARAH DAGING SUAMIKU   Status calon janda

    Rianti sangat kaget saat tangannya di pegang oleh kakak iparnya. "Kamu menjatuhkan kuncimu, nih" Didin memberikan kunci itu pada Rianti. Rianti langsung merebut kuncinya dari tangan Didin."Makasih bang." Ia berlari ke kamarnya. Entah mengapa dia takut sekali pada suami iparnya itu. Takut di lecehkan, mungkin karna sekarang dia banyak baca novel drama rumah tangga jadi sedikit berhati-hati.'Aku akan berusaha mendekati Rianti, menawarkan diri sebagai kakak angkat dan sebagai tempat curhat, lalu membuat nyaman Rianti berada bersamaku, bila perlu ku ajak selingkuh balik buat balesin dendam ke Syarif. Sepertinya harus ganti istri apalagi kalo istrinya Rianti bakal bahagia seumur hidup kayaknya.' Batin Didin.Rianti sudah tau akal bulus kakak iparnya, membaca novel rumah tangga ternyata cukup membuatnya parno, apalagi sampai ada cerita mertua memperk*sa menantu, adik ipar di perk*sa kakak ipar. Sebenarnya tadi ia takut terjadi hal buruk padanya.'Sepertinya aku harus berpura-pura berbai

  • ANAK ADOPSIKU TERNYATA DARAH DAGING SUAMIKU   Pov Rianti (meminta cerai)

    "Bu, bangun bu." Aku menggoyang-goyangkan tubuh ibu mertuaku, menyesal sekali sudah berucap kasar padanya. Mungkin ibu shok baru kali ini di bentak menantu, pasti dia sakit hari."Ria, Ria ibu kenapa Ri?" Tanya Mas Syarif yang datang tiba-tiba dia langsung memangku ibu ke kursi. Kemudian ia menempelkan minyak kayu putih di hidung ibu. Perlahan ibu membuka matanya. Ibu menangis memukul-mukul Mas Syarif."Anak sialan. Anak sialan. Aku sekolahkan, aku ngajikan aku didik kamu agar tak menjadi pezina, tapi kau malah zina. Anak sialan, huhu..." Ibu menangis histeris"Maafkan Syarif, Bu." Mas Syarif menangis di kaki ibunya"Minta maaflah pada istrimu karna dia yang paling terluka." Ibu memalingkan wajahnya dari Mas Syarif, kemudian Mas Syarif menatapku, buru-buru aku lari dan mengunci diri di kamar. Menyender di belakang pintu lalu berjongkok perlahan, mata ini tak henti-hentinya menangis.Sementara di luar, Mas Syarif terus menggedor-gedor pintu dan terus memanggil-manggil namaku. Tega, ka

  • ANAK ADOPSIKU TERNYATA DARAH DAGING SUAMIKU   Terbongkar

    Syarif dan Rianti bergegas ke dapur untuk menemui sumber suara. Ternyata itu bukan Bu Aas tapi Mirna."Apa gak salah denger, Si Rianti hamil?" ucap Mirna juga tak percaya."Iya, gak salah dengar aku tak mandul teh. Perasaanku sih mengatakan kalau bayi yang di kandungku berjenis kelamin laki-laki. Uh, ibu pasti senang, anak ini pasti jadi cucu kesayangan ibu." Rianti sengaja memanas-manasi kakak iparnya karna ingin membalas perlakuannya."Idih, kasian yah bunting nunggu ngadopsi anak dulu. Kasian deh nanti pasti anak pungutnya di buang lagi tuh." Ucap Mirna tak mau kalah."Udah-udah kaya anak kecil aja ribut. Maneh juga Mir, kenapa sih dari dulu syirik aja sama kehidupanku. Dan ingat, kami akan membesarkan Ammar bagaimanapun Ammar sudah menjadi anak kami." Tentu saja Syarif membela istrinya, dari dulu Syarif dan Mirna memang jarang akur."Maneh nu pilih kasih, ka anak si Teh Fitri jeng Teh Sarah maneh mere 5 juta, sementara ka anak aing maneh kur mere sajuta, padahal da sarua anak ain

  • ANAK ADOPSIKU TERNYATA DARAH DAGING SUAMIKU   Pov Rianti (pilih kasih)

    Hari menginjak sore ke tiga kakak iparku memutuskan untuk pulang, padahal ku kira mereka akan menginap. Mereka berpamitan dan menyelipkan amplop untuk anakku katanya sebagai hadih. Aku jadi malu, alhamdulillah Ammar di kelilingi orang-orang baik."Nanti aja atuh Teh, kan belum ketemu sama Mas Syarif." Cegahku"Udah sore bibi Ria, gak apalah nanti juga ketemu lagi," jawab Teh Fitri."Makasih yah semuanya, maaf merepotkan kallian sekali, Ammar pasti senang punya uwa yang pada baik hati, terima kasih yah Teteh-teteh sudah menerima Ammar dengan baik walaupun Ammar bukan darah dagingku dan Mas Syarif.""Kita kan keluarga, mau darah dagingmu atau bukan keluar dari rahimmu atau bukan, saat kalian memasukan Ammar jadi anggota keluarga kita semua jadi keluarga Ria," ah, Teh Fitri memang bijak aku suka sekali sama kakak Mas Syarif yang satu ini.Mereka akhirnya pergi meninggalkan pekarangan rumah, akhirnya rumah ini sepi kembali. Kulihat wajah ibu mertuaku sepertinya enggan mereka pergi mencega

  • ANAK ADOPSIKU TERNYATA DARAH DAGING SUAMIKU   Pov Rianti

    Aku beruntung sekali menikah dengan Mas Syarif. Selain tampan, Mas Syarif juga mapan. Keluarganya juga menerimaku dengan baik, tak ada lah mertua julid ipar julid, akupun betah tinggal di sini.Dia meminta izin padaku untuk mengonytak, karna akhir-akhir ini dia selalu pulang larut malam, jarak dari sini ke kantornya lumayan jauh memang, dulu aku juga sering menyuruhnya untuk ngontrak saja, tapi dia bilang selalu kangen padaku.Pada akhirnya dia sendiri yang meminta ngontrak, dan memilih pulang seminggu sekali. Mas Syarif tak mau membawaku karna dia yakin aku akan bosan, lebih baik disini menemani ibunya, dan itu memang benar aku pasti akan bosan terlebih kami belum punya anak. Mas Syarif sangat royal padaku setelah ia ngontrak, dia selalu memberikan aku perhiasan yang bagus sekali dan harganya pasti mahal ah, dia tahu bagaimana menyenangkan istri.Tak hanya perhiasan, dia juga membelikanku tas. Tas yang bermerk padahal ku fikir untuk apa, toh keseharianku di rumah saja dan herann

  • ANAK ADOPSIKU TERNYATA DARAH DAGING SUAMIKU   Aku bukan pelakor (pov Hilda)

    Awalnya aku tak tahu kalau Bang Syarif mempunyai istri, karna temannya bilang kalau Bang Syarif itu jomlo, bodohnya aku percaya saja."Bang, Minta duit!""Kan kemarin sudah ku kasih, Rianti saja belum ku kasih.""Siapa, Rianti?" tanya ku penuh amarah"Istriku.""Apa? jadi kau bohong padaku, kau sudah punya istri?" aku tak terima kalau dia lelaki beristri."Kapan aku bohong padamu, kapan kamu nanya aku beristri atau tidak hah?" jawabnya tanpa dosa,"Kata Bang Andre waktu kita pertama kali bertemu. Dia yang bilang kau jomlo.""Itu kan Si Andre yang bilang, bukan aku. Kamu marahlah sama si Andre jangan padaku, siapa suruh kamu percaya padanya." Karna geram sekali aku melemparkan bantal sofa pada wajahnya.Bisa-bisanya aku tertipu lelaki yang sudah mempunyai istri. Pantas saja dia sering mengajaku hanya menikah siri dengan alasan karna belum sukseslah, nunggu kuliah mu, lah.Andai dia lelaki tak berduit, akan ku tinggalkan Bang Syarif saat tahu punya istri, tapi aku sangat bergantung hidu

  • ANAK ADOPSIKU TERNYATA DARAH DAGING SUAMIKU   Pov Syarif

    "Kamu tahu dari mana, kalau anak ini berjenis kelamin laki-laki, Mas?" tanya Rianti padaku membuat jantungku hampir copot."ikkhhhh, kan dari postingannya kemarin. Kamu lupa yah?" jawabku, untung aku tak memperlihatkan ke gugupanku."Masa, sih? kok seingatku ibunya gak nyantumin jenis kelaminnya deh.""eeeaaakkkk...eaaakkkkk..eeaaakk," huft, untung saja bayi itu menangis."Cup, cup, cup. Kamu lapar yah sayang, ibu bikinkan susu yah." Rianti sigap ke dapur membuatkan susu untuk Ammar anakku.Terimakasih nak, sudah mengalihkan perhatian ibumu, aku bergegas menelpon Hilda. Sial, tak di angkat-angkat."Ada apa sih, Mas? ganggu orang tidur aja." akhirnya di angkat."Postingan. Postingan kemarin cepat hapus yah, takut Rianti curiga, cepat hapus postingan kemarin." Dia malah mematikan telponnya dengan sepihak.Ku buka sosial media berlogo F, benar ternyata postingannya sudah Hilda hapus. Sungguh, aku lega sekali.***Aku dulunya adalah lelaki yang baik-baik, tapi semenjak jabatanku naik, tem

  • ANAK ADOPSIKU TERNYATA DARAH DAGING SUAMIKU   Mencari ibu pengasuh

    "Mas, kalau kita sampai tua gak punya anak bagaimana?" "Ya, gak apa-apa. Sekarang zamannya freechild, gak ada salahnya kan kalau kita freechid mengikuti zaman sekarang, gak usah terbebani oleh apapun Ria, aku cinta kamu apa adanya kok." Syarif pun memeluk erat sang istri.Rianti dan Syarif adalah sepasang suami istri yang cukup harmonis. Usia pernikahan mereka sudah menginjak empat tahun, tapi mereka belum mempunyai anak.Walaupun belum mempunyai anak, Rianti cukup bahagia, mempunyai suami yang mapan dan tampan, mempunyai mertua dan ipar yang tak julid, itu adalah sebuah rezeki baginya.Sebenarnya, Rianti ingin sekali mempunyai seorang anak, tapi kalau tuhan belum berkehendak dia bisa apa. Tanpa sepengetahuan suaminya dia sudah ke dokter kandungan dan hasilnya rahimnya baik-baik saja.Kemudian Rianti mengajak Syarif untuk tes kesuburan, Syarif pun bersedia dan hasilnya mereka tak memiliki masalah apapun di organ reproduksi mereka."Kamu gak mandul, aku juga. Kamu hanya perlu bersabar

DMCA.com Protection Status