Share

TUA-TUA ENGGAK MIKIR

"Ada apa ini, Mbak Nita?" tanya seorang lelaki yang ternyata Pak Sugeng---salah satu warga sini. Ia dan beberapa warga yang lain kebetulan lewat setelah mengikuti pengajian di salah satu rumah warga.

"Enggak ada apa-apa, Pak?" jawabku sambil menunjukkan deretan gigi.

"Lelaki ini siapa?"

"Saya Rafi, Pak. Calon suami Nita." Mas Rafi memperkenalkan diri sambil menjabat tangan semua orang yang datang.

"Oh, begitu. Mohon maaf nak Rafi, untuk menjaga hal-hal yang tidak diinginkan, saya selalu salah satu warga di sini menghimbau agar Nak Rafi segera pulang. Mengingat ini sudah lewat jam bertamu," ujar Pak Sugeng menasihati.

Walaupun tidak menjabat sebagai RT atau semacamnya, Pak Sugeng adalah salah satu tetua di kampung ini. Dia juga salah satu ustadz yang sangat dihormati di kampung ini.

“Kalo begitu saya pamit dulu, Pak,” pamit Mas Rafi.

“Aku pulang dulu, Nit.” Pamitnya padaku juga.

Aku hanya menangguk. Mas Rafi segera berbalik dan pergi mengendarai mobilnya. Setelah Mas Rafi benar-benar
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status