Share

Bab 21

AMBIL SAJA SUAMIKU 21

"Mimpi apa?"

"Mimpi Ayah. Ayah … ayah … hilang, Bunda!"

Sungguh, rasanya seperti sebuah pukulan. Disaat aku sedang memikirkan Mas Arkan, Celia tiba-tiba saja menangis karena bermimpi buruk tentang ayahnya. Jika Mas Arkan tak punya lagi hubungan apa-apa denganku, maka, dengan Celia, tak ada yang bisa menyangkal. Mereka berdua dekat sekali. Dan saat-saat terakhir itu …

Hingga pagi, aku tak bisa tidur. Aku berbaring miring menghadap Celia, menatap wajahnya yang akhirnya tidur lagi dengan gelisah. Satu waktu, kulihat dahinya berkerut, bibirnya berkedut dan dia terisak. Lalu ada kalanya dia meringkuk, seperti sedang masuk ke dalam pelukan seseorang.

Ya Allah, apa yang terjadi? Dimana Mas Arkan? Akhirnya, aku meraih ponsel. Bimbang sejenak, kuhubungi nomornya yang telah lama tak pernah lagi kulihat. Hening, tak ada tulisan 'berdering' di layar ponselku, pertanda nomor Mas Arkan tidak aktif. Kucoba mengirimkan pesan WA, ceklis satu.

Menjelang azan subuh, ketika Celia m
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (5)
goodnovel comment avatar
Sri Hartati
Kisah ini dikemas dengan bahasa yang lugas. cerita yang bagus.
goodnovel comment avatar
Ning Wahy
jangan2 Arkan dbunuh seolah2 bunuh diri
goodnovel comment avatar
Sasya Sa'adah
istri nikah siri aja sok kuasa, ribet
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status