***
"Even though he is a lion, he can be soft too. It's because he has emotions and feelings."
—Athena Chloe Zevanie—***
Seharusnya matahari mengambil pekerjaan pagi ini. Namun, yang ada malah gumpalan awan yang terus bergesek hingga menimbulkan bunyi gemuruh keras. Hawa Jakarta yang biasanya panas kini menjadi sejuk. Ini lah yang Alvarez suka. Hujan.
"Ya ampun bener-bener, Alva! Kamu bikin lantai kelas becek!"
Alvarez terlambat masuk kelas. Lagian mending telat daripada gak masuk kan?
***"So, are we really accusing each other now?"—Demeus Alvarez Askantara—***Alvarez tidak asal-asalan. Ia memiliki serentetan alasan kenapa ia mencurigai dua member Gladiator--Alegro dan Noah. Mau tahu alasannya?Begini.Pertama, Alegro. Seperti yang Athena katakan, Alvarez membenarkannya. Alegro memang cowok mesum yang gila memuaskan hasrat. Cowok itu bahkan tidak bisa menahan nafsunya. Semasih berada di Vagolazer, Alegro seringkali mengundang masalah dengan geng motor lain karena kehausannya yang tak terkendali itu. Fakta bahwa Alegro tidak suka dengan Ashley dapat menguatkan bukti bahwa dia lah
⛓⛓⛓Sepulang sekolah, Athena langsung membuka ponselnya dan menambahkan Alvarez ke kontak LINE-nya setelah berusaha meminta Milen untuk memberi tahu kontak cowok itu."Athena mau modus ke Kak Alva yaaa?" ledek Rivera menaik-turunkan alis."Duh, enggak, sumpah!" Athena masih fokus ke layar ponsel. "Gue cuma mau kasih tau sesuatu ke dia. Penting.""Cieeee, bisa aja alibinya!" Ella menyenggol lengan Athena. "Kalo demen bilang aja, Na! Lagian siapa juga cewek yang nggak demen sama Kak Alva!"Rivera dan Milen ikut menertawai wajah pasrah Athena.Athena mendengus. "Sumpah ya kalian ini.."
***"He owns the unbeatable blood."—Gavin Balker—***"Alva, gue baru inget. Anak kelas sepuluh ada yang tanya kapan Vago angkatan 30 dibuka pendaftarannya," ujar Selena memandang Alvarez yang baru aja selesai bercanda sama Ray dan yang lain."Eh iya, baru sadar. Udah mau pertengahan tahun nih, Al. Harus disiapin," ucap Alea selaku sekretaris Vagolazer angkatan 28."Mantapp betul!" Archie berseru. "Awas aja sampe mereka masuk dengan cara yang gampang. Gak sudi gue!"Sanchez melirik Alvarez secepat kilat. "Anda nyindir Pak Alva yang ketat
***Pandu tidak bisa berkutik ketika Alvarez berada di belakangnya. Ia menepi ke dinding luar ruangan. Masih sama, ia belum juga menatap Alvarez."Liat gue, Pandu. Lo cowok."Pandu perlahan menatap Alvarez."Lo tau konsekuensi melanggar peraturan," ujar Alvarez dengan suara rendah. Itu bertanda kalau ia sedang tidak main-main. Biarpun tampak tenang, ia sesungguhnya marah."Kan.. gak ada peraturan tertulis untuk gak boleh pake almet sembarangan.""Kalo punya otak pasti ngerti meskipun gak ada aturannya," balas Alvarez membungkam Pandu. "Lagian gue gak omongin soal almet. Yang mau gue bahas itu soal kejujura
***"Be careful. You are proud that you are a player, but remember that i'm the controller."—Demeus Alvarez Askantara—***Hati Athena dan Violette sama-sama hancur saat mendengar kalimat deklarasi Gavin. Perasaan udah campur aduk gak berbentuk. Antara marah, sedih, dan bertanya-tanya kenapa semua bisa terjadi."Gue curiga kalo Noah yang neken Ashley untuk bunuh diri," jelas Gavin. "Tapi Alva curiga kalo Noah yang bunuh Ashley."Athena menggeleng cepat. "Enggak, Kak. Kak Ashley gak mungkin bunuh diri."Violette berujar, "Wait, gue ada in
⛓⛓⛓Alvarez tertegun kala mendengar seluruh penjelasan dan cerita dari Gavin, Violette, dan Athena. Bahkan dia udah gak begitu terkejut lagi. Sebab, dari awal dia udah yakin atas keburukan Noah."Sekarang gue yakin, yang coret tembok waktu itu juga Noah," ucap Alvarez. "Dia sengaja pake nama Athena, supaya kita ribut dan saling benci. Jadi, fokus Athena bakal curiga ke gue."Athena mengangkat kedua alis. "Gue inget banget sebelum kejadian tembok itu, Kak Noah dateng pagi banget. Sekitar jam enam lewat lima—""Dan Noah gak pernah dateng sepagi itu cuma buat ke sekolah," timpal Violette langsung."Pasti dia siapin semuanya sepagi mungkin.Plus 
Halo readers Chel!Siapa nih yang masih baca dalam sunyi?👀🥺Semangatin Chel yuk dgn klik bintang⭐️Happy reading🌬⛄️***"Not me being lied by your game. You."—Demeus Alvarez Askantara—***"Emang guebodyguardlo?"Setiap kali mengingat balasan yang dilontarkan Alvarez, Athena menyesal kenapa ia mengharapkan penjagaan dari cowok itu.
⛓⛓⛓Gio dan Athena baru saja keluar dari ruang kepala sekolah. Keduanya habis memperbincangkan hal tadi dengan para guru. Sekalian guru-guru juga turut minta maaf dan menyesal atas kejadian yang baru terungkap tersebut."Athena, Papa mau ketemu sama orang yang bawa kasus Ashley ke polisi, boleh?"Athena mengedipkan mata cepat. Ia merenung sejenak. "Boleh.. tapi mau ngapain?""Mau ucapin terima kasih. Bisa bawa Papa ke orangnya?"Bisa sih. Tapi itu kan Kak Alva orangnya. Nanti kalo meleber urusannya gimana?"Bengong aja anak gadis," ledek Gio. "Ayo, anterin Papa. Kamu tau kan orangnya? Pasti salah