Share

85

Malam harinya, kuberanikan diriku kembali mendekat saat kulihat Mas Fahry dan Khanza sudah tertidur. Aku kembali menyeret kursiku mendekati ranjang mereka. Juga kembali megusap alis tebalnya serta rahang kokohnya seperti tadi. Kali ini Mas Fahry membuka matanya saat merasakan kehadiranku dan usapanku di wajahnya.

“Mas belum tidur?” tanyaku lembut, meski jantungku berdegup kencang.

“Hmmm. Apa yang kamu lakukan, Tania.” Ia berusaha menepis tanganku.

“Aku kangen, Mas.”

Ia memejamkan mata, aku menangkap sudut bibirnya bergetar.

“Mas, kita harus bicara! Apa Tania ada salah? Mas Fahry masih marah karena aku dan Khanza meninggalkan rumah? Kami berdua sudah kembali, Mas. Tapi Mas Fahry justru memilih tak pulang ke rumah? Mas enggak kangen ibu?”

Ia tak menjawab, matanya masih terpejam dan bibirnya semakin bergetar.

“Aku wanita, Mas. Aku tau ada yang sedang Mas Fahry sembunyikan. Jujurlah padaku agar aku juga bisa mengambil keputusan.”

Aku menghela napas sejenak. Aku harus menguatkan hatiku unt
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (3)
goodnovel comment avatar
Najat Qarina Agustin
tinggalin fahriii.... kasian tania, kok sediih teruuuuss...
goodnovel comment avatar
Eka Sulistiawati
ga jelas banget kamu fahri
goodnovel comment avatar
Eka Sulistiawati
kalo bener anak Fahri, ya udah fix tinggAlin Fahri
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status