Share

Pergilah dari Hidupku

Penulis: Fithri Aulia
last update Terakhir Diperbarui: 2024-11-17 14:12:02

Sore harinya, Arka turun dari lantai dua sambil menyeret koper di tangannya. Pria itu benar-benar sudah kehilangan akal. Dia hendak meminta supirnya untuk mengantar koper itu pada sang istri.

Tepat saat tiba di luar pintu, sebuah taksi berhenti. Lisa muncul dari sana.

Wanita itu tampak lusuh, matanya sembab. Petugas keamanan hendak mendekati sebab kasihan pada menantu keluarga itu. Lisa bersusah payah berjalan dengan perutnya yang besar. Sungguh perlakuan Arka ini sangat tidak manusiawi padahal mereka saling mencintai.

"Arka ..."

Air wajah Arka tetap terlihat dingin. Bahkan dia tak bisa melihat kesedihan di wajah istrinya itu. Usia kehamilan Lisa sudah 7 bulan dan sekarang dia bersiap untuk menceraikannya.

"Kenapa kembali? Apa aku ada minta kamu untuk pulang?" tukas Arka, sinis.

"Tolong jangan seperti ini, Arka."

"Kamu nggak punya hak untuk kembali, Lisa. Setelah anak itu lahir, aku akan urus perceraian kita."

Arka begitu tenang saat mengatakan hal fatal seperti itu. Lisa tak menger
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • AKU MANDUL (Tapi Kenapa Istriku Bisa Hamil?)   Jalan Takdir

    "Kenapa hasil tesnya bisa jadi gini?"dr. Grace terkejut saat dr. Rizwar menunjukkan hasil test Arka yang dibawanya. Selama ini, dokter cantik itulah yang melakukan pengobatan Lisa dan mengetahui jelas akar dari kesulitan keduanya mendapatan keturunan."Ya, saya juga bingung. Bukannya tes sebelumnya dia baik-baik aja? Kita jelas tahu Lisa yang mengalami masalah. Karena pemeriksaan ini, Arka jadi menuduh Lisa selingkuh dan hamil dengan pria lain. Dia malah berpikir untuk menceraikan Lisa," lanjut dr. Rizwar."Kalau gitu, kita harus minta Arka untuk melakukan tes ulang. Saya nggak meragukan kinerja dr. Donny, tapi ini hanya untuk pengecekan ulang saja karena hanya kemungkinan kecil Arka bisa mengalami hal seperti ini. Dia justru sangat rutin melakukan pemeriksaan sebelumnya." dr. Hanif ikut menambahkan."Saat ini Arka tidak dalam kondisi bisa melakukan itu lagi. Dia masih terguncang."Psikiater itu mengambil berkas dari dalam laci dan menunjukkannya pada dua dokter tersebut. Hasil test

  • AKU MANDUL (Tapi Kenapa Istriku Bisa Hamil?)   Si Kecil yang Terlahir

    Yuga turun dari mobil setelah menempuh perjalanan panjang agar bisa cepat sampai di rumah sakit. Dia baru saja kembali setelah menjemput putranya dari asrama."Papa kenapa?" tanya putranya yang bernama Gio tersebut."Papa buru-buru, Sayang. Ikutin papa aja, tapi jangan lari-lari. Teman papa ada yang sakit.""Gio ikutin dari belakang. Papa duluan aja, nggak apa-apa."Yuga mengusap pelan kepala Gio, berterima kasih karena putranya itu mau mengerti. Dia ingin segera sampai agar bisa menemui Lisa, atau mendengar kabar setelah tadi dia meninggalkan wanita itu yang sedang menjalani operasi.Yuga terhenti saat berpapasan dengan dr. Shinta, dokter yang bertanggungjawab untuk operasi Lisa tadi."Gimana keadaan Lisa? Apa yang terjadi? Dia selamat, kan?""Ikut saya sebentar!"Dokter itu berjalan ke lorong Emerald, berhenti tepat di satu ruangan yang Yuga tau apa maksud dokter itu membawanya ke sini."Cukup mengkhawatirkan, Dok, sangat serius. Sebenarnya saat ini kondisinya sangat lemah. Dia ada

  • AKU MANDUL (Tapi Kenapa Istriku Bisa Hamil?)   Aku Ingin Dia Kembali

    "Ya lalu apa, Arkana? Lo udah ngusir dia, kan? Kalau bukan untuk minta maaf, kenapa Lo harus temuin dia?""Itu bukan urusan lo. Apa hak Lo untuk ngatur hidup gue dan Lisa?""Setelah Lo ngusir dia dan sekarang dia tinggal sama gue, itu udah jadi urusan gue. Dia juga nggak bisa ketemu Lo lagi!"Arka terdiam mendengar kecam emosional Yuga. Apakah benar Lisa juga tak ingin menemuinya lagi?"Ini mau Lo untuk pisah dari dia, kan? Meskipun dia udah kasih penjelasan, Lo tetap nggak mau dengar, Arkana. Jadi, terima aja kenyataan kalau dia bukan milik Lo lagi!" sahut Yuga, lagi.Panggilan diakhiri.Arka tertegun, meresapi teguran keras Yuga. Kali ini pikiran Arka lebih waras. Dia terkejut saat menyadari bahwa Lisa sudah pergi jauh darinya."Nggak bisa. Dia istri gue, dia milik gue. Lisa ... kamu nggak bisa pergi gitu aja, Sayang. Kamu ..."Suara knop pintu terbuka. Rizwar mampir lagi ke rumah Wijaya untuk terus memantau psikis temannya ini. "Masih betah cuti?" tanya Rizwar.Arka memang mengamb

  • AKU MANDUL (Tapi Kenapa Istriku Bisa Hamil?)   Dia Istriku

    Sehari berlalu lagi. Setelah mendapat kabar keberadaan Lisa di Bandung, Arka bersiap-siap melakukan perjalanan dengan sepeda motor ke sana. Mengitari Bandung sampai menemukan sang istri.Arka turun dengan tampilan casual, hanya memakai jaket kulit dan menjinjing ransel hitam."Arka? Kamu mau ke mana?" tanya Mama Wendi ketika melihat putranya turun terburu-buru."Ke Bandung, Ma. Aku harus cari Lisa."Papa Frans muncul dari dalam kamar. Membawa informasi terkait keberadaan sang menantu dari intel yang disewanya."Ka, Rizwar bilang dia udah tau di mana Lisa," serunya, antusias."Di mana, Pa?"Tak lama, Rizwar datang setelah tadinya dia juga mendapatkan kabar dari intel yang sama. Dia pun bersiap menemani Arka untuk mencari wanita itu."Riz, di mana Lisa?" Arka mencecar tak sabaran."GPS terakhir nomor ponsel Lisa terlacak masih ada di Jakarta. Titik terakhir ada di sekitar Jalan Nusa Indah.""Nusa Indah? Kamu serius, Riz?" Papa Frans menimpali."Ya. Jalan Nusa Indah juga nggak terlalu pa

  • AKU MANDUL (Tapi Kenapa Istriku Bisa Hamil?)   Kania

    Arka tak percaya. Tentu saja dia mengenali siapa istrinya. Dia kembali meraih tangan Kania, -demikian nama wanita itu. Dia ingin membawanya pulang."Ikut aku, Lisa. Kita bisa pulang dan ...""Nggak! Lepasin!"Dua orang petugas medis yang kebetulan berada di sekitar pun segera mendekati sumber keributan."Dia orang gila! Seret dia keluar!"Keduanya menarik tangan Arka. Tak peduli, Arka segera melawan dua pria itu dengan tendang tinjunya. Dia sudah begitu ingin mengajak Lisa pulang."Lepasin gue!"Beberapa orang lagi datang dan berusaha mengendalikan kegilaan Arka. Rizwar melihat dari kejauhan.Benar, itu Lisa, Rizwar melihatnya. Tapi benarkah dia istri Arka? Tatapannya sangat dingin meski di depan matanya, Arka dipukul hanya untuk mengendalikan emosi."Arrghhh ..."Arka meringkuk kesakitan. Dia jatuh terpuruk ke tanah. Orang-orang itu masih memukulinya."Lisa ..."Tak ingin semakin terluka, Rizwar harus segera menolong temannya."Arka!"Rizwar segera mendekat dan mencoba melerai. Tampa

  • AKU MANDUL (Tapi Kenapa Istriku Bisa Hamil?)   Kondisi Mental

    Rizwar dan Arka kembali pulang ke rumah Keluarga Wijaya. Arka tak menanggapi, tubuhnya terasa nyeri. Dirinya masuk ke kamar, hanya membiarkan Rizwar yang menjawab pertanyaan kedua orangtuanya terkait Lisa."Bagaimana, Riz?" tanya Papa Frans, mengajak Rizwar duduk di sofa."Kami udah nemuin di mana Lisa, tapi ...""Tapi kenapa?" "Dia nggak mengenali Arka. Maksudku, dia bilang namanya Kania, tapi Arka yakin wanita itu Lisa.""Kania?" sambung Mama Wendi."Ya, Kania. Aku yakin Arka nggak mungkin salah. Tapi kalau dia memang Lisa, kenapa dia bersikap dingin sama Arka? Dan Kania itu ..."Rizwar pun meminta izin untuk masuk ke kamar saat mendengar suara berisik dari sana. Pria itu mematung, menatap kamar sudah berantakan dengan barang-barang yang dihancurkan Arka sebab frustrasi.Rizwar mendekati. Semua yang terjadi di rumah sakit itu tentu saja tak bisa dimengerti Arka."Kenapa Lisa melakukan ini, Riz? Gue bahkan belum bilang kalau gue mau Lisa kembali," sahut Arka."Lalu, Kania itu ...""

  • AKU MANDUL (Tapi Kenapa Istriku Bisa Hamil?)   Amarah Yuga

    Pagi kembali menyapa. Papa Frans masuk ke kamar, melihat putranya masih menggulung diri di balik selimut. Beliau merasa kasihan untuk kegundahan putranya itu."Pasti semalam dia larut sekali tidurnya."Papa Frans duduk di tepi ranjang dan menyentuh bahu Arka. "Bangun, hei!"Arka membuka mata, menyadari sang ayah duduk di sisi kasurnya."Bangun, mandi, sarapan! Mulai berubah, Arka. Biar yang kemarin berlalu. Kamu harus lebih baik lagi untuk bisa membuat keluargamu utuh lagi."Arka terkejut. Benar. Dia segera duduk di kasur dan menyingkap selimut. "Iya. Aku harus ke rumah sakit itu lagi, Pa. Aku akan temui Lisa dan bicara sama dia."Papa Frans tersenyum, lantas keluar dari kamar. Hendak beranjak, ponsel Arka berdering. Panggilan dari Rizwar."Kenapa, Bro?" sambut Arka, segera."Gue kemarin nelepon Yuga, katanya dia mau ketemu Lo.""Kapan?""Terserah Lo aja. Tapi dia maunya ketemu di Raztan Hospital.""Ooh.""Ka, hari ini Lo harus terapi lagi. Lo harus sembuh. Karena IED lo itu, hubungan

  • AKU MANDUL (Tapi Kenapa Istriku Bisa Hamil?)   Kesalahpahaman yang Terungkap

    Arka hampir limbung. Semua kenyataan itu mengguncangnya bertubi. Kesalahannya sangat besar. Pantaskah dia dimaafkan?"Lo masih butuh belati lagi untuk bisa bikin Lo terbunuh hidup-hidup, Arkana?!"Yuga meraih sebuah amplop dari saku dalam jasnya. Selembar laporan medis terakhir sebagai senjata untuk mengakhiri keangkuhan Arka selama ini."Lo bilang dia anak gue, kan? Silakan baca ini!"Arka menghapus air matanya lebih dulu untuk melihat jelas deretan tulisan di kertas laporan. Itu adalah tes DNA seorang bayi yang lahir prematur di usia 7 bulan lebih. Tes DNA bayi itu dan Yuga sebagai sampel uji.Hasil akhir dari rentetan analisis itu adalah : [PROBABILITAS AYAH : 0% Dugaan bahwa ayah bukanlah biologis anak yang diuji. Berdasarkan hasil pengujian yang diperoleh dari analisis daftar lokus DNA, probabilitas ayah adalah 0%]Bibirnya terkatup rapat. Apakah ini nyata?"Itu hasil tes DNA gue dan anaknya Lisa. Sama sekali nggak cocok. Masih sanggup hidup Lo sekarang, Br*ngsek?" pekik Yuga.Y

Bab terbaru

  • AKU MANDUL (Tapi Kenapa Istriku Bisa Hamil?)   Ternyata

    Rizwar terkejut saat mendengar cibiran salah seorang rekan di bridal itu. Di sana, dia melihat Lisa tertunduk dan menangis, sementara Arka sudah marah seperti orang kesetanan. Dirinya pun ikut menggeram. Segera dia berlari dan memberikan tinju tepat di wajah Arka hingga temannya itu terjerembab jatuh ke lantai.“Apaan, sih, lo?” kecam Arka.“Puas, lo, rumah tangga lo jadi tontonan gini, hah?!”Rizwar menyeret Arka dan Lisa untuk pergi dari tempat itu, masuk ke ballroom hotel untuk menghindari perhatian orang-orang. Rizwar menyidik keduanya. Sepasang suami istri itu duduk berhadapan. Lisa menangis kecewa, sementara Arka sudah sangat meledak.“Lisa! Lo ini nggak kapok, ya! Belajar dari pengalaman, kek! Ini suami lo otaknya cetek! Sama dia harus transparan, nggak boleh tuh ada rahasia-rahasiaan. Kalau gini, kan, dia jadi salah paham. Nuduh lo selingkuh lagi, kan?” pekik Rizwar.Lisa hanya menunduk, terus menyapu air matanya. “Aku cuma mau ngasih kejutan.”“Dan lo …” Rizwar menggantung uc

  • AKU MANDUL (Tapi Kenapa Istriku Bisa Hamil?)   Grebek

    Arka tak bisa lagi menahan amarahnya. Seharian di rumah sakit, akhirnya dia pulang lebih cepat untuk bicara dengan Lisa. Ditunggunya wanita itu pulang, sampai jam delapan lebih. Lisa pun jarang mengangkat panggilan darinya.Krik! Lisa membuka pintu dan mendapati suaminya itu duduk di sofa dengan tatapan tajam dan bersidekap. Wanita itu mengurai senyum tipis sambil memegang pundaknya yang terasa sakit.“Sayang, udah pulang?”“Kamu abis dari mana? Jalan sama cowok? Aku liat kamu tadi dianterin lagi sama dia.”Lisa bungkam. Senyumnya tadi memudar mendengar tudingan tajam Arka. Dia meletakkan dulu tasnya, lalu melepas blazer yang melilit tubuhnya hari ini.“Tadi juga kamu makan siang sama dia, kan? Kalau kamu punya waktu makan siang sama dia, kenapa nggak ke rumah sakit dan ngajak aku lunch juga?” bentak Arka.Protes keras Arka ditanggapi sinis oleh Lisa. Teringat dia bahwa minggu lalu, Arka selalu menolak makan siang dengannya beberapa kali meski Lisa sudah menunggu Arka berjam-jam di ru

  • AKU MANDUL (Tapi Kenapa Istriku Bisa Hamil?)   Ada apa Ini?

    Begitu saja? Lisa hanya merasa lelah. Arka pun merasa janggal dengan sikap Lisa. Istrinya ini tidur memunggunginya, tak seperti sebelumnya yang selalu beringsut ke dada Arka hanya untuk menjadikan lengan suaminya itu sebagai bantal tidurnya.“Kenapa kamu tidur mantatin aku, sih?” seru Arka.“Siapa yang mantatin kamu? Muka kamu, kan, di atas, pan-tatku di bawah. Bukan mantatin namanya.”“Iya, maksudku, munggungin aku,” gerutu Arka sambil menarik bahu Lisa.Lisa menggoyangkan bahunya, menolak Arka untuk mengganggu. “Sayang, aku ngantuk, nih.”“Ngantuk … banget, ya? Malam ini nggak mau main apa … gitu. Kuda-kudaan, kek. Udah lama, kan?” rayu Arka sambil mengusap-usap paha istrinya.Lisa sama sekali tak tergoda. Dia benar-benar lelah seharian. Disampirkannya tangan suaminya itu, malas meladeni sikap manjanya yang minta dilayani urusan ranjang. Lisa menoleh ke belakang, tersenyum sungkan.“Sayang, please … besok-besok aja, ya. Aku capek banget. Beneran.”Lisa sedikit beranjak dan mencium s

  • AKU MANDUL (Tapi Kenapa Istriku Bisa Hamil?)   Curiga

    Arka duduk bersila di atas kasur, lalu menggendong Ariel untuk duduk di pangkuannya. Si kecil itu sedang lagi aktif-aktifnya untuk memainkan bola-bola dengan warna berbeda. Indera penglihatannya mulai bekerja. Begitu senang saat memainkan bola-bola di tangan ayahnya itu. “Adek juga udah nggak nyusu mama lagi. Nggak apa-apa, tuh? Nggak nangis? Kalau papa, nangis tuh.”Ariel tertawa, lalu menoleh pada ayahnya yang sejak tadi mengomel tak jelas. Tentu dia tak memahaminya. Tapi mendengar nada manja sang ayah, gelak kecilnya terdengar menggemaskan.“Bukan, maksudnya, nangis karena nggak meluk mama.”Ah! Apa yang dia pikirkan? Wajahnya merah sendiri, padahal si bocah itu juga tak paham apa yang dibicarakan. Dia baru ingat, bahkan sudah dua minggu lebih mereka tidak melakukan hubungan intim. Sibuk dan lelah. Lebih memilih berbaring dan bercumbu dalam lautan mimpi.“Mama mana, ya? Kok, belum pulang?”Tak lama, suara mobil terdengar memasuki pelataran rumah. Arka beranjak dari kasur, lalu men

  • AKU MANDUL (Tapi Kenapa Istriku Bisa Hamil?)   Selingkuh?

    Lisa cemberut, dengan tangan bersidekap. Selalu seperti ini setiap Arka pulang. Dia bahkan lebih senang memeluk guling ketimbang istri cantiknya ini.‘Sialan! Aku udah setengah telanj ang gini pun dia nggak ada minat buat megang-megang.’Sengaja dia menjatuhkan dress begitu saja untuk menggoda suaminya ini. Setidaknya mereka perlu amunisi untuk hubungan pernikahan yang belakangan ini terasa hambar. Lisa segera berbalik ke sisi cermin. Menatap tubuhnya dari ujung kepala sampai ke ujung kaki lewat pantulan cermin. Dicubitnya sebentar lengan, lalu kedua sisi perutnya yang agak melar.‘Masa' udah nggak selera lagi, sih? Padahal nggak gendut-gendut amat. Masa iya, dia nggak pengen lagi?’Malas menggalau ria, Lisa pun pergi mandi karena badannya sedikit terpercik hujan di luar sana. Menghabiskan waktu lima belas menit, lalu dia keluar dari toilet. Hujan deras seakan mendukung Arka untuk pulas tertidur, padahal dia berkata hanya rebahan saja. Suara dengkurnya saja terdengar kuat.Lisa menyur

  • AKU MANDUL (Tapi Kenapa Istriku Bisa Hamil?)   Keraguan

    “Masih lama?”Arka melepaskan kacamata yang bertengger di hidung mancungnya setelah masuk ke ruang prakteknya. Lisa beranjak dari sisi sofa dengan wajah sumringah. Dia telah bersiap dengan tampilan cantik dan rapi. Dress merah muda itu melilit tubuhnya yang belum terlalu singset setelah melahirkan Ariel. Menunggu satu jam lebih, akhirnya Arka menyelesaikan operasinya siang itu di Raztan Hospital tersebut.“Ya udah, sekarang kamu beres-beres dulu, trus kita makan di restoran China itu,” ujar Lisa, manja.Arka tersenyum tipis. Membuka jas putih itu, lalu disampirkannya di atas meja. Dipeluknya sesaat istrinya itu, mencium rambutnya yang sangat wangi untuk memanjakan hidungnya.“Aku masih ada jadwal operasi lagi jam 1 nanti, Sayang.”Lisa tertegun, hanya menempelkan kepalanya di dada bidang Arka.“Nggak mungkin kita cuma makan siang, trus aku balik ke rumah sakit, kan? Ini juga udah hampir setengah satu. Kalau besok aja, gimana?”Arka meminta dengan nada lembut, memohon kesediaan Lisa un

  • AKU MANDUL (Tapi Kenapa Istriku Bisa Hamil?)   Kebahagiaan yang Utuh

    Papa Frans tak tahan dan langsung mengetuk kepala Arka. Si tampan itu sampai mengaduh sambil mengusap kepalanya."Papa, ih!" ujar Mama Wendi."Ini anak ngomongnya bar-bar banget. Heran aku!" dumel Papa Frans."Apa, sih, Pa? Tega bener nyiksa aku gini," keluh Arka."Ya kamu itu mulutnya nggak bisa dijaga di depan orangtua, mah. Perlu disekolahin lagi?" canda Papa Frans."Nggak, Pa. Makasih. Udah kenyang aku. Ini mulut blangsak udah bawaan orok, Pa.""Dokter begini modelnya, apaan? Dulu kamu masuknya nyogok, ya?" Papa Frans masih asik berdebat dengan Arka.Dua pria ini memang sangat mirip kerasnya. Mama Wendi dan yang lain hanya tepuk jidat karena mereka tak henti melempar argumen.Tawa keluarga itu menghiasi setengah jam kebersamaan. Setelah itu, Arka dipapah Rizwar untuk naik ke lantai dua kamarnya. Betapa gugupnya dia menyadari pintu kamarnya terbuka. Sempat mengintip, istrinya itu masih duduk di depan meja rias."Riz, takut banget gue masuk, mah. Tengsin, lah! Udah bikin surat pami

  • AKU MANDUL (Tapi Kenapa Istriku Bisa Hamil?)   Kembali

    Setelahnya, Rizwar masuk ditemani Grace. Arka sangat bersyukur mereka selalu menemaninya."Lisa tadi langsung pulang waktu tau kamu udah sadar. Jangan salah paham! Dia cuma belum siap ketemu kamu. Tadi dia juga bawa Ariel. Tapi pasti nanti Ariel nggak nyaman, bahaya juga karena di rumah sakit, 'kan? Jadi langsung dibawa pulang aja," papar Grace, menjelaskan semua seolah paham apa yang ingin diketahui Arka saat ini."Setelah ini pulang dan jangan keras kepala lagi. Satu pelajaran buat lo. Kalau ada masalah, jangan disimpan sendiri karena bisa bikin salah paham segede ini," tutur Rizwar, menambahkan."Hm! Istri itu separuh nyawa suaminya. Jangan rahasiakan apa pun, karena seorang istri akan merasa bahagia jika dianggap penting sama suaminya," pesan sang ibu.Tak lama, dr. Farhan masuk bersama dr. Hanif. Dua dokter itu juga sigap memantau kesehatannya selama ini."Pelan-pelan aja. Untuk saat ini, operasi pengangkatan tumornya sukses. Tapi masih tetap harus medical check up rutin untuk me

  • AKU MANDUL (Tapi Kenapa Istriku Bisa Hamil?)   Menyambut Arka

    Pernikahan sudah dijalani sepuluh tahun. Selama ini, semarah apa pun Arka, sikap lembut Lisa yang berusaha menenangkan Arka membuat pria itu selalu memperbaiki diri dan menarik kembali amarahnya. Pertengkaran diredam karena Arka melihat cinta di mata Lisa. Akan tetapi beberapa bulan ini, kemarahan Lisa membuat Arka berada dalam tekanan.Ternyata cinta Arka saja tak cukup untuk melunakkannya. Tak peduli seberapa keras pria itu berupaya, bersujud, bahkan menangis sekalipun, Lisa tak goyah. Suaminya itu menahan sesak akibat kemarahan tak berujung Lisa."Maafin aku, Ka ...."Papa Frans menoleh saat mendengar isak tangis Lisa. Dia bangkit untuk mendekati menantunya itu, mengajaknya duduk di kursi tunggu. "Kamu sebaiknya pulang dulu, makan dan istirahat. Kamu belum ada pulang. Itu pasti stock ASI buat Ariel udah habis. Kasian dia," pinta beliau."Arka pasti bangun, kan, Pa?"Lisa sangat takut terjadi hal buruk hingga dia terus meyakinkan diri akankah Arka bangun dengan cepat. Papa Frans b

DMCA.com Protection Status