Share

Merenung

Penulis: Firsyaka
last update Terakhir Diperbarui: 2024-04-23 11:38:47

MERENUNG

Saat sedang bersih-bersih ruangan, tak sengaja

Netraku membola menatap pada sebuah foto di dinding yang ukurannya lumayan besar.

 

“Kenapa Mas Revan bisa foto bersama  keluarga Bu Dian?

Ada hubungan apa mereka?” batinnya.

 

Pikirannya mulai berkecamuk, jiwa penasarannya meronta-ronta.

Dunia begitu sempit, usahaku untuk lari jauh dari bayang-bayang Mas Revan ternyata percuma.

 

Justru sekarang wajah itu ada di hadapanku, wajah serupa garam yang menaburi luka dalam hatiku.

Dulu lelaki itu pernah begitu hangat menyinari hidupku.

Lalu dengan garangnya pula pernah mencampakkanku di saat sudah  tak dibutuhkan lagi.

 

Aku tak mengerti apa yang ada di benak seorang lelaki

Ketika menghianati istri dan anaknya. Tidak tahukah dia?

Bahwa pernikahan adalah ikatan suci, janji di hadapan Tuhan.

 

Belum pernah ada yang menyakitiku sedalam ini, sakit dan nyerinya bahkan tak bisa lagi aku deskripsikan. Mungkin karena aku mencintainya terlalu dalam, hingga akhirnya aku merasakan sakit dan kecewa yang mendalam juga.

 

Aku merutuki nasibku sendiri, lelaki yang kini bergelar mantan suami melupakan tanggung jawabnya terhadap darah dagingnya.

 

Di mana janjimu, Mas? Di mana tanggung jawabmu sebagai ayah?” batinku sambil menatap butiran-butiran air yang jatuh dari ujung dedaunan karena gerimis menyapanya.

 

“Ya Allah, berilah hamba kekuatan untuk bisa menjalani dan melewati semua ujian dari- Mu” doaku dalam hati.

Kudengar suara dibalik pintu memanggilku, seperti suara majikanku. Kubergegas membukanya siapa tahu ada perlu sesuatu. Kubuka pintu kamarku yang sedari tadi dikunci.

 

“Bu, apa Ibu perlu sesuatu?” tanyaku ketika pintu dibuka.

“Oh, iya mba, soalnya saya mau minta tolong, saya dari tadi mencari sketsa gaun pengantin yang sudah saya desain minggu kemarin, saya taruh di ruang kerja gak ada, saya pusing mencarinya. Tolong bantu cari ya? Soalnya mau langsung dijahit biar cepat jadi,” titahnya dengan nada memohon.

 

“Iya, Bu, saya bantu cari,” jawabku.

Mataku terus berkelana menelusuri setiap sudut ruangan, setiap kolong lemari atau meja. Dan semua laci tak luput dari pandanganku.

 

Tapi satu yang terlewatkan, yaitu album foto. Aku hampir lupa mengeceknya, siapa tahu terselip di situ. Kucoba buka album foto itu yang letaknya di rak buku. Saat album kubuka, mataku langsung tertuju pada foto pertama. Yaitu foto berempat, dua pria dan dua wanita. Melihatnya tak asing, meskipun wajah-wajahnya masih belia.

 

 Namun, aku masih mengenalinya dengan baik. Di sini terlihat mantan suamiku menggenggam erat tangan wanita di sebelahnya, dia adalah Kamila yang sekarang jadi calon istri Mas Revan. Dan satu lagi, wanita di sebelah Kamila yaitu Ibu Dian. Mungkin mereka bersahabat, dilihat dari ekspresinya mereka terlihat akrab.

 

Tak sengaja ada lembaran yang jatuh dari album foto ini, setelah kulihat ternyata sketsa gaun pengantin yang Ibu Dian cari.

 

“Kayaknya sketsa gaun pengantin ini untuk Mas Revan dan Kamila,” batinku.

 

Aku terlonjak kaget kala wanita yang berprofesi sebagai desainer itu menepuk pundakku lalu bertanya.

 

“ Mba, apa sudah ketemu,?” Tangannya menepuk pundakku pelan sambil tersenyum.

“I-iya, Bu, apa ini yang Ibu cari? Sambil kuambil kertas berwarna putih ini yang jatuh di lantai lalu kuserahkan ke wanita di hadapanku dengan gugup.

 

“Iya, benar mba. Ya ampun ... aku sampai pusing mencarinya, gak ketemu-ketemu. Rupanya terselip di album. Eh, iya kemarin malam itu aku lihat-lihat foto di album sambil megang sketsa itu, taunya aku lupa,” ujarnya dengan riang.

 

“Ibu, ma-maaf, apa boleh saya tanya sesuatu?” tanyaku gugup.

“Iya, mba, ada apa?” sambungnya dengan mengangkat sebelah alisnya.

“Foto lelaki yang ada di album ini siapa?” Hatiku mulai deg-degan seperti bunyi genderang yang mau perang.

“Oh, ini?” Sambil menunjuk foto berempat yang ada di album.

“Iya,” jawabku.

“Ini saudara sepupu suamiku, Revan namanya. Dan satu lagi cewek yang ini Kamila, dia mantannya waktu SMA. Tapi sekarang mereka mau nikah, CLBK gitu!” balasnya dengan melengkungkan kedua ujung mulutnya membentuk senyuman.

 

“Sketsa gaun pengantin yang aku cari itu, Itu buat pernikahan mereka yang gak lama lagi bakal digelar. Makanya saya tuh buru-buru mau menggarapnya biar pas waktunya. Soalnya mereka maunya gaun yang spesial, pokoknya waah gitu! Secara mereka ini pasangan yang fenomenal.

 

Setelah Revan menyandang status duda, mereka balikan lagi,” ujar Bu Dian panjang lebar meskipun aku gak bertanya. Ceritanya membuat hatiku makin nyeri.

 

“ Kenapa harus ayah dari anakku yang jadi saudara Bu Dian?” batinku.

Ke mana lagi aku harus pergi biar lepas dari bayang-bayang Mas Revan. Tinggal di sini setiap hari harus melihat wajahnya di foto yang di pajang di dinding rumah ini.

 

“Apa kamu mengenalnya?” tanya majikanku.

“Ti-tidak, Bu, saya tidak mengenalnya, cuma tanya,” balasku dengan gugup tanpa mau cerita yang sebenarnya.

 

“Oh, ya sudah, terima kasih ya, sudah bantu saya mencarikan sketsa ini,” jawabnya sambil menundukkan kepalanya menghadapku dengan senyuman.

“Iya, Bu, sama-sama.

 

Lalu Indira masuk ke kamarnya untuk istirahat. Secangkir gelas berisi minuman expresso panas tergeletak di sampingku. Sesekali kusruput perlahan. Sambil memijat-mijat dahiku yang agak berdenyut.

 

Kubuka jendela kamarku, membiarkan masuk, angin malam yang sejuk. Kupandang lanskap langit hitam kelam tanpa bintang. Bulan purnama tak terlihat cahayanya malam ini karena ditutupi oleh awan yang berarakan.

 

Sontak peristiwa beberapa  waktu lalu telah menerpanya kembali. Tak tahu kenapa peristiwa itu bisa melintas lagi di pikirannya. Padahal, dia sudah berusaha menurunkan tirai untuk menutupi kelam maupun indahnya kenangan itu.

 

Wajah lelaki yang pernah mengisi hatinya, berbayang-bayang di depan matanya. Senyuman yang menyejukkan hati, sorot mata yang teduh, suara yang mendamaikan kalbu. Penampilannya yang gagah dan keren tak bisa ia lupakan.

 

Indira menutup matanya. Mencoba menghilangkan bayangan lelaki itu. Tetapi, tidak bisa, sia-sia belaka. Malah semakin jelas.

“Apa aku harus pergi dari sini agar bisa melupakan Mas Revan?” batinnya.

Bab terkait

  • AKU DITALAK KARENA TIDAK BEKERJA   Akta cerai

    Revan datang menemui Kamila di rumahnya untuk memberikan kabar gembira padanya.“Yank, surat cerai dari pengadilan sudah keluar. Itu artinya aku sudah terbebas dan tak sabar ingin segera menikahimu, wanita cantik dan idamanku,” tandasnya girang dengan senyum yang melebar menghiasi wajahnya.“Seriuuuuus ...? Akuu seneng banget dengernya, Beb. Aku juga sudah gak sabar ingin mendampingi hidupmu,” balasnya tak kalah girangnya sambil langsung memeluk lelaki tampan di hadapannya. Setelah melepaskan pelukannya, Kamila duduk di sofa ruang tamunya.Tiba-tiba Kamila terdiam, mengerucutkan ujung mulutnya seraya matanya berkelana ke sembarang arah.“Lah, kok, sekarang cemberut? Bukannya barusan senang. Ada apa?” tanya Revan seketika dengan memicingkan sebelah matanya.“Beb, nanti kalau kita sudah menikah, aku gak mau kamu masih berhubungan dengan mantan istri dan anakmu. Apalagi kalau harus mengirim u*n* untuk mereka, aku gak setuju!” pekiknya dengan merajuk dan suara manja.“Lah, emang kenapa?

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-23
  • AKU DITALAK KARENA TIDAK BEKERJA   Episode 11

    “Tuan ... tolong ... jangan lakukan itu!” racauku berulang dengan berderai air mata. Namun, dia tidak mau mendengarnya.“Kamu, kan, seorang janda, pasti kamu sudah lama tidak dibelai lelaki!” hinanya dengan meringis seakan merendahkan.“Maaf, Tuan, meskipun aku janda, aku tidak murahan. Aku masih punya harga diri!” berangku dengan mata nyalang menatapnya.“Memangnya harga kamu berapa? Aku sanggup membayarmu berapa pun untuk wanita secantik kamu!” ledeknya sambil hendak menciumku.Beliau terus saja menyerangku hingga aku terkapar di sofa, badannya yang besar sudah berhasil menindihku.Daster yang aku pakai sobek seketika di bagian lengan, dan aku membalasnya dengan mencakar dadanya yang bidang hingga membekas dan berdarah.Tiba-tiba aku punya kekuatan entah dari mana datangnya, kakiku langsung menendang alat vitalnya hingga dia terjerembab ke lantai sambil meringis kesakitan. Aku langsung masuk kamar dan bergegas menguncinya.Badanku masih gemeteran dengan kejadian barusan,” Apa yang

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-23
  • AKU DITALAK KARENA TIDAK BEKERJA   Kasmaran

    Kamila menatap takjub dan kagum pada sebuah kalung dengan mata berbentuk hati dihiasi berlian-berlian kecil berwarna ungu. Tampak berkerlap-kerlip di matanya.“Lucu, Van.” Kamila tersenyum.” Thanks banget .... ““Suka?”“Ya,..., suka, lah .... “Revan beringsut dari tempat duduknya kemudian berdiri di belakang Kamila.”Mil, sini aku pakein kalungnya.”Kamila menjadi salah tingkah.Prank!!Gelas kosong Revan sekonyong-konyong jatuh di lantaikarena tak sengaja tersenggol olehnya. Revan bukannya menoleh ke bawah melainkan menatap pintu masukkafe yang berdaun ganda itu. Seolah yang menyebabkan gelas itu terjatuh sedang berdiri di luar. Ada kekuatan tak terlihat yang sepertinya membuat sikunya tahu-tahu menyenggoldan matanya menjadi tak awas.“Revan? Kamu kenapa?” tanya Kamila mengernyitkandahi, melihat Revan tiba-tiba kikuk.Revan memalingkan wajahnya dari arah pintu masukKe wajah Kamila.” Enggak, Mil. Aku mungkin terlalu bahagia karena di depan aku ada kamu.Revan tersenyum men

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-23
  • AKU DITALAK KARENA TIDAK BEKERJA   Pov Indira

    Langit terlihat menangis sore menjelang malam ini. Gelap berkuasa atas langit dan air mata langit turun dengan derasnya ke tanah. Membasahi seluruh pelosokdi kota ini yang mudah terkena bahaya banjir.Sementara itu, aku dari tadi sibuk mengotak-atik bendapipih berbentuk kotak ini. Rasa yang begitu kuat ingin menghubungi seseorang yang masih bertakhta di hatiku, aku yang tak bisa membohongi perasaan ini, kalau sebenarnya aku masih mencintai dan merindukannya. Ingin rasanya menelpon untuk menanyakan kabaratau sekedar ingin mendengar suaranya. Bagiku itu sudah lebih dari cukup. Tapi aku urungkan, ada rasa takut, ada gengsi dan juga kecewa, semua berkecamuk dalam hati ini.Kenapa cinta ini terlalu dalam, hingga sulit rasanya untuk melupakannya. Kadang hati ini menangis karena menahan gejolak rindu yang membuncah.Tiba-tiba ada suara dari arah belakang, suara itu ternyata Ibu Dian yang baru selesai mandi lalu menghampiri keberadaanku di teras belakang. Aku terpaku sambil menatap la

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-23
  • AKU DITALAK KARENA TIDAK BEKERJA   viting baju pengantin

    Matahari telah mengisi presensi tepat pada waktunya, hari ini tak lagi terlambat atau cepat. Sifat kemarahannya pun sedang tak muncul pagi ini. Biasanya sinar-sinar ultraviolet menerjang tak kenal ampun ke dalam kamar ini. Membangunkan secara otomatis sang penghuni kamar yang bernama lengkap Kamila Gunawan.Alarm jam meja berdering kasar mengusik tidur. Menarik Kamila tergesa-gesa dari alam mimpi. Ia membuka malas kedua bola matanya dan mengucek-uceknya sembari beranjak bangun dan duduk di pinggir tempat tidurnya.“Hmm ..., jam berapa, sih?” ia menggaruk kepalanya walau tak gatal sekedar menggambarkan kalau ia masih mengumpulkan nyawa. Menghimpun tenaganya untuk menghadapi hari Minggu pagi.Ponselnya yang tergeletak di samping laptop di atas meja kamarnya berdering saat Kamila merasakan air dingin membasahi wajahnya di depan wastafel. Tertulis di layar ponselnya nama puj

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-24
  • AKU DITALAK KARENA TIDAK BEKERJA   Part 15

    Praank ....Piring yang Indira pegang terjatuh ke lantai saat dirinya sedang mencuci piring, ia terkaget saat tib-tiba Tuan Mike memeluk tubuh rampingnya dari belakang. Sontak wanita cantik itu menoleh dan mendorong tubuhnya hingga mundur beberapa langkah.“Kamu itu tidak usah sok jual mahal, seorang janda gak usah mikiri harga diri segala! Kamu itu sama seperti perempuan di jalanan sana yang sudah jadi barang bekas dan mau melayani lelaki dengan harga murah,” hinanya dengan senyum menyeringai.“Tuan jangan kurang ajar, ya! Meskipun aku janda, aku gak serendah yang Tuan tuduhkan. Silakan Tuan cari perempuan lain di luaran sana yang bebas menjajakkan tubuhnya,” belanya dengan mata nanar ke arahnya.“Kalau kamu mau, aku siap menikahi kamu untuk dijadikan istri keduaku. Akan aku pastikan hidupmu dan anakmu terjamin,” ucapnya dengan penuh percaya diri.“Maaf, Tuan, aku tak berminat. Aku gak sudi di peristri lelaki bejat sepertimu,” geramnya.Plaaaaakk ...“Dasar perempuan kurang ajar, ber

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-24
  • AKU DITALAK KARENA TIDAK BEKERJA   Part 16

    Tok ... Tok ... Tok ....Tiga kali pintu kamarku diketuk, terdengar dari balik pintu suaraIbu Dian memanggil. Aku yang masih mondar-mandir berusaha Mendiamkan tangisan Manaf yang tak kunjung berhenti. LantasAku membukanya, meskipun dalam hatiku ada kekhawatiranmelanda. Takut kalau mantan suamiku bakal melihatku di sini.Setelah pintu dibuka ...Duaaarr ... seperti ada suara bom meledak. Lelaki itu berdiridi belakang Majikanku, aku dan mantan suamiku saling tertegun. Dari ekspresinya, dia kaget.“Mba, kenapa dengan Manaf? Apa dia sakit?” cecar Majikanku sambil memegang dahi anakku.“Tidak, Bu, cuma lagi rewel saja, nggak tahu kenapa tumbenbanget tantrum,” jawabku dengan salah tingkah saat melihat wajah mantan suamiku ada dihadapanku.“In_Indi_Ra, kamu?” suara lelaki itu terbata-bata dan tatapan mata elangnya tak lepas menatapku dengan mulut yang menganga.Sontak membuat wanita di depanku kaget, lalu menatap kami bergantian.“Van, kamu kenal dia?” tanyanya sambil menunjuk ke ara

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-24
  • AKU DITALAK KARENA TIDAK BEKERJA   Part 17

    Tidak lama kemudian, aku masuk ke kamar setelah mendengar ponselku berdering. Suara notifikasi WA, kulihat ternyata ada chat dari mantan suamiku.“Mau ngapain lagi dia? Apa dia belum puas menghinaku habis-habisan tanpa peduli perasaanku sedikit pun?” gumamku.Saat dibuka, kutersentak membacanya, tubuh ini luruh seketika ke lantai seperti tak bertulang.“In, aku punya penawaran bagus buat kamu! Bagaimana kalau Manaf ikut bersamaku, akan aku kasih berapa pun yang kamu minta. Tinggal sebut saja nominalnya, nanti aku langsung transfer. Aku kasihan melihat Manaf, bagaimana bisa kamu memberikan masa depan yang bagus, sedangkan kamu cuma ART!” ujarnya penuh penekanan.“Astaghfirullahal Adzim ... “ ucapku lirih.“Segitunya kamu merendahkan aku, Mas! Padahal masa depan itu sesuatu yang misteri, hanya Allah yang Maha Tahu!” gumamku.“ Manaf itu masih di bawah umur, jadi memang seharusnya dia ikut ibunya, aku tidak tertarik dengan tawaranmu! Lagi pula, masa depan itu kita nggak tahu. Kamu jangan

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-24

Bab terbaru

  • AKU DITALAK KARENA TIDAK BEKERJA   Part 50

    “Tuh, cewek kasihan banget ya, jidatnya sampai berdarah gitu,” cerita cewek yang lewat ke temannya.“Siapa suruh jadi pelakor, gue aja kalau jadi istrinya sudah kucakar-cakar wajahnya. Pake jilbab tapi kelakuan minus,” celetuk yang lainnya menimpali.Abi menajamkan pendengarannya agar suara mereka terdengar jelas. Dia takut kalau yang mereka ceritakan itu Indira karena sudah 15 menit ke toilet tapi belum kembali.Lalu lelaki tampan nan mapan itu bergegas ke toilet untuk mengecek kebenarannya. Ternyata memang benar, di toilet wanita terjadi keributan. Abi langsung menerobos kerumunan sambil netranya memutar mencari keberadaan kekasihnya.“Hentikaaaan!” teriaknya sambil memeluk tubuh kekasihnya dari belakang dan satu tangannya ke atas sebagai tanda menghalangi dari amukan mereka yang terprofokasi Kamila. Indira kini berada di pelukan sang kekasih sambil digandengnya keluar dari kerumunan.

  • AKU DITALAK KARENA TIDAK BEKERJA   Part 49

    “A—bi, ma—af, bu—kan mak ...,” Panji tak melanjutkan ucapannya karena Abi segera memotongnya.Abi tersenyum menatap Panji, wajahnya terlihat santai. Tak ada gurat emosi atau kecewa. Hari ini entah dapat angin dari mana, Abi menunjukkan sikap yang penyabar. Tak seperti biasanya yang gampang terpancing emosi dan cemburu. Justru sebaliknya, Indira begitu tegang dan gugup terlihat dari guratan dahinya serta netranya yang fokus memantau situasi.“Udah, santai aja. Aku gak marah, kok. Yang penting nanti kalau aku dan Indira sudah menikah, kamu jangan coba-coba meng-go-da-nya!” Abi menatap lekat wajah kekasihnya sambil tersenyum, tapi wanita cantik itu membalasnya dengan memasang wajah penuh tanya.“Ada apa dengan dia? Tumben banget sok bijak kayak gitu, apa jangan-jangan dia kesambet?” dalam hatinya penuh teka-teki.“Ma—af, Ji. Aku menganggapmu sebagai sahabat baikku, tidak lebih karena aku hanya menc

  • AKU DITALAK KARENA TIDAK BEKERJA   Part 48

    “Pi ..., kenapa anak kita belum pulang juga, ya? Apa di kantor lagi banyak kerjaan?” Wajah Mami terlihat tegang, netranya menyisir ke arah ruang tamu berharap putrinya muncul dari situ.“Eng—gak, hari ini gak terlalu sibuk. Apa mungkin dia pergi sama Abi, ya?” Papi berjalan mendekat ke arah istrinya sambil menyisir rambutnya yang terlihat tinggal separo tersisa di kepalanya.Mereka berdua panik, padahal malam ini mau ada pertemuan dua keluarga dari pihak Abi mau datang ke rumah Indira. Namun, sampai detik ini putrinya belum kunjung pulang dari kantornya.“Coba Papi telefon anak kita, dia lagi di mana?” Nyonya Sukma sambil berjalan bolak balik seperti Siti Hajar yang lagi mencari air dari bukit sofa ke bukit marwa dengan pikiran limbung.“Iya, tunggu sebentar,” Tuan Presdir mencoba menghubungi putrinya , tapi berkali-kali tak di angkat. Kemudian langsung menelefon Abi untuk menanyakan

  • AKU DITALAK KARENA TIDAK BEKERJA   Part 47

    Revan menatap Abi dengan tatapan gak suka, dia begitu cemburu saat melihat kebersamaannya seakan tak rela ada lelaki lain mendekati mantan istrinya. Lalu Revan mengajak berbicara empat mata di depan ruangan ibunya dirawat. Mereka berdiri berseberangan.“Gue mau loe jauhi Indira, karena gue mau mengajaknya rujuk demi Manaf!” Wajahnya begitu serius dan netranya nanar menatapnya.“Kalau gue gak mau, gimana?” Abi tersenyum tipis menanggapi ucapannya tanpa menatap ke arahnya.“Jangan nunggu gue berbuat kasar sama loe, gue gak main-main!” Matanya melotot ke arahnya dengan wajah merah menahan emosi seraya menunjuk satu jari ke wajahnya.“Dasar cowok aneh!” Abi tersenyum getir sambil menyalakan rokok yang ia keluarkan dari saku celana lalu menghisapnya.Buugg!!Seketika bogem mentah melayang ke wajah Abi, membuatnya terhunyung ke samping. Tak terima dengan sikap kasarnya, lalu Abi me

  • AKU DITALAK KARENA TIDAK BEKERJA   Part 46

    “Mas A_ bi? “ sapanya dengan menarik kedua ujung bibirnya ke atas.Abi hanya tersenyum membalas panggilannya. Rona bahagia terpancar dari sorot mata dan wajah keduanya. Sekian minggu tak bertemu membuat keduanya memendam rindu yang membuncah, begitu tersiksanya karena terbelenggu oleh rindu.“Mas, kenapa ke sini? Kalau Papih sampai tahu bagaimana?” tanyanya dengan perasaan takut dan khawatir.“Tenang saja, tadi Mas sudah menemui papihmu dan ngomong baik-baik. Lalu Beliau sudah mengizinkan Mas untuk selalu menjaga dan mendampingimu, wanita cantik yang Mas sayangi,” balasnya seraya mencolek dagunya lalu menggenggam erat jemarinya dan netranya tak lepas menatapnya.Membuat wanita yang berhijab nan cantik itu tersipu malu hingga pipinya merona. Tak berselang lama, Pak Presdir lewat kemudian melihatnya dan langsung menghampirinya.“Ehemm .... “ Beliau tersenyum melihat keakraba

  • AKU DITALAK KARENA TIDAK BEKERJA   Part 45

    Tuan dan Nyonya Gunadi datang bersamaan ke kamar putrinya. Mereka hendak menanyakan sikapnya yang begitu cuek dan jutek tiap kali bertemu Revan. Kemudian mereka masuk setelah diizinkan olehnya. Lalu duduk bersama di sofa kamarnya.“Nak, kami mau tanya, apa kamu masih mencintai Revan, dan ingin kembali rujuk demi Manaf?” tanya mereka seraya menatap lekat putrinya.“Maaf, Mih, Pih, rasa cinta itu perlahan pudar seiring sikapnya yang sudah keterlaluan sama aku. Aku tidak bisa rujuk dengannya, hati ini masih sakit atas pengkhianatannya. Perlu kalian tahu, pipi ini sudah sering jadi sasaran kemarahannya. Dan aku berapa kali hampir diperk*s* oleh majikanku saat kerja jadi ART. Tak ada yang menolongku saat itu, aku menangis sendirian dalam ketakutan dan kepedihan hidup,” terangnya dengan linangan air mata dan netranya menyiratkan kesedihan yang mendalam.“Astaghfirulla

  • AKU DITALAK KARENA TIDAK BEKERJA   Part 44

    “Pak,” sapanya dengan menundukkan sedikit kepala ke arahnya sambil tersenyum ramah.“Eh, Revan, kamu di sini juga? Siapa yang sakit?” tanya Pak Presdir seraya mengerutkan dahinya.“Istri saya, Pak, ngeluh sakit perut. Saya langsung bawa ke sini. Kata dokter suruh dirawat dulu untuk mengetahui perkembangan lebih lanjut,” jelasnya penuh drama seraya memasang wajah sendu.” Bapak sendiri sedang apa di sini? Siapa yang sakit?” tanya balik Revan dengan wajah terkejut.“Indira habis disiram air panas sampai melepuh di dadanya,” terangnya seraya netranya berembun.“Siapa yang melakukannya, Pak?cecarnya dengan penasaran.“Mamihnya Abi semalam bertemu di restoran pas saya lagi nerima telefon di luar,” jelasnya seraya mendengkus.“Kok, bisa begitu? Apa masalahnya?” desaknya makin penasaran.Kemudian Pak Presdir menceritakan kronologinya sampai di bawa ke RS. Obrolan mereka kian mele

  • AKU DITALAK KARENA TIDAK BEKERJA   Part 43

    “Abi, sudah berapa lama kamu pacaran dengan Indira?” Pak Presdir menatap Abi tajam sambil berdiri di halaman RS.“Anu ..., Pak, eehmm ... lima bulanan!” jawab Abi gugup sambil mengusap butiran kristal yang jatuh di pelipisnya yang tanpa perintah.“Belum lama berarti, ya?” Ayah Indira menganggukkan kepalanya beberapa kali.“Memangnya kenapa, Pak?” Rasa penasaran menguasai hati dan pikirannya membuat kekasih Indira ini mendelik.“Gini, Bi. Mumpung hubungan kalian belum lama, tolong, tinggalkan dan jauhi anak saya! Dia putriku satu-satunya. Saya gak mau ada orang yang menyakitinya.” “Tapi, Pak, saya sangat mencintainya, saya gak akan menyakitinya. Saya janji akan membahagiakannya.” Abi menatapnya penuh harap dan dengan menundukkan kepalanya sedikit seraya wajahnya pias.“Dari kejadian ini, saya merasa sedih dan kecewa sama mamihmu!” Tatapannya lurus ke depan seraya menyilangkan kedua ta

  • AKU DITALAK KARENA TIDAK BEKERJA   Part 42

    Pak Gunadi terkejut saat melihat putrinya merintih kesakitan. Rasa panas dan perih yang dirasakan putrinya akibat tersiram kopi panas.Pak Gunadi menatap putrinya tajam dan netranya turun ke dadanya yang basah dan berlumuran kopi.” Nak, kamu kenapa, apa yang terjadi?”“Dadaku panas, Pih, tersiram kopi.” Indira masih mengibas-ngibaskan tangannya ke dada seraya merintih kesakitan.Bu Arum kaget saat melihat Pak Gunadi tiba-tiba datang dan langsung memegang pundak wanita yang dibencinya. Aksinya begitu cepat membawa Indira keluar menuju ke Rumah Sakit. Lidahnya kelu, hanya beberapa kali menelan salivanya. pikirannya pun berkecamuk, menerka-nerka tentang ada hubungan apa di antara mereka. Yang dia pikir Indira sedang makan bersama putranya, tapi kenyataannya Pak Gunadi yang bersamanya.Pak Presdir membawa putrinya ke RS terdekat bersama dua body guardnya. Ibu Arum dan Alea mengik

DMCA.com Protection Status