Share

GALAU

Hari berganti dan aku jadi sulit memejamkan mata setiap malam memikirkan lamaran Rifat waktu itu. Bukan karena aku tak menyimpan perasaan apapun padanya, melainkan rasa trauma yang masih membekas tentang hubunganku dengan mas Bram.

Bagaimanapun juga, masih ada sedikit rasa ketakutan yang membayang. Bagaimana jika kehidupan rumah tangga keduaku nanti berakhir sama dengan yang sebelumnya?

"Belum juga bisa kamu putuskan?" Mbak Santi tiba-tiba sudah duduk di sebelahku malam itu. Sejak Icha tertidur satu jam yang lalu, aku memang menghabiskan waktu sendirian di serambi rumah memandangi bintang-bintang yang banyak bertaburan di langit malam itu.

"Belum, Mbak. Aku masih bingung."

"Ini sudah berminggu-minggu lho, Din. Kasihan Rifat menunggu tanpa kepastian." Mbak Santi menatapku dengan serius.

"Tapi bagiku ini tidak semudah itu, Mbak. Aku seperti masih punya ketakutan kejadian yang sama akan terulang lagi."

Kudengar helaan nafas cukup berat dari wanita yang duduk di sampingku itu.

"
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status