"Mas...kamu semalam dari mana aja, kok pagi baru pulang?’’tanya siska yang curiga dengan gelagat Dimas yang tidak seperti biasanya.
"Aku lagi ada bisnis dengan temanku!”udah lah jangan tanya yang ngga ngga,,aku capek!suami pulang bukannya di bikinin minum malah dikasih omelan!’’sahut Dimas yang tidak menggubris istrinya dan berjalan ke arah tempat tidur lalu menutup pintu kamar seraya tidak ingin di ganggu.
Siska yang tidak ingin membuat suaminya marah , memilih diam dan tidak mendekati Dimas yang sedang bersiap tidur.
Dimas yang merebahkan diri di tempat tidur,,seketika teringat sosok Hana yang sudah membuat dirinya melayang walau hanya satu jam , terbayang tubuh Hana yang sexy,,Dimas lalu berniat ingin menemui Hana malam ini dan membawanya pergi.
Belum sempat Dimas memejamkan mata, Boni anak semata wayang Dimas dan siska menghampirinya.
"Ayah ..kapan kita bermain bola lagi di lapangan?”tanya anak laki-laki berusia 5 tahun itu.
"Aduh...ayah capek ingin tidur. "Boni main bola sama bunda saja sana!’’jangan ganggu ayah!"bentak Dimas meminta Boni untuk tidak mengganggunya.
Mendengar ayahnya membentaknya,,sontak membuat Boni menangis dan lari sambil memanggil bundanya yang tengah menyiapkan sarapan.
"Kenapa nak??kok sedih gitu??"tanya siska melihat Boni lari sembari menangis.
"Ayah tadi bentak bentak aku bunda , ayah ngga mau di ganggu katanya!"seru Boni terisak isak.
Siska yang mendengarnya,,seketika menarik nafas panjang , seakan sabar dan berbaik sangka kepada suaminya yang dia fikir sedang ada masalah pekerjaan.
‘’’’’’’’
Matahari nampak di atas kepala , tapi Dimas tak kunjung bangun dari tidurnya , Siska yang ingin membangunkannya karena sudah waktunya makan siang,tiba-tiba kaget mendengar suaminya mengigau memanggil nama seseorang sambil tersenyum tanpa sadar.
Sambil mendekati Dimas yang tertidur , Siska penasaran nama yang disebut suaminya.
"Ha...aa ya...//Ha aaa ma...//Haa.....’’’duh siapa sih ngga jelas banget,,tapi aku yakin pasti dia perempuan!’’grutu siska mulai cemburu.
"Mas..bangun,,,udah siang?!"...
"Mas Dimass,,,bangunnnnnn!!!’’...Massssss...(dengan nada meninggi)..
Mendengar Siska sedikit berteriak membuat Dimas kaget dan beranjak dari tidurnya.
"Aduhh bun,,bisa pelan sedikit ngga sih banguninnya,,kalo jantung suamimu copot gimana coba’”ujar Dimas yang masih terlihat lemas.
"Mas Dimas,,,aku dengar barusan kamu ngigauin perempuan,,siapa itu mas!!"kamu mulai berani macem-macem ya...itu pasti selingkuhan kamu ya kan!"seru Siska yang mulai tak tahan menahan amarahnya.
"Kamu nih suudzon terus ama aku,,,yang namanya orang tidur,,kadang bisa jadi karena kecapean jadi ngigau yang ngga jelas,,emang tadi aku ngigau nama siapa sih!’’terang Dimas yang mulai cemas tentang kecurigaan siska.
Ah...sudahlah ...memang aku tak mendengar dengan jelas,,,tapi naluriku sebagai istri lebih kuat Mas !" lagipula kalo kamu macam-macam,,aku ngga akan memberikan sebagian warisan bapak ke kamu!!" ancam Siska tegas.
Dimas yang mendengar ancaman Siska,,tiba-tiba merangkul Siska dan meminta maaf atas sikapnya akhir-akhir ini sambil sedikit membual.
Sedang istrinya yang termakan bualan Dimas akhirnya memafkan Dimas begitu saja dan berjanji tidak mencurigai Dimas lagi.
‘’’’’’’
Menjelang sore...Dimas nampak menemani siska dan anaknya Boni bermain bola di teras belakang rumahnya. Dimas yang duduk sambil memegangi ponselnya,,mulai merencanakan sesuatu,,Dimas yang tak ingin melewatkan malam bersama Hana,diam-diam menghubungi mucikari Hana untuk memesan Hana nanti malam...Karena Dimas sudah di anggap tamu VIP (tamu yang berani bayar mahal untuk jasa kupu-kupu malam).Si mucikari langsung mulai menyiapkan Hana.
"Mas,,,malam ini kamu tidur di rumah kan?"tanya Siska sambil menghampiri Dimas yang asik bermain hp.
"Bun..’’maaf aku baru aja dapet kabar dari teman lamaku dari luar jawa yang ingin mengajak berbisnis bersama ,jadi malam ini aku harus bermalam di apartemen tempatnya menginap,’’ujar Dimas meyakinkan istri.
"Memang siapa Dia kok sampe bawa kamu nginep?"tanya Siska mulai curiga lagi.
"Dia Toro...temen SMA ku dulu,,,kamu inget ngga?”dia pernah dateng ke pernikahan kita kok!’’sahut Dimas berbohong kepada istrinya.
"Ya udah,,,mending kamu ajak temen kamu nginep di rumah kita aja,,biar kamu ngga bolak balik kesana !" lagi pula kita masih punya 2 kamar kosong,,!"seru Siska seraya percaya dengan bualan suaminya lagi.
"Baik sayang,,,nanti aku sampekan ya,,,aku siap-siap dulu..’’sahut Dimas sambil mengusap pundak sang istri dan meninggalkannya.
Tanpa menaruh rasa curiga ,Siska melanjutkan kegiatannya bersama anaknya di teras belakang rumah sambil bersanda gurau.
‘’’’’’
Dimas yang sudah bersiap bergegas menemui Hana di rumah bordir.Dimas yang sudah berada disana mendadak kecewa karena Hana tenyata sedang bersama dengan pria lain,sehingga terpaksa Dimas harus menunggu Hana.
"Madam..kau bilang aku pelanggan VIP,,tp kenapa kau kasih Hana dengan yang lain!’’seru Dimas sedikit kesal
"Yang di dalam bersama Hana,itu sekarang pelanggan double VIP ku karena dia berani bayar 3x lipat dari kamu!!”sahut madam sambil tersenyum lebar dan meninggalkan Dimas yang terlihat kesal.
‘’’’’’
Di dalam kamar ternyata Hana sedang berdua dengan seorang pemuda,tp tidak melakukan kegiatan apapun, pemuda itu tak lain adalah Rangga teman sekampung Hana yang ingin meminta Hana pulang karena ibunya tengah sakit.
Hana terang terangan menolak ajakan rangga karena malu kedoknya sudah diketahui Rangga.
"Hana jika kamu berubah pikiran,hubungi aku di nomor ini!" gumam Rangga sambil menyodorkan kartu namanya.
Melihat kartu nama Rangga yang ternyata tertulis dia seorang manager di perusahaan swasta, membuat Hana bahagia bercampur haru,mengingat dulu rangga yang berjuang dari nol dan sama-sama hidup di perantauan.
"Tolong mas...,jangan bilang ke siapapun tentang pekerjaanku!”aku malu...’’gumam Hana tak kuasa meneteskan air mata .
"Sudah jangan kau sesali semua ini, aku tahu kamu di jebak dan jadi seperti ini,segeralah bertobat Hana.." ujar Rangga sembari memeluk Hana dan mengusap usap punggung Hana seraya menenangkan Hana.
"Mas waktumu sudah habis!” kamu bisa keluar sekarang....”bisik Hana sembari mengusap air mata yang jatuh di pipinya,tanpa menggubris perkataan Rangga.
"Bolehkah aku menemuimu lagi hana??"
Hana mengangguk seraya mengiyakan Rangga.
‘’’’’’
Rangga keluar dari kamar Hana, tiba –tiba Dimas sudah memasang muka di depan pintu...
"Hai bung,,,berani bayar berapa kamu untuk meniduri Hanaku!”seru Dimas yang tiba-tiba menghadang rangga yang baru keluar dari pintu.
"Apa-apaan ini,,,apa maksud kamu ...coba kamu ulangi lagi!!”teriak Rangga dengan nada emosi.
Dimas yang tidak terima dengan nada bicara Rangga,lalu mengulangi perkataannya,,sontak membuat Rangga hilang kendali dan memukul pipi kanan Dimas.Hana yang mendengarnya di kamar,,cepat-cepat keluar dan melerainya.
"Sudah-sudah kenapa dengan kalian!!”mas Rangga cepat pergi!!”usir Hana seakan tidak ingin ada keributan.
"Hana bukan barang yang bisa dijual belikan ato disewa...mengerti kamu!!!”teriak Rangga serius sambil sesekali mengepalkan tangannya seakan marah dan tidak terima Dimas merendahkan Hana.
Rangga yang emosi langsung meninggalkan tempat maksiat itu tanpa berkata apapun dengan Hana.Sedang Hana langsung memapah Dimas ke ruangan kamarnya.
"Mas Dimas apa-apaan sih,kenapa berkata seperti itu dengan pelangganku’’grutu Hana seakan tidak ingin Dimas tahu maksud kedatangan rangga menemuinya.
"Hana mari kabur dari sini!!”aku janji akan bawa kamu ke tempat yang lebih baik,jadi Cuma hanya aku saja yang bisa memilikimu!’’seru Dimas yang lagi-lagi membual dan meyakinkan Hana.
"Tapi bagaimana dengan istri mas Dimas ??”Mas Dimas punya istri kan?”cletuk Hana yang mulai penasaran dengan Dimas.
"Istri...???istri apanya,,,aku sudah lama bercerai dengan istriku,,kalau aku punya istri dan anak mana mungkin aku mau sejauh ini mengajakmu bersamaku!!”seru Dimas semakin mengada-ngada.
Mendengar ucapan Dimas yang sepertinya membuat Hana yakin,,sedikit demi sedikit Hana mulai menerima Dimas perlahan sebagai orang yang bisa diandalkan nya.
"Sebenarnya Mas....aku sudah lama mendambakan seorang laki-laki yang mau menerima aku apa adanya, aku ingin hidup seperti layaknya wanita-wanita normal pada umumnya,,memiliki suami dan hidup bahagia,,apa mas dimas bersedia menjadi suamiku ?!"
“Untuk menjadi suamimu tentu aku bisa mewujudkanmu Hana!”tapi untuk saat ini aku ingin menikmati menjadi kekasihmu dulu ,karena masih banyak urusan Bisnis yang harus aku selesaikan dulu, tapi aku janji akan menikahimu!!”ucap Dimas sambil menatap mata Hana sehingga membuat Hana tambah yakin dengan sosok Dimas dan mulai mempercayainya.
"Tapi Mas bagaimana dengan madam?”Ujar Hana yang takut mucikarinya tidak mengijinkan Hana pergi ,alih-alih tarif Hana yang fantastis adalah sumber pendapatan terbesar si mucikari.
"Tenang Hana,,aku akan mengurusnya,,!!’’
Tak ingin melewatkan waktu yang sudah Dimas tunggu-tunggu,,dimas lalu membopong Hana yang tengah berdiri di depan kaca tualet dan mulai menggoda Hana nakal,,,Hana yang sadar Dimas yang mulai memuncak,,akhirnya membalasnya dengan penuh perasaan yang mendalam,,,
Dimas yang sudah membayar lebih sang mucikari akhirnya bisa menumpahkan semua hasratnya dengan Hana hingga pagi hari.
"Mas....hp mu berbunyi....”gumam Hana yang masih berbaring lemas di sebelah Dimas sembari mengambil hp dimas yang tergeletak di meja dan menyodorkan ke wajah Dimas.Dimas yang melihat nama kontak bertuliskan Bunda....,lalu bergegas bangun dan terkejut sembari menengok jam yang terpampang didinding.
"Siapa itu Mas??kenapa tak kamu angkat,,kalo itu temanmu aku tidak akan keberatan kok,,ato mungkin itu kekasihmu?”tanya Hana yang mulai cemburu dengan Dimas.
"Hana....kan aku sudah bilang ,,saat ini aku seorang duda yang hanya milik kamu seorang !"bual Dimas sambil membelai rambut Hana yang teruai..
"Kalo kamu belum percaya juga,,dua ato tiga hari aku akan membawamu pergi dari sini,,"ujar Dimas menegaskan Hana sambil mulai mengenakan pakaian.
Hana mendengar ucapan Dimas menjadi lega.....,seakan menghayal sejenak mimpinya selama ini akan menjadi kenyataan.
"Hana.....aku pulang dulu yah!”dua hari lagi aku kesini dan membawamu pergi dari rumah sumpek ini!”seru Dimas sambil mencium kening Hana.
Hana yang nampak bahagia dengan keseriusan Dimas,,akhirnya memberanikan diri memeluk Dimas yang akan beranjak pergi.Dimas pun membalas pelukan Hana dan pergi meninggalkan Hana yang terlihat mulai merasakan cinta terhadap Dimas.
"Bun...’’panggil Dimas mesra kepada siska yang sedang asik menonton tv sendiri."Hehm...’’sahut Siska singkat karena tidak ingin pandangannya ke tv buyar."Begini bun..,aku ada bisnis inves batubara dengan si Toro itu temenku yang aku ceritakan kemarin, tp untuk modal awal aku harus menyediakan uang 50juta dulu bun, kira-kira bunda bisa pinjemin aku dulu ngga uang itu !" nanti kalo sudah hasil aku langsung balikin 2x lipat ke bunda’” ujar Dimas seraya memohon kepada istrinya yang banyak mendapat warisan dari almarhum bapaknya."Hah...50juta?? itu ngga sedikit mas...uang yang kemarin kamu pake sudah hampir 100juta! tapi sampe sekarang ngga ada hasilnya,,sekarang 50juta??aduh nggak deh mas...aku takut ini akan terulang lagi sama usahamu yang sudah-sudah gagal terus !!” tegas Siska sembari beranjak dan berjalan ke dapur dan mengambil segelas air putih,,lalu meminumnya tanpa tersisa.
Siska terlihat tengah sibuk menyiapakan jamuan untuk teman-temannya yang akan berkunjung ke rumahnya.Karena takut Dimas pulang mendadak dan kaget melihat banyak tamu,Siska memutuskan menelphon Dimas untuk memberitahunya.Kring.......kring.....(hp Dimas berbunyi)Dimas yang nampak kelelahan dan lemas,mendengar hpnya berbunyi spontan mematikan hp nya tanpa menengok siapa yang menghubunginya.Dan melanjutkan tidurnya sembari memeluk Hana yang juga masih tertidur pulas di sebelahnya."Lho kok malah dimatikan hpnya !”grutu Siska yang berusaha menelpon Dimas lagi.Karena Dimas tidak menyahut panggilan telpon Siska, sontak membuat Siska mulai menaruh curiga terhadap Dimas."Sudah dua hari mas Dimas tidak pulang bahkan menghubungiku pun tidak,apa jangan-jangan dia sedang bersama seorang wanita”grutu Siska lagi sambil meng
"Bun...bunda...sayang...” panggil Dimas berjalan menyusuri rumahnya.Di teras belakang rumah Dimas melihat Boni anaknya bermain sendiri, lalu Dimas menghampirinya."Hei jagoan....kenapa sendirian...bunda mana?” tanya Dimas sambil melambaikan tangannya ke Boni seraya menyapa anaknya yang jarang bertemu dengannya ."Bunda lagi sakit...sekarang lagi istirahat di kamar...” jawab Boni yang mulai bersikap acuh dengan sang ayah.Dimas langsung bergegas ke kamar menemui Siska. Sesampai di depan pintu kamarnya, Dimas menarik nafas panjang seakan menyiapkan diri untuk menjawab kecurigaan Siska."Bun.....”panggil Dimas sembari membuka pintu kamar.Siska yang mendengar suara Dimas geram dan beranjak dari tempat tidurnya, lalu berjalan mendekati Dimas,,dan tiba-tiba...Plak..............Tamparan keras diterima Dimas
Satu minggu kemudian........Hana terbangun dari tidurnya melihat di balik kaca jendela matahari mulai menampakkan sinarnya.Kepalanya pusing, wajahnya mulai pucat sepertinya Hana tidak enak badan,perutnya merasakan mual dan sesekali ingin muntah. Hana mencoba merebahkan tubuhnya di tempat tidur, tapi mualnya bertambah hebat, sehingga membuat Hana ingin muntah lagi dan harus bulak balik ke kamar mandi.Hana mencoba mencari obat –obatan di lemari dapur, tapi Hana tak menemukan apapun,tubuh Hana yang mulai lemas, membuat Hana bergegas mencari dokter di sekitar kampung. Karena tak kuat dengan tubuhnya yang gemetaran serta matanya yang mulai kabur,tiba-tiba Hana jatuh pingsan di pinggir jalan.Melihat tubuh Hana tergeletak di pinggir jalan , tanpa ada yang tau seorang pria buru-buru membopong Hana dan`membawa Hana ke gubuk yang jauh dari pemukiman .Sesampai di sebuah gubuk kecil di tengah pesawahan kemudian pria itu menaruh
Melihat tempat yang asing dan tangan yang tertancap jarum infus membuat Hana yang baru saja siuman bertanya - tanya dirinya sedang berada di mana . Mengingat kejadian waktu di gubuk reyot itu , Hana mendadak tak kuasa menahan tangisnya.Tak lama setelah Hana siuman seorang pria mengenakan jas berwarna putih masuk ke ruangan tempat Hana terbaring .“ Rupanya kamu sudah siuman ...” ujar Aria yang sudah menolong Hana.Hana yang terlihat ketakutan dan masih trauma dengan kejadian di gubuk, terlihat menolehkan pandangannya dan
“ Hana...Hana....”teriak Aria yang baru saja pulang dari tempat kerjanya.“ Iya mas.... ada apa ...” sahut Hana yang sedang membereskan tempat tidurnya.“ Hana...aku membelikan beberapa baju untukmu , nanti kamu pakai ya !” pinta Aria sambil memberikan kantong berisi baju.Melihat baju yang di pilihkan Aria , Hana ragu untuk memakainya .“ Mas Aria maaf ...ini bajunya apa tidak tertukar dengan orang lain !” seru Hana sembari menunjukkan baju yang nampak seperti lingering.“ Sepertinya
Hana memutuskan berjalan kemana pun kaki nya melangkah . Hana berfikir akan mencari pekerjaan untuk dia dan bayi dalam kandungannya hidup . Di perjalanan Hana mendapati kedai yang sepertinya banyak pengunjung , Hana memutuskan untuk menemui si pemilik kedai . “ Maaf bu ..apa ada lowongan kerja di sini , cuci piring ato apa aja bu saya mau asal saya bisa makan “. “ Aduh maaf neng , ibu ngga terima karyawan , cari di tempat lain saja ya “ ujar si pemilik kedai . “ Baik bu , terimakasih “. Hana mulai berjalan&n
“ Hana ayo masuk , tidak usah sungkan anggap saja rumah sendiri ““ Wah .. besar sekali rumahmu Sis , dimana anak dan suami mu ““ Mama .......” teriak Boni anak Siska yang senang mamanya udah sampai rumah.“ Boni ini tante Hana , ayo beri salam sama tante “ ujar Siska .Boni lalu mencium tangan Hana seraya memberi salam .“ Ihhh manis sekali anakmu “ puji Hana .Siska mengantar Hana ke kamar tamu yang terletak di lan
" Hana maukah kamu menikah denganku " ungkap Rangga melamar Hana di depan pak Rahmat dan keluarga angkat Hana lainnya .Hana pun tersipu ingin menjawabnya , namun sorakan keluarga pak Rahmat yang berseru mendukungnya membuat Hana akhirnya yakin harus menjawab ." Iya mas aku bersedia " sahut Hana yang malu - malu .Pak Rahmat dan keluarganya ikut bersorak dan mendukung keputusan keduanya untuk menikah . Rangga yang tak kuasa menahan rindu ingin memeluk Hana , lagi - lagi di tegur oleh pak Rahmat ." Hei tahan dulu keinginan mu itu , sekarang dia anak angkatku jadi kamu harus ijin dahulu jika ingin memeluknya !" tegur pak Rahmat ." Baiklah kalo begitu aku ijin pak ingin memeluknya " ujar Rangga menelaah begitu saja ." Dasar bodoh ! maksud aku nikahi dulu dia , lalu kamu boleh sesuka hatimu memeluknya !" terang pak Rahmat sembari menggelengkan kepalanya .Karena ucapan pak Rahmat , Rangga terlihat konyol sembari menggarukkan kep
" Ratri apa yang sebenarnya terjadi , kenapa kalian nampak seperti marmut masuk kedalam rumah !" seru pak Jayud ." Awalnya aku berharap dengan segala cara yang aku lakukan dapat meluluhkan hatinya , namun kecurigaan aku ternyata benar adanya " grutu Ratri ." Maksud kamu apa Ratri !" ujar pak Jayud lagi ." Mas Rangga ternyata memang mencintai wanita lain , dan wanita itu bernama Hana , sebelumnya aku juga pernah mendengar mas Rangga mengigau menyebut nama itu !" jelas Ratri terlihat sedih ." Apa ... Hana ! jangan - jangan Hana yang di maksud adalah Hana tetangga kita bu !" seru pak Jayud terkejut.Bu Darti hanya menunduk seakan memang sudah mengetahui , namun bu Darti merasa sekeras apapun dirinya melarang , kemungkinan tak membuat Rangga gentar karena sebagai ibunya , bu Darti lebih memahami sikap Rangga ......Rangga tak mempedulikan perasaan Ratri saat ini , karena memang hatinya masih tetap sama seperti sebelumnya , Rangga han
" Syukurlah akhirnya kalian sudah memutuskan untuk segera melangsungkan pertunangan , kalau begitu sebaiknya ibu dan bapak kembali ke Yogyakarta bersama Ratri untuk mempersiapkan semuanya bersama keluarga Ratri " ujar Pak Jayud ." Tapi Pak , bolehkah aku berjalan - jalan sebentar bersama mas Rangga sebelum pulang ke Yogya !" sahut Ratri memohon agar dirinya bisa pergi berdua bersama Rangga ." Tentu saja boleh , dia kan calon suamimu ! silahkan kalian nikmati berdua , bapak dan ibu menunggu di rumah saja " gumam pak Jayud senang keduanya mulai dekat .Rangga tak bisa mengelak dan terpaksa pergi mengikuti permintaan Ratri . Di sepanjang jalan Ratri meminta Rangga untuk membelikan bunga mawar untuknya , karena menurut Ratri pria yang memberikan bunga mawar adalah pria yang romantis dan penyayang ." Dimana aku harus membelikan bunga untukmu !" ujar Rangga bingung mencarinya ." Memangnya kamu belum pernah membelikan seeorang bunga ?" tan
" Mas ... boleh aku duduk di sebelahmu !" ujar Ratri yang tidak ingin buru - buru tidur dan ingin memanfaatkan waktu untuk lebih dekat dengan Rangga ." Oh silahkan , duduklah " sahut Rangga.Ratri membuatkan secangkir kopi panas untuk Rangga dan menaruh di atas meja tepat di depan Rangga duduk ." Menurutmu aku cantik tidak ?" cletuk Ratri tiba - tiba ." Kenapa kamu menanyakan hal itu , tentu kamu cantik karena kamu wanita , betul kan ?"." Maksud ku apakah aku cantik di mata mu sebagai pria !"" Ya kamu cantik !" sahut Rangga singkat ." Mas , orang tua kita menjodohkan kita dan aku penasaran ingin melihatmu dari dekat , karena rasanya seperti mimpi kalau aku hanya melihat wajahmu lewat foto saja , jadi aku memutuskan ingin ikut ke Jakarta untuk bertemu denganmu dan setelah aku melihatmu lebih dekat entah kenapa hatiku merasa sangat dekat sekali denganmu sehingga aku hampir tak bisa menahan perasaanku padamu , kalau aku ... aku ...
" Hallo Rangga ... ini ibu dan bapakmu sudah sampai di Jakarta , cepat kamu jemput di stasiun ya nak " ucap bu Darti di telepon yang tak lain ibu kandung Rangga ." Baik bu , Rangga segera kesana ! tunggu sebentar ya bu , disini macet " jawab Rangga yang sedang mengendarai mobilnya .Selang satu jam setelah ibunya menelponnya , Rangga tiba di stasiun . Rangga terlihat terkejut karena ibu dan bapaknya membawa seorang wanita yang iya tak pernah mengenal bahkan melihatnya sebelumnya ." Bagaimana kabar ibu dan bapak , sehat kan ?" sapa Rangga sembari mencium tangan kedua orang tuanya yang datang jauh - jauh dari Yogyakarta" Alhamdulillah ... oiya Rangga kenalkan ini anak sahabat bapakmu , namanya Ratri . Rangga ayo sapa Ratri " pinta bu Darti .Rangga pun dengan canggung menyapa Ratri yang wajahnya nampak tersipu melihat ketampanan Rangga ." Sudah - sudah nanti ngobrolnya di lanjut di rumahmu saja , ayo sekarang kita bergega
" Setidaknya aku sudah lega , rasa bersalahku terhadap Siska selama ini akhirnya di ketahui oleh Siska . Dan aku pantas mendapatkan rasa benci dari Siska , aku sudah siap dengan semua itu !" seru Hana ." Baguslah , sekarang kamu bisa memulai hidup kamu yang baru , oiya Hana rencana hari besok aku akan terbang ke Jerman karena kakakku akan menjemputku dan menunggu di bandara , aku ucapkan banyak terimakasih padamu karena sudah memberiku tumpangan tinggal sementara , jangan segan - segan meneleponku kalau kamu mungkin butuh teman curhat " ujar Kanaya mulai bertata - tata ." Kenapa mendadak sekali , jujur aku sedih karena aku mulai kesepian lagi , tapi aku tak bisa mencegahmu karena kamu memiliki keluarga di sana , dan aku juga bersyukur karena akhirnya kamu memaafkan aku !" gumam Hana .Setelah sekian lama hidup dalam kegelapan dan kesusahan . Hana memutuskan mencari pekerjaan untuk menyambung hidupnya . Hana mencoba melamar di berbagai tempat , namun sepertinya
Hari bahagia pun akhirnya datang , Mila melahirkan bayi perempuan yang sangat lucu . Dan kejutan satu lagi datang dari Dinda yang membawa Siska dan Boni ke apartemen Bovil ." Siska ? ini bener kamu Siska sahabatku !" seru Mila terkejut melihat penampilan Siska yang beda dari sebelumnya ." Selamat Mila .... aku bahagia bisa berkumpul dengan kalian lagi " sahut Siska memeluk erat Mila yang masih belum pulih betul pasca melahirkan bayinya ." Akhirnya kita bertiga bisa berkumpul lagi , dan ini juga berkat Bovil yang sudah membantu mengenalkan dokter yang menangani Siska " ujar Dinda ." Lalu apa rencana kalian nanti , kalian masih akan tinggal di Singapura kan ? " tanya Mila penuh harap karena dirinya tak memiliki keluarga di Singapura ." Maaf Mila aku tak bisa tinggal lama , aku harus kembali untuk mengurus surat perceraianku dengan Dimas . Mungkin setelah urusanku selesai aku janji akan sering - sering menengokmu!"Mila memahami sahabatnya
" Hana maafkan aku , ijinkan aku tinggal disini sementara waktu , hingga kakakku menjemputku dari Jerman " ujar Kanaya yang terlihat masih takut dan ingin bersembunyi di tempat tinggal Hana yang kecil hanya ada ruang tidur dan kamar mandi saja .Jika mengingat kejahatan yang Kanaya perbuat , Hana merasa kecewa dan sedih , namun Hana tak tega melihat keadaan Kanaya yang sedang terpuruk dan membutuhkan bantuan , Hana pun akhirnya bersedia mengijinkan Kanaya tinggal bersamanya sementara waktu ." Hana entah apa yang harus aku katakan kepadamu , tapi aku sangat berterimakasih padamu ! aku harap kamu juga akan memaafkan semua perbuatanku padamu waktu itu !" seru Kanaya yang penuh penyesalan ." Sudahlah Naya , tak ada yang harus di sesali , biarlah itu menjadi masa lalu , aku sudah terlalu kenyang menjalani hidup yang pahit , semua orang yang aku sayangi perlahan menjauh dan pergi dariku ,mungkin ini adalah takdir hidupku !"" Hana maaf aku juga tak memb
" Mas , terimakasih masih tetap setia mendampingi aku " ujar Hana tersipu dengan ketegaran Rangga yang menerimanya apa adanya ." Aku harap kali ini pilihanmu jatuh kepadaku , aku tidak ingin melihat dirimu berbagi lagi kepada pria lain " grutu Rangga mulai cemburu ." Maafkan aku mas , aku sadar bahwa diriku memang bukan wanita yang pantas untukmu , dan aku juga tak memaksamu untuk bisa menerimaku !" sahut Hana murung ." Maaf Hana bukan maksudku seperti itu , aku hanya kesal saja . Aku sebenarnya tak ingin menceritakannya kepadamu , namun aku tak ingin kejadian ini terulang lagi , jadi kamu harus tau sebenarnya . Kuncoro adalah pakde ku !" terang Rangga ." Apa ... tidak mungkin " gumam Hana terkejut mendengarnya ." Ya awalnya aku tak tahu , namun setelah aku lihat dengan kedua mataku sendiri , aku kesal kenapa harus dia pria yang menjamahmu !" grutu Rangga tiba - tiba menangis merengek seolah kesal karena dirinya terlambat mengetahuinya .