"Bun...’’panggil Dimas mesra kepada siska yang sedang asik menonton tv sendiri.
"Hehm...’’sahut Siska singkat karena tidak ingin pandangannya ke tv buyar.
"Begini bun..,aku ada bisnis inves batubara dengan si Toro itu temenku yang aku ceritakan kemarin, tp untuk modal awal aku harus menyediakan uang 50juta dulu bun, kira-kira bunda bisa pinjemin aku dulu ngga uang itu !" nanti kalo sudah hasil aku langsung balikin 2x lipat ke bunda’” ujar Dimas seraya memohon kepada istrinya yang banyak mendapat warisan dari almarhum bapaknya.
"Hah...50juta?? itu ngga sedikit mas...uang yang kemarin kamu pake sudah hampir 100juta! tapi sampe sekarang ngga ada hasilnya,,sekarang 50juta??aduh nggak deh mas...aku takut ini akan terulang lagi sama usahamu yang sudah-sudah gagal terus !!” tegas Siska sembari beranjak dan berjalan ke dapur dan mengambil segelas air putih,,lalu meminumnya tanpa tersisa.
Dimas yang melihat istrinya gusar,,langsung mengikutinya di belakang sang istri.
"Bun,,kali ini aku janji ngga akan meleset deh , dan kalo aku masih meleset juga,,aku udah siap terima resiko dari bunda..’’grutu Dimas seraya meyakinkan istrinya.
Siska yang sedang berfikir dan mencoba percaya terhadap suaminya,,akhirnya mulai mempercayai kata - kata Dimas.
"Baik lah kalo begitu secepatnya akan aku transfer uang itu ke rekening mu,,tapi ingat mas..,,ini trakhir kalinya aku kasih uang ke kamu ya !" kalo ini gagal lagi,,aku ngga akan kasih kamu sepeserpun uang lagi!!’’tegas sang istri seraya mengancam suaminya yang berulang kali melakukan kesalahan.
"Makasih sayang.....kamu memang malaikat hidupku !”bual Dimas sembari memeluk sang istri yang kian hari tubuhnya semakin menggemuk.
Siska yang tanpa sadar di bodohi suaminya sendiri, akhirnya mentransfer Dimas dengan nominal yang diinginkan Dimas.
Sebelumnya siska adalah wanita yang cantik dan modis ,,latarbelakang keluarganya yang kaya raya membuat siska tak pernah merasakan susahnya hidup,,Dimas yang seorang anak yatim piatu sangatlah beruntung menikah dengan wanita seperti Siska,sayang hobi siska yang suka hunting makanan enak membuat tubuh siska lambat laun menjadi membesar,,sehingga membuat Dimas yang melihatnya tak lagi bergairah seperti dulu.
Melihat saldo di rekeningnya mulai menggemuk,,,Dimas mengurungkan niatnya menyewa apartemen untuk Hana karena banyak teman siska nampak dimana-mana.Dimas memilih kontrakan rumah sederhana untuk Hana tinggal. Setelah berkeliling ke sana ke mari, lalu Dimas bergegas tak sabar ingin menemui Hana.
Sesampai nya Dimas di rumah tempat ia biasa melampiaskan nafsu bejatnya,ternyata Dimas tak melihat sosok Hana disana. Hana yang tidak ada di tempat membuat Dimas khawatir Hana tidak menepati janjinya untuk ikut dengan Dimas.
"Hei Madam...kemana Hana pergi!" aku sudah beri kamu uang cukup ,agar aku bisa pergi dengan Hana, tapi kenapa Hana tidak terlihat disini!!” seru Dimas
"Uang yang kamu beri memang cukup,,tapi Cuma untuk sewa Hana sehari saja, selebihnya kamu harus beri tambahan lagi!’’sahut mucikari dengan wajah kecut.
"Lebih baik kamu cari wanita yang lain saja, disini kan banyak wanita cantik selain Hana!” dia sedang pergi dengan pelanggan double VIP ku !” jelas madam sambil mencibir .
"Menurutku Cuma Hana wanita yang paling cantik....” gumam Dimas.
"Jangan-jangan pria yang kemarin memukulku!!" grutu Dimas sambil mengepalkan tangannya kencang.
.....
Hana yang saat ini bersama Rangga dan memutuskan berkeliling di taman kota sambil menikmati pepohonan ,seketika mulai tersenyum bahagia.
Melihat senyuman Hana yang manis membuat Rangga tak ingin melewatkannya dan terus menatapnya. Hana yang sadar oleh tatapan Rangga,,lalu mulai salah tingkah.
"Mas...kenapa ? kok liat aku seperti itu?" tanya Hana yang penasaran.
"Emang ngga boleh ya liat orang cantik.." sahut Rangga sambil menatap tajam Hana seolah serius.
Hana yang merasa risih dengan tatapan teman sekampungnya , berusaha menoleh.
"Hana.....dari dulu aku selalu ingin bisa bersamamu..."ujar rangga mulai sedikit terbuka tentang perasaannya.
"Apa kamu merasakan hal yang sama Hana?" tambah Rangga.
Mendengar pernyataan Rangga yang membuatnya bingung harus menjawab apa, Hana hanya tersenyum tanpa menjawab.
Tak lama kemudian Rangga mulai memberanikan diri memegang jari tangan Hana yang lentik.Hana pun tak bisa menolaknya karena Rangga memegang sangat erat.
"Hana dari dulu waktu kita masih SMA,aku udah lama memerhatikanmu,,tapi aku hanya bisa melihatmu dari jauh,,waktu itu aku masih takut untuk ungkapin perasaanku ke kamu,,,tapi sekarang aku akan ungkapin semua perasaanku ke kamu,,,aku mohon kamu mau menjawabnya..".
"Hana...aku suka sama kamu dan aku mencintaimu tulus apa adanya,,"ungkap Rangga yang mulai memberanikan diri .
Hana yang mendengarnya tiba-tiba tak terasa matanya berkaca-kaca. Hana mulai bingung harus berkata apa, seakan tidak ingin menolak Rangga yang sudah baik terhadapnya.
Rangga yang tidak ingin Hana bingung memberi Hana waktu untuk menjawabnya.
"Sudah Hana jangan sedih.,maafkan aku ya?” aku mengungkapkannya terlalu cepat’” ujar Rangga bingung.
"Tidak mas ...mas Rangga ngga salah ?" tapi aku yang salah karena selama ini tidak peka terhadap sikap mas Rangga yang sudah baik sama aku dan keluargaku" sahut Hana yang merasa bersalah.
Karena tidak ingin ada kesalah pahaman, Hana berusaha mengungkapkan sesuatu kepada Rangga.
"Mas Rangga....sebenarnya aku.....””
"Aku apa Hana...ayo lanjutkan,kenapa diam!”.
"Aku sudah mulai jatuh cinta Mas.....tapi...tapi bukan dengan mas Rangga, ada orang lain di hati aku!”ucap Hana lirih
"Siapa itu Hana...apa aku mengenalnya?”tanya Rangga penasaran.
Hana mengangguk....kemudian menjelaskan bahwa seseorang yang dia maksud tak lain adalah Dimas, laki-laki yang ditemui Rangga di rumah bordir.
Mendengarnya membuat Rangga kecewa dan marah, seolah berfikir bahwa Dimas bukan laki-laki yang benar benar tulus mencintai Hana.
"Hana...kapan kamu mulai mencintai laki-laki itu, apakah sudah lama?”tanya Rangga penasaran dan gelisah.
"Sebenarnya awalnya aku tidak mencintai dia Mas....pertama kali dia datang ke rumah itu,madam memberikan banyak foto wanita yang akan melayaninya, tapi mas Dimas memilih aku.....".
"Hanya karena itu terus kamu bilang itu cinta!" tegas Rangga yang memotong ucapan Hana yang belum sempat selesai bicara.
"Bukan itu maksudku mas , mas Dimas pertama kali melihatku dia langsung menyatakan perasaannya kepadaku dan berjanji akan membawaku pergi dari rumah terkutuk itu !” sedang aku yang selama ini berfikir bahwa aku adalah wanita yang tidak pantas di cintai, ternyata salah".
"Mas Dimas meyakinkan perasaanku,sehingga membuat aku jatuh hati kepadanya !”jelas Hana
Rangga yang mendengarnya mulai pasrah dan tertunduk diam .
"Baik Hana kalo memang itu keputusanmu!”aku tetap mendukungmu tapi ijinkan aku tetap menjadi temanmu.”pinta Rangga tulus.
"Trimakasih mas Rangga udah memahami aku,” sahut Hana yang sepertinya nampak berat.
"Oiya mas Dimas kayaknya udah nunggu aku mas...aku balik sekarang ajah ya.”ujar Hana yang mulai tidak sabar dengan janji Dimas yang akan membawanya pergi.
"Hana ....kamu mau berjanji padaku anggap saja sebagai seorang sahabat ".
"Apa itu mas...".
"Kalo memang Dimas laki-laki yang baik di matamu,setelah kamu bersamanya, segeralah menikah dan berhenti dari pekerjaanmu yang sekarang!” ujar Rangga sambil menatap mata Hana tajam.
Hana yang melihat ketulusan Rangga,hanya menganggukkan kepala dan tersenyum kecil.
Tak lama Rangga mengantarkan Hana ,tapi Hana hanya ingin di antar sampai sudut jalan saja. Karena Hana kekeh ...Rangga menuruti kemauan Hana.
Sesampainya di pinggir jalan Hana turun dari mobil Rangga dan bergegas jalan menyusuri jalan setapak.
Dimas yang sudah menunggu Hana di depan salon (salon berkedok rumah bordir) melihat Hana dari kejauhan sedang berjalan,sontak membuat Dimas buru-buru menghampiri Hana.
Hana melihat Dimas menghampirinya,tiba-tiba hatinya menggebu-gebu tak karuan.
"Hana.....aku menunggumu dari tadi!"cletuk Dimas sambil mendekat.
"Ayo Hana waktu kita ngga lama disini, keburu si gendut(ditujukan untuk madam si mucikari) melihat kita!”ajak Dimas sambil menggandeng tangan Hana dan membalikkan badan Hana kembali keluar jalan setapak .
"Kita mau kemana mas...baju dan barang-barangku semua di rumah itu!”ujar Hana sedikit cemas karena ajakan Dimas yang mendadak.
"Sudah itu nanti gampang ..aku belikan lagi buatmu..!”seru Dimas sambil mengajak Hana masuk ke dalam mobinya yang terpakir di pinggir jalan.
"Hana....sekarang sebelum aku tunjukan sesuatu untukmu, sebaiknya kamu beli perlengkapan baju untukmu ya...aku akan bawa kamu pergi dari sini.”ujar Dimas sembari membelai wajah Hana.
"Mas Dimas serius mau ngajak aku pergi?”tanya Hana yang masih belum percaya.
Meliat Hana yang sepetinya sumringah,,Dimas hanya menganggukkan kepala sesekali tersenyum .
Di depan sebuah toko yang nampak seperti toko pakaian. Dimas menghentikan mobilnya.Lalu mengajak Hana untuk turun dan masuk ke dalam toko baju yang tepat di depannya.
Sambil menggandeng Hana, Dimas meminta Hana membeli pakaian yang bagus untuknya.Hana yang saat itu tak berfikir apapun, mulai mengikuti kata-kata Dimas .Hana membeli semua kebutuhannya mulai dari baju hingga dalaman .
Setelah semua baju sudah di dapat Hana,keduanya bergegas masuk kedalam mobil.Tanpa di sadari dengan apa yang telah mereka lakukan, seseorang yang rupanya mengenal Dimas melihat keduanya dari sebrang jalan.Sontak membuat orang itu bertanya-tanya penasaran dengan sosok wanita yang sedang bersama Dimas yang terlihat menggandeng tangan Dimas.
Di perjalanan Dimas memandangi wajah hingga tubuh Hana tak henti-hentinya.Hana yang melihatnya langsung membelai dada Dimas yang sedang menyetir sembari membisikkan kata-kata manja di telinga Dimas,membuat Dimas menjadi salah tingkah.
"Mas....kita mau kemana ini!”tanya Hana penasaran karena melihat sekeliling sepertinya mulai menjauh dari kota.
"Hana.....aku sudah menyiapkan rumah...ya memang tidak besar tapi cukup untuk kamu tinggali “ jelas Dimas yang mulai menyusuri perkampungan yang tidak begitu ramai penduduk.
Melihat dari kaca pintu mobil,Hana hanya terdiam memandangi sekeliling jalan yang nampak asing baginya.
"Mas..dimana ini kita mas..”aku takut.
"Apa yang kamu takuti Hana...kan ada aku!”ujar Dimas dengan senyum kecut seolah mulai menunjukkan sifat aslinya.
Tak lama kemudian Dimas memberhentikan mobilnya tepat di depan sebuah rumah sederhana yang sekelilingnya terlihat sepi penduduk.
"Ayo Hana kita sudah sampai...”ajak Dimas bergegas turun dari mobil.
Hana yang biasa nya terlihat baik-baik saja kali ini hatinya mulai diselimuti rasa takut.
"Rumah siapa ini mas.....?”tanya Hana yang sudah berdiri di depan pintu rumah yang terlihat seperti lama tidak di huni.
Sambil membuka kunci pintu Dimas bergegas masuk dan mengatakan kepada Hana kalo Dimas menyewa rumah ini untuk ditinggali Hana sementara.
Melihat rumah yang nampaknya sudah rapi di dalamnya,Hana langsung mengambil tas yang berisi perlengkapan ganti dan mandi yang sudah ia beli dengan Dimas dan membawanya ke dalam sebuah kamar yang sudah rapi dan lengkap dengan tempat tidur.
Hana mulai membuka pakaiannya dan menutupinya dengan handuk putih dan menghampiri Dimas yang sudah duduk di sebuah sofa didepan ruang kamar.
"Mas....aku mau membersihkan diri dulu ya....mas Dimas mau aku buatkan kopi?”ujar Hana sembari mengikat rambutnya yang panjang dan melihat perlengkapan dapur yang sudah disiapkan lengkap.
"Baik Hana ...buatkan aku secangkir kopi...dan setelah ini aku ingin dipijat olehmu..”sahut Dimas sambil mengedipkan mata ke arah Hana yang sudah bersiap untuk mandi.
...
Hari mulai gelap siska yang gelisah karena suaminya tak kunjung memberi kabar,berniat menelpon Dimas untuk menanyakan keberadaannya.Tapi seketika mengurungkan niatnya, alih alih berfikir bahwa Dimas mungkin sedang sibuk dan belum sempat berkabar.
Karena merasa selalu kesepian perihal suaminya yang jarang dirumah.Siska berniat mengundang teman-teman nya semasa kuliah untuk berkumpul di rumahnya sambil bernostalgia.Siska mulai menghubungi temannya satu persatu.
...
Sedang Rangga yang sudah kecewa cintanya di tolak Hana.Tiba-tiba berfikir yang tidak-tidak tentang sosok Dimas laki-laki yang dicintai Hana.
Rangga pun berniat hari esok datang lagi menemui Hana di Rumah bordir,untuk menanyakan latar belakang Dimas yang masih membuatnya penasaran.
....
Hana yang saat ini hilang rasa takut dan curiga hatinya mulai lega,melihat Dimas yang sudah menenangkannya.
Dimas yang menagih janji Hana untuk memijat dirinya,lalu bersiap berbaring di atas ranjang hanya menggunakan dalaman saja.
"Hana......ayo pijat aku sekarang”pinta Dimas mesra.
Hana yang hanya mengenakan baju tidur transparan nampak sexy terlihat bagian intimnya.
Sedang Dimas yang merebahkan badannya menghadap wajah Hana mulai merasakan sensasi yang mendalam melihat kemolekan tubuh Hana. Tak lama Dimas mulai menarik tangan Hana. Dan lagi-lagi seperti biasanya mereka melakukan hubungan intim lagi.
Karena suasana sunyi dan jauh dari warga sekitar, keduanya melampiaskan dengan penuh hasrat bahkan desahan Hana membuat Dimas semakin menggila.
Siska terlihat tengah sibuk menyiapakan jamuan untuk teman-temannya yang akan berkunjung ke rumahnya.Karena takut Dimas pulang mendadak dan kaget melihat banyak tamu,Siska memutuskan menelphon Dimas untuk memberitahunya.Kring.......kring.....(hp Dimas berbunyi)Dimas yang nampak kelelahan dan lemas,mendengar hpnya berbunyi spontan mematikan hp nya tanpa menengok siapa yang menghubunginya.Dan melanjutkan tidurnya sembari memeluk Hana yang juga masih tertidur pulas di sebelahnya."Lho kok malah dimatikan hpnya !”grutu Siska yang berusaha menelpon Dimas lagi.Karena Dimas tidak menyahut panggilan telpon Siska, sontak membuat Siska mulai menaruh curiga terhadap Dimas."Sudah dua hari mas Dimas tidak pulang bahkan menghubungiku pun tidak,apa jangan-jangan dia sedang bersama seorang wanita”grutu Siska lagi sambil meng
"Bun...bunda...sayang...” panggil Dimas berjalan menyusuri rumahnya.Di teras belakang rumah Dimas melihat Boni anaknya bermain sendiri, lalu Dimas menghampirinya."Hei jagoan....kenapa sendirian...bunda mana?” tanya Dimas sambil melambaikan tangannya ke Boni seraya menyapa anaknya yang jarang bertemu dengannya ."Bunda lagi sakit...sekarang lagi istirahat di kamar...” jawab Boni yang mulai bersikap acuh dengan sang ayah.Dimas langsung bergegas ke kamar menemui Siska. Sesampai di depan pintu kamarnya, Dimas menarik nafas panjang seakan menyiapkan diri untuk menjawab kecurigaan Siska."Bun.....”panggil Dimas sembari membuka pintu kamar.Siska yang mendengar suara Dimas geram dan beranjak dari tempat tidurnya, lalu berjalan mendekati Dimas,,dan tiba-tiba...Plak..............Tamparan keras diterima Dimas
Satu minggu kemudian........Hana terbangun dari tidurnya melihat di balik kaca jendela matahari mulai menampakkan sinarnya.Kepalanya pusing, wajahnya mulai pucat sepertinya Hana tidak enak badan,perutnya merasakan mual dan sesekali ingin muntah. Hana mencoba merebahkan tubuhnya di tempat tidur, tapi mualnya bertambah hebat, sehingga membuat Hana ingin muntah lagi dan harus bulak balik ke kamar mandi.Hana mencoba mencari obat –obatan di lemari dapur, tapi Hana tak menemukan apapun,tubuh Hana yang mulai lemas, membuat Hana bergegas mencari dokter di sekitar kampung. Karena tak kuat dengan tubuhnya yang gemetaran serta matanya yang mulai kabur,tiba-tiba Hana jatuh pingsan di pinggir jalan.Melihat tubuh Hana tergeletak di pinggir jalan , tanpa ada yang tau seorang pria buru-buru membopong Hana dan`membawa Hana ke gubuk yang jauh dari pemukiman .Sesampai di sebuah gubuk kecil di tengah pesawahan kemudian pria itu menaruh
Melihat tempat yang asing dan tangan yang tertancap jarum infus membuat Hana yang baru saja siuman bertanya - tanya dirinya sedang berada di mana . Mengingat kejadian waktu di gubuk reyot itu , Hana mendadak tak kuasa menahan tangisnya.Tak lama setelah Hana siuman seorang pria mengenakan jas berwarna putih masuk ke ruangan tempat Hana terbaring .“ Rupanya kamu sudah siuman ...” ujar Aria yang sudah menolong Hana.Hana yang terlihat ketakutan dan masih trauma dengan kejadian di gubuk, terlihat menolehkan pandangannya dan
“ Hana...Hana....”teriak Aria yang baru saja pulang dari tempat kerjanya.“ Iya mas.... ada apa ...” sahut Hana yang sedang membereskan tempat tidurnya.“ Hana...aku membelikan beberapa baju untukmu , nanti kamu pakai ya !” pinta Aria sambil memberikan kantong berisi baju.Melihat baju yang di pilihkan Aria , Hana ragu untuk memakainya .“ Mas Aria maaf ...ini bajunya apa tidak tertukar dengan orang lain !” seru Hana sembari menunjukkan baju yang nampak seperti lingering.“ Sepertinya
Hana memutuskan berjalan kemana pun kaki nya melangkah . Hana berfikir akan mencari pekerjaan untuk dia dan bayi dalam kandungannya hidup . Di perjalanan Hana mendapati kedai yang sepertinya banyak pengunjung , Hana memutuskan untuk menemui si pemilik kedai . “ Maaf bu ..apa ada lowongan kerja di sini , cuci piring ato apa aja bu saya mau asal saya bisa makan “. “ Aduh maaf neng , ibu ngga terima karyawan , cari di tempat lain saja ya “ ujar si pemilik kedai . “ Baik bu , terimakasih “. Hana mulai berjalan&n
“ Hana ayo masuk , tidak usah sungkan anggap saja rumah sendiri ““ Wah .. besar sekali rumahmu Sis , dimana anak dan suami mu ““ Mama .......” teriak Boni anak Siska yang senang mamanya udah sampai rumah.“ Boni ini tante Hana , ayo beri salam sama tante “ ujar Siska .Boni lalu mencium tangan Hana seraya memberi salam .“ Ihhh manis sekali anakmu “ puji Hana .Siska mengantar Hana ke kamar tamu yang terletak di lan
Siska yang biasanya memasak dan menyiapkan sarapan sendiri , sekarang berasa ringan karena ada Hana yang membantunya . Melihat Hana yang mulai tersenyum membuat Siska ikut bahagia . “ Hana , sehabis sarapan mari kita jalan – jalan , aku pinjami baju ku yang dulu aku pakai waktu badanku masih ramping sepertimu “ “ Memang kita mau kemana Sis “ “ Aku akan ajak kamu ke salon langgananku , biar kita santai sejenak mumpung suamiku di rumah biar dia yang menjaga Boni “ ajak Siska “ Tapi Sis , aku tak punya 
" Hana maukah kamu menikah denganku " ungkap Rangga melamar Hana di depan pak Rahmat dan keluarga angkat Hana lainnya .Hana pun tersipu ingin menjawabnya , namun sorakan keluarga pak Rahmat yang berseru mendukungnya membuat Hana akhirnya yakin harus menjawab ." Iya mas aku bersedia " sahut Hana yang malu - malu .Pak Rahmat dan keluarganya ikut bersorak dan mendukung keputusan keduanya untuk menikah . Rangga yang tak kuasa menahan rindu ingin memeluk Hana , lagi - lagi di tegur oleh pak Rahmat ." Hei tahan dulu keinginan mu itu , sekarang dia anak angkatku jadi kamu harus ijin dahulu jika ingin memeluknya !" tegur pak Rahmat ." Baiklah kalo begitu aku ijin pak ingin memeluknya " ujar Rangga menelaah begitu saja ." Dasar bodoh ! maksud aku nikahi dulu dia , lalu kamu boleh sesuka hatimu memeluknya !" terang pak Rahmat sembari menggelengkan kepalanya .Karena ucapan pak Rahmat , Rangga terlihat konyol sembari menggarukkan kep
" Ratri apa yang sebenarnya terjadi , kenapa kalian nampak seperti marmut masuk kedalam rumah !" seru pak Jayud ." Awalnya aku berharap dengan segala cara yang aku lakukan dapat meluluhkan hatinya , namun kecurigaan aku ternyata benar adanya " grutu Ratri ." Maksud kamu apa Ratri !" ujar pak Jayud lagi ." Mas Rangga ternyata memang mencintai wanita lain , dan wanita itu bernama Hana , sebelumnya aku juga pernah mendengar mas Rangga mengigau menyebut nama itu !" jelas Ratri terlihat sedih ." Apa ... Hana ! jangan - jangan Hana yang di maksud adalah Hana tetangga kita bu !" seru pak Jayud terkejut.Bu Darti hanya menunduk seakan memang sudah mengetahui , namun bu Darti merasa sekeras apapun dirinya melarang , kemungkinan tak membuat Rangga gentar karena sebagai ibunya , bu Darti lebih memahami sikap Rangga ......Rangga tak mempedulikan perasaan Ratri saat ini , karena memang hatinya masih tetap sama seperti sebelumnya , Rangga han
" Syukurlah akhirnya kalian sudah memutuskan untuk segera melangsungkan pertunangan , kalau begitu sebaiknya ibu dan bapak kembali ke Yogyakarta bersama Ratri untuk mempersiapkan semuanya bersama keluarga Ratri " ujar Pak Jayud ." Tapi Pak , bolehkah aku berjalan - jalan sebentar bersama mas Rangga sebelum pulang ke Yogya !" sahut Ratri memohon agar dirinya bisa pergi berdua bersama Rangga ." Tentu saja boleh , dia kan calon suamimu ! silahkan kalian nikmati berdua , bapak dan ibu menunggu di rumah saja " gumam pak Jayud senang keduanya mulai dekat .Rangga tak bisa mengelak dan terpaksa pergi mengikuti permintaan Ratri . Di sepanjang jalan Ratri meminta Rangga untuk membelikan bunga mawar untuknya , karena menurut Ratri pria yang memberikan bunga mawar adalah pria yang romantis dan penyayang ." Dimana aku harus membelikan bunga untukmu !" ujar Rangga bingung mencarinya ." Memangnya kamu belum pernah membelikan seeorang bunga ?" tan
" Mas ... boleh aku duduk di sebelahmu !" ujar Ratri yang tidak ingin buru - buru tidur dan ingin memanfaatkan waktu untuk lebih dekat dengan Rangga ." Oh silahkan , duduklah " sahut Rangga.Ratri membuatkan secangkir kopi panas untuk Rangga dan menaruh di atas meja tepat di depan Rangga duduk ." Menurutmu aku cantik tidak ?" cletuk Ratri tiba - tiba ." Kenapa kamu menanyakan hal itu , tentu kamu cantik karena kamu wanita , betul kan ?"." Maksud ku apakah aku cantik di mata mu sebagai pria !"" Ya kamu cantik !" sahut Rangga singkat ." Mas , orang tua kita menjodohkan kita dan aku penasaran ingin melihatmu dari dekat , karena rasanya seperti mimpi kalau aku hanya melihat wajahmu lewat foto saja , jadi aku memutuskan ingin ikut ke Jakarta untuk bertemu denganmu dan setelah aku melihatmu lebih dekat entah kenapa hatiku merasa sangat dekat sekali denganmu sehingga aku hampir tak bisa menahan perasaanku padamu , kalau aku ... aku ...
" Hallo Rangga ... ini ibu dan bapakmu sudah sampai di Jakarta , cepat kamu jemput di stasiun ya nak " ucap bu Darti di telepon yang tak lain ibu kandung Rangga ." Baik bu , Rangga segera kesana ! tunggu sebentar ya bu , disini macet " jawab Rangga yang sedang mengendarai mobilnya .Selang satu jam setelah ibunya menelponnya , Rangga tiba di stasiun . Rangga terlihat terkejut karena ibu dan bapaknya membawa seorang wanita yang iya tak pernah mengenal bahkan melihatnya sebelumnya ." Bagaimana kabar ibu dan bapak , sehat kan ?" sapa Rangga sembari mencium tangan kedua orang tuanya yang datang jauh - jauh dari Yogyakarta" Alhamdulillah ... oiya Rangga kenalkan ini anak sahabat bapakmu , namanya Ratri . Rangga ayo sapa Ratri " pinta bu Darti .Rangga pun dengan canggung menyapa Ratri yang wajahnya nampak tersipu melihat ketampanan Rangga ." Sudah - sudah nanti ngobrolnya di lanjut di rumahmu saja , ayo sekarang kita bergega
" Setidaknya aku sudah lega , rasa bersalahku terhadap Siska selama ini akhirnya di ketahui oleh Siska . Dan aku pantas mendapatkan rasa benci dari Siska , aku sudah siap dengan semua itu !" seru Hana ." Baguslah , sekarang kamu bisa memulai hidup kamu yang baru , oiya Hana rencana hari besok aku akan terbang ke Jerman karena kakakku akan menjemputku dan menunggu di bandara , aku ucapkan banyak terimakasih padamu karena sudah memberiku tumpangan tinggal sementara , jangan segan - segan meneleponku kalau kamu mungkin butuh teman curhat " ujar Kanaya mulai bertata - tata ." Kenapa mendadak sekali , jujur aku sedih karena aku mulai kesepian lagi , tapi aku tak bisa mencegahmu karena kamu memiliki keluarga di sana , dan aku juga bersyukur karena akhirnya kamu memaafkan aku !" gumam Hana .Setelah sekian lama hidup dalam kegelapan dan kesusahan . Hana memutuskan mencari pekerjaan untuk menyambung hidupnya . Hana mencoba melamar di berbagai tempat , namun sepertinya
Hari bahagia pun akhirnya datang , Mila melahirkan bayi perempuan yang sangat lucu . Dan kejutan satu lagi datang dari Dinda yang membawa Siska dan Boni ke apartemen Bovil ." Siska ? ini bener kamu Siska sahabatku !" seru Mila terkejut melihat penampilan Siska yang beda dari sebelumnya ." Selamat Mila .... aku bahagia bisa berkumpul dengan kalian lagi " sahut Siska memeluk erat Mila yang masih belum pulih betul pasca melahirkan bayinya ." Akhirnya kita bertiga bisa berkumpul lagi , dan ini juga berkat Bovil yang sudah membantu mengenalkan dokter yang menangani Siska " ujar Dinda ." Lalu apa rencana kalian nanti , kalian masih akan tinggal di Singapura kan ? " tanya Mila penuh harap karena dirinya tak memiliki keluarga di Singapura ." Maaf Mila aku tak bisa tinggal lama , aku harus kembali untuk mengurus surat perceraianku dengan Dimas . Mungkin setelah urusanku selesai aku janji akan sering - sering menengokmu!"Mila memahami sahabatnya
" Hana maafkan aku , ijinkan aku tinggal disini sementara waktu , hingga kakakku menjemputku dari Jerman " ujar Kanaya yang terlihat masih takut dan ingin bersembunyi di tempat tinggal Hana yang kecil hanya ada ruang tidur dan kamar mandi saja .Jika mengingat kejahatan yang Kanaya perbuat , Hana merasa kecewa dan sedih , namun Hana tak tega melihat keadaan Kanaya yang sedang terpuruk dan membutuhkan bantuan , Hana pun akhirnya bersedia mengijinkan Kanaya tinggal bersamanya sementara waktu ." Hana entah apa yang harus aku katakan kepadamu , tapi aku sangat berterimakasih padamu ! aku harap kamu juga akan memaafkan semua perbuatanku padamu waktu itu !" seru Kanaya yang penuh penyesalan ." Sudahlah Naya , tak ada yang harus di sesali , biarlah itu menjadi masa lalu , aku sudah terlalu kenyang menjalani hidup yang pahit , semua orang yang aku sayangi perlahan menjauh dan pergi dariku ,mungkin ini adalah takdir hidupku !"" Hana maaf aku juga tak memb
" Mas , terimakasih masih tetap setia mendampingi aku " ujar Hana tersipu dengan ketegaran Rangga yang menerimanya apa adanya ." Aku harap kali ini pilihanmu jatuh kepadaku , aku tidak ingin melihat dirimu berbagi lagi kepada pria lain " grutu Rangga mulai cemburu ." Maafkan aku mas , aku sadar bahwa diriku memang bukan wanita yang pantas untukmu , dan aku juga tak memaksamu untuk bisa menerimaku !" sahut Hana murung ." Maaf Hana bukan maksudku seperti itu , aku hanya kesal saja . Aku sebenarnya tak ingin menceritakannya kepadamu , namun aku tak ingin kejadian ini terulang lagi , jadi kamu harus tau sebenarnya . Kuncoro adalah pakde ku !" terang Rangga ." Apa ... tidak mungkin " gumam Hana terkejut mendengarnya ." Ya awalnya aku tak tahu , namun setelah aku lihat dengan kedua mataku sendiri , aku kesal kenapa harus dia pria yang menjamahmu !" grutu Rangga tiba - tiba menangis merengek seolah kesal karena dirinya terlambat mengetahuinya .