" Ada berapa anak buah Kuncoro , apa mungkin di dalam masih ada !" seru Rangga kepada Dimas yang masih dalam keadaan terikat tali .
" Di dalam di depan kamarnya pasti ada , saat Kuncoro akan menjamah Hana " jawab Dimas tertawa bengis .
Bug .... bug ..... ( pukulan keras Rangga menambah lebam wajah Dimas )
" Sekali lagi kamu katakan hal itu di depanku , aku tak segan segan membunuhmu ! mengerti kamu !?" gertak Rangga emosi karena tak tahan dengan Dimas yang mengatakan hal yang membuatnya sakit mendengar Hana yang kembali menjadi wanita penghibur .
" Ayo sebaiknya kita cepat - cepat masuk , tanganku sudah gatal ingin menghajar satu persatu dari mereka !" seru Bovil yang mengajak Rangga agar cepat menjalankan rencananya .
Rangga pun menyeret Dimas dan berjalan menuju rumah singgah Kuncoro . Di depan mereka di hadang beberapa pengawal Kuncoro , namun Rangga mengancam akan membunuh Dimas , sehingga Dimas pun berteriak kepada para pengawal agar mengijink
" Mas , terimakasih masih tetap setia mendampingi aku " ujar Hana tersipu dengan ketegaran Rangga yang menerimanya apa adanya ." Aku harap kali ini pilihanmu jatuh kepadaku , aku tidak ingin melihat dirimu berbagi lagi kepada pria lain " grutu Rangga mulai cemburu ." Maafkan aku mas , aku sadar bahwa diriku memang bukan wanita yang pantas untukmu , dan aku juga tak memaksamu untuk bisa menerimaku !" sahut Hana murung ." Maaf Hana bukan maksudku seperti itu , aku hanya kesal saja . Aku sebenarnya tak ingin menceritakannya kepadamu , namun aku tak ingin kejadian ini terulang lagi , jadi kamu harus tau sebenarnya . Kuncoro adalah pakde ku !" terang Rangga ." Apa ... tidak mungkin " gumam Hana terkejut mendengarnya ." Ya awalnya aku tak tahu , namun setelah aku lihat dengan kedua mataku sendiri , aku kesal kenapa harus dia pria yang menjamahmu !" grutu Rangga tiba - tiba menangis merengek seolah kesal karena dirinya terlambat mengetahuinya .
" Hana maafkan aku , ijinkan aku tinggal disini sementara waktu , hingga kakakku menjemputku dari Jerman " ujar Kanaya yang terlihat masih takut dan ingin bersembunyi di tempat tinggal Hana yang kecil hanya ada ruang tidur dan kamar mandi saja .Jika mengingat kejahatan yang Kanaya perbuat , Hana merasa kecewa dan sedih , namun Hana tak tega melihat keadaan Kanaya yang sedang terpuruk dan membutuhkan bantuan , Hana pun akhirnya bersedia mengijinkan Kanaya tinggal bersamanya sementara waktu ." Hana entah apa yang harus aku katakan kepadamu , tapi aku sangat berterimakasih padamu ! aku harap kamu juga akan memaafkan semua perbuatanku padamu waktu itu !" seru Kanaya yang penuh penyesalan ." Sudahlah Naya , tak ada yang harus di sesali , biarlah itu menjadi masa lalu , aku sudah terlalu kenyang menjalani hidup yang pahit , semua orang yang aku sayangi perlahan menjauh dan pergi dariku ,mungkin ini adalah takdir hidupku !"" Hana maaf aku juga tak memb
Hari bahagia pun akhirnya datang , Mila melahirkan bayi perempuan yang sangat lucu . Dan kejutan satu lagi datang dari Dinda yang membawa Siska dan Boni ke apartemen Bovil ." Siska ? ini bener kamu Siska sahabatku !" seru Mila terkejut melihat penampilan Siska yang beda dari sebelumnya ." Selamat Mila .... aku bahagia bisa berkumpul dengan kalian lagi " sahut Siska memeluk erat Mila yang masih belum pulih betul pasca melahirkan bayinya ." Akhirnya kita bertiga bisa berkumpul lagi , dan ini juga berkat Bovil yang sudah membantu mengenalkan dokter yang menangani Siska " ujar Dinda ." Lalu apa rencana kalian nanti , kalian masih akan tinggal di Singapura kan ? " tanya Mila penuh harap karena dirinya tak memiliki keluarga di Singapura ." Maaf Mila aku tak bisa tinggal lama , aku harus kembali untuk mengurus surat perceraianku dengan Dimas . Mungkin setelah urusanku selesai aku janji akan sering - sering menengokmu!"Mila memahami sahabatnya
" Setidaknya aku sudah lega , rasa bersalahku terhadap Siska selama ini akhirnya di ketahui oleh Siska . Dan aku pantas mendapatkan rasa benci dari Siska , aku sudah siap dengan semua itu !" seru Hana ." Baguslah , sekarang kamu bisa memulai hidup kamu yang baru , oiya Hana rencana hari besok aku akan terbang ke Jerman karena kakakku akan menjemputku dan menunggu di bandara , aku ucapkan banyak terimakasih padamu karena sudah memberiku tumpangan tinggal sementara , jangan segan - segan meneleponku kalau kamu mungkin butuh teman curhat " ujar Kanaya mulai bertata - tata ." Kenapa mendadak sekali , jujur aku sedih karena aku mulai kesepian lagi , tapi aku tak bisa mencegahmu karena kamu memiliki keluarga di sana , dan aku juga bersyukur karena akhirnya kamu memaafkan aku !" gumam Hana .Setelah sekian lama hidup dalam kegelapan dan kesusahan . Hana memutuskan mencari pekerjaan untuk menyambung hidupnya . Hana mencoba melamar di berbagai tempat , namun sepertinya
" Hallo Rangga ... ini ibu dan bapakmu sudah sampai di Jakarta , cepat kamu jemput di stasiun ya nak " ucap bu Darti di telepon yang tak lain ibu kandung Rangga ." Baik bu , Rangga segera kesana ! tunggu sebentar ya bu , disini macet " jawab Rangga yang sedang mengendarai mobilnya .Selang satu jam setelah ibunya menelponnya , Rangga tiba di stasiun . Rangga terlihat terkejut karena ibu dan bapaknya membawa seorang wanita yang iya tak pernah mengenal bahkan melihatnya sebelumnya ." Bagaimana kabar ibu dan bapak , sehat kan ?" sapa Rangga sembari mencium tangan kedua orang tuanya yang datang jauh - jauh dari Yogyakarta" Alhamdulillah ... oiya Rangga kenalkan ini anak sahabat bapakmu , namanya Ratri . Rangga ayo sapa Ratri " pinta bu Darti .Rangga pun dengan canggung menyapa Ratri yang wajahnya nampak tersipu melihat ketampanan Rangga ." Sudah - sudah nanti ngobrolnya di lanjut di rumahmu saja , ayo sekarang kita bergega
" Mas ... boleh aku duduk di sebelahmu !" ujar Ratri yang tidak ingin buru - buru tidur dan ingin memanfaatkan waktu untuk lebih dekat dengan Rangga ." Oh silahkan , duduklah " sahut Rangga.Ratri membuatkan secangkir kopi panas untuk Rangga dan menaruh di atas meja tepat di depan Rangga duduk ." Menurutmu aku cantik tidak ?" cletuk Ratri tiba - tiba ." Kenapa kamu menanyakan hal itu , tentu kamu cantik karena kamu wanita , betul kan ?"." Maksud ku apakah aku cantik di mata mu sebagai pria !"" Ya kamu cantik !" sahut Rangga singkat ." Mas , orang tua kita menjodohkan kita dan aku penasaran ingin melihatmu dari dekat , karena rasanya seperti mimpi kalau aku hanya melihat wajahmu lewat foto saja , jadi aku memutuskan ingin ikut ke Jakarta untuk bertemu denganmu dan setelah aku melihatmu lebih dekat entah kenapa hatiku merasa sangat dekat sekali denganmu sehingga aku hampir tak bisa menahan perasaanku padamu , kalau aku ... aku ...
" Syukurlah akhirnya kalian sudah memutuskan untuk segera melangsungkan pertunangan , kalau begitu sebaiknya ibu dan bapak kembali ke Yogyakarta bersama Ratri untuk mempersiapkan semuanya bersama keluarga Ratri " ujar Pak Jayud ." Tapi Pak , bolehkah aku berjalan - jalan sebentar bersama mas Rangga sebelum pulang ke Yogya !" sahut Ratri memohon agar dirinya bisa pergi berdua bersama Rangga ." Tentu saja boleh , dia kan calon suamimu ! silahkan kalian nikmati berdua , bapak dan ibu menunggu di rumah saja " gumam pak Jayud senang keduanya mulai dekat .Rangga tak bisa mengelak dan terpaksa pergi mengikuti permintaan Ratri . Di sepanjang jalan Ratri meminta Rangga untuk membelikan bunga mawar untuknya , karena menurut Ratri pria yang memberikan bunga mawar adalah pria yang romantis dan penyayang ." Dimana aku harus membelikan bunga untukmu !" ujar Rangga bingung mencarinya ." Memangnya kamu belum pernah membelikan seeorang bunga ?" tan
" Ratri apa yang sebenarnya terjadi , kenapa kalian nampak seperti marmut masuk kedalam rumah !" seru pak Jayud ." Awalnya aku berharap dengan segala cara yang aku lakukan dapat meluluhkan hatinya , namun kecurigaan aku ternyata benar adanya " grutu Ratri ." Maksud kamu apa Ratri !" ujar pak Jayud lagi ." Mas Rangga ternyata memang mencintai wanita lain , dan wanita itu bernama Hana , sebelumnya aku juga pernah mendengar mas Rangga mengigau menyebut nama itu !" jelas Ratri terlihat sedih ." Apa ... Hana ! jangan - jangan Hana yang di maksud adalah Hana tetangga kita bu !" seru pak Jayud terkejut.Bu Darti hanya menunduk seakan memang sudah mengetahui , namun bu Darti merasa sekeras apapun dirinya melarang , kemungkinan tak membuat Rangga gentar karena sebagai ibunya , bu Darti lebih memahami sikap Rangga ......Rangga tak mempedulikan perasaan Ratri saat ini , karena memang hatinya masih tetap sama seperti sebelumnya , Rangga han
" Hana maukah kamu menikah denganku " ungkap Rangga melamar Hana di depan pak Rahmat dan keluarga angkat Hana lainnya .Hana pun tersipu ingin menjawabnya , namun sorakan keluarga pak Rahmat yang berseru mendukungnya membuat Hana akhirnya yakin harus menjawab ." Iya mas aku bersedia " sahut Hana yang malu - malu .Pak Rahmat dan keluarganya ikut bersorak dan mendukung keputusan keduanya untuk menikah . Rangga yang tak kuasa menahan rindu ingin memeluk Hana , lagi - lagi di tegur oleh pak Rahmat ." Hei tahan dulu keinginan mu itu , sekarang dia anak angkatku jadi kamu harus ijin dahulu jika ingin memeluknya !" tegur pak Rahmat ." Baiklah kalo begitu aku ijin pak ingin memeluknya " ujar Rangga menelaah begitu saja ." Dasar bodoh ! maksud aku nikahi dulu dia , lalu kamu boleh sesuka hatimu memeluknya !" terang pak Rahmat sembari menggelengkan kepalanya .Karena ucapan pak Rahmat , Rangga terlihat konyol sembari menggarukkan kep
" Ratri apa yang sebenarnya terjadi , kenapa kalian nampak seperti marmut masuk kedalam rumah !" seru pak Jayud ." Awalnya aku berharap dengan segala cara yang aku lakukan dapat meluluhkan hatinya , namun kecurigaan aku ternyata benar adanya " grutu Ratri ." Maksud kamu apa Ratri !" ujar pak Jayud lagi ." Mas Rangga ternyata memang mencintai wanita lain , dan wanita itu bernama Hana , sebelumnya aku juga pernah mendengar mas Rangga mengigau menyebut nama itu !" jelas Ratri terlihat sedih ." Apa ... Hana ! jangan - jangan Hana yang di maksud adalah Hana tetangga kita bu !" seru pak Jayud terkejut.Bu Darti hanya menunduk seakan memang sudah mengetahui , namun bu Darti merasa sekeras apapun dirinya melarang , kemungkinan tak membuat Rangga gentar karena sebagai ibunya , bu Darti lebih memahami sikap Rangga ......Rangga tak mempedulikan perasaan Ratri saat ini , karena memang hatinya masih tetap sama seperti sebelumnya , Rangga han
" Syukurlah akhirnya kalian sudah memutuskan untuk segera melangsungkan pertunangan , kalau begitu sebaiknya ibu dan bapak kembali ke Yogyakarta bersama Ratri untuk mempersiapkan semuanya bersama keluarga Ratri " ujar Pak Jayud ." Tapi Pak , bolehkah aku berjalan - jalan sebentar bersama mas Rangga sebelum pulang ke Yogya !" sahut Ratri memohon agar dirinya bisa pergi berdua bersama Rangga ." Tentu saja boleh , dia kan calon suamimu ! silahkan kalian nikmati berdua , bapak dan ibu menunggu di rumah saja " gumam pak Jayud senang keduanya mulai dekat .Rangga tak bisa mengelak dan terpaksa pergi mengikuti permintaan Ratri . Di sepanjang jalan Ratri meminta Rangga untuk membelikan bunga mawar untuknya , karena menurut Ratri pria yang memberikan bunga mawar adalah pria yang romantis dan penyayang ." Dimana aku harus membelikan bunga untukmu !" ujar Rangga bingung mencarinya ." Memangnya kamu belum pernah membelikan seeorang bunga ?" tan
" Mas ... boleh aku duduk di sebelahmu !" ujar Ratri yang tidak ingin buru - buru tidur dan ingin memanfaatkan waktu untuk lebih dekat dengan Rangga ." Oh silahkan , duduklah " sahut Rangga.Ratri membuatkan secangkir kopi panas untuk Rangga dan menaruh di atas meja tepat di depan Rangga duduk ." Menurutmu aku cantik tidak ?" cletuk Ratri tiba - tiba ." Kenapa kamu menanyakan hal itu , tentu kamu cantik karena kamu wanita , betul kan ?"." Maksud ku apakah aku cantik di mata mu sebagai pria !"" Ya kamu cantik !" sahut Rangga singkat ." Mas , orang tua kita menjodohkan kita dan aku penasaran ingin melihatmu dari dekat , karena rasanya seperti mimpi kalau aku hanya melihat wajahmu lewat foto saja , jadi aku memutuskan ingin ikut ke Jakarta untuk bertemu denganmu dan setelah aku melihatmu lebih dekat entah kenapa hatiku merasa sangat dekat sekali denganmu sehingga aku hampir tak bisa menahan perasaanku padamu , kalau aku ... aku ...
" Hallo Rangga ... ini ibu dan bapakmu sudah sampai di Jakarta , cepat kamu jemput di stasiun ya nak " ucap bu Darti di telepon yang tak lain ibu kandung Rangga ." Baik bu , Rangga segera kesana ! tunggu sebentar ya bu , disini macet " jawab Rangga yang sedang mengendarai mobilnya .Selang satu jam setelah ibunya menelponnya , Rangga tiba di stasiun . Rangga terlihat terkejut karena ibu dan bapaknya membawa seorang wanita yang iya tak pernah mengenal bahkan melihatnya sebelumnya ." Bagaimana kabar ibu dan bapak , sehat kan ?" sapa Rangga sembari mencium tangan kedua orang tuanya yang datang jauh - jauh dari Yogyakarta" Alhamdulillah ... oiya Rangga kenalkan ini anak sahabat bapakmu , namanya Ratri . Rangga ayo sapa Ratri " pinta bu Darti .Rangga pun dengan canggung menyapa Ratri yang wajahnya nampak tersipu melihat ketampanan Rangga ." Sudah - sudah nanti ngobrolnya di lanjut di rumahmu saja , ayo sekarang kita bergega
" Setidaknya aku sudah lega , rasa bersalahku terhadap Siska selama ini akhirnya di ketahui oleh Siska . Dan aku pantas mendapatkan rasa benci dari Siska , aku sudah siap dengan semua itu !" seru Hana ." Baguslah , sekarang kamu bisa memulai hidup kamu yang baru , oiya Hana rencana hari besok aku akan terbang ke Jerman karena kakakku akan menjemputku dan menunggu di bandara , aku ucapkan banyak terimakasih padamu karena sudah memberiku tumpangan tinggal sementara , jangan segan - segan meneleponku kalau kamu mungkin butuh teman curhat " ujar Kanaya mulai bertata - tata ." Kenapa mendadak sekali , jujur aku sedih karena aku mulai kesepian lagi , tapi aku tak bisa mencegahmu karena kamu memiliki keluarga di sana , dan aku juga bersyukur karena akhirnya kamu memaafkan aku !" gumam Hana .Setelah sekian lama hidup dalam kegelapan dan kesusahan . Hana memutuskan mencari pekerjaan untuk menyambung hidupnya . Hana mencoba melamar di berbagai tempat , namun sepertinya
Hari bahagia pun akhirnya datang , Mila melahirkan bayi perempuan yang sangat lucu . Dan kejutan satu lagi datang dari Dinda yang membawa Siska dan Boni ke apartemen Bovil ." Siska ? ini bener kamu Siska sahabatku !" seru Mila terkejut melihat penampilan Siska yang beda dari sebelumnya ." Selamat Mila .... aku bahagia bisa berkumpul dengan kalian lagi " sahut Siska memeluk erat Mila yang masih belum pulih betul pasca melahirkan bayinya ." Akhirnya kita bertiga bisa berkumpul lagi , dan ini juga berkat Bovil yang sudah membantu mengenalkan dokter yang menangani Siska " ujar Dinda ." Lalu apa rencana kalian nanti , kalian masih akan tinggal di Singapura kan ? " tanya Mila penuh harap karena dirinya tak memiliki keluarga di Singapura ." Maaf Mila aku tak bisa tinggal lama , aku harus kembali untuk mengurus surat perceraianku dengan Dimas . Mungkin setelah urusanku selesai aku janji akan sering - sering menengokmu!"Mila memahami sahabatnya
" Hana maafkan aku , ijinkan aku tinggal disini sementara waktu , hingga kakakku menjemputku dari Jerman " ujar Kanaya yang terlihat masih takut dan ingin bersembunyi di tempat tinggal Hana yang kecil hanya ada ruang tidur dan kamar mandi saja .Jika mengingat kejahatan yang Kanaya perbuat , Hana merasa kecewa dan sedih , namun Hana tak tega melihat keadaan Kanaya yang sedang terpuruk dan membutuhkan bantuan , Hana pun akhirnya bersedia mengijinkan Kanaya tinggal bersamanya sementara waktu ." Hana entah apa yang harus aku katakan kepadamu , tapi aku sangat berterimakasih padamu ! aku harap kamu juga akan memaafkan semua perbuatanku padamu waktu itu !" seru Kanaya yang penuh penyesalan ." Sudahlah Naya , tak ada yang harus di sesali , biarlah itu menjadi masa lalu , aku sudah terlalu kenyang menjalani hidup yang pahit , semua orang yang aku sayangi perlahan menjauh dan pergi dariku ,mungkin ini adalah takdir hidupku !"" Hana maaf aku juga tak memb
" Mas , terimakasih masih tetap setia mendampingi aku " ujar Hana tersipu dengan ketegaran Rangga yang menerimanya apa adanya ." Aku harap kali ini pilihanmu jatuh kepadaku , aku tidak ingin melihat dirimu berbagi lagi kepada pria lain " grutu Rangga mulai cemburu ." Maafkan aku mas , aku sadar bahwa diriku memang bukan wanita yang pantas untukmu , dan aku juga tak memaksamu untuk bisa menerimaku !" sahut Hana murung ." Maaf Hana bukan maksudku seperti itu , aku hanya kesal saja . Aku sebenarnya tak ingin menceritakannya kepadamu , namun aku tak ingin kejadian ini terulang lagi , jadi kamu harus tau sebenarnya . Kuncoro adalah pakde ku !" terang Rangga ." Apa ... tidak mungkin " gumam Hana terkejut mendengarnya ." Ya awalnya aku tak tahu , namun setelah aku lihat dengan kedua mataku sendiri , aku kesal kenapa harus dia pria yang menjamahmu !" grutu Rangga tiba - tiba menangis merengek seolah kesal karena dirinya terlambat mengetahuinya .