Share

ADORE YOU
ADORE YOU
Author: Gralinesyl

PROLOG

Author: Gralinesyl
last update Last Updated: 2021-04-02 00:22:52

"Tidak bisakah kamu membuka hatimu untukku?"

Lelaki dewasa itu menatap perempuan yang berada tepat di sampingnya. Wajah perempuan itu sangat suram. Tidak ada sedikit pun semangat yang terlihat di matanya. Bibirnya juga pucat dan pecah-pecah.

"Ini sudah hampir setahun, tidak bisakah kamu merelakan dia?"

Perempuan itu menoleh. Di matanya terlihat sebuah kegetiran yang benar-benar menusuk hati teman lelakinya itu. Setelah menatap lelaki itu sejenak, dia hanya bisa menggeleng dengan pelan. Hal ini benar-benar menggambarkan seberapa rapuhnya perempuan di depannya itu.

"Sylvhy, kamu seperti hanya bisa membuat dia semakin bersedih!"

Perempuan yang dipanggil Sylvhy itu menoleh. Dia tersenyum tipis sebelum akhirnya memilih untuk bangkit. Sylvhy berjalan sambil sesekali menatap ke arah burung-burung yang berterbangan di langit. Dia juga sesekali menatap hamparan pasir yang tepat berada di bawah kakinya. Ya, saat ini dia berada di sebuah Pantai yang cukup terkenal di daerah Purworejo. Tempat perempuan itu dilahirkan dan tempat semua kenangan yang dia miliki dikuburkan.

"Kamu mau ke mana?" tanya lelaki itu. Dia berusaha untuk menyamai langkahnya. Setelah berada tepat di samping perempuannya, dia menggenggam tangan dengan paksa.

"Aku akan pergi ke rumahnya. Dan tolong, jangan melakukan hal seperti ini lagi."

Sylvhy akhirnya bisa melepaskan genggaman tangan lelaki itu. Meskipun hari-jarinya sedikit terasa nyeri, dia masih merasa lega. Dia tak ingin memberikan harapan kepada lelaki manapun. Hatinya sudah dibawa pergi oleh lelaki jahat itu. Dan tak mungkin untuk membuka lembaran baru dengan kisah asmara yang nyaris sama.

"Aku anterin ya," pinta Lelaki itu.

"Tidak perlu. Aku sudah memanggil Ojol!" tolak Shylvhy sambil melambaikan ponselnya. Di layar ponsel itu memang terlihat bahwa Sylvhy sudah memesan ojek online.

"Baiklah."

Lelaki itu hanya bisa menatap punggung Sylvhy yang menjauh. Dan dia hanya bisa menghela napas dengan pasrah. Sebenarnya, dia sudah bisa menerima semuanya. Hanya saja, dia tidak ingin melihat perempuan yang dia cintai terpuruk selama ini.

"Takdir memang begitu kejam, bukan?"

Related chapters

  • ADORE YOU   ONE

    Yogyakarta, 14 Agustus 2015Bandara Internasional Adisucipto terlihat sangat ramai meskipun bukan dalam bulan liburan. Para pelancong terlihat di setiap sudut bandara. Bercampur dengan petugas bandara yang sebagian besar memakai baju seragam berwarna biru. Di salah satu sudut bandara, terlihat seorang gadis cantik sedang sibuk menoleh ke kanan dan kiri. Sepertinya dia sedang mencoba menemukan seseorang di tengah lautan manusia ini."Sylvhya, ayo check-in dulu!"Suara yang tiba-tiba terdengar itu membuat gadis bernama Sylvhya itu menoleh dengan kaget. Dia melihat lelaki gendut dengan kemeja kekecilan berjalan ke arahnya. Dia menenteng sebuah tas ransel yang terlihat sangat enteng. Di sampingnya, ada juga seorang gadis yang seumuran dengan Sylvhya. Sepertinya gadis itu juga berencana untuk bekerja sebagai tenaga kerja Indonesia di Malaysia.Yah, memang, alasan mengapa gadis cantik seperti Sylvhya di bandara kali ini bukan untuk liburan. Dia baru saja memantapka

    Last Updated : 2021-04-02
  • ADORE YOU   TWO

    Syl baru saja membuka matanya saat dia merasakan bahwa sekitarnya terlalu ribut. Dia ingin memarahi orang-orang ini sebelum akhirnya mengingat bahwa dia sekarang berada di asrama, bukan berada di kamar pribadinya. Syl duduk sebentar sebelum akhirnya memilih untuk menuangkan air putih ke gelasnya. Ini adalah hal-hal rutin yang dia lakukan setelah bangun tidur. Minum air putih dua gelas sebelum cuci muka dan sikat gigi."Syl sudah bangun?" tanya seorang wanita paruh baya yang ranjangnya terletak di depannya. Syl ingat bahwa nama wanita paruh baya ini adalah Mak Nem."Sudah, Mak. Biasanya aku juga sholat subuh lebih awal. Cuma hari ini bener-benar capek. Ngomong-ngomong, kita sholatnya di mana ya?" tanya Syl sambil melihat sekeliling. Tidak ada tempat yang bisa untuk sholat di dalam kamar asrama ini."Kita sholatnya di Masjid. Masjid ada di antara asrama cowok sama cewek. Mak, biar Dewi saja yang nganterin," ucap seorang cewek yang ranjangnya tepat di samping Syl.

    Last Updated : 2021-04-02
  • ADORE YOU   THREE

    Syl baru saja kembali dari koperasi saat dia melihat Ibu Mess berada di asramanya. Dia tidak tahu apa yang dilakukan orang sibuk seperti Ibu Mess di asramanya. Saat Syl dan Dewi masuk asrama, Ibu Mess sedang asyik mengobrol dengan Mak Nem dan Mak Yah."Oh, Sisyl udah balik. Apa aja yang dibeli di koperasi?"Syl hanya bisa tersenyum saat mendengar nama panggilan yang dibuat oleh Mak Yah. Dia tidak mencoba untuk membetulkan panggilan itu. Yah, Syl merasa bahwa itu adalah panggilan kesayangan dari nenek barunya."Cuma beberapa cemilan sama rinso gitu. Mak Nem sama Mak Yah lagi break ya? Ibu Mess juga ada di sini," ucap Syl dengan senyum lebar. Dia juga berjalan di belakang Dewi untuk menjabat tangan tiga wanita yang lebih tua itu."Ibu Mess di sini mau ketemu kamu. Dia mau tanya apa bener kamu S1 teknik dan S1 management?" tanya Mak Nem mewakili Ibu Mess yang hanya tersenyum di posisinya."Syl memang sarjana management tapi Syl baru kuliah empat semester u

    Last Updated : 2021-04-02
  • ADORE YOU   FOUR

    Pagi menyapa dengan sangat cepat. Hari ini adalah hari pertama Syl kerja di kilang plywood ini. Rasanya gugup juga karena Syl tidak terbiasa di tempat yang sedemikian berdebu seperti ini. Syl sudah bangun pagi-pagi sekali bahkan mendahului Mak Nem. Apalagi Dewi yang setiap hari selalu bangun mepet waktu."Weh, rajin amat!"Syl menoleh dan melihat ke arah Dewi yang berantakan. Dia terkekeh sejenak sebelum melanjutkan untuk menggunakan cream pelembab kulitnya. Dia menggunakan ini agar kulitnya tidak gatal-gatal meskipun terkena debu dari triplek. Syl juga berencana untuk menggunakan suncream. Meskipun dja tahu bahwa dia tidak bekerja di bawah sinar matahari."Sarapan gak?" tanya Dewi.Gadis satu ini benar-benar mandi dengan sangat cepat. Apalagi dia juga berpakaian dengan sangat cepat. Bisa dibilang bahwa Dewi melakukan aktifitas paginya hanya lima belas menit. Namun, Syl bisa mengakui bahwa Dewi terlihat rapih meskipun bangun paling akhir."Aku sarapan r

    Last Updated : 2021-04-02
  • ADORE YOU   FIVE

    Syl menatap sekelilingnya dengan kebencian. Apa sih yang sebenarnya diinginkan oleh gadis-gadis ini? Sudah tiga hari dia kerja di sini dan repair miliknya juga sudah memenuhi standar, mengapa mereka masih mencoba memojokkannya? Apakah ini semacam peloncoan bagi anak baru?"Itu masih ada bolong di sudut segitiga atasnya."Suara yang sangat sinis itu membuat Syl akhirnya ditarik kembali dari alam kemarahan. Dia tidak bisa untuk begitu saja marah tanpa alasan yang jelas. Jika seperti ini, orang yang akan palijg bersalah adalah Syl. Jadi, Syl memutuskan untuk tetap diam. Dia ingin melihat apa lagi yang akan mereka lakukan."Makanya kerja jangan mojok aja. Repair kayak gini aja gak pernah bisa. Baru dateng aja udah kegatelan deketin semua cowok. Mana nemplok banget sama June dan Anto!"Syl melirik sumber suara yang memfitnahnya itu. Dan setelah mengetahui sumbernya, Syl tertawa pelan tanpa bisa dicegah. Hal ini benar-benae membuat semua orang merasa aneh. Biasanya

    Last Updated : 2021-04-02
  • ADORE YOU   SIX

    Mak Nem hanya bisa menghela napas saat melihat kaki Syl yang dibalut. Untungnya, kakinya hanya terkilir. Bila kakinya retak, akan lama untuk sembuh. Bukannya, Mak Nem enggan untuk mengurus Syl, hanya saja Syl baru saja masuk kerja belum genap seminggu. Dan dia sudah harus absen selama seminggu juga."Apakah kakimu masih sakit?" tanya Mak Nem.Ini sudah hari ketiga sejak Syl kembali ke asrama dengan digendong oleh Andera. Mak Nem mengenal dengan betul bagaimana sifat asli Andera. Meski anak lelaki itu selalu bersifat dingin dan sepertinya enggan berhubungan dengan orang lain, dia tetap akan sopan dan ramah kepada orang yang lebih tua. Menurut Mak Nem, Andera bisa dibilang anak yang lebih ramah dan sopan dari pada June. Sang Casanova yang terkenal welcome dengan siapa saja."Sudah bisa jalan sedikit-sedikit. Mungkin pas hari kelima udah bisa ngambil nasi sendiri," gurau Syl.Mak Nem hanya bisa menepuk pundak Syl dengan gemas. Menurut Mak Nem, Syl adalah gadis y

    Last Updated : 2021-04-03
  • ADORE YOU   SEVEN

    Tanto berjalan tergesa ke arah kantin saat dia ingat bahwa Syl tertatih-tatih ke arah sana sepuluh menit yang lalu. Saat dia melihatnya, Tanto baru saja berniat untuk mandi. Jadi, dia tidak bisa mengejarnya begitu saja. Hal inilah yang membuat Tanto ingin memaki dirinya sendiri. Andai Tanto mandi lebih awal, dia pasti akan bisa segera mengejar gadis itu."Mau ke mana?" tanya salah satu teman sekamar Tanto."Kantin!"Tanto sama sekali tidak berniat menunggu temannya itu. Dia melihat ke arah jam tangannya. Sial! Para bujang lapuk shift malam pasti sudah sampai di security gate. Jika mereka tahu Syl sarapan sendirian, Tanto bisa melihat apa yang akan mereka lakukan. Hal ini membuat Tanto merasa tidak nyaman. Apalagi Dewi bilang bahwa Syl tidak suka ditatap seperti itu. Makanya, selama ini Tanto berusaha untuk memandangnya dengan biasa saja. Hanya dia yang tahu bagaimana jantungnya berdetak setiap saat."Syl di kantin sama Andera!""Gila, Andera yang alergi

    Last Updated : 2021-04-03
  • ADORE YOU   EIGHT

    Hari pertama Syl masuk kerja bisa dibilang adalah hari sial. Syl benar-benar tidak habis pikir bahwa rekan kerjanya akan menjadi orang yang sepicik ini. Tidak tahu apa yang menjadi alasan mereka, tapi mereka menjadi semakin sering untuk membuat masalah. Contohnya seperti saat ini, Syl sedang repair core 2.9. Core ini sudah diberi perintah agar repairnya sedikit lebih rapih. Kalau bisa di-repair sesedikit mungkin. Jadi, Ina dan Syl hanya bisa untuk memilih dan memilah core. Ina berpikir bahwa dia harus mengasingkan terlebih dahulu core dengan mata kayu ataupun lapuk terlalu banyak. Seharusnya, Syl bisa bekerja lebih santai. Hanya saja, selalu ada saja yang menimpanya."Kenapa kamu menabrakku begitu?"Syl memandang ke arah salah satu rekan kerjanya yang sepertinya berniat numpang lewat. Namun, entah mengapa dia malah seperti mendorong Syl. Dan itu menyebabkan air di dalam kaleng akhirnya tumpah di atas core. Menyebabkan setumpuk tinggi core menjadi kembali basah. Ina yang

    Last Updated : 2021-04-03

Latest chapter

  • ADORE YOU   THIRTY

    Kehidupan Syl kembali seperti biasanya setelah dirinya merasa banyak orang mengamatinya. Meskipun begitu, Syl tidak benar-benar merasa dirinya terbebas. Akan aneh bila semua orang akan berubah begitu cepat. Dan kini, Syl mulai merasa bahwa Dewi mulai mencurigakan. Dia selalu berharap bahwa Dewi bukanlah bagian dari orang-orang itu. Syl benar-benar akan merasa tidak terima bila orang terdekatnya melakukan hal seperti itu."Apa yang kamu pikirkan?" tanya Maria.Saat ini, Syl dan Maria berada di shift malam. Ini sudah keputusan yang dibuat Pak Restu. Semua karyawan akan merasakan perputaran shift kecuali anak-anak office atas. Itu tidak termasuk dengan mixer. Jadi, mau tidak mau semua orang yang terbiasa dengan satu shift, harus beradaptasi dengan peraturan baru."Tidak apa-apa. Hanya merasa ada sesuatu yang aneh," kekeh Syl.Maria mengangguk dengan paham. Beberapa hari yang lalu, semua orang memandang Syl dengan tatapan seolah ingin tahu. Terutama anak-anak

  • ADORE YOU   TWENTY NINE

    Syl menatap sekeliling dengan santai. Dia melihat bahwa beberapa anak repair core terlihat sedang mengamatinya. Namun, cara mereka mengamati dirinya tidak sama seperti biasanya. Seperti ada tatapan menyelediki dan ingin menguliti kepalanya begitu saja. Apalagi saat melihat ke arah dadanya tempat kalung liontin miliknya tersembunyi di balik baju kemejanya."Banyak masang cctv ternyata," kekeh Syl.Dengan santai dia berjalan ke arah area mesin. Sama sekali tidak memikirkan tatapan dari orang-orang itu. Sesampainya di area mesin, Syl dapat melihat Maria yang sepertinya agak kerepotan. Seperti yang dikatakan dalam meeting—setelah masalah kebocoran pada pipa mixer—akan ada bahan baru yang disebut unyil. Selain itu, ada juga bahan 2.1 yang akan keluar. Mesin empat milik Hari dan mesin sembilan milik Andera menjadi tempat bahan 2.1. Untungnya, Maria mengalah untuk tetap berada di area 2.5, meskipun bahan 2.1 ini tetap dia yang akan mengamati."Apakah aku te

  • ADORE YOU   TWENTY EIGHT

    Syl berdiri di bagian paling ujung meja panjang di seberang tempak Pak Restu duduk. Mukanya terlihat sangat tenang. Sebagai seorang yang terlatih di bawah asuhan Papanya, Syl bukanlah gadis lemah yang bisa ditekan dengan diam seperti ini. Malahan, Syl akan menunggu sampai kapan mereka akan berbicara. Dia juga sudah terbiasa berdiri lama, jadi ini tidak akan membuat kakinya sakit ataupun pingsan. Pak Restu yang melihat keteguhan di wajah Syl hanya bisa menyerngitkan keningnya. Dia tidak menyangka bahwa Syl akan setegar ini melihat dirinya diam. Bila itu karyawan lain, mereka pasti sudah bergetar ketakutan."Apa kamu tahu mengapa kamu dipanggil ke sini?" tanya Pak Restu. Dia sudah tidak tahan melihat sikap tenang dan cuek dari Syl. Apalagi melihat tatapan kagum dari Win yang duduk tepat di sebelahnya."Tidak," jawab Syl singkat. Pak Restu kembali menyerngitkan keningnya. Bahkan Syl tidak bertanya tentang keperluan apa sehingga dirinya masih tertahan di sini. Apakah dia b

  • ADORE YOU   TWENTY SEVEN

    Syl menatap ke arah lemari yang berada di ranjangnya. Dia melihat bahwa ada sesuatu yang janggal dengan lemari itu. Untungnya saja tidak akan ada yang bisa membukanya. Ini adalah kunci yang secara khusu dia bawa. Dan memang menghindari jika ada sesuatu yang mencurigainya. Atau seseorang berniat tidak baik seperti mencoba mencuri. Dan sepertinya, saat ini ada seseorang yang mencoba main-main dengannya."Bodoh," gumam Syl dengan pelan. Dia menatap sekeliling dan merasa tidak ada yang berubah."Benar-benar hanya lemari ya?" kekeh Syl.Syl menatap sekeliling sebelum dia mengambil laptopnya yang ada di meja. Dengan cekatan, tangannya mengetik beberapa huruf di keyboardnya. Dan layar destop yang seperti biasa berubah secara bertahap. Warna biru dan putih Bunga Hyacinth berubah menjadi warna merah darah yang perlahan-lahan memekat. Dan kemudian berubah menjadi hitam pekat dengan tulisan berwarna putih. Di sana terlihat sebuah website yang sepertinya berbeda dengan webs

  • ADORE YOU   TWENTY SIX (IMAM)

    Imam menatap ke wilayah yang oleh para karyawan disebut dengan halaman atas. Sudah cukup lama bagi Imam untuk menginjakkan kaki di sini. Mungkin ada sekitar lima tahunan atau malah lebih? Imam tidak tahu pasti. Dia berada di sini karena hasil diskusi yang dia dan dua orang itu—Andera dan Faiz."Imam, kamu kenapa kamu ke sini?"Imam menoleh dan melihat bahwa Pak Restu—yang mengenakan sarung—terlihat di persimpangan jalan. Sepertinya Pak Restu baru saja seluar dari Masjid yang terlihat tidak jauh dari tempat mereka berdiri. Imam hanya tersenyum dan menanggapi pertanyaan Pak Restu dengan sederhana. Memang, Faiz sudah mengatakan bahwa jangan ada siapapun yang tahu tentang rencana ini. Apalagi sebelum Pak Win membuat keputusan akan ikut campur atau tidak. Jika Pak Win tidak ingin ikut campur, mereka bertiga akan mencari jalan lain. Ini adalah pilihan terbaik yang bisa diputuskan oleh Faiz—yang tertua dari ke tiga orang itu. Dan juga, Faiz memiliki pe

  • ADORE YOU   TWENTY FIVE (ANDERA)

    Andera saat ini termenung di dekat pagar pembatas balkon. Messnya yang memang terletak di lantai dua membuatnya bisa dengan mudah mengamati aktifitas beberapa orang di lantai bawah. Apalagi melihat aktifitas di depan mess milik Syl. Entah angin apa, posisinya sekarang mengingatkannya tentang seorang gadis yang telah lama pergi. Dia pergi dengan membawa separuh hati dan jiwanya. Namun sekarang, Andera merasa sedikit bingung. Apakah gadis itu merelakan hatinya kembali karena akan ada gadis lain yang mirip dengannya? Sebenarnya, Andera tidak ingin terlihat jahat kepada Syl. Jika Syl tahu bahwa dirinya mendekati Syl karena kemiripannya dengan gadis lain, apakah Syl akan memakinya? Mengingat bagaimana dia memaki Heri dengan sangat kejam membuat Andera sedikit bergidik."Masih tidak yakin dengan dengan hatimu sendiri?"Andera menoleh setelah mendengar pertanyaan itu. Faiz sudah beberapa bulan ini sering mengunjungi mess putra lajang. Dia kadang hanya akan bermain kartu denga

  • ADORE YOU   TWENTY FOUR

    Hari ini benar-benar lelah, tapi Syl sangat senang karena mendapatkan beberapa ilmu. Syl pulang ke mess bersama staff QC perempuan lainnya. Sebenarnya, Syl ing pulang bareng Imam dan menanyakan beberapa hal tentang kejadian tadi. Sayangany, Imam harus menemui Pak Win terlebih dahulu karena ada yang harus mereka obrolkan. Kalau kata Nonik ini semua berhubungan dengan mixer. Kecuali Imam dan Eka, yang lain bisa dibilang masih newbie."Syl!"Semua orang yang pulang balik dengan Syl menoleh. Dan mereka bisa melihat Tanto yang sedang tersenyum ramah. Karena Syl harus menunggu Tanto mendekat, teman-teman lainnya pulang terlebih dahulu. Lagipula, mereka sama sekali tidak mau menjadi obat nyamuk untuk dua orang itu."Bang Tanto dari mana aja? Beberapa minggu ini enggak kelihatan," ujar Syl berbasa-basi.Tanto yang mendengar pertanyaan Syl tersenyum bahagia. Bagaimanapun juga, Tanto tidak berharap bahwa Syl akan menanyakannya. Karena bagi Tanto, Syl sudah tahu dar

  • ADORE YOU   TWENTY THREE

    Syl sesekali menatap ke arah Imam yang berada tepat di seberang. Mereka dipisahkan oleh jalan seluas lima meter dan kadang, lori pembawa bahan menuju ke arah repair menghalangi pandangannya. Meskipun begitu, Syl masih dengan sangat senang melihat ke arah Imam yang sedang mengukur dengan sangat serius."Banyak sekali yang bilang dia itu jelmaan Dewa Perang. Kalau begitu, Andera bisa dibilang jelmaa Dewa Pembantai? Entah dari mana orang-orang ini memilih kata kiasan," gumam Syl.Syl masih sibuk dengan pemikirannya ketika sebuah tepukan membuatnya menoleh. Dia bisa melihat seorang operator yang dikenal dengan nama panggilan Heri atau Hari. Syl tidak begitu ingat karena dia juga tidak terlalu akrab. Biasanya, Maria yang akan selalu berada di area 2.5. Sedangkan Syl berada di area 3.3. Syl bukan seperti Maria yang akan akrab dengan semua operator dengan baik. Jadi jangan salahkan Syl jika tidak mengingat mereka dengan baik."Ada apa, Bang?" tanya Syl dengan ramah.

  • ADORE YOU   TWENTY TWO

    Perjalanan tur hari ini benar-benar berakhir dengan sangat menyenangkan. Wajah lurus Andera sudah sedikit mengendur. Dan aura suram menakutkan di sekitar Imam juga sedikit mereda. Jika ada orang yang mengenal mereka sekarang, sudah bisa dipastikan bahwa orang-orang itu akan terkejut. Apalagi saat ada sedikit senyum di wajah ke dua cowok itu."Harusnya kalian gak perlu taruhan soal lempar bola itu. Akhirnya gak ada yang menang atau kalah. Dan aku malah dapet dua boneka besar banget. Susah bawa dari gerbang depan ke mess," rengek Syl.Meskipun merengek, Syl masih tersenyum sangat lebar. Dia senang hari ini. Imam dan Andera membawa dirinya ke beberapa tempat yang mengesankan. Bahkan beberapa dari tempat itu tertulis dalam surat yang pernah dia terima. Membuat Syl merasa perjalanan jni benar-benar tidak sia-sia. Selain itu, Syl juga bisa melihat sisi kekanak-kanakan Andera yang langka. Apalagi saat Syl melihat Andera dan Imam berebut satu-satunya es krim rasa mangga yang t

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status