Home / Romansa / ABNORMAL / Kecupan Bergairah

Share

Kecupan Bergairah

last update Last Updated: 2020-08-25 17:15:50

Warning 21+

Yang sedang puasa sebaiknya jangan baca.

***

Yoga terus memberikan kecupan basah dan hangat pada bibir ranum gadis yang kini sudah dia dekap penuh dengan kekuatan tubuhnya. Gadis yang berada di bawah tubuhnya kini hanya bisa pasrah dengan mata yang tertutup. Liliana hanya bisa merasakan energi luar biasa membuat dia bergairah.

"Emmh... Emmh," desahan lembut gadis itu lontarkan ketika terus-menerus ketua kelas itu memainkan bibirnya.

Nuansa yang sungguh beraroma. Suasana yang sangat mendukung karena semua orang sudah pulang. Dan hanya tersisa dua insan yang basah itu saling mendekap.

"Nikmat, bibir gadis ini begitu manis, aku tidak menyangka sebuah ciuman selembut ini, manis se

Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • ABNORMAL   Pernyataan Cinta

    "Tidak-tidak kamu tidak perlu tahu rumahku, kamu akan terkejut kalau tahu rumahku," tolak Liliana kepada Yoga. Gadis itu tidak mau Yoga tahu rumahnya, Liliana sangat takut Yoga tiba-tiba saja main ke rumahnya dan itu akan sangat berbahaya jika saja papi Abraham tahu apa yang dilakukan oleh Liliana, maka matilah dirinya."Baiklah tidak apa-apa kalau kamu tidak mau memberitahu rumahmu padaku, aku akan mencari tahu sendiri," kata Yoga dengan senyuman yang manis, dia kini sudah membenarkan pakaiannya. Yoga terlihat sangat puas karena sudah making out bersama dengan Liliana.Sebetulnya Liliana sangat menyukai making out seperti ini, karena dia bisa menikmati semuanya tanpa rasa sakit. Bahkan rasanya Liliana ingin bermain lagi bersama dengan Yoga seperti tadi, benar-benar sangat nikmat, tubuhnya seolah tidak bisa me

    Last Updated : 2020-08-25
  • ABNORMAL   Cemburu

    Warning 21+Dilarang baca untuk yang sedang puasa.***"Aku tidak bisa menjadi kekasihmu. Bukannya aku tidak mau menerima pernyataan cintamu, dan ketulusan perasaanmu, kita hanya akan tetap menjadi teman," kata Liliana dengan mata yang berkaca-kaca."Teman?""Sebagai seorang teman, teman dalam segala hal. Maukah kamu menjadi temanku, kita akan seperti ini jika kita mau," kata Liliana sambil berbalik ke arah Yoga, lalu menatap Yoga dengan tajam, kemudian Liliana jinjit untuk menyamakan posisi tubuhnya dengan Yoga dan dia pun mengecup bibir Yoga perlahan, setelah itu Yoga langsung tersadar dengan keinginan Liliana."Kita akan seperti ini, menjadi tempat dalam segala hal. Baiklah kita akan menjadi te

    Last Updated : 2020-08-25
  • ABNORMAL   Rasa Sakit

    Gadis itu masih terisak. Dia benar-benar tidak tahu apa yang harus dia lakukan, tentang rasa sakit yang dia rasakan saat ini."Jangan menangis lagi, aku tidak tega melihatmu seperti ini, aku mohon berhentilah menangis demi aku," ucap Hendrata kepada Liliana."Kamu tega berbuat seperti tadi, itu menyakitiku. Apa kamu tahu? Bukan kenikmatan yang aku rasakan, aku hanya bisa menahan rasa sakit," isakan tangis dari Liliana masih terlihat, sedang Hendrata kini menyesal telah membuat Liliana sakit dan terluka."Benarkah, tidak ada kenikmatan sama sekali, yang kamu rasakan? Bukannya tadi kamu mendesah nikmat?" tanya Hendrata dengan kening berkerut, tidak menyangka sama sekali yang diberikan Hendrata adalah kesakitan, bukanlah kenikmatan, dan Hendrata merasa tidak berguna menjadi seorang pria k

    Last Updated : 2020-08-25
  • ABNORMAL   Tak Sanggup

    Jantung Hendrata seolah mau meledak, ketakutan sudah menjalar ke seluruh tubuhnya. Jika saja tuan besarnya sampai mengetahui tindakannya barusan, maka bukan cuma kehilangan pekerjaan, tetapi dia pun akan segera kehilangan nyawanya."Tuan besar, Nyonya tadi ketiduran di mobil, sepertinya beliau begitu lelah selepas piket di Sekolah," ucap Hendrata mencoba untuk tenang di balik semua kegalauan dan ketakutan yang dia rasakan saat ini."Kamu berani menggendong istriku seperti itu. Aku tidak suka kamu menyentuh Lian begitu," kata tuan Wicaksana merasa geram karena Hendrata berani-beraninya menggendong sang istri.Pria paruh baya itu tidak suka istrinya digendong oleh orang lain, di pegang pun dia tidak suka, apalagi diperlakukan seperti itu dengan segera. Tuan Hendrata menggendong Liliana m

    Last Updated : 2020-08-25
  • ABNORMAL   Harus Istirahat

    Liliana masih terbaring lemah tak berdaya. Papi Abraham menyarankan Bibi untuk membantu Liana mengenakan pakaiannya. Liliana yang masih pingsan kini sudah di kenakan pakaian. Tiba-tiba saja beberapa saat kemudian Hendrata datang bersama seorang Dokter.Hendrata terlihat begitu cemas tatkala melihat keadaan Liliana yang pucat pasi."Ya Tuhan Sayang, Ya Tuhan kenapa kamu jadi seperti ini. Apa ini gara-gara aku? Tolong maafkanlah aku Sayang. Aku tidak akan pernah melakukan hal itu lagi, jika kamu tidak mau,"kata Hendrata dengan mata yang sendu, Pria itu sungguh iba melihatnya, gadisnya terkulai lemas tak berdaya seperti orang mau mati saja."Silahkan Dokter, tolong periksa keponakan saya," kata tuan Abraham Wicaksana kepada Dokter tersebut. Pria tua itu sengaja berbohong bahwa Liliana ada

    Last Updated : 2020-08-25
  • ABNORMAL   Kedatangan Yoga

    Sekolah.Tiga hari setelah kejadian di kelas bersama dengan Liliana. Yoga masih merasa sangat penasaran kenapa bisa-bisanya Liliana tidak datang ke sekolah, sudah 3 hari lamanya. Dia begitu cemas karena bahkan ponsel Liliana tidak bisa dihubungi."Kemana Liliana sebenarnya? Apakah dia ada keperluan atau bahkan mungkin sakit. Ya Tuhan, aku sangat mencemaskan dia," kata Yoga di dalam hatinya, pria itu ingin segera pulang dari Sekolah. Dia sudah tidak nyaman berada di kelas, karena bahkan tubuhnya ada di dalam kelas, tetapi pikirannya ada di luar, melayang-layang mencari keberadaan Liliana."Ga, kamu kenapa? Kok seperti banyak pikiran begitu, fokus dong, di depan Pak Siswoyo sudah mulai memperhatikan ka

    Last Updated : 2020-08-25
  • ABNORMAL   Kemarahan Hendrata

    Sebuah aura kebencian telah berkerumun di kepalanya, pria itu merasakan sebuah kecemburuan yang teramat dalam, tatkala melihat gadisnya disentuh oleh orang lain. Yoga telah berani masuk ke dalam rumah Liliana dan membuat Hendrata terbakar oleh api cemburu."Siapa pria itu?" tanya Tuan Abraham Wicaksana kepada Hendrata."Dia teman sekelas nyonya, Tuan," ucap Hendrata sambil menundukkan wajahnya, pria itu merasa cemburu, tetapi tuan Abraham lebih lebih dari pada itu."Apa dia dekat dengan istriku?" tuan Abraham bertanya kepada Hendrata dengan mata yang merah, kakek tua itu begitu marah kepada anak remaja yang bernama yoga, karena sudah berani datang ke rumahnya dan menemui istri kesayangannya."Sepertinya hanya berteman saja Tuan," jawa

    Last Updated : 2020-08-25
  • ABNORMAL   Prolog

    Seorang gadis terisak di atas tempat tidur dengan seorang bangka tua yang sedang berusaha mengambil keperawanannya. Gadis itu bernama Liliana. Seorang gadis SMA kelas 10. Liliana terpaksa harus melayani Tua bangka itu karena dia harus membayar biaya pengobatan sang Ibunda yang sekarang sedang bertarung dengan penyakitnya.Ibunda Liliana terkena kanker otak stadium tiga. Dan dengan berat hati Liliana harus menjual keperawanannya pada kakek tua itu. Seorang lelaki paruh baya yang usianya sebaya dengan sang Ayah. Malam ini adalah malam kesakitan untuk dia. Dimana dia harus melepas segel gadisnya demi uang 500 juta. Uang yang harus dia bayarkan untuk biaya operasi sang Ibunda."Pelan-pelan Om, Lili sakit hiks hiks...." Gadis itu mencoba meminta Om itu perlahan. Tetapi dasar Bangka tidak tau diri. Dia tanpa perasaan mendobrak semua kaca pembatas milik gadis itu. Sehingga Lili kini hanya bisa menjerit kesakitan.Darah se

    Last Updated : 2020-08-25

Latest chapter

  • ABNORMAL   Kemarahan Hendrata

    Sebuah aura kebencian telah berkerumun di kepalanya, pria itu merasakan sebuah kecemburuan yang teramat dalam, tatkala melihat gadisnya disentuh oleh orang lain. Yoga telah berani masuk ke dalam rumah Liliana dan membuat Hendrata terbakar oleh api cemburu."Siapa pria itu?" tanya Tuan Abraham Wicaksana kepada Hendrata."Dia teman sekelas nyonya, Tuan," ucap Hendrata sambil menundukkan wajahnya, pria itu merasa cemburu, tetapi tuan Abraham lebih lebih dari pada itu."Apa dia dekat dengan istriku?" tuan Abraham bertanya kepada Hendrata dengan mata yang merah, kakek tua itu begitu marah kepada anak remaja yang bernama yoga, karena sudah berani datang ke rumahnya dan menemui istri kesayangannya."Sepertinya hanya berteman saja Tuan," jawa

  • ABNORMAL   Kedatangan Yoga

    Sekolah.Tiga hari setelah kejadian di kelas bersama dengan Liliana. Yoga masih merasa sangat penasaran kenapa bisa-bisanya Liliana tidak datang ke sekolah, sudah 3 hari lamanya. Dia begitu cemas karena bahkan ponsel Liliana tidak bisa dihubungi."Kemana Liliana sebenarnya? Apakah dia ada keperluan atau bahkan mungkin sakit. Ya Tuhan, aku sangat mencemaskan dia," kata Yoga di dalam hatinya, pria itu ingin segera pulang dari Sekolah. Dia sudah tidak nyaman berada di kelas, karena bahkan tubuhnya ada di dalam kelas, tetapi pikirannya ada di luar, melayang-layang mencari keberadaan Liliana."Ga, kamu kenapa? Kok seperti banyak pikiran begitu, fokus dong, di depan Pak Siswoyo sudah mulai memperhatikan ka

  • ABNORMAL   Harus Istirahat

    Liliana masih terbaring lemah tak berdaya. Papi Abraham menyarankan Bibi untuk membantu Liana mengenakan pakaiannya. Liliana yang masih pingsan kini sudah di kenakan pakaian. Tiba-tiba saja beberapa saat kemudian Hendrata datang bersama seorang Dokter.Hendrata terlihat begitu cemas tatkala melihat keadaan Liliana yang pucat pasi."Ya Tuhan Sayang, Ya Tuhan kenapa kamu jadi seperti ini. Apa ini gara-gara aku? Tolong maafkanlah aku Sayang. Aku tidak akan pernah melakukan hal itu lagi, jika kamu tidak mau,"kata Hendrata dengan mata yang sendu, Pria itu sungguh iba melihatnya, gadisnya terkulai lemas tak berdaya seperti orang mau mati saja."Silahkan Dokter, tolong periksa keponakan saya," kata tuan Abraham Wicaksana kepada Dokter tersebut. Pria tua itu sengaja berbohong bahwa Liliana ada

  • ABNORMAL   Tak Sanggup

    Jantung Hendrata seolah mau meledak, ketakutan sudah menjalar ke seluruh tubuhnya. Jika saja tuan besarnya sampai mengetahui tindakannya barusan, maka bukan cuma kehilangan pekerjaan, tetapi dia pun akan segera kehilangan nyawanya."Tuan besar, Nyonya tadi ketiduran di mobil, sepertinya beliau begitu lelah selepas piket di Sekolah," ucap Hendrata mencoba untuk tenang di balik semua kegalauan dan ketakutan yang dia rasakan saat ini."Kamu berani menggendong istriku seperti itu. Aku tidak suka kamu menyentuh Lian begitu," kata tuan Wicaksana merasa geram karena Hendrata berani-beraninya menggendong sang istri.Pria paruh baya itu tidak suka istrinya digendong oleh orang lain, di pegang pun dia tidak suka, apalagi diperlakukan seperti itu dengan segera. Tuan Hendrata menggendong Liliana m

  • ABNORMAL   Rasa Sakit

    Gadis itu masih terisak. Dia benar-benar tidak tahu apa yang harus dia lakukan, tentang rasa sakit yang dia rasakan saat ini."Jangan menangis lagi, aku tidak tega melihatmu seperti ini, aku mohon berhentilah menangis demi aku," ucap Hendrata kepada Liliana."Kamu tega berbuat seperti tadi, itu menyakitiku. Apa kamu tahu? Bukan kenikmatan yang aku rasakan, aku hanya bisa menahan rasa sakit," isakan tangis dari Liliana masih terlihat, sedang Hendrata kini menyesal telah membuat Liliana sakit dan terluka."Benarkah, tidak ada kenikmatan sama sekali, yang kamu rasakan? Bukannya tadi kamu mendesah nikmat?" tanya Hendrata dengan kening berkerut, tidak menyangka sama sekali yang diberikan Hendrata adalah kesakitan, bukanlah kenikmatan, dan Hendrata merasa tidak berguna menjadi seorang pria k

  • ABNORMAL   Cemburu

    Warning 21+Dilarang baca untuk yang sedang puasa.***"Aku tidak bisa menjadi kekasihmu. Bukannya aku tidak mau menerima pernyataan cintamu, dan ketulusan perasaanmu, kita hanya akan tetap menjadi teman," kata Liliana dengan mata yang berkaca-kaca."Teman?""Sebagai seorang teman, teman dalam segala hal. Maukah kamu menjadi temanku, kita akan seperti ini jika kita mau," kata Liliana sambil berbalik ke arah Yoga, lalu menatap Yoga dengan tajam, kemudian Liliana jinjit untuk menyamakan posisi tubuhnya dengan Yoga dan dia pun mengecup bibir Yoga perlahan, setelah itu Yoga langsung tersadar dengan keinginan Liliana."Kita akan seperti ini, menjadi tempat dalam segala hal. Baiklah kita akan menjadi te

  • ABNORMAL   Pernyataan Cinta

    "Tidak-tidak kamu tidak perlu tahu rumahku, kamu akan terkejut kalau tahu rumahku," tolak Liliana kepada Yoga. Gadis itu tidak mau Yoga tahu rumahnya, Liliana sangat takut Yoga tiba-tiba saja main ke rumahnya dan itu akan sangat berbahaya jika saja papi Abraham tahu apa yang dilakukan oleh Liliana, maka matilah dirinya."Baiklah tidak apa-apa kalau kamu tidak mau memberitahu rumahmu padaku, aku akan mencari tahu sendiri," kata Yoga dengan senyuman yang manis, dia kini sudah membenarkan pakaiannya. Yoga terlihat sangat puas karena sudah making out bersama dengan Liliana.Sebetulnya Liliana sangat menyukai making out seperti ini, karena dia bisa menikmati semuanya tanpa rasa sakit. Bahkan rasanya Liliana ingin bermain lagi bersama dengan Yoga seperti tadi, benar-benar sangat nikmat, tubuhnya seolah tidak bisa me

  • ABNORMAL   Kecupan Bergairah

    Warning 21+Yang sedang puasa sebaiknya jangan baca.***Yoga terus memberikan kecupan basah dan hangat pada bibir ranum gadis yang kini sudah dia dekap penuh dengan kekuatan tubuhnya. Gadis yang berada di bawah tubuhnya kini hanya bisa pasrah dengan mata yang tertutup. Liliana hanya bisa merasakan energi luar biasa membuat dia bergairah."Emmh... Emmh," desahan lembut gadis itu lontarkan ketika terus-menerus ketua kelas itu memainkan bibirnya.Nuansa yang sungguh beraroma. Suasana yang sangat mendukung karena semua orang sudah pulang. Dan hanya tersisa dua insan yang basah itu saling mendekap."Nikmat, bibir gadis ini begitu manis, aku tidak menyangka sebuah ciuman selembut ini, manis se

  • ABNORMAL   Terjatuh

    Jam pulang akhirnya tiba, tetapi Liliana tidak langsung pulang, ke kebetulan kali ini jadwal piketnya membersihkan kelas bersama Yoga dan Halma. Mereka bertiga membersihkan kelas sampai beres. Yoga mengangkat seluruh kursi ke atas bangku, sedangkan Halma menyapu lantai dan Liliana sekarang mulai naik ke atas kursi untuk menghapus papan tulis.Tiba-tiba saja tanpa Liliana sadari hampir saja terjatuh, beruntunglah saat itu ada Yoga di belakang Liliana, dan akhirnya Yoga langsung memeluk Liliana di dalam pelukannya."Tuhan, takut sekali," Liliana bergetar, dia benar-benar merasa ketakutan, hampir saja dia terjatuh ke lantai."Kamu hati-hati dong. Bagaimana kalau tadi di belakang tidak ada aku, kamu bisa terjatuh, kepala kamu bisa terbentur ke lantai. Bukankah itu bahaya," kata Yoga dengan

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status