Setelah beberapa saat, ia akhirnya menjawab, “Kau benar, kekuatan darah campuran pada dirinya, justru akan berubah menjadi sangat berbahaya, karena semua serangan yang akan ia gunakan, adalah serangan untuk membunuh, serangan mematikan. Dan jika ia berhasil membuat luka fatal pada dirimu kau tidak akan punya waktu berbicara sama sekali. Senjata apapun yang ia gunakan dalam kondisi itu, akan memiliki kekuatan yang berlipat ganda. Berbeda seperti senjata yang kita gunakan yang mungkin hanya mampu melukai lawan saja, dan, berbeda dengan kematian yang selama itu kita saksikan. Kau, dalam akan sekejap akan langsung menghilang tertiup angin, menjadi debu cahaya, tanpa ada waktu untuk bisa berkata-kata. Dalam sekejap!"Nozomi sangat terkejut mendengarnya, lalu berkata, "Aku tidak menyangka, kita sudah membesarkan sesuatu yang berbahaya! X, aku tidak yakin Kenta bisa mengontrol energi sebanyak itu dalam dirinya, ia bisa saja dijadikan alat pembunuh massal jika suku Bass menangkapnya, ya ampun!
X membelai lagi kepala Kenta dengan lembut, lalu berbisik, "Tidak, tidak, kau jangan takut akan kekuatanmu, kau harus percaya dan jangan takut. Kami percaya kepadamu, sangat percaya, bahwa kau bisa menyelamatkan Dunia Musik ini dari perang akibat keserakahan suku Bass! Namun, tetap kau harus ingat, kekuatan dalam dirimu akan memberikan energi ganda yang terfokus, pada senjata apapun yang kau gunakan. Aku hanya berharap kau bisa mengendalikannya, tanpa harus takut kekuatan mematikan itu muncul kembali."Kenta lalu terdiam mendengar kata-kata X, lalu berucap, "Paman, terima kasih, kalian semua sudah percaya kepadaku. Aku akan berusaha menggunakan kekuatan ini sebaik-baiknya demi Dunia Musik."Mendengar itu, X tersenyum, lalu ia berdiri, dan mengucap pamit, "Kalau begitu, aku akan kembali, Kenta, jaga dirimu."Lalu ia beranjak pergi meninggalkan Kenta. Setelah kepergian X, Kenta yang sudah sendirian, lalu memulai lagi latihannya. Nampak suasana istana suku Harmoni mulai sepi, satu per sa
Kaito lalu mengangguk dan membalas, "Ah begitu. Aku lihat kau cepat sekali sudah menikah, kapan? Lihat, bahkan aku saja semakin hitam karena matahari di sini dan cuaca yang panas, mana ada gadis yang mau denganku, haha! Ah, iya, lalu, bagaimana dengan Ichigo? Bukankah kalian waktu itu pacaran?”Kali ini, Higiri mengubah wajahnya menjadi serius, lalu membalas Kaito, "Aku tidak ingin membicarakannya."Kaito sadar bahwa ucapannya kurang enak di dengar, karena Kenta berada di sebelah Higiri, ia lalu berucap, "Ah iya maaf, maaf, kalau begitu aku akan kembali ke depan, di sana. Panggil saja kalau kau butuh! Dah!"Kaito lalu berdiri, namun, Higiri tidak sengaja melihat lengan Kaito, ada sebuah luka bekas sayatan benda tajam yang agak panjang. Ia lalu teringat pria misterius yang menyerangnya di pantai waktu itu, yang berhasil ia lukai di bagian lengannya, terlihat sama persis seperti luka yang terdapat di lengan Kaito.Lalu tiba-tiba Higiri mendekati Kaito dan bertanya, "Kaito, dari mana kau
Higiri langsung berlutut dan memegang tubuh Kenta, dan berteriak, "Kenta! Apa yang terjadi, Kenta! Sadarlah!"Higiri lalu berusaha menyadarkan Kenta dengan cara menggoyang-goyangkan tubuhnya. Tiba-tiba, Kenta tersadar, ia membuka matanya perlahan, lalu mulai memuntahkan banyak air. Higiri membantunya untuk duduk, sementara Kaito menepuk punggung Kenta dengan keras, sambil berseru, "Keluarkan semuanya!”Setelah Kenta mengeluarkan semuanya, Kaito meminta Higiri membawanya untuk menjauh dari kolam dalam tersebut. Higiri langsung menggendong Kenta dan mereka berjalan menuju sebuah tempat duduk yang ada di pojokan kolam pemandian air panas itu. Higiri lalu membantu Kenta duduk di sebuah bangku yang ada di sana, lalu bertanya, "Kenta, tidak, Kaito, apa yang terjadi?”Kaito tidak ikut duduk, namun ia justru menatap Higiri dengan tatapan kesal sambil menjawab, "Lain kali jangan tertidur di dalam kolam, kecuali ada orang lain yang bisa menjaga istrimu! Aku memperhatikannya sedang memanjakan k
Di sisi lain, di sebuah ruangan gelap yang minim cahaya, seorang pria bertopeng hitam dan berpakaian serba hitam, terlihat duduk di sebuah kursi hitam besar, lalu, nampak seorang wanita yang juga berpakaian hitam, masuk kedalam ruangan itu, menutup pintunya, lalu berdiri tegak menghadap pria tersebut, sambil menatap ke arahnya. Wanita tersebut lalu memulai pembicaraan, "Kau yakin kau bisa membuat Kenta, tanpa paksaan, patuh kepadamu?"Pria itu hanya tertawa kecil, lalu menjawab, "Aku sedang melakukannya. Ia tidak akan sadar aku sedang melakukannya. Lagi pula hatinya sekarang sedang goyah, antara suaminya sendiri, atau diriku. Bukan masalah waktu sampai ia jatuh ke pelukanku. Akan kubuat dia patuh pada diriku!"Wanita tersebut justru tertawa mendengar jawaban pria tersebut, lalu berkata, "Hmm, aku pikir kau sudah kalah dari Higiri. Kau sudah memperhatikan Kenta sudah sejak lama, bahkan sejak pertama kali ia masuk sekolah. Namun mengapa kau tidak pernah mendekatinya? Selangkah lebih mun
Kenta menggelengkan kepala mendengar jawaban Higiri tersebut, dan berucap, "Lalu, lalu kalian, apa yang barusan kalian lakukan? Oh, kau tidak pernah menyentuhnya. Kau hanya mencium bibirnya!"Higiri lalu berseru, "Kenta, astaga, kau salah paham! Dengarkan aku dulu!"Namun, Kenta langsung berbalik badan dan mulai berlari tanpa tujuan. "Kenta!! Tunggu! Berhenti!!" teriak Higiri yang langsung mengikutinya, sambil berlari juga.Kenta berlari tanpa arah sama sekali, sambil menangis. Hatinya hancur. Higiri sendiri, berteriak sambil mengejar Kenta dari belakang, "Kenta, tunggu! Berhenti! Kau dalam bahaya! Kenta!!"Namun, Kenta justru semakin mempercepat larinya. Kali ini Higiri justru kehilangan Kenta di antara pepohonan. Higiri lalu menggaruk kepalanya sambil melihat sekelilingnya dan bergumam, "Ke arah mana dia tadi, aduh, aku harus menjelaskannya!"Di sisi lain, di balik sebuah pohon besar, Kenta menangis sambil menahan suaranya, menutup mulutnya dengan kedua telapak tangannya. Tiba-ti
Higiri langsung menyingkirkan kedua telapak tangannya dari wajahnya dan membuka lebar-lebar matanya, bahkan jantungnya berdebar kencang. Apa yang baru saja ia lihat di dalam pikirannya?! Apakah cahaya tersebut berusaha menunjukkan di mana Kenta sekarang? Atau bukan? Ia bahkan tidak tahu lokasi itu di mana, langit hitam dengan tanah gersang yang juga berwarna hitam, namun, ia yakin, Kenta berada di suatu tempat yang ia bahkan tidak tahu dimana itu. Dari kejauhan, Ardee terlihat terburu-buru menghampiri Higiri yang wajahnya masih terlihat bingung dan terkejut. Ardee mendekatinya dan berseru, "Yang Mulia, perdana menteri X ingin menemuimu. Sekarang juga!”Mendengar itu, Higiri langsung berdiri dan bergegas menemui X. X sendiri menunggu di ruang utama istana sambil berdiri, menanti Higiri. Tiba -tiba saja, ia mendengar suara langkah kaki yang seperti sedang berlari terburu-buru ke arahnya, dan juga ada teriakan, "X! Aku sepertinya tahu di mana Kenta!"X langsung berbalik badan, dan meli
Ichigo yang memperhatikan bahwa cahaya tersebut hendak mengarah ke pria bertopeng tersebut, lalu berseru, “Yang Mulia, hati-hati!”Tiba-tiba saja, sebuah ranting tajam melesat cepat ke arah wajah pria tersebut, namun, pria tersebut berhasil menghindar. Karena merasa terancam, pria bertopeng itu membuka telapak tangan kanannya dan mengeluarkan senjatanya, sebuah belati berwarna hitam legam seluruhnya. Ia lalu berbalik badan, dan melihat Higiri yang sudah berdiri tegak dengan memegang erat senjatanya. Higiri langsung menatap pria bertopeng tersebut dan berseru, "Keluarkan Kenta, sekarang!"Pria bertopeng tersebut hanya tertawa, dan membalas, "Kenta sedang beristirahat, lagi pula ia baik-baik saja di sini, lalu, untuk apa kau khawatir? Repot sekali harus datang ke sini, bahkan kau hanya buang-buang waktu dan energi saja untuk datang!"Higiri geram mendengar jawaban itu, ia lalu mulai berlari menuju pria bertopeng tersebut, hendak menyerangnya, namun, pria tersebut sadar, dan justru menye
Higiri kecil hanya bisa terdiam, ia lalu membalas lagi ibunya, “Ibunda, aku akan segera masuk dan melanjutkan makananku, pemandangan di sini sangat luar biasa. Aku akan memandangnya sebentar, boleh?" Ibunya lalu mengangguk sambil menjawab, “Baiklah aku akan menunggu di dalam, jangan terlalu lama, oke?" Lalu Higiri kecil melihat ibunya masuk ke dalam rumah makan tersebut, namun Higiri kecil sendiri masih melihat sekitarnya, berharap gadis kecil itu akan datang lagi, ia sangat penasaran dengan gadis kecil tersebut. Tiba-tiba saja, seorang wanita bertopi agak lebar dan panjang, menghampirinya, lalu berlutut di hadapan Higiri kecil sambil tersenyum. “Apakah kau mencari gadis kecil berambut biru tua dan mempunyai bola mata biru langit?” tanya wanita tersebut. Higiri kecil mengangguk. Wanita tersebut tersenyum semakin lebar. “Ia pergi ke arah sana, ia sedang menuju ke sebuah ladang di mana bunga-bunga matahari mulai tumbuh besar, dan ia hendak mengambil biji bunga-bunga matahari tersebu
Suatu hari yang cerah, di halaman belakang rumah Kenta yang berada di Dunia Manusia, nampak Higiri, X, Ahr, Westo dan Nozomi sedang berkumpul bersama sambil menikmati hidangan kecil bersama teh. Mereka sedang menikmati teh dan cemilan di sore hari, sementara Kenta sendiri sedang tidak ada di rumahnya, karena sedang menemani Putri Aoi di suku Harmoni. Higiri lalu memulai pembicaraan. “Hei, X, apakah selama ini kau, dan kalian semua, berpikir bahwa Ratu Angel sudah menjodohkan diriku dan Kenta, sejak kami masih kecil?” tanya Higiri.X lalu menatap Higiri dan membalas, “Tentu saja, tidak mungkin Yang Mulia Ratu Angel akan membuat Kenta mencari jodohnya sendiri? Kemungkinan besar perang yang ada di Dunia Musik, tidak akan pernah berhenti, sepertinya." Higiri lalu tersenyum kecil. “Ada apa? Apakah ada yang salah? Atau jangan-jangan X sebenarnya hanya mengarang cerita saja?" tanya Nozomi. Higiri menghela nafasnya dalam-dalam. Kali ini, ia mulai serius. “Ratu Angel tidak pernah menjodohk
"Kenta!! Kenta!!! Kenta, apa yang terjadi!! Tunggu, aku akan panggilkan perawat!!" seru Higiri, namun, Kenta langsung menarik lengan baju Higiri dan menggelengkan kepalanya. Masih dengan darah yang mengalir dari mulutnya, Kenta lalu berusaha berbicara dengan pelan, "Higiri, melihatmu saja sudah cukup." Higiri khawatir mendengar pernyataan Kenta tersebut, dan membalas, "Kau, kau kenapa!! Tolong jangan menyembunyikan apapun dariku lagi!! Kau membuatku menderita, membunuhku dengan rasa penasaran!! Kenta! Katakan kepadaku, apa yang terjadi!" Kenta tersenyum kecil, lalu membalas Higiri pelan, "Maafkan aku. Dadaku sering terasa sakit beberapa minggu ini. Paman X berkata bahwa kemungkinan besar energi yang terlalu kuat, yang berasal dari dalam diriku, waktu itu, termasuk energi yang kuhabiskan untuk mempertahankan kehamilanku yang sangat menguras tenaga, dan juga kelahiran anak-anak kita yang sangat berat. Semakin lama, badanku sendiri semakin tidak kuat, terlebih lagi, aku sudah lama tid
Part 91: Masih Belum Selesai Higiri yang terlihat mengenakan pakaian formal, masuk ke ruangan utama sambil menggandeng Kenta yang terlihat cantik menggunakan gaun formal untuk acara itu, lalu mereka menaiki tangga menuju panggung utama. Sesampainya di atas panggung utama, Higiri lalu menghadap para tamu, lalu berbicara dengan suara lantang, "Para tamu terhormat sekalian, aku, Hijiribashi Higiri, raja dari suku Harmoni, ingin menyampaikan permohonan maaf yang sangat, sangat, sungguh besar, dari dalam hatiku, karena tiga tahun ini aku berduka, mengira bahwa setelah kejadian yang dahsyat itu, istriku sudah tidak ada, dan ia dalam kondisi hamil saat itu. Karena kesedihan yang besar sekali, aku menutup rapat hatiku, pikiranku, hingga istana suku ini. Aku merasakan kesedihan yang amat mendalam tiga tahun ini. Namun beberapa waktu lalu, aku bertemu dengan istriku, Kenta, di dunia manusia, dan ternyata selama ini ia berhasil menyelamatkan dirinya, aku sangat berterima kasih kepada Ratu suku
Higiri kesal sekali mendengar cerita itu, lalu berkata, "Mengapa tidak ada yang memberitahuku? Sampai aku mengira kau sudah hilang menjadi debu!" Kenta tersenyum kepada Higiri, dan membalas, "Paman-pamanku sendiri saja, baru terbangun, setelah hampir sebulan pemulihan di ruang musik. Para pelayan bergantian bernyanyi di sana. Mereka langsung berusaha mengunjungimu namun wilayah sukumu sudah tertutup untuk semuanya. Ketika aku sudah sadar, dan mereka bercerita seperti itu, aku tidak percaya bahwa kau menutup akses masuk bagi semua orang yang ingin menuju ke wilayah suku Harmoni, sendirian. Namun, para prajuritmu berjaga di sana dan mengatakan bahwa kau tidak menerima tamu bahkan aku." Kenta lalu menangis, Higiri memeluknya dengan erat, lalu Higiri mengeluarkan tongkat magisnya dan mulai menggoyangkan tongkat itu. Sebuah kotak coklat lalu muncul di atas tangan kanannya. Higiri lalu bertanya, "Lalu mengapa kau merahasiakan ini dariku?" Kenta terkejut, lalu menjawab, "Maafkan aku, aku
Anak perempuan itu tiba-tiba menunjuk ke arah Higiri, lalu berteriak, "Ah!! Ibu, siapa paman itu?" tanyanya lalu menoleh ke arah dua kakak laki-lakinya, dan terlihat bingung. Kenta tersenyum menatap anak perempuannya itu, lalu berjalan menghampirinya, berlutut dan bertanya, "Ah, iya, Aoi, apa kau ingat ketika kau bertanya di mana ayahmu?" Kenta ternyata berhasil mempertahankan kehamilannya dan melahirkan tiga orang anak kembar, dan satu-satunya anak perempuan, bernama Aoi. Kedua anak laki-lakinya masing-masing bernama Kenzo dan Hikaru. Aoi menatap ibunya dan membalas, "Hmm, iya! Namun, ibu selalu mengatakan ayah sedang sibuk dan akan kembali, nanti." Aoi lalu bersedih. Kenta lalu menoleh ke arah Higiri, dan menunjuknya, sambil berkata kepada ketiga anaknya, "Ah, ayahmu sudah kembali. Aoi, Kenzo, Hikaru, pria yang di sana itu, adalah ayah kalian!" "Ayah? Benarkah itu ayah?" tanya salah satu anak laki-laki yang bernama Kenzo. Kenta mengangguk sambil tersenyum. “Ayah sudah kembali d
X tahu Higiri marah besar, namun ia justru membalas Higiri dengan penuh amarah juga.X lalu berdiri dan berseru, “Aku mengijinkannya? Menurutmu begitu? Mengapa Kenta hanya memberitahuku kehamilan dan rencananya? Mengapa bukan dirimu? Higiri, ia memang mencintaimu, namun ia takut kau tidak mempercayainya!!! Aku mengijinkannya berperang, karena aku tahu dan percaya ia mampu!! Aku tidak akan melakukan kesalahan lagi, seperti kesalahanku kepada Rine! Aku mempercayai Kenta kali ini!! Kau lihat, ia berhasil! Ia berhasil, Higiri! Ia berhasil mengubah total Dunia Musik, ramalan itu tidak terjadi! Kau lihat betapa seluruh penduduk di Dunia Musik sekarang sedang bersenang-senang dan berpesta karena perang sudah tidak ada lagi? Bahkan kau harus melihat langsung wilayah suku Bass dengan matamu sendiri! Itulah yang dikorbankan Kenta! Kau tidak akan pernah mengerti, Kenta sadar bahwa tugasnya lebih berat daripada harus menemanimu di atas ranjang atau singgasana istana suku Harmoni! Kau sendiri sehar
Ada sebuah surat yang tidak terlipat, bertuliskan, "Higiri! Aku hamil! Selamat!! Kau akan menjadi seorang ayah! Aku sangat mencintaimu! Hey, lihat! Aku sudah mual sejak beberapa hari ini, dan aku rasa kita akan memiliki seorang bayi mungil yang akan mewarnai hidupmu di istana ini!"Higiri mulai menangis setelah membacanya, gemetar di tangannya menunjukkan bahwa ia benar-benar tidak percaya apa yang ditulis Kenta. Ia melihat lagi kotak kecil tersebut, dan menemukan benda lain dalam kotak tersebut, satu strip obat yang bahkan Higiri tidak tahu obat apa itu. Ia lalu memasukan obat itu ke dalam saku celananya, lalu menutup kotak kecil berwarna coklat tersebut. Ia lalu meletakkan kembali kotak berwarna coklat tersebut di pojok lemari pakaiannya, lalu menutup lemari tersebut. Higiri lalu keluar dari kamarnya dengan wajah serius, lalu berlari ke arah ruang medis istana. Sesampainya di sana, Higiri mengeluarkan obat tersebut dari saku celananya, dan memperlihatkan kepada mereka, obat mencurig
Kaito tersenyum, menurutnya Kenta sudah setuju, dan Kaito mulai berkata, "Baguslah kau sadar, Kenta!! Akhirnya, akhirnya!! Kau akan menjadi milikku selamanya dan kita akan menjadi penguasa nomor satu di Dunia Musik! Katakanlah padaku, bahwa kau berjanji akan setia bersamaku dan suku Bass, sekarang juga!" Kenta hanya bisa menangis sedikit walaupun ia tersenyum kepada Kaito. Kaito lalu memeluk Kenta, dengan perasaan bahagia dan senang. Kenta dengan ragu, meneteskan air mata lagi, lalu menoleh ke arah Higiri dan tersenyum kepada suaminya itu, sambil membalas pelukan Kaito, lalu memejamkan matanya. Higiri melihatnya, hatinya sakit teramat sangat hancur, dan berteriak, "Kenta!!! Tidak!!!! Katakan kau mencintaiku, kau mencintai kami semua!!! Kentaaaaaaaa!!!" teriaknya. Tiba-tiba saja, seberkas sinar mulai muncul, dari Musical Sce milik Kenta. Sinar tersebut mulai membesar, dan semakin lama semakin besar. Melihat sinar berwarna putih gading yang tiba-tiba muncul dari Musical Scale milik Ke