Chapter 19
Consept
"Selamat datang, Sayang," sapa Violeta. Ia berdiri untuk menyambut Leonel.
"Bagaimana hari ini? Apa menyenangkan?" tanya Leonel sambil mendekati violet dan mendaratkan kecupan manis di pelipis istrinya.
Semua itu hanya sandiwara mereka berdua yang dilepas dengan sangat apik, akting mereka bahkan sempurna. Oscar bahkan berhutang piala kepada dua orang tersebut.
"Kau harus lebih memprioritaskan keluargamu, Leonel. Kembalilah dari bekerja lebih awal," ucap Alexander, ayahnya.
"Daddy-mu benar," sahut Prilly, ibunya.
"Baiklah, akan kucoba," kata Leonel pasrah. Tidak ada gunanya membantah orang tuanya.
Violeta tersenyum. "Suamiku biasanya kembali lebih awal, ini hanya kebetulan saja banyak pekerjaan," ujarnya seraya bergelayut manja di pinggang Leonel.
Prilly mengedikkan bahunya
Chapter 20Wedding Gown
Chapter 21Fake MarriedMiami-Dade Country, Florida, United States
Chapter 22Broken Heart
Chapter 23We Have More Time Paginya Rebecc
Chapter 24I Can't
Chapter 25I Hate You, LeonelTubuh Leonel merosot ke bawah, ia berlutut sambil memeluk kaki Rebecca. "Bahkan jika aku harus bersujud kepadamu, memohon. Aku akan melakukannya, Kate."
Chapter 26Good Bye, LeonelLeonel kembali ke tempat tinggal Rebecca, ia belum mendapati siapa pun di sana. Rebecca biasanya bermain game bersama Candy di ruangan untuk bersantai dan spot favorit wanita itu adalah di depan layar televisi sambil sesekali bertengkar dengan asistennya karena kalah bermain game.Ia tidak menyangka jika Rebecca ternyata semanis itu, di tempat tinggalnya Rebecca selalu apa adanya, wanita itu melakukan semua hal-hal konyol semaunya sendiri tanpa harus menjaga gengsinya sebagai seorang model. Rebecca mengenakan piama yang lucu, mengikat rambutnya dengan gaya kekanakan, bermain PS sambil mengemut lollypop dan mengenakan kaca mata anti radiasi. Wanita itu sangat menggemaskan dengan tampilan seperti itu hingga Leonel semakin menganguminya.Leonel mendorong pintu kamar, perasaannya sedikit tidak nyaman karena ia juga tidak mendapati Rebecca di sana. Ia menyapukan pandangannya dan mendapati satu buah amplop yang terletak di atas nakas. Perlahan Leonel meraih benda
Chapter 27Kate, I Miss You
Epilogue
Leonel berbalik ia menatap Benji dengan tatapan dingin. “Kupastikan kalian akan bercerai, hari ini juga.”
“Ada sesuatu yang tidak aku tahu? Sayangku?” tanya Benji sambil mengemudikan mobilnya.
Pada akhirnya, mereka tidak membicarakan apa pun karena saat Rebecca kembali dari bekerja pukul dua belas malam, ia hanya mendapati Candy yang tengah mengemasi seluruh barang-barang mereka di dalam unit apartemen, sementara Brian tampak tertidur pulas di atas tempat tidur. Tidak ada Mark, juga Leonel. Pria itu melarikan diri darinya, anggap saja begitu.
“Dad, aku merindukanmu,” ucap Brian yang sedang bercakap-cakap dengan Benji menggunakan video call didampingi oleh Candy yang duduk di sebelahnya.
“Jadi, bagaimana caranya aku mencuci gelas jika kau memegangi tanganku?” Rebecca sedikit mendongak untuk menatap Leonel.
“Apa Brian menyusahkanmu?” tanya Rebecca sambil melepaskan sepatu hak tingginya dan bergegas melangkah ke kamarnya. Ia baru saja kembali dari bekerja pukul sebelas malam.
“Kau membawanya ke sini, apa kau tidak waras?”
Malam itu, mengenakan piama yang disiapkan mendadak oleh Prilly, Rebecca duduk bersandar pada ranjang sementara Brian dan Mark, masing-masing menggunakan paha Rebecca sebagai bantal di kepala mereka. Rebecca membacakan salah satu koleksi buku dongeng penghantar tidur milik Mark hingga kedua bocah itu tertidur.