Share

XIX. Pengakuan

"Tapi, pa. Anita udah gak bisa berpikiran positif tentang mas Habib. Anita ngerasa mas Habib makin jauh dari Tata."

Talita yang mendengar penuturan sang putri menghela napas pelan, ia tahu bagaimana gundahnya sang putri sekarang ditambah lagi hari H pernikahan keduanya kurang lebih sebulan lagi akan berlangsung."Sayang, kamu jangan berpikiran begitu."ujar Talita pelan, kini ia sudah duduk di samping Anita mengusap tangan sang putri lembut.

"Lebih baik kita lihat sama-sama sampai mana keseriusan niat Habib untuk menjalin hubungan dengan kamu. Agar kamu nantinya enggak salah langkah dan berakhir penyesalan tapi jika memang nantinya akan berakhir tidak baik, kamu segera lepaskan ya. Jangan menyimpan atau memaksakan sesuatu yang gak bisa kita miliki karena itu akan menyakiti diri kita sendiri sayang." tambah Talita berpesan kepada sang putr

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status