Share

Zidan Di Padang

“Tidak dinginkah?” Pertanyaan dengan tatapan meminta haknya. Hak sebagai suami, tepatnya malam pertama. Senyuman Zeira terulas menawan nampak dari kedua mata Zulkarnain. Entah apa artinya senyuman itu karena perasaan dan pikiran Zeira sedang tidak karuan. Bisa saja dia hanya memanipulasi perasaan sesungguhnya demi suami barunya.

Seolah belum menerima jawaban sesungguhnya lagi-lagi bisikan kata-kata mesra itu diulang, “Sayang…tidak dinginkah?” Tangan yang tadi menggenggam jemari pun sekarang beralih ke pinggang. Zeira bergeming serta masih dengan reaksi yang sama adalah menoleh. Kedua sorot bola matanya kini sedikit dalam masuk ke dalam kornea mata Zulkarnain minta sebuah pengertian. Seakan mengerti kalau ini adalah bukan waktu yang tepat lelaki yang sudah ingin merasakan nikmatnya surga dunia pun berbicara demi menutupi rasa keinginannya, “Kita istirahat saja, setelah dari sini kita harus pergi ke Padang dan membicarakan perihal Zidan pada keluarga Aminah.”

Zeira mengangguk pelan, se
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status