Share

Tanpa Memaknai, Hanya Menerima

“Teh Zeira….” Di ujung sana terdengar suara pelan Ida. Setelahnya, dia menangis histeris membuat Zeira menggertak, “Ada apa? Ida! Cepat katakan!!”

Ida menghentikan tangisannya. Dia sunyi sejenak, hanya masih terdengar suara sisa-sisa tangisannya. Kemudian Ida pun menceritakan semuanya.

-Jakarta-

“Bu, yakin ini rumahnya?” tanya Adityawarman begitu dia turun dari mobilnya. Rumah Norma memang tidak sebesar Rumah Kebaya milik Jubaedah. Rumah ini kecil dan sangat sederhana akan tetapi bersih dan terawat. “Iya, Pak. Bapak masuk saja!” tutur montir cantik teman Zulkarnain yang bernama Anita. Iya Anita sekarang sudah menjadi kaki tangan Aminah semenjak dirinya mengetahui kalau hati Zulkarnain telah dimiliki Zeira. Cinta tidak didapat, akhirnya bertemu dengan teman Dahlan dan menyetujui untuk menjadi mata-mata Aminah. Maka dapatlah uang.

Anita masuk terlebih dahulu ke rumah Norma. Norma yang sedang melaksanakan sholat isya pun, kehadiran Anita yang diikuti oleh Adityawarman disambut oleh
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status