Beranda / Pernikahan / 7 Ramadhan Tanpamu / Tiga Bulan Kemudian

Share

Tiga Bulan Kemudian

Penulis: TheCalm
last update Terakhir Diperbarui: 2022-06-28 23:32:26
"Ya, kita ke Jakarta!" ucap Nizam tegas. Kemudian langsung dijawab oleh Mbak penjual tiketing. "Ke Jakarta tak ada hari ini, ada juga lusa. Mau menunggu?" Menjadi kesempatan buat Angel untuk menolak. "Kalau kamu mau menemui anakmu, pergilah. Aku tak ingin ikut. Tiket ini tetap akan aku pakai untuk berlibur sendiri." Setelah itu Angel pun langsung menarik kopernya dan berjalan ke arah imigrasi tanpa menoleh ke arah suami yang telah direbut paksa olehnya serta keluarganya.

Begitu sampai di depan counter imigrasi Angel menoleh sejenak ke belakang. Jikalah laki-laki sebagai ayah bayi di dalam perutnya mengikuti atau masih ada di sana. 'Dia memang tak ada keinginan untuk menjadi suamiku.' Desisan tak tahu diri dari wanita yang tidak memiliki perasaan serta empati pada sesama gender. Kendati baru dirasakan sekarang betapa sakit memaksa seseorang untuk mencintainya. Terlebih lagi sedang hamil karena keinginan dirinya juga saran dari ibu mertua, Aminah. Dan, dia tidak ada.

"Yah, Nizam tidak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • 7 Ramadhan Tanpamu   Dia Anak Mister?

    "Sayang?" jawab Nain dan terdapati oleh Zeira sedang memegang kakinya karena tertimpa kursi yang tak sengaja terdorong Anita. Posisinya mereka, Nain sedang jongkok sedangkan Anita berdiri di depannya. Nampak sepintas sedang melakukan tak senonoh. Tetapi cepat sekali Zulkarnain menoleh ke arah Zeira yang terpaku dengan memasang wajah masam. Anita melirik ke arah Zeira, "Oh ini Bang janda yang Abang ceritakan?" tanyanya tak tanggung-tanggung menyebut marital status Zeira. Zulkarnain tidak menjawabnya, dia langsung mendekat sambil agak pincang karena jempolnya tertindih. "Sayang...." Sapaan itu membuat Zeira mengulas senyuman tipis. "Iya, saya Janda beranak satu, Mbak? Ayo silahkan dimakan makanannya selagi hangat." Ucapan percaya diri sembari menoleh ke arah Anita. Nampan pun di taruh di atas meja tamu. Setelah itu, cepat sekali Zeira memeriksa jempol Zulkarnain. Dia langsung jongkok, tangannya mengelus ibu jari Zulkarnain. "Abang ini sedang apa sih?" tanyanya pelan. "Tadi Anita mau

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-29
  • 7 Ramadhan Tanpamu   Tanggung Jawab Besar

    Reaksi Mark bergeming mendengar pertanyaan spontan dari Nizam. Dia seperti enggan mengingat masa lalu yang tidak menyenangkan itu. “Aku tidak ingin menjelaskan itu.” Jawaban Mark membuat Nizam memahami kalau semua itu menguras energi serta mental. Mobil yang membawa mereka berdua pun sudah berada di depan bangunan pabrik cokelat. Bangunan ini sudah nampak usang dari luar. Terlebih lagi cerobong asap yang besar menghadap utara menambah kekunoannya. Mark sudah berjalan ke arah pintu gerbang setelah sopir pribadinya membukakan pintu mobil. Diikuti oleh Nizam dari belakangnya. Melihat bos besarnya datang para sekuriti langsung membuka. Pandangan Nizam terbelalak tak percaya pada apa yang dilihatnya. Di dalam bangunan nampak kuno ini, dia mendapati di sana para pekerja menggunakan seragam cokelat hijau dengan penutup kepala selaras seperti pada umumnya, bening. Peralatan serta mesin-mesin pencetak juga pengolah cokelat modern berwarna putih-putih. Lelaki asal Padang ini pun bergeming di

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-30
  • 7 Ramadhan Tanpamu   Tidak! Biarkan Neng Zeira Bahagia!!

    Andro pun langsung meninggalkan taman tanpa berbicara apa-apa pada Diana. “Andro!” pekikan Diana menghentikan langkah Andro, dia pun menoleh. “Dia itu anak dari Mister Sander ‘kan?” tanya Diana. Dijawab oleh Andro dengan mengangguk. “Lalu kenapa dia seperti agak kecewa begitu?” Diana penasaran. Andro hanya menarik bahunya. Mereka berdua pun masuk ke dalam gedung putih yang menjulang tinggi. Gedung tempat Andro bekerja. Milik keluarga Diana. Sementara Angel sendiri langsung ke hotel yang telah dipesannya. Hotel mewah ini pun kembali menjadi teman menyendirinya. Deruan napas panjang terdengar kemudian diambil buku yang didapatnya dari ransel Nizam waktu dulu. “Zeira, aku yakin kamu pun tak akan pernah memaafkan suamimu. Tapi aku yakin kalau kamu tahu alasannya. Kamu pun akan berpikir ulang untuk bisa kembali memaafkan.” Bersamaan dengan berbicara sendiri. Matanya pada tulisan yang Nizam tulis pada buku itu. Tulisan yang membuat Angel tertawa kecil. “Kamu memang laki-laki dambaan, sayang

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-01
  • 7 Ramadhan Tanpamu   Kisahnya Belum Selesai!

    Nizam sedang dirundung kesedihan oleh kabar kalau mantan istrinya akan segera menikah lagi. Terlebih lagi rencana pembunuhan. Mark kembali membangkitkan semangatnya. “Jodoh itu di tangan Tuhan, kamu pun sudah menikah lagi. Tapi masih ada kemungkinan kalian bersatu lagi. Ingat, Jodoh itu rahasia besar Tuhan. Kamu menangis tak akan mendapat apa-apa.” Nizam seketika mengangkat wajahnya. Dia menatap lekat wajah Mark. “Mister pun meyakini itu? Meyakini kalau pernikahan Mister akan baik-baik pula?” Adalah pertanyaan menyayat hati yang baru saja didengar olehnya. Mark pada pikiran masa silam. Masa pertemuan dengan istrinya di kampus, Jude. Jude adalah perempuan polos dengan kecerdasan di atas rata-rata temannya. Dia memiliki dominan tidak mau berkumpul atau pun gabung bersama teman-temannya. Kesendiriannya yang merupakan hobinya ini membuatnya betah di dalam ruangan kecil tempat bereksperimen dengan berbagai macam serangga seperti kupu-kupu yang tadinya adalah kepongpong. Hingga usia kupu

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-03
  • 7 Ramadhan Tanpamu   16 Januari Dan Itu Waktu Yang Tepat!

    “Kisahku seperti dirimu. Jangan tanya lagi. Aku akan tebus semuanya.” Mark menoleh sesaat pada mata Nizam yang masih sembab. “Tapi, kisahku beda. Besan ibuku sepertinya lebih berbahaya. Dia berencana membunuh istriku. Aku harus secepatnya menyelidiki ini semuanya.” Nizam menuturkan dengan tangan langsung mengambil telepon genggamnya. “Kamu mau menelpon siapa?” Mark menyambar telepon dengan cepat. “Kakakku!” jawab Nizam tak sadar kalau dirinya sedang menutup diri dari keluarganya. “Kamu sedang menghindar hingga hutangmu pada keluarga Angel lunas. Dan setidaknya punya harta untuk unjuk gigi. Nggak mau ‘kan kamu datang dengan berjalan kaki serta masih menggunakan motor bututmu?” Pernyataan Mark membuat dirinya menarik napas. ‘Bodoh kamu Nizam, kamu ini punya apa sih? Miskin, bodoh lagi!’ ucapan hatinya yang sedang meronta penuh amarah. “Biar Tommy yang selidiki. Tommy pun punya asa pada istrimu.” Mark memberikan suatu sugesti. Ditimpali oleh Nizam ketus sekali, “Tommy tahu kalau Zeira a

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-04
  • 7 Ramadhan Tanpamu   Pengingat!

    “Sayang, Abang….” Penuturan Zulkarnain terhenti. “Minta maaf ‘kan? Abang ini gimana nanti kalau sudah menikah ada yang bilang kalau Zeira ini bukan wanita baik-baik? Atau hal lainnya? Bisa saja ‘kan Zeira ini khilaf? Zeira ‘kan manusia bukan malaikat, Bang....” Penjelasan Zeira membuat semua orang menganga. Mereka menyadari kekurangyakinan Zulkarnain untuk memperistrinya. Manusia sebaik apa pun pasti pernah berbuat dosa, baik itu kecil, disengaja, maupun tak disengaja. Bisa saja bagi yang tidak menerimanya walaupun kesalahan kecil akan membuatnya marah, kecewa. Bukan hanya itu saja pernikahan pun dibuat goyah karenanya. “Sayang…Abang hanya cemburu!” jawaban itu membuat Zeira menatap lekat wajah tampan Zulkarnain. Sorot matanya ke dalam kornea mata Zulkarnain sangat dalam. Zulkarnain melangkahkan kakinya sangat dekat ke arah Zeira. Dekat sekali. Mereka berhadapan dengan jarak hanya 30 centimeter saja. Tepat pada pukul 24: 30. 16 januari. Tiba-tiba penghulu, saksi dari beberapa warga

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-05
  • 7 Ramadhan Tanpamu   Tanpa Memaknai, Hanya Menerima

    “Teh Zeira….” Di ujung sana terdengar suara pelan Ida. Setelahnya, dia menangis histeris membuat Zeira menggertak, “Ada apa? Ida! Cepat katakan!!” Ida menghentikan tangisannya. Dia sunyi sejenak, hanya masih terdengar suara sisa-sisa tangisannya. Kemudian Ida pun menceritakan semuanya. -Jakarta- “Bu, yakin ini rumahnya?” tanya Adityawarman begitu dia turun dari mobilnya. Rumah Norma memang tidak sebesar Rumah Kebaya milik Jubaedah. Rumah ini kecil dan sangat sederhana akan tetapi bersih dan terawat. “Iya, Pak. Bapak masuk saja!” tutur montir cantik teman Zulkarnain yang bernama Anita. Iya Anita sekarang sudah menjadi kaki tangan Aminah semenjak dirinya mengetahui kalau hati Zulkarnain telah dimiliki Zeira. Cinta tidak didapat, akhirnya bertemu dengan teman Dahlan dan menyetujui untuk menjadi mata-mata Aminah. Maka dapatlah uang. Anita masuk terlebih dahulu ke rumah Norma. Norma yang sedang melaksanakan sholat isya pun, kehadiran Anita yang diikuti oleh Adityawarman disambut oleh

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-06
  • 7 Ramadhan Tanpamu   Zidan Di Padang

    “Tidak dinginkah?” Pertanyaan dengan tatapan meminta haknya. Hak sebagai suami, tepatnya malam pertama. Senyuman Zeira terulas menawan nampak dari kedua mata Zulkarnain. Entah apa artinya senyuman itu karena perasaan dan pikiran Zeira sedang tidak karuan. Bisa saja dia hanya memanipulasi perasaan sesungguhnya demi suami barunya. Seolah belum menerima jawaban sesungguhnya lagi-lagi bisikan kata-kata mesra itu diulang, “Sayang…tidak dinginkah?” Tangan yang tadi menggenggam jemari pun sekarang beralih ke pinggang. Zeira bergeming serta masih dengan reaksi yang sama adalah menoleh. Kedua sorot bola matanya kini sedikit dalam masuk ke dalam kornea mata Zulkarnain minta sebuah pengertian. Seakan mengerti kalau ini adalah bukan waktu yang tepat lelaki yang sudah ingin merasakan nikmatnya surga dunia pun berbicara demi menutupi rasa keinginannya, “Kita istirahat saja, setelah dari sini kita harus pergi ke Padang dan membicarakan perihal Zidan pada keluarga Aminah.” Zeira mengangguk pelan, se

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-07

Bab terbaru

  • 7 Ramadhan Tanpamu   The Endings Won't End You

    "Kenapa harus pakai SAYANG?" Zeira menyeringai begitu saja tanpa mempedulikan perasaan Zehab. "Ya sudah, kemanapun itu, jika Kamu suka dan Aku bersamamu, Aku pun pasti suka!" Tambah Zeira santai dengan punggungnya disandarkan pada sandaran jok mobil. "I love you, Zeira. Kamu perlu tahu itu!" Ujar Zehab disertai tangan men-starter mobil, dengan kecepatan sedang mobil pun melaju menuju ke tempat Zehab rencanakan untuk memberikan kejutan pada Zeira. Tempat itu adalah sebuah fantasi pikiran Zeira yang sering dikatakan olehnya ketika mereka sedang bersama. Zehab yang sudah jatuh cinta pada Zeira mencari tempat yang sesuai dengan fantasinya itu. Kalau laki-laki telah bertekad membahagiakan wanita yang dicintainya pasti akan berusaha untuk bisa mewujudkan impiannya. Dan, Zehab adalah lelaki selalu bekerja keras untuk itu. Perjalanan yang ditempuh memang lumayan cukup lama, oleh karena itu rengekan manja Zeira yang bertanya lagi dan lagi, "Kapan sampai?" Membuat Zehab gemas dibuatnya. Di

  • 7 Ramadhan Tanpamu   Ingin Meminta Kepastian

    Kendati Rudi telah memahami ada dalang di belakang penembakan beberapa tahun silam. Akhirnya, kasus yang belum terungkap ini pun akan segera diketahui olehnya. "Ini orangnya! Dia dalang semuanya. Dia ingin Zeira meninggalkan dunia selama - lamanya, itu dilakukan demi keponakannya." Penuturan disertai memberikan beberapa bukti yang masih tersimpan rapi di dalam telepon genggamnya. "Munandar sekarang pindah ke Belanda, artinya kalian harus berhubungan dengan kepolisian di sana untuk menangkapnya!" Azyumardi turut berbicara dengan mata melirik ke arah ibunya. Aminah paham dengan lirikan itu, kalau dirinya memang sangat tidak percaya kalau besannya bisa berbuat sejahat itu. Rudi pun langsung memberikan laporan pada atasannya agar kasus penembakan pada Zeira, kendati yang kena adalah Afifah, ibu mertuanya. Suasana seketika menjadi riuh ketika Pemuda yang menjaga gerbang datang dengan tergesa-gesa. "Nyonya, Tuan, di luar ada Tuan besar bersama pengawalnya." Azyumardi langsung mendeka

  • 7 Ramadhan Tanpamu   Zidan, Cucu Nenek!

    Pembicaraan pun langsung dihentikan diiringi oleh dimatikan handphone secara spontan.Kemudian, Neni menatap wajah Ujang sangat tajam seakan merasakan bagaimana perasaan Nizam sebagai seorang ayah yang ingin bersama anak-anaknya. 'Masa iya aku harus ke Padang?' ucap Neni dalam hati.Melihat adiknya melamun, Rudi menepuk lembut pipinya. "Kenapa lagi?" tanyanya. Neni menoleh, lalu menarik napasnya sangat panjang kemudian dikeluarkan. "Aa temani Neni ke Padang untuk mengambil Queena besok pagi!" Pintanya tanpa berbasa-basi lagi. "Ayo, kita ajak Zidan sekalian." Lirih Rudi sembari meraih lengan Zidan yang sedang bermain-main di depannya. "Mau ketemu nenek sama kakek, nggak?" tanya Rudi dengan mata menatap wajah polos Zidan."Nggak!" ketus sekali Zidan menjawab, dan langsung disela oleh Neni, "Zidan, sayang...tidak boleh begitu." Zidan menjawab kembali, "Nenek, juga kakek 'kan maunya Zidan berpisah sama mama dulu. Terus hingga Zidan tinggal di hutan...." Rupanya peristiwa dulu masih tersim

  • 7 Ramadhan Tanpamu   I Hate Shit Words!

    Pertanyaan Zehab membuat Zeira mengerlingkan sudut matanya. "Hidup ini tak harus terlalu banyak pertimbangan...." "Lepaskan dan lupakan masa lalu yang menurut kita tidak harus ada!!" "Kita nikmati saat ini?" Tangan Zehab diulurkan tepat di depan Zeira, sesaat setelah dirinya berbicara. Zeira yang sedang menikmati hangatnya kopi jahe pun menatap lekat kedua bola mata indah dan mendamaikan di hadapannya. Cangkir kopi ditaruhnya pelan sedangkan pandangannya tetap terpaut pada wajah Zehab. "Aku ingin mencoba...." Jawaban datar namun penuh kepastian. Perlahan Zeira meraih uluran tangan Zehab dan langsung disambut olehnya mesra. Mereka berhadap-hadapan. "Buatlah dirimu senyaman mungkin, dan biarkan dirimu bebas. Aku milikmu...." Bisikan Zehab di kuping Zeira dengan tangan membuka perlahan hijab yang membalut kepalanya. "Kamu sangat cantik...." ucap Zehab begitu penutup kepala itu terlepas. Zeira tersenyum tipis dan lekat sekali menikmati wajah tampan Zehad. Seiring dengan itu hati kecil

  • 7 Ramadhan Tanpamu   Aku Ceraikan!!!

    Tiba-tiba saja para awak media mendatangi ke arah mobil dimana mereka bertiga berada. Seketika suasana sangat ramai dan membuat Azyumardi mengisyaratkan Dahlan untuk pergi. Melihat reaksi istrinya seperti itu kemarahan Syahrizal mencuat, dia sakit hati dan merasa kalau dirinya terdzolimi karena perselingkuhan tersebut.Di dalam keriuhan para awak media yang selalu aktif mencari-cari informasi orang-orang ternama dan menurutnya patut diupdate kehidupannya."Aku ceraikan!""Aku ceraikan!!""Aku ceraikan!!!"Suara menggema Syahrizal menghentikan aktivitas para awak media hingga mereka semua bergeming dan cekatan sekali merekamnya.Suara lantang Syahrizal pun kembali terdengar dengan menyebutkan kembali kata-kata yang sama diakhiri menyebutkan nama lengkap istrinya, Azyumardi binti Adityawarman. Sontak saja itu membuat Azyumardi termangu tanpa reaksi. Dia sadar pada tindakannya, dan, baru sekarang. Tubuhnya lemas tak berdaya seolah kekuatannya dicabut seketika karena apa yang ditakutkanny

  • 7 Ramadhan Tanpamu   Jangan Bermain-main Dengan Takdir!

    Melihat reaksi lelaki di atasnya seperti tidak berkutik Azyumardi langsung menjatuhkan tubuhnya ke bawah lantai dengan cepat namun pelan. Sekarang posisinya berganti hingga membuat Dahlan tersadar dari bergemingnya. Matanya berkedip lambat. Kemudian, menatap tegas ke wajah cantik Azyu. Bibirnya hendak berbicara akan tetapi handphone milik Syahrizal yang ditaruh di atas bufet berdering nyaring. Sontak saja membuat kedua manusia tengah melakukan senggama tersebut bergegas berdiri dan membetulkan pakaiannya masing-masing. TREK! Pintu ruangan ada yang membuka. "Ehem!" Deheman kepura-puraan dari Syahrizal sambil langsung masuk dan berbicara, "Sayang, Abang lupa handphone Abang...." Itu langsung dijawab Azyumardi agak salah tingkah, "Oh, ya ...tadi berdering!" Serta dengan gesit berjalan ke arah bufet dan tangan kirinya meraih handphone milik suaminya sementara tangan kanannya membetulkan rambutnya yang acak-acakan. "Terima kasih, Sayang...." ucap Syahrizal dengan lembutnya mengambil hand

  • 7 Ramadhan Tanpamu   Aku Telah Melahirkan Anakmu....

    "Iya...sudah setahun...." Jawab Nizam.Azyumardi semakin menyudutkan dirinya sebagai wanita yang penuh dosa. Benar adanya setelah menjauhkan dirinya dengan Dahlan, Azyu sangat berbeda dari biasanya. Dia sering marah-marah tak jelas pada Syahrizal dan suka menghindar jika diajak berhubungan intim. Bahkan sering tidur di rumah orang tuanya. Sangat diterima oleh dirinya kalau kehidupannya tidaklah sedang baik-baik saja kendati belum ada yang mengetahui jika dirinya tengah menyembunyikan dosa besar."Teta?" Nizam agak meninggikan suaranya karena dirinya tak mendengar suara Azyumardi. "Iya Nizam, Zeira memang pantas bahagia. Dia wanita baik-baik dan terhormat. Kamu kembalilah padanya, Bundo dan Ayah pun setuju." Penuturan Azyumardi yang sendu juga pelan membuat Nizam berdecih kasar. Lalu dia pun mengakhiri pembicaraannya begitu saja.Nizam bukan hanya ingin membawa Queena ke Belanda, dia pun akan mengajak Zidan. Kendati harus mengambil hati putranya itu terlebih dahulu. *** Dahlan sama se

  • 7 Ramadhan Tanpamu   I Love You....

    Rontaan kecil itu tak dihiraukan oleh Dahlan. Dia pun mengerti kalau itu hanya reaksi tak serius, karena diketahui jika benar-benar berontak Azyumardi akan berlari ke arah pintu apartemen atau teriak. "Kita nikmati saja malam ini, Aku yakin Kamu akan ketagihan." Bisikan pelan dari Dahlan itu seolah perwakilan isi hati dan keinginannya Azyumardi. Ya, persetan dengan statusnya sebagai istri orang penting di Indonesia. Jikalah tak terpenuhi hasrat tempat tidurnya. Malam ini, Azyumardi merelakan mahkotanya disentuh oleh Dahlan. Bukan hanya itu, dia pun menikmatinya dan memintanya berkali-kali tanpa ada rontaan ataupun berkeinginan untuk minta tolong apalagi kabur. "Kamu kesepian? Kamu tak mendapatkan ini semua dari suamimu?" Dahlan mempreteli kehidupan ranjang Azyumardi sembari mengelus rambut panjangnya. Azyumardi hanya menggelengkan kepalanya, lalu tertidur di atas dada Dahlan. Malam pun telah berganti pagi. Karenanya, Dahlan pun bergegas bangun dan menyiapkan sarapan yang sebelumnya

  • 7 Ramadhan Tanpamu   Setahun Yang Lalu

    Tidak begitu lama suara Azyumardi pun terdengar jelas di ujung sana. "Queena di sini... dan Teta pun sudah melahirkan seorang putra." -Setahun Yang Lalu- Aminah dan Adityawarman langsung datang ke Sukabumi begitu dikabarkan oleh Azyumardi bahwa Queena ada di sana. Juga, bermaksud akan mengajak Zeira juga Zidan untuk tinggal bersama mereka di Padang. Mereka telah membuka diri serta menerima Zeira. Sayangnya, setelah sampai di Sukabumi Zeira sudah tidak ada dan Zidan tidak ingin ikut dengan mereka seolah anak kecil ini telah merekam semua kejadian masa lampau. "Zidan tidak mau bersama Nenek dan Kakek!" Teriakannya itu membuat Adityawarman terdiam sejenak hingga dan mengingat bagaimana dirinya mengorbankan Zidan ccucunya demi harta. Air mata bapak tua ini mengalir tak terbendung lagi karena menyesal kesempatannya dulu sempat bersama Zidan disia-siakan begitu saja. Sementara Azyumardi tengah merangkai sebuah drama agar rahasianya tidak terbongkar. -Flashback on- Malam yang sepi di an

DMCA.com Protection Status