Share

BAB 45: Perdebatan

Sinar matahari yang cerah terasa menyilaukan dan membuat kepala sakit. “Berhentilah di sini,” pinta Hayes.

Alice berhenti di bawah pohon besar, gadis itu membuang napasnya dengan penuh kelegaan, dia turun dari sepedanya menyusul Hayes yang duduk di sebuah akar besar.

“Kemana kau ingin pergi?” tanya Alice tidak menunjukan rasa lelahnya. Dia suka cuaca yang cerah dan memandangi rumput hijau, bunga bermekaran di hari pertama musim semi.

“Aku hanya ingin tahu banyak hal tentangmu, bawa aku kemanapun tempat yang ingin kau tuju,” jawab Hayes dengan mata terpejam seraya melepaskan topinya.

Alice membuang mukanya seketika, bibir mungilnya terkatup rapat tidak tahu harus berkata apa.

“Aku tahu kau tidak nyaman denganku Alice, aku juga tahu jika setiap kali kau bersama denganku, kau tidak sebahagia saat dengan Theodor yang mampu membuatmu tersenyum. Aku tidak sesempurna Theodor, aku kalah dalam hal apapun jika disandingkan dengan Theodor. Satu-satunya yang bisa kau adu, perasaanku padamu benar-
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status