Share

BAB 20: Sepucuk Surat

Shanie duduk bersimpuh dengan lutut di lantai, suara tangisannya yang lemah terdengar, anak itu memeluk peti Vanka, memandangi ibunya yang terias cantik tertidur tenang tidak kunjung membuka matanya ketika Shanie berusaha membangunkannya.

Air mata tidak berhenti berjatuhan, tangan kecilnya gemetar mengusap kaca berusaha untuk menggapai wajah ibunya. Shanie ingin memeluknya.

Calla dan Aaric yang sejak tadi ikut mendampingi, beberapa kali berusaha menghibur Shanie, namun Shanie menolak beranjak dari sisi ibunya.

Theodor duduk dengan lesu, melihat betapa sepinya keberadaan rumah duka yang dia buatkan untuk Vanka. Tidak ada yang melayat, tidak lebih dari sepuluh orang yang ada di dalam ruangan itu.

Beberapa kali Theodor melihat ke belakang dengan tatapan kecewa, kedua orang tua Vanka tidak menunjukan diri bahwa mereka akan datang, padahal Samuel sudah memberi mereka kabar.

Mengapa mereka sekejam ini pada Vanka? Sebesar apapun kesalahan Vanka di masa lalu yang sudah mempermalukan keluarga
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
D6ta
kasian Shanie...... anak2 selalu jd korban, pdhl anak2 tdk tau apa2..
goodnovel comment avatar
Nonk
Top mantap is the best .lanjutttt
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status