Share

Bab 180. Menghubungi Ernest.

Dada Ernest berdetak semakin cepat kala ia menyapu tanda terima panggilan, lalu menempatkan ponselnya ke samping telinga kanannya.

Melihat tingkah sang Bos yang tampak gelisah, Ben pun mengernyitkan keningnya. Hingga Ernest menyapa seseorang yang telah menghubunginya itu. Di saat itu, ia baru mengerti mengapa sebelumnya sang Bos menatap tegang layar ponselnya.

"Baby?"

Selama beberapa saat hanya hening dan hembusan nafas pelan yang menyapa indera pendengaran Ernest. Namun setelah berlalu beberapa menit, si penelpon akhirnya berbicara padanya.

"Aku memimpikanmu berada di sini."

Ernest hanya diam, berharap suara di seberang sana mau lebih banyak berbicara padanya. Oh, Tuhan. Betapa ia merindukan suara itu. Ia rindu suara itu merintih memanggil namanya di saat ia menyatukan tubuhnya pada tubuh sang empunya suara. Yang belakangan ini sedang tidak ingin bertemu dengannya.

"Bagaimana kabarmu?"

Ernest tergugu, ingin rasanya ia segera menjawab pertanyaan itu. Namun lidahnya tiba-tiba terasa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status