Beranda / Pernikahan / 30 Hari Bersama Ceo Angkuh / 110. Gadis Berjiwa Besar

Share

110. Gadis Berjiwa Besar

Penulis: Amy_Asya
last update Terakhir Diperbarui: 2024-02-16 22:29:49

"Dominic!"

Dominic tersentak saat Anna kembali memanggil namanya. Dia masih sedikit bingung saat Anna menanyakan tentang keadaan Elena.

Haruskah Dominic beritahu jika Elena itu adalah ibunya?

"Sepertinya kau butuh istirahat, Dom."

"Ah, iya. Keadaan wanita yang kau tanyakan tadi baik-baik saja."

Anna terlihat lega saat mendengar perkataan Dominic. Setidaknya tidak ada orang lain yang terluka.

"Kau kenal dengan wanita itu?" tanya Dominic yang sudah tidak bisa menahan rasa penasarannya.

"Aku ... hanya mengenalnya begitu saja, tidak tahu juga siapa namanya. Ah, kami lupa berkenalan."

"Kalian sering bertemu?"

Anna tampak mengingat sesuatu sebelum menjawab Dominic. "Tidak terlalu sering, tapi kalau dia mampir ke toko kue, kami selalu bercerita banyak hal. Dia juga mengajakku belanja kemarin," kata Anna dengan senyum lebar. Dia seolah tidak merasakan sakit pada bekas operasi di perutnya.

"Dia sebenarnya—“ Saat Dominic hendak memberitahu siapa sebenarnya Elena, terdengar suara ketukan pi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Ri Ta
semoga cinta bersemi buat mereka..
goodnovel comment avatar
nurdianis
cepat sembuh anna,
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • 30 Hari Bersama Ceo Angkuh   111. Skandal Buruk

    Dominic kembali masuk untuk menemui Anna yang sedang bersama dengan Elena di dalam kamar, setelah menghabiskan rokoknya di luar. Pria itu cukup terkejut saat melihat Elena sedang tertawa lepas bersama dengan Anna. Harus diakui ini adalah kali pertama Dominic melihat ibunya tertawa dengan lepas. "Kau mengingatkan aku pada masa mudaku, Anna. Dulu aku juga sepertimu, pemberani, tapi sayangnya semenjak aku kenal suamiku semua sikap pemberaniku itu hilang.""Sepertinya tidak, Nyonya. Kau masih pemberani, apalagi saat memukul pria kemarin itu dengan vas bunga."Elena mengusap air mata yang ada dia sudut matanya karena terlalu banyak tertawa. Mereka tadi banyak bercerita tentang banyak hal, lebih tepatnya Elena banyak menceritakan banyak hal tentang masa mudanya dulu. Mengenang masa-masa yang sangat dia rindukan. "Jadi, di mana kau bertemu dengan kekasihmu itu?"Anna langsung menghentikan tawanya, dan menggaruk kepala dengan senyum kikuk. "Aku malu jika harus mengingatnya.""Kenapa haru

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-16
  • 30 Hari Bersama Ceo Angkuh   112. Gadis Bayaran?

    "Bukan apa-apa," jawab Dominic dengan memaksakan senyumnya. Dia tidak mau Anna memikirkan tentang masalah ini karena gadis itu butuh waktu istirahat agar bisa lekas pulih. "Kau sudah bangun dari tadi?""Aku baru saja bangun saat kau berbicara dengan Adam tadi."Dominic mendekati Anna dan mengusap kepala gadis itu dengan lembut. "Kau pasti terkejut dengan suaraku. Maafkan aku.""Tidak. Aku bangun karena perutku lapar."Dominic tertawa kecil saat melihat wajah Anna yang polos saat mengutarakan keinginannya. Seperti anak kecil. "Sarapanmu akan tiba sebentar lagi, Sayang.""Aku bosan dengan makanan rumah sakit, Dom.""Bosan?"Anna mengangguk cepat. "Aku ingin makan makanan dari luar.""Tapi makanan rumah sakit itu lebih baik untukmu sekarang, Anna. Apalagi kau habis operasi dan butuh asupan gizi yang banyak agar cepat pulih."Anna menghembuskan napasnya dengan kasar saat mendengar petuah yang Dominic sampaikan. Jika sudah seperti ini, mau tidak mau Anna harus menuruti Dominic. "Jadi, un

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-17
  • 30 Hari Bersama Ceo Angkuh   113. Dia Calon Istriku

    Dominic sebenarnya sudah bosan dengan pertanyaan para penyidik kepolisian, yang sekarang sedang duduk di hadapannya. Tentang mengapa dua orang pria yang menusuk Anna bisa ada bersama Adam, atau lebih tepatnya kenapa bisa Adam yang mengantarkan mereka ke kepolisian. "Anda tidak benar-benar menyekap mereka, Mr. Williams?""Kalau saya menyekap mereka, untuk apa asisten saya mengantarkan mereka ke kepolisian?"Polisi itu tampak kikuk mendengar jawaban Dominic, yang ada benarnya juga.Sejak tahu Adam yang mengembalikan buronan mereka, para atasannya di kantor sudah mewanti-wanti agar dia bisa lebih benar lagi menangani kasus ini. Kasus ini berkaitan dengan keluarga Williams. Salah satu keluarga konglomerat yang namanya sedang menjadi perbincangan hangat di Kota New York. "Anda memukuli mereka, Mr. Williams?"Dominic tampak jengah dengan pertanyaan yang entah sudah ke berapa kali. "Apa mereka bilang jika saya memukulinya?""Tidak.""Anda sudah tahu jawabannya, kenapa masih bertanya lagi

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-18
  • 30 Hari Bersama Ceo Angkuh   114. Kau Mengakui Putrimu?

    Beberapa jam sebelumnya. "Kau di sini, Nak?"Dominic membuang napasnya dengan kasar saat melihat siapa yang menyapa dirinya sekarang. Frank berdiri di hadapannya dengan senyum lebar. "Kau tidak ingin menyapa calon mertuamu?"Adam yang berjalan menghampiri Dominic, cukup terkejut dengan pria tua yang sedang menatap Dominic, dan mengatakan jika dia adalah calon mertua atasannya. "Kau mengakui putrimu sekarang?""Ya, dari dulu dia memang putriku."Dominic berdecak mendengar perkataan Frank. Dia tersenyum miring seraya berkata, "Jadi, sekarang kau sudah sadar?""Dominic," bisik Adam saat melihat perhatian beberapa orang mulai mengarah pada mereka. Namun, Dominic lebih memilih untuk mengabaikannya. "Tentu. Sejak kemarin aku sudah sadar akan semua kesalahanku di masa lalu. Ah, dia putriku yang malang," ucap Frank dengan wajah sendu, tapi Dominic tahu jika pria tua itu hanya sedang berpura-pura. "Jika tidak ada yang ingin kau bicarakan lagi, aku permisi," tukas Dominic pelan. Biar bagai

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-19
  • 30 Hari Bersama Ceo Angkuh   115. Persahabatan Orang Dewasa

    "Austin!"Austin tersentak kaget dan tanpa sadar melepaskan tangannya yang sedang membantu Anna berbaring. Akibatnya, gadis itu sedikit terjatuh dan membuat perutnya menjadi sedikit lebih sakit. "Anna," panggil Dominic setelah melihat Anna meringis kesakitan. Dia segera menghampiri kekasihnya itu. "Oh, astaga. Maafkan aku, An. Aku tidak sengaja."Dominic segera memencet bel yang terhubung langsung dengan ruangan dokter, lalu menatap Austin dengan tajam. "Kenapa kau malah menjatuhkan Anna? Kau 'kan tahu dia baru saja operasi dan masih butuh bantuan untuk bangun.""Kau muncul tiba-tiba, Dom! Aku terkejut.""Memangnya kau melakukan apa sampai terkejut begitu?"Mendapat serangan pertanyaan seperti itu, Austin langsung mengatupkan bibirnya rapat-rapat. Dia tidak mau salah berbicara. "Sudah, Dom," ujar Anna lirih sembari menarik kemeja pria itu, saat melihat Dominic cukup emosi. "Aku tidak apa-apa."Dominic ingin membantah Anna, tetapi melihat tatapan gadis itu akhirnya Dominic menguru

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-19
  • 30 Hari Bersama Ceo Angkuh   116. Calon Kakak Ipar

    Dominic melangkahkan kaki dengan cepat, memasuki rumah mewah milik keluarganya. Dia langsung datang kemari setelah Hamilton menghubungi dan memintanya untuk datang berkunjung. "Selamat malam, Tuan muda," sapa beberapa pelayan yang berpapasan dengan Dominic. Dominic hanya mengangguk sekilas, kemudian dia berhenti saat melihat Charles berdiri di bawah tangga sembari melambaikan tangan. "Hai, Dom! Kau pulang hari ini?""Di mana Papa?" tanya Dominic tanpa menjawab Charles. "Ada di ruang kerjanya. Sebentar lagi juga Papa akan keluar untuk makan malam. Kau tidak ingin makan malam bersama kami?""Dia pasti lebih memilih makan malam bersama dengan gadis pemandu wisatanya itu, Sayang." Entah kapan datangnya, tiba-tiba saja Jennifer muncul dari arah belakang dan menyahuti Charles. "Jennifer, tutup mulutmu! Kau tidak punya sikap hormat pada orang yang lebih tua?" tanya Charles dengan penuh penekanan. "Setelah menolak banyak wanita dengan asal usul yang jelas, aku pikir tipe gadisnya itu a

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-20
  • 30 Hari Bersama Ceo Angkuh   117. Jangan Bergosip!

    Elena membenarkan posisi duduknya. Dia tidak mengangguk dan tidak juga menggeleng. "Akan kami pikirkan nanti. Buktikan saja ucapanmu, Dom. Kau bilang kemarin akan membuktikan jika dia pantas bersanding denganmu, bukan?"Dominic menarik sudut bibirnya membentuk senyuman lebar. "Ya, akan kubuktikan," jawab Dominic senang. Itu artinya hubungannya dengan Anna sudah melangkah satu titik lebih maju. "Tapi dengan satu syarat!""Syarat?""Ya, jangan katakan padanya jika aku ibumu!"***Dominic kembali ke rumah sakit dengan perasaan senang. Tadinya dia khawatir dengan keputusan kedua orang tuanya setelah kabar miring yang tersebar pagi tadi. Namun, ternyata itu semua hanya ketakutan Dominic saja. Ibunya justru menyuruhnya membawa Anna ke pesta hari jadi pernikahan mereka di bulan depan. Dominic meraih gagang pintu dengan senyum yang masih terus mengembang. Ceklek! Saat membuka pintu, hatinya menghangat ketika melihat Anna sudah tidur dengan damai. Meskipun mereka sempat sedikit berdebat s

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-21
  • 30 Hari Bersama Ceo Angkuh   118. Dibuat Baper

    Emma menatap Anna yang sedang duduk dengan wajah muram, tidak seperti biasanya yang selalu kelihatan ceria. Sejak dia datang tadi, kekasih bosnya itu lebih banyak diam. "Anna, kau sedang memikirkan sesuatu?""Eh, tidak." Anna tersenyum kecil secara terpaksa. Lalu dia kembali menatap ke luar jendela. Musim semi sudah di depan mata, ditandai dengan daun-daun pepohonan yang mulai hijau kembali. Seharusnya, Anna senang menyambut musim semi kali ini. Akan tetapi, gadis itu merasakan sebaliknya. Apalagi setelah mengingat perdebatannya dengan Dominic kemarin. "Lalu bagaimana dengan rumor tentang kita yang sudah tersebar luas, Dom?"Deg!Dominic langsung terdiam mendapat pertanyaan yang tidak pernah dia sangka sebelumnya. Dia pikir Anna belum tahu mengenai kabar yang sedang beredar sekarang. "Kau sudah membaca berita itu?""Aku bahkan sudah melihat semua berita yang beredar di televisi pagi tadi, Dom. Kau sengaja menyembunyikan ini dariku?""Tidak, Sayang." Dominic langsung mendekat da

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-22

Bab terbaru

  • 30 Hari Bersama Ceo Angkuh   265. Extra Part 4 (Happy Ending)

    Dua Tahun Kemudian. Rumah Dominic terasa ramai sekarang karena anak laki-laki mereka tumbuh menjadi anak yang aktif. Leo, seperti itu mereka semua memanggil nama anak laki-laki yang lahir di musim dingin itu. Leo sangat pintar di usianya yang menginjak dua tahun. Tak jarang, Anna dan Dominic dibuat kewalahan dengan banyaknya pertanyaan yang diajukan oleh Leo. Seperti sekarang, anak itu sedang menanyakan banyak hal kepada ibunya. Tentang mengapa daun-daun pepohonan bisa jatuh di musim gugur, atau tentang bagaimana hewan-hewan liar itu bisa ada, dan mengapa mereka harus menjauhinya. "Mama, aku ingin bersama papa," celoteh Leo yang sudah bosan bertanya tentang banyak hal. "Iya, Sayang. Sebentar lagi papa pulang. Sekarang makan dulu." Leo menggeleng. Dia kembali berlari saat Anna hendak menyuapkan makanan ke dalam mulutnya. Kalau sudah seperti ini, Anna hanya bisa menghembuskan napas dengan kuat. Dia harus banyak bersabar menghadapi kelakuan Leo yang semakin hari se

  • 30 Hari Bersama Ceo Angkuh   264. Extra Part 3

    "Namanya?" Anna menganggukkan kepala dengan senyum lebar. Lalu dia kembali mengusap tangan lembut milik bayi mereka. Ah, ternyata makhluk sebesar ini yang tumbuh di dalam perutnya selama ini. "Bagaimana dengan Mark?" "Mark?" "Iya. Kau tau arti dari nama Mark, Sayang?" Anna sontak menggeleng. "Mark berarti dewa perang. Aku memberinya nama Mark dengan harapan agar nantinya dia sekuat dewa perang." Senyum lebar tersungging di bibir Anna ketika mendengar nama anaknya. "Aku suka itu. Tambahkan nama belakangmu kalau begitu, Dom. Agar dia menjadi pria sekuat dirimu." Dominic setuju. Pria itu mencium kembali pipi bayinya yang terasa begitu halus. "Hai, Nak. Sekarang namamu Mark Leonardo Williams. Aku harap kau bisa tumbuh menjadi pria hebat di masa depan nanti." *** Kabar bahagia terdengar di seluruh penjuru kota New York saat kelahiran cucu pertama keluarga Williams diumumkan. Nama Dominic dan Anna langsung menjadi tren pencarian di internet yang paling banyak dicari

  • 30 Hari Bersama Ceo Angkuh   263. Extra Part 2

    Anna dan Dominic menerima kabar bahagia atas kelahiran putra pertama Austin dan Daniella. Mereka turut berbahagia melihat bagaimana senangnya Austin saat menceritakan proses kelahiran bayi mereka. Anna yang sejak tadi memeluk Dominic pun, tidak pernah sama sekali berhenti tersenyum melihat kebahagiaan di wajah Daniella dan Austin. Mereka langsung melakukan panggilan video begitu mendapat kabar jika Daniella sudah melahirkan. "Ah, rasanya aku ingin terbang ke New York sekarang juga." Anna terlihat gemas melihat pipi merah milik putra Daniella. "Prediksi kelahiranmu kapan, An?" tanya Daniella dengan membersihkan Felix yang baru saja selesai dimandikan. "Bulan depan, tapi aku tidak yakin juga setelah mendengar jika kau melahirkan lebih cepat dari perkiraan." "Semoga semuanya lancar," harap Daniella. "Silakan bicara dengan Austin dulu. Felix sepertinya sudah sangat lapar." Anna mengangguk mengerti. Dia segera memberikan ponsel Dominic kepada pemiliknya, dan membiarkan D

  • 30 Hari Bersama Ceo Angkuh   262. Extra Part 1

    Austin bangun tergopoh-gopoh begitu Daniella membangunkannya tengah malam begini. Yang membuatnya lebih terkejut lagi adalah saat melihat Daniella merintih kesakitan dengan memegang perutnya. "Daniella, apa kau akan melahirkan?" tanya Austin gugup. Dia terlihat lebih gugup daripada wanita yang akan melahirkan. "Aku tidak tau. Perutku sakit sekali, Austin," rintih Daniella tidak tahan lagi. Sebenarnya dia sudah merasakan sakit perut dari sore tadi. Hanya saja, Daniella memilih untuk diam, dan tidak mengatakan apa pun karena berpikir jika ini hanya sakit perut biasa. Sampai saat mereka akan tidur lagi, Daniella semakin merasa tidak nyaman karena kram di perutnya tak kunjung mereda. "Kita ke rumah sakit sekarang." "Telepon mama dulu, Austin. Sepertinya aku hanya sakit perut biasa saja." Namun, hal yang terjadi justru sebaliknya. Wajah Daniella tampak pucat dengan keringat deras yang membasahi kening. "Oke, sebentar. Aku telepon mama dulu kalau begitu," ucap Austin y

  • 30 Hari Bersama Ceo Angkuh   261. Janji Dominic dan Anna (End)

    Musim gugur telah berlalu, dengan angin yang perlahan semakin terasa dingin. Hari ini, setelah sekian lama menunggu, salju pertama di tahun ini kembali turun. Dari balik kaca-kaca rumah, Anna menatap ke arah luar melihat salju yang mulai berjatuhan. Gadis itu tersenyum simpul. "Hari ini salju turun. Kau pasti sangat bahagia, kan, Sayang?" Tiba-tiba saja Dominic datang dan memeluk Anna dengan lembut. Anna hanya mengukir senyum dengan kepala mengangguk. "Musim dingin tahun ini sangat berbeda, Dom." "Apa yang berbeda?" Anna melepaskan tangan Dominic, kemudian berbalik hingga mereka saling berhadapan sekarang. "Keberadaanmu yang membuat beda." Dominic memegang pinggang Anna, dengan tersenyum lebar. Pria itu merunduk, lalu mengecup bibir istrinya cukup lama. "Kau tau, musim dingin tahun lalu dan tahun ini aku punya kebiasaan yang berbeda." Anna menaikkan sudut alisnya. "Kebiasaan yang berbeda? Apa contohnya?" "Ya, contohnya ... bercinta denganmu." Anna memukul dad

  • 30 Hari Bersama Ceo Angkuh   260. Takdir Seseorang

    Daniella melompat kegirangan saat melihat Austin muncul dari pintu kedatangan. Dia memang sengaja menunggu di bandara saat suaminya itu mengatakan jika akan pulang hari ini. Sungguh, Daniella tidak dapat menahan diri lagi dengan berdiam diri di rumah saja, untuk menunggu Austin. Apalagi dia masih sedih karena Anna sudah pindah ke Vermont kemarin. "Honey, aku sangat merindukanmu." Austin langsung memeluk istrinya dengan erat. Kalau saja dia tidak ingat perut Daniella yang buncit, mungkin Austin tidak akan melepaskan istrinya sekarang. "Aku juga sangat merindukanmu." Austin melepaskan pelukannya dan langsung berjongkok di hadapan perut Daniella. Salah satu yang menjadi kebiasaannya sekarang adalah menyapa bayinya yang masih di dalam perut. "Halo, Sayang. Bagaimana kabarmu di dalam sana?" tanya Austin dengan mengusap perut Daniella. Sesekali dia menciumnya dengan gemas, hingga membuat Daniella tertawa karena geli. "Sudah, Austin. Sebaiknya kita pulang saja sekarang. Aku

  • 30 Hari Bersama Ceo Angkuh   259. Rumah Baru

    Austin menyambut kedatangan Dominic dengan senang hati. Dia sengaja melakukan semua itu, sebelum kembali ke pulang ke New York. Setelah semua urusan di Sky Crystal hari ini selesai, Austin mungkin akan langsung pulang. Dia sudah tidak tahan lagi ingin bertemu dengan Daniella, setelah lebih dari satu bulan ini lebih sering menghabiskan waktunya untuk pulang pergi Vermont dan New York. "Hai, Dom. Bagaimana dengan perjalanan kalian?" Austin langsung memeluk Dominic begitu pria itu tiba. Lalu menyapa Anna yang terlihat cukup kelelahan. "Ah, kau pasti sangat kelelahan, Anna." "Hum, sedikit," jawab Anna dengan senyum tipis. "Ini perjalanan panjang setelah kehamilannya. Dia pasti sangat kelelahan, apalagi perutnya sudah semakin membesar." Austin mengerti dengan apa yang Dominic keluhkan. "Itulah sebabnya aku melarang Daniella ketika dia merengek minta ikut. Kalau begitu, ayo. Sebentar lagi hari akan gelap." Dominic dan Anna mengikuti Austin yang berjalan lebih dulu menuju mob

  • 30 Hari Bersama Ceo Angkuh   258. Fase Baru Kehidupan

    Dominic membawa Anna ke rumah keluarganya. Setelah rapat pagi tadi, baik Elena maupun Hamilton meminta Dominic untuk datang dan menjelaskan segalanya. Saat Dominic memberitahu Anna, awalnya dia terkejut dengan keputusan Dominic yang bahkan selama ini tidak pernah dibicarakan. Namun, Anna tidak punya pilihan lain selain menuruti apa yang sudah Dominic putuskan. Hidup di mana pun, Anna bersedia asal tetap bersama Dominic. "Kita bicara setelah makan," ujar Hamilton setelah Dominic dan istrinya tiba. Sekarang mereka duduk bersama di ruang tamu, tetapi dengan cepat Dominic menolaknya. "Bisa kita bicara sekarang saja?" Hamilton berdeham. Dia sudah mengira Dominic akan melakukan hal ini, tetapi tidak pernah berpikir jika waktunya akan secepat ini. "Kenapa tiba-tiba seperti ini? Seharusnya kita membicarakan semua ini dari jauh-jauh hari." Hamilton hanya bisa menghela napas panjang. Dia tidak tahu harus dengan cara apa lagi agar Dominic membatalkan keputusannya. "Aku jug

  • 30 Hari Bersama Ceo Angkuh   257. Pengunduran Diri

    "Williams Group?" Anna menganggukkan kepalanya. Dia tahu sebesar apa tanggung jawab Dominic terhadap Williams Group. Untuk memutuskan tinggal di Sky Crystal selamanya, itu pasti bukan perkara mudah. Dominic tersenyum tipis, tanpa ingin menjawab rasa penasaran Anna. Pria itu justru mengusap rambut istrinya seraya berkata, "Besok kau akan tau semuanya, Sayang." *** Adam dibuat kelimpungan pagi ini karena Dominic meminta diadakannya rapat dengan para pemegang saham secara mendadak. Dia tidak tahu apa yang Dominic ingin sampaikan sampai harus mengadakan rapat mendadak seperti ini. Seluruh pemegang saham Williams Group diwajibkan hadir. Ada Hamilton, Elena, Charles, dan beberapa orang lain yang tampak duduk di ruang rapat menunggu Dominic, selaku pemegang saham tertinggi sekaligus pemimpin di Williams Group saat ini. Berbagai gonjang-ganjing mulai terdengar di setiap sudut perusahaan karena rapat mendadak yang tiba-tiba saja Dominic lakukan. Semua spekulasi muncul,

DMCA.com Protection Status