Share

102 Pergi

Saat Naren membuka mata pagi itu, tidak ada yang dipikirkannya kecuali pertengkarannya dengan Rhea semalam.

Setelah Rhea meninggalkannya dengan memilih masuk kamar, Naren juga mencoba mendinginkan pikirannya dengan merebahkan diri di kasur. Padahal sejak siang ia dan Rhea berencana menghabiskan malam bersama, tapi kini nyatanya mereka berada di ruangan berbeda, dengan emosi yang masih meluap-luap.

Walaupun beberapa bukti yang dijabarkan Rhea mulai mengusik pikirannya, tapi logikanya masih mencoba untuk menolak. "Nggak mungkin Zanna nyiram air panas ke tangannya sendiri," gumamnya.

Naren mencoba mengatur napasnya, mungkin pagi ini ia bisa bicara baik-baik dengan Rhea, dengan pikiran dingin, dan tanpa teriakan seperti semalam.

Langkah kakinya menuntunnya untuk berhenti di depan kamarnya—kamar yang ditempati Rhea beberapa hari ini. Ia kemudian mengetuk pelan dan memanggil Rhea.

Karena tidak kunjung ada jawaban, Naren melanjutkan langkahnya menuju dapur. Mungkin sebaiknya ia membuat sarap
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status