HAPPY READING!!
-mau main drama?-
»«
DIDALAM Kamarnya, Ana sedang asik mengotak Atik Laptop didepannya. Ana tersenyum senang saat melihat folder berisikan data yang selama ini dicarinya. 'Untung bapak dulu nge-back up data-data di hpnya, ke laptop, sesuai sama kayak yang pernah mamah bilang dulu.' pikir Ana.
"Ini... Kode, kah?" Gumam Ana saat melihat sebuah data berisi catatan singkat didalamnya.
'MD - 4- JKU'
Ana kembali melihat beberapa file dibawahnya, yang ternyata terlihat gambar sebuah struk? Dengan warna tulisan yang sudah memudar. Dibawah struk itu terdapat barcode. Tanpa pikir panjang, Ana mengambil pons
HAPPY READING!!!"Biarin jelek, yang penting husbu gue banyak!" »«Motor Vespa putih Ana berhenti di tempat parkir motor disekolahnya, ia melirik sinis saat mendapati, seseorang menyenggol motornya. "Sorry, gue gak sengaja." Kata orang itu menengok kearah Ana sembari melihat keadaan motornya."Pake bahasa Indonesia yang bener. Orang Indonesia 'kan, Lo?" Ketusnya lalu melangkah pergi dari sana.Sebelum benar-benar masuk kedalam area sekolah, ia melihat mobil yang sangat teramat dikenalnya berhenti didepan gerbang sekolahnya, dan seseorang turun dari sana."Ck!" Decak Ana menatap datar, Anggun yang baru saja turun dari mobil yang dikemudikan papahnya. Dan terlihat, Anggu
HAPPY READING!!'Lo masih muda, jangan buru-buru banget pengen mati!'»«"Udah diobatin?" Tanya Ana pelan.Egas menoleh dengan dahi mengerut. "Udah Lo obatin?" Ulang AnaGas mengangguk lalu memegang lukanya yang masih sedikit terasa perih itu, "udah, gue siram air aja. Abis itu--""Gue nanya, Luka Lo udah Lo obatin?" Tegas Ana. "Udah atau belum?""Belum."Ana beranjak dari tempatnya dan melangkah pergi, "Ikut gue. Atau perlu gue seret Lo?
HAPPY READING!!!"Berdua aja," »«EGAS menghentikan motornya dan memarkirkannya di pinggir jalan, dia masuk ke warung bakso dan berdiri dihadapan Ana yang sedang asik memakan baksonya. "Ternyata disini, Lo?" Tanya Egas lalu duduk dihadapannya."Kenapa Lo bisa disini?" Tanya balik Ana."Karena gue gak disekolah, makanya gue disini." Jawaban absurd Egas justru membuat dahi Ana mengerut heran lalu perempuan itu berkata, "Gak jelas!" Gumamnya lalu kembali memakan baksonya."Hape Lo, idup?" Tanya Egas lagi."Idup,""Tapi kenapa gak bisa dihubungin?" Egas mengangkat sebelah alisnya lalu bertumpu tangan menatap Ana didepannya yang langsung melihat ponselnya yang b
HAPPY READING"PAPI?!"»«"KAK Anaaaa...," Ucap Langit senang saat melihat Ana dan teman-temannya berada di ruang tamu Piel. Langit yang baru saja pulang dari sekolahnya, segera berlari kearah Ana diikuti dengan pengasuhnya dibelakangnya."Hai, kamu gimana kabarnya, sehat? Mamang Pielnya baik, atau jahat sana kamu?" Tanya Ana mengusap lembut kepala Langit dengan gemas. Begitu juga dengan Alfi, Zidan dan Zeldan yang ikut-ikutan mendekat kearah langit Lalu melakukan hal sama seperti yang Ana ke lakukan.Langit Tersenyum lebar kemudian berkata, "Aku sehat, Papi Piel juga baik sama aku. Aku dibeliin mainan baru, baaaanyaakkkk banget," katanya senang."UWUUUUU,""PAPIIII???!!! ""OMAYGAT!!!""Baguslah,"Kafi dan Eg
HAPPY READING!!!"Minta izin ke orang tua Lo, soalnya, gue mau ngajak anaknya jalan,"*SEMINGGU KEMUDIANEgas || Na. Gue udah di depan rumah Lo.Ana yang sedang memakai kerudungnya didepan kaca melihat notifikasi chat yang masuk dari Egas. Ia duduk di kursi, lalu mengambil ponselnya dan mengetikkan balasan pesan Egas.Ana|| BentarAna|| Izin bonyok duluEgas || Iya
HAPPY READING!!!!"Gue gak pernah percaya sama yang namanya cinta pandangan pertama." »«Ana menyimpan ponselnya diatas meja saat melihat Egas datang dengan membawa satu nampan, dan diatasnya ada satu mangkuk seblak pesanan Ana."Ini pesanannya, mbak," Canda Egas seolah-olah seperti pelayan."Eh, iya, mas!" Sahut Ana.Egas duduk di kursi didepan Ana. Dia tersenyum tipis saat melihat Ana mulai memakan seblaknya, seblak buatannya maksudnya. "Enak?" Tanyanya.Ana mengangguk,"Enak, banget!!!" Sahutnya senang. "Iyalah, kan gue yang buatin," kata Egas, sombong."Ah, masa?" Tanya Ana tak percaya menatap Egas. "Serius," Egas meyakinkannya."Iya-iya, hebat juga ya, Lo?" Kagum Ana terus memakan seblaknya. "Lo
HAPPY READING!!!!"Belakang Lo kosong, biar gue yang jaga! Lo fokus aja kedepan!»«"MAKASIH!" Ana turun dari motor Egas setelah dan mengucapkan terima kasih. "Lo bisa pulang, nanti gue pulang sama Anta aja. Udah izin sama bonyok, kok," jelas Ana."Na," Panggil Egas."Apaan?""Anta itu... Cowok?" Tanya Egas entah mengapa, terdengar seperti orang yang cemburu? Entahlah!"Banci! Udah ya, gue masuk dulu, bye!" Pamit Ana lalu berlari masuk kedalam rumah Ipeh. Sedangkan Egas melajukan motornya, pergi dari sana.Ana berjalan menghampiri kedua orang suami istri di ruang tamu, yang semakin terlihat mesra, ditambah lagi saat melihat perut ncingnya itu yang semakin membesar,dan sepertinya akan segera melahirkan. "Assalamualaikum, Ncing, man
HAPPY READING!!!'dikira jalan punya nenek moyangnya kali?! '*KALI ini, Ana dan semua Anggota Domino berbicara sambil duduk lesehan diatas karpet. Dengan beberapa Anggotanya yang terluka kini sedang diobati oleh dokter disana.Ana berkacak pinggang menatap Anggotanya satu per satu. "Kali ini masalah Apa?" Tanyanya."..." Semua Anggotanya hanya diam tak menjawab."Ck, gue lagi nanya, bukan jualan obat! Jadi, JAWAB!" Katanya, Sinis."Se--""Bentar!" Potong Ana cepat saat merasakan ponselnya bergetar. Dia menempelkan ponselnya ke telinga lalu berkata. "Siapa?" Tanyanya, ketus. Saat melihat nomor tak dikenal menelpon nomornya."I-ini aku kak. Anggun, kata Tante Okta, kakak disuruh cep