HAPPY READING!!!
"Dia gak nyata, woy! Jangan buat gue berharap lebih jauh lagi lah!"
SUDAH hampir 15 menit sejak kedatangannya ke minimarket, Egas hanya diam bagai patung saat melihat berbagai macam jenis pembalut didepannya. Setelah lama berpikir, dia mengambil dua bungkus yang berbeda, 1 ukuran kecil, dan satu yang besar. Dia pun melangkahkan kakinya menuju kasir yang beruntungnya sedang sepi.
"Maaf..?" Mbak-mbak kasir bingung sekaligus heran saat melihat barang yang akan di beli Egas.
"Oh, ini buat Adek saya." Jelas Egas saat mengerti maksud mbak kasirnya. "Oh iya, maaf, cewek biasanya pakai yang itu kan?"
"Tergantung orangnya sih, mas. Dari pada nanti salah, mending masnya tanya adiknya biasa pakai yang bersayap atau enggak?" Saran mbak kasirnya.
HAPPY READING!!!!'dulu gue juga punya cewek yang gue taksir. Tapi dianya malah suka dan nikah sama orang lain, jadi, apalah daya gue, yang cuma bisa diem...'»«"DIMANA Langit?" Ana mengatur nafasnya yang tersengal-sengal. Matanya melihat ke segala arah mencari Langit, yang entah dimana adanya?"Gimana ibunya Langit?" Tanya Kafi ke Rendy yang sedari tadi hanya diam."Langit ada didalem, ibunya udah... Gak ada," jelas RendySebelum masuk Ana mengetuk pintu beberapa kali baru masuk kedalam ruangan yang ternyata hanya ada Langit, dokter, dan tubuh ibu Langit yang sudah terbujur kaku.Terlihat Langit yang terus menerus memeluk lengan ibunya, namun yang membuat Ana terhenyuh melihatnya, saat anak kecil itu
HAPPY READING!!-mau main drama?-»«-SEMINGGU KEMUDIAN-DIDALAM Kamarnya, Ana sedang asik mengotak Atik Laptop didepannya. Ana tersenyum senang saat melihat folder berisikan data yang selama ini dicarinya. 'Untung bapak dulu nge-back up data-data di hpnya, ke laptop, sesuai sama kayak yang pernah mamah bilang dulu.' pikir Ana."Ini... Kode, kah?" Gumam Ana saat melihat sebuah data berisi catatan singkat didalamnya.'MD - 4- JKU'Ana kembali melihat beberapa file dibawahnya, yang ternyata terlihat gambar sebuah struk? Dengan warna tulisan yang sudah memudar. Dibawah struk itu terdapat barcode. Tanpa pikir panjang, Ana mengambil pons
HAPPY READING!!!"Biarin jelek, yang penting husbu gue banyak!" »«Motor Vespa putih Ana berhenti di tempat parkir motor disekolahnya, ia melirik sinis saat mendapati, seseorang menyenggol motornya. "Sorry, gue gak sengaja." Kata orang itu menengok kearah Ana sembari melihat keadaan motornya."Pake bahasa Indonesia yang bener. Orang Indonesia 'kan, Lo?" Ketusnya lalu melangkah pergi dari sana.Sebelum benar-benar masuk kedalam area sekolah, ia melihat mobil yang sangat teramat dikenalnya berhenti didepan gerbang sekolahnya, dan seseorang turun dari sana."Ck!" Decak Ana menatap datar, Anggun yang baru saja turun dari mobil yang dikemudikan papahnya. Dan terlihat, Anggu
HAPPY READING!!'Lo masih muda, jangan buru-buru banget pengen mati!'»«"Udah diobatin?" Tanya Ana pelan.Egas menoleh dengan dahi mengerut. "Udah Lo obatin?" Ulang AnaGas mengangguk lalu memegang lukanya yang masih sedikit terasa perih itu, "udah, gue siram air aja. Abis itu--""Gue nanya, Luka Lo udah Lo obatin?" Tegas Ana. "Udah atau belum?""Belum."Ana beranjak dari tempatnya dan melangkah pergi, "Ikut gue. Atau perlu gue seret Lo?
HAPPY READING!!!"Berdua aja," »«EGAS menghentikan motornya dan memarkirkannya di pinggir jalan, dia masuk ke warung bakso dan berdiri dihadapan Ana yang sedang asik memakan baksonya. "Ternyata disini, Lo?" Tanya Egas lalu duduk dihadapannya."Kenapa Lo bisa disini?" Tanya balik Ana."Karena gue gak disekolah, makanya gue disini." Jawaban absurd Egas justru membuat dahi Ana mengerut heran lalu perempuan itu berkata, "Gak jelas!" Gumamnya lalu kembali memakan baksonya."Hape Lo, idup?" Tanya Egas lagi."Idup,""Tapi kenapa gak bisa dihubungin?" Egas mengangkat sebelah alisnya lalu bertumpu tangan menatap Ana didepannya yang langsung melihat ponselnya yang b
HAPPY READING"PAPI?!"»«"KAK Anaaaa...," Ucap Langit senang saat melihat Ana dan teman-temannya berada di ruang tamu Piel. Langit yang baru saja pulang dari sekolahnya, segera berlari kearah Ana diikuti dengan pengasuhnya dibelakangnya."Hai, kamu gimana kabarnya, sehat? Mamang Pielnya baik, atau jahat sana kamu?" Tanya Ana mengusap lembut kepala Langit dengan gemas. Begitu juga dengan Alfi, Zidan dan Zeldan yang ikut-ikutan mendekat kearah langit Lalu melakukan hal sama seperti yang Ana ke lakukan.Langit Tersenyum lebar kemudian berkata, "Aku sehat, Papi Piel juga baik sama aku. Aku dibeliin mainan baru, baaaanyaakkkk banget," katanya senang."UWUUUUU,""PAPIIII???!!! ""OMAYGAT!!!""Baguslah,"Kafi dan Eg
HAPPY READING!!!"Minta izin ke orang tua Lo, soalnya, gue mau ngajak anaknya jalan,"*SEMINGGU KEMUDIANEgas || Na. Gue udah di depan rumah Lo.Ana yang sedang memakai kerudungnya didepan kaca melihat notifikasi chat yang masuk dari Egas. Ia duduk di kursi, lalu mengambil ponselnya dan mengetikkan balasan pesan Egas.Ana|| BentarAna|| Izin bonyok duluEgas || Iya
HAPPY READING!!!!"Gue gak pernah percaya sama yang namanya cinta pandangan pertama." »«Ana menyimpan ponselnya diatas meja saat melihat Egas datang dengan membawa satu nampan, dan diatasnya ada satu mangkuk seblak pesanan Ana."Ini pesanannya, mbak," Canda Egas seolah-olah seperti pelayan."Eh, iya, mas!" Sahut Ana.Egas duduk di kursi didepan Ana. Dia tersenyum tipis saat melihat Ana mulai memakan seblaknya, seblak buatannya maksudnya. "Enak?" Tanyanya.Ana mengangguk,"Enak, banget!!!" Sahutnya senang. "Iyalah, kan gue yang buatin," kata Egas, sombong."Ah, masa?" Tanya Ana tak percaya menatap Egas. "Serius," Egas meyakinkannya."Iya-iya, hebat juga ya, Lo?" Kagum Ana terus memakan seblaknya. "Lo