HAPPY READING!!!
-Ia kembali melangkah kearah Piel dengan Tersenyum lebar-
"Kak Ana." Langit berlari kearahnya.
"Kamu--"
"Saya Ana, salam kenal Bu." Ujar Ana tersenyum ramah memperkenalkan dirinya.
"Ini Bu, kak Ana yang aku ceritain tadi. Kakak ini baik banget loh Bu," ujar Langit bersemangat mengajak Ana agar lebih dekat dengan ibunya
"Iya? Terima kasih, ya. Maaf sudah menyusahkan," Kata Ibu Langit
"Gak papa bu," senyum Ana.
"Langit mau jajan? Jajan sama bang Jidat, mau?" Zidan berjongkok di hadapan Langit yang mengangguk cepat menyahutinya. "MAU!"
HAPPY READING!!!-INFORMASI DIBATASI, UNTUK KEAMANAN PRIBADI.-»«KARENA rasa kepo dan bosannya sudah tercampur menjadi satu, melakukan kebiasaan yang kadang dilakukannya, yaitu menjadi stalker. Ana tersenyum kecil dengan jari-jemarinya menari-nari diatas keyboard mengetikkan sesuatu disana.Ana menekan tombol 'enter' dan mulai menatap fokus ke layar laptopnya. "Gak tau kenapa, gue malah kepo sama lo, Fabregas Argantara." Gumam Ana seraya memakan coklat yang entah sejak kapan sudah berada ditangannya.Menjadi stalker merupakan suatu hal yang baru untuk Ana. Walaupun baru, kemampuannya mencari tahu tentang seseorang tidak bisa diragukan lagi. yang pasti, dia bukan stalker abal-abal. Bukan sekedar mencari tahu lewat media sosial. Dia akan terus mencari tahu tentang orang yang sedang dicarinya me
HAPPY READING!!!-Boleh kah Ana merasa geer, kalau dia yang sedang ditatap cowok itu?-»«BESOKNYAPEREMPUAN berhijab itu terkekeh pelan saat melihat notifikasi yang masuk ke ponselnya.Itsme265. Mencoba melihat isi data 'Febriana Aurelie [PRIVATE]' BERI IZIN...YA.. TIDAK..
HAPPY READING!!!"Dia gak nyata, woy! Jangan buat gue berharap lebih jauh lagi lah!"»«SUDAH hampir 15 menit sejak kedatangannya ke minimarket, Egas hanya diam bagai patung saat melihat berbagai macam jenis pembalut didepannya. Setelah lama berpikir, dia mengambil dua bungkus yang berbeda, 1 ukuran kecil, dan satu yang besar. Dia pun melangkahkan kakinya menuju kasir yang beruntungnya sedang sepi."Maaf..?" Mbak-mbak kasir bingung sekaligus heran saat melihat barang yang akan di beli Egas."Oh, ini buat Adek saya." Jelas Egas saat mengerti maksud mbak kasirnya. "Oh iya, maaf, cewek biasanya pakai yang itu kan?""Tergantung orangnya sih, mas. Dari pada nanti salah, mending masnya tanya adiknya biasa pakai yang bersayap atau enggak?" Saran mbak kasirnya.
HAPPY READING!!!!'dulu gue juga punya cewek yang gue taksir. Tapi dianya malah suka dan nikah sama orang lain, jadi, apalah daya gue, yang cuma bisa diem...'»«"DIMANA Langit?" Ana mengatur nafasnya yang tersengal-sengal. Matanya melihat ke segala arah mencari Langit, yang entah dimana adanya?"Gimana ibunya Langit?" Tanya Kafi ke Rendy yang sedari tadi hanya diam."Langit ada didalem, ibunya udah... Gak ada," jelas RendySebelum masuk Ana mengetuk pintu beberapa kali baru masuk kedalam ruangan yang ternyata hanya ada Langit, dokter, dan tubuh ibu Langit yang sudah terbujur kaku.Terlihat Langit yang terus menerus memeluk lengan ibunya, namun yang membuat Ana terhenyuh melihatnya, saat anak kecil itu
HAPPY READING!!-mau main drama?-»«-SEMINGGU KEMUDIAN-DIDALAM Kamarnya, Ana sedang asik mengotak Atik Laptop didepannya. Ana tersenyum senang saat melihat folder berisikan data yang selama ini dicarinya. 'Untung bapak dulu nge-back up data-data di hpnya, ke laptop, sesuai sama kayak yang pernah mamah bilang dulu.' pikir Ana."Ini... Kode, kah?" Gumam Ana saat melihat sebuah data berisi catatan singkat didalamnya.'MD - 4- JKU'Ana kembali melihat beberapa file dibawahnya, yang ternyata terlihat gambar sebuah struk? Dengan warna tulisan yang sudah memudar. Dibawah struk itu terdapat barcode. Tanpa pikir panjang, Ana mengambil pons
HAPPY READING!!!"Biarin jelek, yang penting husbu gue banyak!" »«Motor Vespa putih Ana berhenti di tempat parkir motor disekolahnya, ia melirik sinis saat mendapati, seseorang menyenggol motornya. "Sorry, gue gak sengaja." Kata orang itu menengok kearah Ana sembari melihat keadaan motornya."Pake bahasa Indonesia yang bener. Orang Indonesia 'kan, Lo?" Ketusnya lalu melangkah pergi dari sana.Sebelum benar-benar masuk kedalam area sekolah, ia melihat mobil yang sangat teramat dikenalnya berhenti didepan gerbang sekolahnya, dan seseorang turun dari sana."Ck!" Decak Ana menatap datar, Anggun yang baru saja turun dari mobil yang dikemudikan papahnya. Dan terlihat, Anggu
HAPPY READING!!'Lo masih muda, jangan buru-buru banget pengen mati!'»«"Udah diobatin?" Tanya Ana pelan.Egas menoleh dengan dahi mengerut. "Udah Lo obatin?" Ulang AnaGas mengangguk lalu memegang lukanya yang masih sedikit terasa perih itu, "udah, gue siram air aja. Abis itu--""Gue nanya, Luka Lo udah Lo obatin?" Tegas Ana. "Udah atau belum?""Belum."Ana beranjak dari tempatnya dan melangkah pergi, "Ikut gue. Atau perlu gue seret Lo?
HAPPY READING!!!"Berdua aja," »«EGAS menghentikan motornya dan memarkirkannya di pinggir jalan, dia masuk ke warung bakso dan berdiri dihadapan Ana yang sedang asik memakan baksonya. "Ternyata disini, Lo?" Tanya Egas lalu duduk dihadapannya."Kenapa Lo bisa disini?" Tanya balik Ana."Karena gue gak disekolah, makanya gue disini." Jawaban absurd Egas justru membuat dahi Ana mengerut heran lalu perempuan itu berkata, "Gak jelas!" Gumamnya lalu kembali memakan baksonya."Hape Lo, idup?" Tanya Egas lagi."Idup,""Tapi kenapa gak bisa dihubungin?" Egas mengangkat sebelah alisnya lalu bertumpu tangan menatap Ana didepannya yang langsung melihat ponselnya yang b