Share

7.

last update Huling Na-update: 2024-11-13 14:37:37

"Kenapa kamu menyusahkan aku sih, Ron!"

Sekarang, Aldebaran sudah berada di apartemen Ron Dinata. Dia baru saja selesai mandi. Dia masih mengingat kejadian memalukan tadi di klub malam Jenja.

Ron mabuk parah di sana. Dia terus meracau. Dengan susah payah, Aldebaran berhasil membawa Ron pergi dari tempat terkutuk itu.

Aldebaran menyetir mobil sport milik Ron. Dia juga membersihkan cairan yang keluar dari mulut Ron. Sungguh menjijikan! Tapi, Aldebaran tidak memiliki pilihan lain.

Aldebaran menatap Ron yang sudah tertidur di ranjang. Setelah mengganti pakaian, dia bergegas pergi tidur.

Aldebaran mendesah panjang. "Hemm!"

Malam panjang yang melelahkan. Aldebaran merasa, tubuhnya membutuhkan istirahat.

Aldebaran merebahkan tubuhnya di sofa. Saat hendak memejamkan mata, ponselnya bergetar. Aldebaran membaca pesan yang masuk dengan cepat dan teliti. Lalu, dia bersiap-siap untuk pergi.

Dalam sekejap, Aldebaran sudah berada di lobi apartemen. Ini adalah kehidupan barunya sebagai seorang sniper bayaran. Dia menjadi bersemangat.

Aldebaran memanggil taksi. "Bandar Udara Pondok Cabe, Pak."

Aldebaran memberitahu tujuannya kepada sopir taksi.

"Ya, Mas."

Taksi yang Aldebaran tumpangi berjalan bebas di jalan raya yang masih sepi. Diperkirakan hanya membutuhkan waktu 25 menit untuk sampai di tempat tujuan.

"Bandar udara Pondok Cabe bukan bandar udara yang melayani penerbangan sipil, Mas," ujar sopir taksi. "Karena selama ini, cuma jadi pangkalan militer angkatan udara aja," tambahnya sambil fokus menyetir.

"Kok Bapak tau?" tanya Aldebaran.

Sopir menjawab, "Kebetulan saya tinggal di Pondok Cabe, Mas. Tepatnya, di Jalan talas 1 persis di belakang bandar udara."

Aldebaran angguk-angguk. "Pantesan aja Bapak paham betul."

Aldebaran mengetik pesan untuk Ron.

Aldebaran: Ron, aku pergi untuk misi pertama.

Kemudian, Aldebaran menyimpan ponselnya kembali.

Tidak lama, taksi sudah memasuki kawasan Pondok Cabe. Sopir membelokkan taksi ke kanan.

"Saya harus berhenti di mana, Mas?" tanya sopir taksi.

Aldebaran terkejut. Dia sampai di lokasi lebih awal daripada waktu yang disepakati. Dia melihat-lihat daerah di sekitar yang begitu asing baginya.

Kemudian, Aldebaran memutuskan untuk menunggu di tempat yang sudah ditentukan.

"Masuk aja terus, Pak!" pinta Aldebaran.

"Hah?" Sopir terkejut. "Maksudnya ke dalam sana?"

Sopir taksi menunjuk pos penjagaan pangkalan militer angkatan udara. Pos penjagaan itu bertuliskan Selamat Datang di Bandar Udara Pelita Air Service Pondok Cabe.

Melihat raut wajah sopir yang bingung, Aldebaran bertanya, "Iya. Memangnya kenapa, Pak? Apa ada yang salah?"

"Mas, orang luar nggak bisa masuk sembarangan ke tempat ini." Sopir berusaha menjelaskan.

"Tenang aja, Pak! Saya nggak akan mempersulit Bapak."

Setelah mendengar Aldebaran menjawab dengan yakin, sopir langsung melajukan taksi ke arah pos penjagaan.

Seorang penjaga langsung menghadang. Dia mengetuk kaca mobil.

"Selamat malam menjelang pagi, Pak!" sapa penjaga. "Anda mau ke mana?"

Sopir panik. Dia berusaha menjawab pertanyaan penjaga dengan benar.

"Saーsaya ingin mengantar penumpang, Pak," jawab sopir dengan terbata.

Penjaga itu langsung menatap Aldebaran yang duduk di kursi penumpang.

Penjaga mencurigainya. Dia bertanya, "Siapa kamu? Apa keperluan kamu datang sepagi ini ke sini?"

Aldebaran menurunkan kaca mobil. "Saya ada janji jam 04.00 pagi di sini," jawabnya ketus.

"Janji?! Janji sama siapa?! Jangan bercanda, Anak Muda!"

Aldebaran tidak berminat untuk berdebat dengannya. Dia segera mengambil ponsel dan memperlihatkan bukti percakapan dengan seseorang yang memintanya datang.

"Saya ada janji sama Pak Ilyas Ardinata," kata Aldebaran, tegas.

Si penjaga tercengang. Dia sudah melihat bukti percakapan tersebut. Namun, dia tetap tidak mempercayai Aldebaran. Maka, dia memanggil kedua temannya.

"Bambang! Aldi!" teriak si penjaga. "Cepetan ke sini!"

Kedua temannya saling pandang, lalu berlari menghampiri taksi.

"Kenapa, Ryan?" tanya Aldi yang memiliki mata sipit.

"Dia tamu komandan," jawab penjaga bernama Ryan.

Aldi menatap Aldebaran. "Terus, kenapa nggak disuruh masuk? Komandan nggak suka menunggu lama."

"Tapi, aku nggak yakin. Karena dia kelihatan masih muda." Ryan rupanya mencurigai Aldebaran.

"Itu bukan alasan," bantah Bambang. "Periksa aja kartu identitasnya!"

Mendengar hal itu Aldebaran langsung mengeluarkan kartu identitas dan menunjukkannya kepada mereka.

Para penjaga pos tercengang. Mereka membaca kartu identitas Aldebaran dengan teliti.

Aldebaran emosi. "Jadi, gimana? Saya pasti telat karena kalian menahan saya di sini."

Bambang mengambil alih. "Silakan masuk! Komandan kami ada di dalam. Sebaiknya Anda turun di sini! Saya akan antar Anda."

***

Jarak dari pos penjaga ke kantor komandan cukup jauh. Bambang menghentikan motornya tepat di depan bangunan kecil berwarna biru navy.

Sepanjang perjalanan, Bambang tidak mengajak Aldebaran berbicara. Karena dia menganggap tamu komandannya adalah orang penting. Maka, dia menghormatinya.

"Kita udah sampai di kantor Komandan."

Aldebaran turun dari motor. Seorang penjaga menghampiri mereka.

"Silakan keluarkan kartu tanda pengenal Anda!" pinta Bambang.

"Apa kalian serius melakukan ini?" tanya Aldebaran, tidak suka.

Aldebaran keberatan jika dirinya harus diperiksa, apalagi sampai menunjukkan kartu identitas.

Petugas itu berkata, "Kami cuma menjalankan tugas aja. Tolong jangan mempersulit kami!"

Bambang mengambil alih situasi. "Prosedur ini biasa dilakukan kepada semua tamu yang datang ke sini, tanpa terkecuali."

Aldebaran menghela napas kasar. "Bisa nggak kalian panggil aja Komandan ke sini?"

Aldebaran tetap pada pendiriannya. Karena tidak ada yang merespon, Aldebaran mengeluarkan ponsel hendak menghubungi sang komandan.

Namun belum sempat mencari kontak Ilyas, datang 4 orang dari dalam kantor menuju ke arah Aldebaran.

"Itu Komandan!" seru Bambang.

"Selamat datang Tuan King!" sambut pria berusia 40 tahun.

Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Mga Comments (1)
goodnovel comment avatar
Nova Silvia
hey para petugas,,,kalian bakalan nyesel
Tignan lahat ng Komento

Kaugnay na kabanata

  • 2 Billion Dollars: Rahasia Cinta Bodyguard Tampan    8.

    "Sistem keamanan di sini sangat luar biasa." Aldebaran memuji dengan nada tinggi. Seketika itu juga, semua orang saling pandang. Bagi mereka, orang asing yang baru datang ini sangat lancang. Karena menurut mereka, Aldebaran baru saja menyindir pangkalan militer angkatan udara.Ilyas menatap Aldebaran. Lalu, dia menatap anak buahnya. Ilyas bertanya, "Apa anak buah saya sudah menyinggung Anda, Tuan King?"Ilyas berjalan masuk ke bangunan kecil disusul oleh Aldebaran dan 3 orang di belakangnya."Lain kali, saya mau Anda yang datang langsung ke tempat penjemputan," kata Aldebaran, tegas. "Tapi, semoga aja nggak ada lain kali."Jiwa menyombongkan diri Aldebaran muncul. Hal itu, tentu saja meresahkan Ilyas dan semua orang yang bersamanya. "Eh, anak muda!" tegur pria berbadan gemuk. Dia berjalan di belakang Aldebaran dan Ilyas. "Sombong banget kamu!"Tidak ingin timbul masalah, Ilyas segera memberikan isyarat pada pria gemuk. "Tolong jangan diambil hati, Tuan King!" pinta Ilyas dengan re

    Huling Na-update : 2024-11-26
  • 2 Billion Dollars: Rahasia Cinta Bodyguard Tampan    9.

    "Iya. Dia adalah orang yang sangat berpengaruh di negaranya."Agam menjawab pertanyaan Aldebaran. Dia menatap Ilyas, lalu menatap Aldebaran. "Perlu digarisbawahi! Dia bukanlah orang sembarangan. Dia juga sempat meragukan kamu, Anak Muda! Jadi, misi pertama ini jangan sampai gagal!"Tanpa berpikir panjang, Aldebaran menjawab, "Anda tenang aja, Pak Agam! Saya akan lakukan yang terbaik."Agam mengubah posisi duduknya. Dia kembali memandang ke arah depan. "Matahari udah muncul. Tapi, kegilaan bocah ini seakan nggak ada habisnya," kata Agam, ketus. "Cobalah bekerja sama dengannya!" saran Ilyas sambil melihat kaca spion mobil. Agam tertawa. "Saya mau lihat cara kerjanya dulu. Setelah itu, saya baru akan mengakuinya. Itupun ... kalo memang sesuai dengan kriteria saya."Aldebaran ingin membalas perkataan Agam. Namun, Ilyas sudah menghentikan mobil. Aldebaran melihat setidaknya ada lima orang berpakaian jas hitam dengan potongan rambut yang sama. "Ayo!" ajak Ilyas. Sekelompok orang ters

    Huling Na-update : 2024-11-29
  • 2 Billion Dollars: Rahasia Cinta Bodyguard Tampan    10.

    "Tuan King!"Louis memanggil Aldebaran. Dia adalah tangan kanan Raj yang akan membantu misi Aldebaran.Pesawat jet pribadi Chua Henry Yuan mendarat di bandar udara pribadinya sekitar satu jam lalu. Sekarang, Aldebaran telah berada di dalam mobil bersama Louis. Sedangkan kedua kliennya menunggu Aldebaran di rumah pribadi Chua. Atas perintah Chua, Raj mentransfer uang muka yang telah mereka sepakati ke rekening pribadi Aldebaran. Sisanya akan ditransfer kemudian setelah misi selesai. Aldebaran duduk santai di samping Louis. "Ya?"Louis memberikan senjata kepada Aldebaran. "Sesuai dengan arahan informan, target berada di dalam mobil mewah berwarna silver. Dipastikan itu adalah kendaraan satu-satunya yang akan melewati jalan ini menuju ke Bishan."Seorang informan berkata bahwa komandan angkatan darat yang akan menjadi target Aldebaran sedang dalam perjalanan ke lokasi pelatihan militer di Bishan, region tengah wilayah negara Singapura. "Sepanjang jalan ini sudah kami sterilkan," kata

    Huling Na-update : 2024-12-06
  • 2 Billion Dollars: Rahasia Cinta Bodyguard Tampan    11.

    "Hah?! Apa ini? Tiketku di mana?!"Aldebaran telah sampai di bandar udara internasional Changi. Sambil berjalan menuju pemeriksaan imigrasi, dia mencari tiketnya.Aldebaran mengambil secarik kertas biru yang terselip di paspor."Queensland, Australia?"Aldebaran langsung membacanya. Tidak lama kemudian, ponselnya bergetar. Aldebaran ragu-ragu sejenak saat melihat nomor asing di layar handphone. Namun, dia tetap menerima panggilan telepon masuk dari nomor tidak dikenal."Ya?""Kok lama banget angkat teleponnya?"Aldebaran mengerutkan kening. Dia sepertinya mengenal suara lawan bicaranya. "Anda siapa?" tanya Aldebaran."Selamat atas keberhasilan misi pertama, Tuan King. Aku ini broker kamu."Aldebaran menghela napas. "Pak Agam?"Aldebaran duduk di kursi yang tersedia. Dia memperhatikan area di sekitarnya. "Kenapa, Pak?" tanya Aldebaran lagi.Agam bertanya, "Kamu udah lihat tujuan selanjutnya?" "Queensland, Australia? Apa ini perintah kamu, Pak Agam?" "Hahahaha!" Agam tertawa. "Buka

    Huling Na-update : 2024-12-09
  • 2 Billion Dollars: Rahasia Cinta Bodyguard Tampan    12.

    "Kayaknya aku harus jalin kerja sama dengan Tuan King,' pikir Louis. 'Sesuai dengan perkataan Tuan Raj, pria sombong ini punya banyak pengetahuan.'Louis semakin penasaran dengan Aldebaran. "Terus, apa lagi kamu ketahui tentang tempat itu?" "Nggak ada." Aldebaran tidak menunjukkan ekspresi apa-apa.'Cih! Kamu pikir aku bodoh?!' Aldebaran mencemooh Louis di dalam hati. 'Apapun yang aku tau, aku nggak akan ngasih tau ke orang lain.'Louis meletakkan selembar foto di atas meja. "Target kamu sekarang Komandan Angkatan Udara Singapura."Aldebaran mengambil foto dan mendengus dingin. Itu adalah foto ketiga komandan.Aldebaran memperhatikan satu persatu wajah pria berpakaian dinas lengkap. "Singapura punya 3 Komandan Angkatan Udara. Apa ketiganya adalah targetku?"Louis tertawa lagi. "Hahahaha! Apa kamu tau, siapa aja mereka?"Aldebaran tersenyum tipis. "Ya, udah pasti aku kenal mereka. Siapa yang nggak kenal orang-orang sehebat mereka?!"Louis menyandarkan tubuhnya. "Target kamu Gerald Lim

    Huling Na-update : 2024-12-10
  • 2 Billion Dollars: Rahasia Cinta Bodyguard Tampan    13.

    "Aarrggghhh!"Aldebaran berteriak pilu. Keningnya dipenuhi dengan peluh. Tidak lama kemudian, terdengar suara ketukan pintu di ruang tidur."Tuan King, kenapa kamu berteriak?" Louis datang bersama 4 orang anak buahnya. Dia mengetuk pintu ruang tidur berulang kali. Dia panik dan wajahnya memucat. Dia tidak ingin terjadi sesuatu pada Aldebaran. Melanie yang berdiri di sebelah Louis berteriak, "Tuan King, cepat buku pintunya!" Louis menoleh ke salah satu awak kabin. "Ada kunci cadangannya, nggak? Kalo nggak ada, buka paksa pintunya!" perintah Louis. "Baik."Awak kabin segera mencoba membuka pintu. Tidak lama, pintu pun terbuka. Louis masuk. Suasana gelap langsung terasa. Louis tidak melihat Aldebaran. "Nyalakan lampu!" Begitu lampu menyala, Louis dan anak buahnya melihat Aldebaran tertidur dengan bertelanjang dada. Wajahnya dipenuhi keringat. Tapi, hal yang menjadi pusat perhatian bukan tubuh gagah Aldebaran, melainkan gelang cantik yang digenggam tangan kanannya.Louis menghampi

    Huling Na-update : 2024-12-10
  • 2 Billion Dollars: Rahasia Cinta Bodyguard Tampan    14.

    "Tuan King, aku mau pastiin satu kali lagi."Louis mengamati gerak-gerik Aldebaran yang terlihat sangat tenang. Dalam 20 menit ke depan, pesawat akan mendarat di bandar udara internasional Cairns Queensland, Australia. Aldebaran sudah memasang sabuk pengaman. Begitu juga dengan Louis. Aldebaran mengamati jam tangannya. "Kenapa?" "Kamu yakin beneran kenal target?"Aldebaran menatap Louis sinis. "Iya. Aku kenal semua Komandan angkatan udara Singapura dengan baik."Aldebaran tidak pernah peduli dengan pandangan orang lain tentangnya. Karena sejak pertikaiannya dengan Banu, dia lebih mempercayai dirinya sendiri. "Tapi, di mana kamu kenal mereka?" tanya Louse, berharap Aldebaran ingin memberitahukannya. "Edzard Chang; pria dingin berkepala botak tanpa jari manis dan jari kelingking tangan kiri. Dia punya luka bakar di lengan kiri. Gara-gara main rotor dan drive shave helikopter yang dikendalikannya nggak berfungsi dengan baik saat percobaan helikopter baru di Townsville."Aldebaran mu

    Huling Na-update : 2024-12-12
  • 2 Billion Dollars: Rahasia Cinta Bodyguard Tampan    15.

    "Aku jamin, itu pasti aman."Peter menatap Aldebaran sungguh-sungguh. Dia sudah lama berada di sisi Gerald, jadi dia pasti tahu kebiasaannya. Karena melihat Aldebaran tidak bereaksi, Peter menambahkan, "Tenang aja, Tuan King! Mr. Gerald selalu duduk di sisi pilot.""Oke," sahut Aldebaran. Dia mengganti pakaian. Tidak lama kemudian, Aldebaran sudah mengenakan seragam pilot berwarna hijau tentara lengkap dengan topinya. "Ada masker nggak, Tuan Peter?" tanya Aldebaran. "Karena aku selalu pakai masker saat jadi pilot.""Aku akan suruh Ben pergi ke minimarket untuk beli masker." Kemudian, Peter memanggil seseorang. "Ben, cepet ke sini!"Seorang pria berkebangsaan Afrika datang dengan wajah sumringah. "Ya, Tuan Peter?""Ben, pergilah ke minimarket sekarang! Beli masker untuk Tuan King," kata Peter, memberikan perintah. "Baik." Saat Ben hendak melangkah, Peter menghentikannya."Tunggu, Ben!" teriak Peter. "Kenalin, dia Tuan Kingーtamu kita."Ben menatap Aldebaran. "Hai, Tuan King. Aku B

    Huling Na-update : 2024-12-15

Pinakabagong kabanata

  • 2 Billion Dollars: Rahasia Cinta Bodyguard Tampan    77.

    Aldebaran melihat Abbas duduk dan berbincang dengan Natalia yang berada di sisi kirinya. Sesekali, Abbas merangkulnya sambil meraba pinggul indah Natalia."Dasar pria brengsek!" Tidak heran Aldebaran mengeluarkan kata-kata makian dari mulutnya dan sesekali meludah karena emosi yang tidak stabil."Wanita macam apa yang diraba-raba pria tua kayak abbas hanya diam bahkan tersenyum, selain natalia?"Semua orang memberikan aplaus dan Abbas berdiri dari tempat duduknya. Dia berjalan menaiki altar untuk memberikan ceramah keagamaan yang di dalamnya tertanam ajaran-ajaran bersifat komunis. Hanya segelintir orang yang mengetahui bahwa Abbas penganut sistem komunis dan dia sedang mencari pengikut sebanyak-banyaknya.Dor! Sebuah amunisi meluncur dari sarangnya terbang bebas di udara menuju targetnya."Go to hell, Mr. Abbas!" teriak Aldebaranketika melepaskan amunisi dengan sempurna.Aldebaran masih memantau terbangnya amunisi yang sudah dilepaskannya."Dengan perhitungan jarak dan kecepatan a

  • 2 Billion Dollars: Rahasia Cinta Bodyguard Tampan    76.

    "Di sini, Mr. King. Selesai misi, kembalilah lagi ke sini! Dan ingat, Nona Natalia berada di St Antonius Padua Church sebagai tamu kehormatan keluarga Jasper!"Aldebaran terkejut mengetahui hal itu. 'Jadi, apa maksud Natalia menjadi mata-mata seperti ini?' pikir Aldebaran sambil memandang kosong ke depan."Mr. King, pergilah sekarang! Kita tidak memiliki banyak waktu lagi karena penjagaan akan segera ditingkatkan!""Bukankah Max mengambil alih untuk menjaga keamanan di sekitar sini?" Aldebaran bingung dengan apa yang sebenarnya terjadi."Saya lebih tahu daripada Anda. Tingkatkan kewaspadaan Anda dan jangan banyak bertanya!" bentak Rob sambil menatap tajam Aldebaran."Oke, saya pergi."Brak!Aldebaran menutup pintu mobil.Tidak lama, jeep yang mengantar Aldebaran sampai di lokasi. Setelah keluar dari mobil, Aldebaran berjalan cepat menuju gedung tua yang terletak dua blok dari lokasi target.Tap! Tap! Tap! Suara langkah kaki milik seorang sniper bayaran asal Indonesia sedang menaiki

  • 2 Billion Dollars: Rahasia Cinta Bodyguard Tampan    75.

    Aldebaran dan Heidy sudah berada di Midpoint Restaurant. Bukan hanya menu makanannya yang bervariasi, namun pilihan tempat outdoor dan indoor yang menyesuaikan dengan musim merupakan salah satu fasilitas yang ditawarkan di restoran ini. Heidy memilih untuk menikmati makan malamnya bersama Aldebaran di luar ruangan sambil menikmati pemandangan malam.Sebelum makan, Heidy mengajak Aldebaran untuk foto bersama."Aku nggak suka foto, Heidy ...." Aldebaran mencoba menahan tangan Heidy. Tapi, ternyata tenaganya sama kuatnya seperti Zoya. "Sebentar doang, kok!" pinta Heidy.Mau tidak mau, Aldebaran menurutinya. Mereka berfoto beberapa kali. "Sekarang, ayo makan!" ajak Heidy. ***Setelah makan malam, mereka kembali ke hotel. Aldebaran membukakan pintu kamarnya. Dia melepaskan membantu Heidy melepaskan mantel, lalu mereka duduk di pinggir ranjang. "Apakah kamu juga bersikap seperti ini pada mantan pacarmu?" tanya Aldebaran, menggoda Heidy. Dia duduk di sisi Heidy."Memangnya kenapa?" H

  • 2 Billion Dollars: Rahasia Cinta Bodyguard Tampan    74.

    Aldebaran terkejut. Dia membalas pesan Nico dengan cepat.Aldebaran: Zoya kenapa? Ngomong yang jelas!Nico: Sebaiknya kamu cepat pulang dan temui Zoya! Dia menjadi seorang gadis yang menyendiri sejak Ezra berniat ingin menodainya.Aldebaran: Serius? Kamu nggak bohong?Nico: Iya, Bos.Aldebaran: Pantau terus keadaan Zoya dan laporin kalo ada yang mencurigakan!Nico: Oke, Bos.Aldebaran semakin merasa bersalah pada Zoya. "Nggak seharusnya aku nolak jaga dia saat itu!"Aldebaran membuka pakaiannya. "Setelah misi selesai, aku akan pulang ke Jakarta secepatnya!"Aldebaran merebahkan dirinya di tempat tidur. Karena kurang istirahat, dia merasakan pusing yang luar biasa."Sebenarnya apa Zoya kenapa?" Aldebaran membuka dan membaca berita online di ponselnya hingga akhirnya tertidur pulas dengan menggenggam ponsel.Setelah tertidur selama 3 jam, kini Aldebaran sudah berdiri di depan pintu kamar hotel Heidy. Dia sangat gelisah. Aldebaran menekan bel dan menunggu lama, tapi Heidy tidak membuka

  • 2 Billion Dollars: Rahasia Cinta Bodyguard Tampan    73.

    Aldebaran memasang petunjuk arah menuju St Antonius Padua Church di ponselnya. Dia melangkah sambil menghapal jalan."Jalan Istiklal ini hampir mirip, banyaknya pertokoan di sini membuatku ingin pergi mencari barang-barang." Aldebaran terus berjalan. Dia menemukan satu toko perhiasan. Lalu berhenti sebentar di depanny."Welcome to Altinbas!" seru seorang penjaga perhiasan tersebut dengan ramah.Aldebaran tersenyum tipis. Dia melihat-lihat berbagai macam perhiasan yang ada di toko."Apa yang Anda cari, Tuan?""Aku ingin lihat perhiasan yang inj!" Aldebaran menunjuk satu pasang cincin pertunangan unik yang terpajang di etalase."Baik, ini barangnya. Silakan, Tuan!"Aldebaran mencoba cincin di jarinya. Dia tidak punya pacar ataupun tunangan. Tapi, dia sangat ingin memiliki sepasang cincin ini. Cincin yang terinspirasi dari kekaisaran Ustamani dengan sentuhan gotik ini menampilkan motif bunga tulip yang menjadi motif tradisional bangsa ini. "Ok, bungkus cincin ini."Setelah membayar,

  • 2 Billion Dollars: Rahasia Cinta Bodyguard Tampan    72.

    "Mari sarapan!" ajak Rob. "Anda duluan saja!""Tapi, Nona Natalia sudah menunggu Anda," ujar Rob, mencoba membujuk Aldebaran agar menuruti perkataannya.Aldebaran berkata tegas, "Tidak! Silakan Anda duluan. Katakan pada Nona Natalia, saya tidak bisa bergabung bersama kalian!""Mengapa? Apa kamu membawa masuk gadis baru lagi?" Terdengar suara Natalia. Aldebaran melihat Natalia berdiri di dekat lift sambil bersedekap."Maaf, itu bukan urusan Anda, Nona."Aldebaran berusaha untuk tidak terpengaruh oleh ucapan Natalia. "Saya akan sarapan sendiri dan hubungi saya jika kita akan mulai menjalankan misi!" seruAldebaran. "Tapi menurut pengintaian saya, misi akan dilaksanakan di hari Rabu.""Dari mana Anda mengetahuinya, Tuan King?" tanya Rob."Sebaiknya Anda bertanya pada Tuan Max! Saya permisi." Aldebaran undur diri. Dia sangat tidak nyaman dengan kehadiran Natalia.Brakk! Aldebaran menutup pintu kamarnya dengan pelan agar Heidy tidak terbangun. Dia berjalan sambil membuka satu persatu

  • 2 Billion Dollars: Rahasia Cinta Bodyguard Tampan    71.

    "Aku nggak bisa tidur. Aku berniat mau ajak kamu ke Bar. Gimana?""Nggak perlu ke Bar kalo mau minum-minum," jawab Aldebaran. "Aku akan memesannya untuk kamu. Ayo masuk!"ajak Aldebaran sambil menarik tangan Heidy.Heidy hanya bisa menuruti kemauan Aldebaran. "Well, ok. I'll follow you."Kini, mereka berdua berada di kamar dengan perasaan canggung."Maaf, kamarku berantakan," ujar Aldebaran sambil merapikan ujung-ujung sprei dan selimut."Kamar di hotel ini memang nggak luas tapi desain interiornya sangat indah," ungkap Heidy."Aku memilih hotel ini karena lebih dekat ke Penanda Taksim Square," ujar Aldebaran berbohong demi menutupi identitasnya. "Apa yang mau kamu minum?""Apa saja yang kadar alkoholnya rendah," jawab Heidy. Dia membuka mantel yang menutupi tubuhnya."Oke," jawab Aldebaran. Lalu dia meraih gagang telepon yang berada di kamarnya danmemesan beberapa botol minuman beralkohol.'Astaga. Tubuh Heidy lebih menggoda daripada tubuh Natalia dan Shania!'Itulah yang saat ini Al

  • 2 Billion Dollars: Rahasia Cinta Bodyguard Tampan    70.

    Aldebaran menyudahi mencuri dengar pembicaraan mereka. Setelah menghabiskan dua cangkir kopi, dia beranjak pergi dari sana."Rupanya Max adalah tangan kanan Abbas, si Kapten angkatan darat Turki!"Aldebaran berjalan kembali ke hotelnya sambil mengunyah permen karet.Aldebaran terkejut punggungnya ditepuk oleh seseorang. Dia menoleh dan melihat Heidy sedang berjalan membawa beberapa kantong plastik."Kamu?" Aldebaran heran saat bertemu lagi dengan wanita pemalu ini."Kamu habis belanja rupanya!""Hahaha, tidak. Semua ini adalah titipan.""Wait! Kau bisa bahasa Indonesia?""Hahaha ..." Heidy tertawa lagi. "Ya, karena di dalam darahku mengalir darah Indonesia!""Really?" "Yup! Ayahku berasal dari Edinburgh, Inggris dan ibuku berasal dari Jakarta, Indonesia," tutur Heidy.Aldebaran mengangguk. "That's great!" seru Aldebaran, takjub. "Lalu, sekarang kamu tinggal di mana?""Aku tinggal di Jakarta. Kamu bagaimana?""Aku juga tinggal di sana," jawab Aldebaran. "Berikan beberapa tas belanja

  • 2 Billion Dollars: Rahasia Cinta Bodyguard Tampan    69.

    Aldebaran menyeruput kopinya. Kopi, baginya, adalah denyut nadi kehidupan, tinta takdir yang mengalirkan inspirasi. Jemari Aldebaran yang lentik menari di atas permukaan dingin ponsel, membangkitkan ruh perekam suara, sebuah kotak kecil yang menyimpan gema intrik, agar dia dapat mendengar berulang kali rekaman suara kedua pria itu."Rob... Max..." desisnya lirih, bagai hembusan napas di tengah badai. "Bayangan mereka pun tak sudi menampakkan diri!" Mata Aldebaran menyipit, memindai setiap sudut kedai, sementara jemarinya terus menari di atas layar, membelai ikon kamera. Sebuah potret diri di tengah keheningan kedai kopi ini, itulah niatnya. Namun, getaran halus dari ponselnya membuyarkan lamunannya. Satu pesan singkat masuk. Carla : Kapan kamu pulang, Kells?Itu adalah pesan dari Carla! Dia tak menyangka, Carla membalas pesannya, meskipun sangat terlambat.Aldebaran segera mengetik pesan balasan untuk Carla.Aldebaran : Secepatnya.Hanya satu kata yang dapat Aldebaran pikirkan

Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status