Share

48.

Penulis: Zoya Dmitrovka
last update Terakhir Diperbarui: 2025-01-27 04:46:41

"Asal kamu tau, itu adalah kegagalan pertama dalam hidupku selama jadi sniper bayaran."

Kata-kata Ron barusan menyadarkan Aldebaran dari lamunannya. Aldebaran masih tidak percaya dengan kenyataan.

Sambil menatap Ron, Aldebaran berpikir, 'Jadi, sniper yang aku lihat di gedung pencakar langit itu adalah Red Devil alias Ronald Syahputra?! Nggak bisa! Aku nggak bisa biarin seseorang mengincar nyawa Zoya.'

Bruk!

Ron melepaskan cengkeramannya. "Kamu mau tau, apa yang akan aku lakuin dengan uang sebanyak itu?!"

Aldebaran tidak bersuara. Itu karena benaknya dipenuhi oleh sosok Zoya. Hatinya benar-benar gelisah mendengar pengakuan Ron tadi.

"Aku mau pensiun dari pekerjaan laknat ini," kata Ron, selanjutnya.

Kini, tatapan Aldebaran dan Ron beradu. "Serius?!" tanya Aldebaran.

Ron tidak menjawab. Dia menatap Aldebaran dalam diam.

Aldebaran mendekati mobil Ron, lalu menendang ban bagian belakang.

"Heh, kamu ngapain?!" tegur Ron.

"Ban mobil kamu kurang angin," jawab Aldebaran, santai.

Ron se
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • 2 Billion Dollars: Rahasia Cinta Bodyguard Tampan    49.

    Nico: Nona Zoya belum pulang dari Moskow. Dan sepertinya, Tuan Sultan lagi nyari seseorang yang udah menolong putrinya.Aldebaran membaca satu pesan masuk dari Nico dengan jantung berdebar. Dia segera membalasnya.Aldebaran: Terus?Aldebaran melihat Nico sedang mengetik pesan. Dia menunggunya dengan sabar. Nico: Tuan Raga mencoba merebut posisi Tuan Sultan di perusahaan keluarga. Nico: Itulah sebabnya, Tuan Raga mengincar seluruh nyawa keturunan Tuan Sultan. Karena Tuan Raga nggak mau ada seorang pun yang mewarisi seluruh aset keluarga Alexander, selain dia dan keturunannya.Aldebaran menghela napas. Lagi-lagi masalah harta dan kedudukan. Aldebaran: Cari informasi tentang kepulangan Nona Zoya dan peluang malamar pekerjaan bodyguard-nya!Nico: Ya, Bos.Rumitnya permasalahan keluarga Alexander membuat kepala Aldebaran berdenyut. Harta berlimpah dan kekuasaan menjadi bumerang bagi siapa saja. Tidak peduli akan kenyataan bahwa di dalam diri mereka mengalir darah yang sama.Aldebaran ke

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-30
  • 2 Billion Dollars: Rahasia Cinta Bodyguard Tampan    50.

    "Nggak, Manda. Kells bukan tukang kebersihan. Tapi dia...""Cukup, Onel! Kamu jangan belain dia! Orang kaya raya seperti kita, nggak pantas bergaul sama dia. Ngerti?!""Hei, Nona Manda!" seru Aldebaran, tidak sabar.Aldebaran tidak bisa tinggal diam mendengar Amanda yang selalu merendahkannya. "Nona, begini kah cara keluarga Alexander mendidik kamu?"Amanda melotot dan siap mengarahkan tangannya ke wajah Aldebaran. Namun, hal tidak terduga terjadi di luar prediksinya."Aaarrghh!" Amanda meringis kesakitan. Aldebaran menangkap tangan Amanda yang ingin menamparnya."Kebiasaan kamu nggak berubah, Nona!" seru Aldebaran, ketus. Amanda berteriak, "Lepasin!" Dia menahan rasa sakit di pergelangan tangannya."Hilangin kebiasaan nggak baik itu dari sekarang atau aku nggak akan lepasin kamu!""Kells, lepasin tangan Manda!" pinta Cornelia."Nggak!""Kells...." Cornelia memasang wajah memelas. Aldebaran merasa tidak enak hati padanya. Dia segera melepaskan tangan Amanda dari genggamannya. "Ka

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-31
  • 2 Billion Dollars: Rahasia Cinta Bodyguard Tampan    51.

    "Hmm, sini!" seru Aldebaran, tersenyum tipis.Shania berjalan, lalu berdiri di samping Aldebaran. "Aku lapar," katanya, pelan. Aldebaran membelai rambutnya perlahan. "Kita pesan makan aja, ya? Kamu mau makan apa?""Beef burger with corn soup," jawab Shania dengan lancar."Cuma itu?""Ya," sahut Shania sambil memeluk perut Aldebaran. "I want you more!""Hmm? Are you ok, Sha?""Ho-oh," jawab Shania.Aldebaran tidak menanggapinya. "Oke, aku pesan dulu," ujarnya sambil mengeluarkan ponsel dari saku celana "Oh iya, kamu jangan keluar dari sini sebelum aku kasih izin!""Kenapa?""Ini perintah, ok!" Aldebaran menjawab dengan cuek Kedua alis Shania terangkat. "Sejak kapan kamu berani memerintahku?"Aldebaran menatap Shania sebelum akhirnya menempelkan bibirnya ke gadis itu."Sejak apa yang kita lakukan tadi di kamarku," jawab Aldebaran sehingga membuat Shania tersipu malu. Shania menunduk. "Aku mandi dulu.""Kamu bawa baju ganti, nggak?""Nggak," jawab Shania, panik. "Terus, gimana?""Ten

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-31
  • 2 Billion Dollars: Rahasia Cinta Bodyguard Tampan    52.

    Mau tidak mau, Aldebaran bangun dan duduk di samping Shania. Dia meraih ponsel yang tergeletak di atas meja.Aldebaran membaca satu pesan masuk yang memang sudah dia tunggu-tunggu sejak lama.Nico: Bos, Nona Zoya udah kembali dari Rusia. Saat ini sedang berada di kediamannya.Aldebaran membaca pesan dari Nico dengan jantung berdebar dan mata yang berbinar. Dia segera membalasnya.Aldebaran: Cari tau semua kegiatan Zoya!Nico: Oke, Bos!Aldebaran lega seketika. Dia tidak berhenti tersenyum sambil membayangkan wajah cantik Zoya."Kells? Kamu kayaknya happy banget?"Aldebaran tidak menjawab. Dia mendaratkan bibirnya di kening Shania. Lalu meletakkan kembali ponselnya ke tempat semula.Shania menutup kedua matanya sejenak. "Sebentar, Kells. Kayaknya ponselku berdering." Shania bergegas bangun dari sofa dan berjalan ke kamar untuk mengambil ponselnya."Itu pasti keluarganya," gumam Aldebaran sambil mengikuti langkah Shania.Shania meraih ponselnya di atas meja nakas. Wajahnya berubah teg

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-31
  • 2 Billion Dollars: Rahasia Cinta Bodyguard Tampan    53.

    Aldebaran sedang memegang gelang milik Zoya di tangan kirinya sambil terus berbicara seolah-olah itu adalah Zoya, si Nona ketiga keluarga Alexander.Ponsel Aldebaran menyala. Tertera nama Nico di layar. Aldebaran membuka pesan dengan tidak sabar.Nico : Saya akan mengirimkan jadwal Nona Zoya segera.Aldebaran : Sekarang!Nico : Baik, Bos.Aldebaran masih menunggu hasil Nico dengan sabar. Dia bersiul-siul di dalam mobilnya sambil sebuah yang sedang diputar.Nico: Bos, Anda sudah membaca pesan saya yang terakhir? Cepat respon saya.Aldebaran tersentak membaca pesan terakhir Nico. "What? Really?" Aldebaran terperangah saat membaca pesan Nico yang berisi tentang kegiatan Zoya untuk satu minggu ke depan. Dia menggelengkan kepala karena sangat puas dengan hasil kerja Nico. Aldebaran: Oke. Kerja bagus!Nico: Thank you, Bos. Apa masih ada lagi tugas buatku?Aldebaran: Tunggu job selanjutnya!Nico: Oke, Bos.Aldebaran tiba di apartemennya menjelangsenja. Dia merasakan sepi tanpa Shania.Al

    Terakhir Diperbarui : 2025-03-31
  • 2 Billion Dollars: Rahasia Cinta Bodyguard Tampan    54.

    "Bagaimana jika di sini, Tuan?" Carla menunjuk dengan sopan tempat duduk dekat jendela di sisi kirinya."Hmm, nggak masalah," sahut Aldebaran, menyetujuinya.Carla berkata dengan sopan. "Kalau begitu, silakan duduk! Ini buku menunya. Jika sudah siap memesan, silakan panggil saya atau pelayan lainnya, Tuan!""Oke," jawab Aldebaran datar.Setelah Carla pergi, Aldebaran melirik dua meja di barisan depan. "Aku pikir, suasana restoran Italia ini formal, tapi ternyata nggak." Aldebaran menatap empat wanita yang duduk di meja barisan depan. "Homey and cozy banget di sini!" seru Aldebaran sambil terus menatap keempat wanita."Tapi, di mana Zoya?"Kedua mata Aldebaran tidak berhenti mencari-cari Zoya yang sedari tadi tidak terlihat. Aldebaran mengenal keempat wanita yang sedang berbincang sambil sesekali tertawa."Zoya!" Wanita bermata bulat meneriakkan nama Zoya. Dia adalah Cornelia. Cornelia berdiri dan diikuti ketiga wanita lainnya."Hai, Onel!" Zoya memeluk wanita Cornelia. "Gimana

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-01
  • 2 Billion Dollars: Rahasia Cinta Bodyguard Tampan    55.

    Aldebaran mulai menikmati menu pesanannya sambil sesekali melirik Zoya. Pengunjung yang tidak begitu banyak, jadi memudahkan Aldebaran mendengar semua perbincangan mereka."Zoya, bagaimana dengan baletmu diBolshoi?" tanya Cornelia."Aku berhenti.""Hah? Apa?" teriak keempat wanita serempak."Kenapa, Zoya?" tanya Amanda yang sejak tadi hanya terdiam.Zoya bertanya balik, "Apa peduli kamu, Kak?""Hah? Kamu bilang, apa peduliku?" Kedua mata Amanda membulat sempurna."Benar. Karena selama ini, kamu cuma sibuk sama dunia kamu sendiri!" seru Zoya sambil membenarkan anak rambutnya yang menutupi mata."Tapi, Zoya....""Manda, cukup! Jangan buat kegaduhan di restoran ini!" Dia adalah Natasha. Penampilan Natasha elegan dengan rok hitam bergaris yang panjangnya selutut dan dipadu dengan atasan sabrina berwarna merah muda."Tapi, Kak....""Stop!" seru Natasha lagi. "Kami semua tahu sikap pemberontak kamu di keluarga!"Aldebaran tampak tidak tenang melihat Amanda terpojok seperti itu. "Wanita

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-01
  • 2 Billion Dollars: Rahasia Cinta Bodyguard Tampan    56.

    Aldebaran berlari masuk ke toilet wanita. Brak! Aldebaran membuka pintu toilet dengan kasar. Dia mengedarkan pandangan ke segala penjuru toilet. Namun, tidak menemukan siapapun."Anda di mana, Nona?" tanya Aldebaran. "Nona? Anda dengar saya, nggak?""Saya di sini, Tuan. Di toilet paling ujung sebelah kanan," jawab si wanita.Aldebaran bergegas ke sana. Tidak lama, dia melihat Zoya.Zoya tersungkur di lantai sambil mengaduh. Sementara si wanita menyanggah kepala Zoya dengan tangan kirinya agar tidak membentur dinding."Apa yang terjadi?" tanya Aldebaran, tidak sabat."Kamu?" Zoya terkejut saat melihat Aldebaran baginya tidak asing."Saya bantu berdiri," ujar Aldebaran. "Tuan, sepertinya kaki Nona ini terkilir," kata si wanita."Baiklah. Saya akan menggendongnya."Aldebaran melangkah mendekati Zoya dan wanita tadi."Permisi, saya akan membawa Nona ini keluar dari sini," ujar Aldebaran."Ya," jawab si wanita sambil berdiri dengan perlahan."Maaf, siapa nama Anda, Nona?" tanya Aldebara

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-01

Bab terbaru

  • 2 Billion Dollars: Rahasia Cinta Bodyguard Tampan    72.

    "Mari sarapan!" ajak Rob. "Anda duluan saja!""Tapi, Nona Natalia sudah menunggu Anda," ujar Rob, mencoba membujuk Aldebaran agar menuruti perkataannya.Aldebaran berkata tegas, "Tidak! Silakan Anda duluan. Katakan pada Nona Natalia, saya tidak bisa bergabung bersama kalian!""Mengapa? Apa kamu membawa masuk gadis baru lagi?" Terdengar suara Natalia. Aldebaran melihat Natalia berdiri di dekat lift sambil bersedekap."Maaf, itu bukan urusan Anda, Nona."Aldebaran berusaha untuk tidak terpengaruh oleh ucapan Natalia. "Saya akan sarapan sendiri dan hubungi saya jika kita akan mulai menjalankan misi!" seruAldebaran. "Tapi menurut pengintaian saya, misi akan dilaksanakan di hari Rabu.""Dari mana Anda mengetahuinya, Tuan King?" tanya Rob."Sebaiknya Anda bertanya pada Tuan Max! Saya permisi." Aldebaran undur diri. Dia sangat tidak nyaman dengan kehadiran Natalia.Brakk! Aldebaran menutup pintu kamarnya dengan pelan agar Heidy tidak terbangun. Dia berjalan sambil membuka satu persatu

  • 2 Billion Dollars: Rahasia Cinta Bodyguard Tampan    71.

    "Aku nggak bisa tidur. Aku berniat mau ajak kamu ke Bar. Gimana?""Nggak perlu ke Bar kalo mau minum-minum," jawab Aldebaran. "Aku akan memesannya untuk kamu. Ayo masuk!"ajak Aldebaran sambil menarik tangan Heidy.Heidy hanya bisa menuruti kemauan Aldebaran. "Well, ok. I'll follow you."Kini, mereka berdua berada di kamar dengan perasaan canggung."Maaf, kamarku berantakan," ujar Aldebaran sambil merapikan ujung-ujung sprei dan selimut."Kamar di hotel ini memang nggak luas tapi desain interiornya sangat indah," ungkap Heidy."Aku memilih hotel ini karena lebih dekat ke Penanda Taksim Square," ujar Aldebaran berbohong demi menutupi identitasnya. "Apa yang mau kamu minum?""Apa saja yang kadar alkoholnya rendah," jawab Heidy. Dia membuka mantel yang menutupi tubuhnya."Oke," jawab Aldebaran. Lalu dia meraih gagang telepon yang berada di kamarnya danmemesan beberapa botol minuman beralkohol.'Astaga. Tubuh Heidy lebih menggoda daripada tubuh Natalia dan Shania!'Itulah yang saat ini Al

  • 2 Billion Dollars: Rahasia Cinta Bodyguard Tampan    70.

    Aldebaran menyudahi mencuri dengar pembicaraan mereka. Setelah menghabiskan dua cangkir kopi, dia beranjak pergi dari sana."Rupanya Max adalah tangan kanan Abbas, si Kapten angkatan darat Turki!"Aldebaran berjalan kembali ke hotelnya sambil mengunyah permen karet.Aldebaran terkejut punggungnya ditepuk oleh seseorang. Dia menoleh dan melihat Heidy sedang berjalan membawa beberapa kantong plastik."Kamu?" Aldebaran heran saat bertemu lagi dengan wanita pemalu ini."Kamu habis belanja rupanya!""Hahaha, tidak. Semua ini adalah titipan.""Wait! Kau bisa bahasa Indonesia?""Hahaha ..." Heidy tertawa lagi. "Ya, karena di dalam darahku mengalir darah Indonesia!""Really?" "Yup! Ayahku berasal dari Edinburgh, Inggris dan ibuku berasal dari Jakarta, Indonesia," tutur Heidy.Aldebaran mengangguk. "That's great!" seru Aldebaran, takjub. "Lalu, sekarang kamu tinggal di mana?""Aku tinggal di Jakarta. Kamu bagaimana?""Aku juga tinggal di sana," jawab Aldebaran. "Berikan beberapa tas belanja

  • 2 Billion Dollars: Rahasia Cinta Bodyguard Tampan    69.

    Aldebaran menyeruput kopinya. Kopi, baginya, adalah denyut nadi kehidupan, tinta takdir yang mengalirkan inspirasi. Jemari Aldebaran yang lentik menari di atas permukaan dingin ponsel, membangkitkan ruh perekam suara, sebuah kotak kecil yang menyimpan gema intrik, agar dia dapat mendengar berulang kali rekaman suara kedua pria itu."Rob... Max..." desisnya lirih, bagai hembusan napas di tengah badai. "Bayangan mereka pun tak sudi menampakkan diri!" Mata Aldebaran menyipit, memindai setiap sudut kedai, sementara jemarinya terus menari di atas layar, membelai ikon kamera. Sebuah potret diri di tengah keheningan kedai kopi ini, itulah niatnya. Namun, getaran halus dari ponselnya membuyarkan lamunannya. Satu pesan singkat masuk. Carla : Kapan kamu pulang, Kells?Itu adalah pesan dari Carla! Dia tak menyangka, Carla membalas pesannya, meskipun sangat terlambat.Aldebaran segera mengetik pesan balasan untuk Carla.Aldebaran : Secepatnya.Hanya satu kata yang dapat Aldebaran pikirkan

  • 2 Billion Dollars: Rahasia Cinta Bodyguard Tampan    68.

    Sebelum menutup pintu kamar Natalia, Aldebaran menatapnya tajam.Aldebaran berkata, "Jangan lakukan hal yang Anda sendiri tidak menyukainya!""Apa yang Anda tau tentang saya? Anda bahkan tidak mengenal saya sama sekali!" seru Natalia namun tidak mendapatkan respon sama sekali dari Aldebaran.Brakk! Aldebaran pergi meninggalkan Natalia yang masih terpaku di tempatnya.Aldebaran menempelkan access card dengan buru-buru.Dia membuka pintu kamarnya. Dia berniat akan membersihkan tubuhnya sebelum tidur dan akan mulai mengitari tempat ini malam nanti.***Suasana malam yang dingin di akhir bulan November, memang sudah dipastikan salju pertama akan turun. Semua orang menyambut turunnya salju pertama dengan sukacita. Aldebaran yang sedang tidur pulas pun terbangun karena suhu menurun 48 derajat Fahrenheit."Huh dingin sekali!" seru Aldebaran. Dia bangun mencari hoddie yang dibelinya saat berada di Moskow. Setelah selesai bersiap, dia bergegas mengintip pemandangan luar hotel dari jendela k

  • 2 Billion Dollars: Rahasia Cinta Bodyguard Tampan    67.

    Aldebaran mengikuti rombongan Natalia menuju ruang tunggu eksklusif. Ruangan tersebut hanya diperuntukkan untuk para penumpang jet pribadi."Silakan duduk, Nona dan Tuan," ucap Max bimbang sambil melirik Aldebaran."King! Panggil saya King, Mr Max!" seru Aldebaran datar. 'Jangan dipikir, aku nggak tahu pembicaraan kamu sama Natalia sepanjang jalan tadi!' Hati Aldebaran bergejolak karena tidak senang dengan perlakuan Max yang tidak menghormatinya."Oh, Tuan King!" Max duduk di samping Rob sambil meletakkan topi. "Berapa usia Anda?" tanya Max dan semua orang yang berada di sana pun dibuat penasaran."Apalah arti usia, Tuan Max," sahut Aldebaran dengan bahasa Inggris yang fasih tanpa ragu.Wajah Max masam. "Kalau dugaan saya benar, usia Anda baru dua puluhan."Aldebaran tidak menjawab, melainkan hanya menatapnya tajam. Dengan sikap Aldebaran tersebut, Max menyimpulkan bahwa dugaannya benar. "Wow!"Max berseru. "Saya tidak menyangka ada seorang sniper semuda Anda, Tuan King!" seru

  • 2 Billion Dollars: Rahasia Cinta Bodyguard Tampan    66.

    "Silakan dipilih senjata yang akan Anda gunakan, Tuan King!" seru Rob sambil menyerahkan beberapa contoh senjata kepada Aldebaran.Aldebaran menerima satu senjata yang diberikan oleh Rob kepadanya. Dia memeriksa senjata tersebut dengan teliti. "Hmm ...." Aldebaran tidak berbicara. Kedua matanya berbinar ketika melihat senjata itu."Anda mengenali senjata itu, Tuan King?" tanya Rob penasaran. "Kelihatannya Anda tampak tidak asing dengan senjata yang saya bawa!""MPT-76." Aldebaran melirik Rob yang terkejut. "Selama ini, saya sangat penasaran ingin mencoba senjata buatan Turki," ujar Aldebaran. Aldebaran meletakkan tangannya di bipod senjata. Bipod adalah dua kaki yang memberikan stabilitas besar terhadap dua sumbu gerak. "MPT-76 adalah senjata andalan tentara Turki yang diproduksi di dalam negeri dengan bipod pendek yang berfungsi ganda sebagai pegangan ke depan.""Benar. Anda sangat luar biasa!" seru Rob memuji Aldebaran yang duduk di depannya. "Bagaimana dengan senjata yang s

  • 2 Billion Dollars: Rahasia Cinta Bodyguard Tampan    65.

    Aldebaran sudah berada di dalam taksi yang membawanya ke Bandar udara Halim Perdanakusuma. Dia memiliki janji pukul 07:00 pagi di sana dengan kliennya. Aldebaran mengetik pesan singkat untuk Carla agar tidak mencarinya.Aldebaran : Aku pergi kerja ke luar negeri. Jangan khawatir! Bawa semua uang yang ada di atas meja! Setelah selesai mengirimkan pesan, Aldebaran menonaktifkan ponselnya."Rp 20 juta. Seharusnya cukup untuk Carla dan." Perjalanan menuju lokasi terbilang lancar. Hari minggu pagi seperti ini, tidak banyak kendaraan di jalan."Apa masih jauh, Pak?" Aldebaran melihat-lihat pemandangan kota Jakarta. Dia duduk di samping sopir yang."Perkiraan saya, karena pagi ini sangat lancar, kita akan tiba sebentar lagi, Mas," jawab sopir."Oke." Aldebaran membuka permen karet dan memakannya. Taksi yang Aldebaran tumpangi memasuki area bandar udara internasional Halim Perdanakusuma. Selain berfungsi sebagai pangkalan militer angkatan udara, bandar udara internasional ini juga mela

  • 2 Billion Dollars: Rahasia Cinta Bodyguard Tampan    64.

    "Hah? M-maksudnya?"Carla gugup bukan main. "Kamu mau mandi, tapi nggak mau buka baju? Terus?""Ya, aku pasti buka tapi nggak di sini!""Kamu lupa peraturan yang tadi aku ucapin?"Carla terdiam dan mencoba mengingat kembali apa yang telah diucapkan Aldebaran. "Astaga! B-baik, Tuan....""Kells, panggil aku, Kells!""M-maaf, Kells!""Cepat buka baju kamu!"Aldebaran meletakkan ponselnya di atas meja di sudut kamar. Carla sibuk membuka satu persatu baju yang dikenakannya. Namun Aldebaran melihat Carla yang terlihat ragu-ragu ketika hendak membuka pakaian yang menutupi bagian atas tubuhnya."Oh damn!" Aldebaran memeluk tubuh Carla dari belakang.Aldebaran menyusuri setiap inchi kulit leher belakang Carla. Dia merasakan hal yang luar biasa yang telah ditahannya. Aldebaran tidak tahu bahwa Carla mengeluarkan air matanya."Hmm," gumam Aldebaran pelan. Dia menyusuri bagian kulit Carla yang terlihat indah dengan lidahnya. Namun lima menit kemudian, dia mendengar sesuatu yang membuatnya ter

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status