author-banner
sibajuhitam
Author

Novels by sibajuhitam

Bayang-bayang Mafia

Bayang-bayang Mafia

Di tengah kota yang dipenuhi dengan kejahatan dan korupsi, Rafael Santoro, seorang pemuda yang awalnya menghadapi kehidupan biasa saja, terpaksa terlibat dalam dunia mafia untuk membalas dendam. Ketika ayahnya, seorang mantan anggota mafia, dibunuh dalam perseteruan antar geng, Rafael bertekad untuk membalas dendam dan mengambil alih kekuasaan yang hilang. Saat menjalankan misinya, dia bertemu dengan Sofia, seorang wanita kuat dan cerdas yang memiliki dendamnya sendiri terhadap mafia tersebut, yang membuat keduanya terpaksa bekerja dalam misi. Akahkan misi merrka berhasil?
Read
Chapter: 6. Kebenaran yang Terungkap
Mobil meluncur cepat di jalanan gelap, menghindari lampu-lampu kota yang berkilauan. Rafael merasakan ketegangan di dalam dirinya. Mereka berhasil melarikan diri dari tempat penyimpanan, tetapi ancaman Marco dan kelompok musuh masih membayangi mereka. Dalam perjalanan kembali ke bar, Rafael berusaha mencerna semua informasi yang baru saja didengarnya. Setibanya di bar, suasana terasa mencekam. Para anggota mafia lainnya menunggu, wajah-wajah mereka penuh kecemasan. Vincenzo berdiri di tengah, matanya tajam menatap Rafael dan kelompoknya. “Apakah kalian berhasil mendapatkan bukti?” tanya Vincenzo, suaranya dalam dan berwibawa. Rafael menggelengkan kepala. “Kami tidak mendapatkan bukti konkret, tetapi kami mendengar percakapan tentang rencana Marco. Dia sedang merencanakan serangan besar.” “Serangan besar? Apa yang dimaksud dengan itu?” Vincenzo bertanya, suaranya penuh perhatian. “Dia bekerja sama dengan kelompok musuh. Mereka merencanakan sesuatu yang bisa menghancurkan kita,” j
Last Updated: 2024-12-21
Chapter: 5. Jejak Kegelapan
“Luis, kau bisa menjelaskan di sini,” Vincenzo berkata, mempersilakan Luis untuk berbicara setelah mereka kembali ke bar. Luis tampak cemas, tetapi dia tahu bahwa inilah saatnya untuk mengungkapkan semua yang dia ketahui. “Saya mendengar bahwa Marco sedang merencanakan sesuatu yang besar. Dia bertemu dengan kelompok musuh di tempat penyimpanan di pinggir kota. Mereka berbicara tentang serangan besar.” Mendengar ini, Rafael merasakan kebingungan. “Kenapa dia melakukan ini? Dia seharusnya menjadi bagian dari kita,” katanya, suaranya penuh kebingungan. Vincenzo memandang Rafael dengan serius. “Di dunia ini, loyalitas bisa dibeli dengan mudah. Marco mungkin berpikir bahwa dia bisa mendapatkan lebih banyak kekuasaan dengan beralih ke pihak lain.” Rafael merasa hatinya bergetar. Dia tidak ingin percaya bahwa Marco, yang pernah menjadi teman dan pelindung ayahnya, kini berkhianat. “Kita harus menghentikannya sebelum terlambat,” katanya, berusaha menahan emosi yang meluap. “Setuju
Last Updated: 2024-12-21
Chapter: 4. Pertemuan Tak Terduga
Suasana di bar terasa tegang, saat Rafael dan informan itu masuk. Semua mata segera tertuju pada mereka, dan Rafael merasakan beratnya tatapan para anggota mafia yang mengelilinginya. Rafael melangkah ke sebuah ruangan. Di sudut ruangan, Vincenzo sedang duduk menunggu kedatantannya, ekspresinya sulit dibaca oleh Rafael. Rafael tahu bahwa ini adalah momen penting—dia harus menunjukkan bahwa dia pantas berada diposisi yang sekarang. “Rafael!” Vincenzo memanggilnya, suaranya dalam dan menggelegar di antara bisikan para pengunjung bar. “Kau berhasil membawa informan itu?” Rafael mengangguk, berusaha menahan ketegangan dihatinya. “Ya, dia di sini. Dia punya informan penting yang sedang kita cari.” Vincenzo melangkah maju, matanya mengamati informan yang tampak ketakutan. “Siapa namamu?” tanyanya tajam. “Luis,” jawab informan itu, suaranya bergetar. “Saya... saya hanya ingin hidup.” Vincenzo tersenyum sinis. “Kau akan hidup, Luis, jika kau memberi kami informasi yang kami butuhk
Last Updated: 2024-12-21
Chapter: 3. Uji Coba
Rafael mengikuti Vincenzo ke ruangan yang dalam di bar, di mana dapat dilihatnya beberapa anggota mafia lain berkumpul. Suasana di dalam ruangan agak tegang; semua orang tampak serius, mereka berbicara dalam yang bisikan rendah. Rafael melihat sekeliling, merasakan aura kekuasaan yang menyelimuti tempat itu. Dia tidak bisa membantu tetapi merasa tertekan oleh realitas baru yang dihadapinya. “Duduk,” kata Vincenzo, menunjuk ke sebuah kursi di tengah ruangan. Rafael mengangguk dan mengambil tempa duduk itu. Anggota mafia lainnya menatapnya dengan rasa curiga. Dia menyadari bahwa dia harus membuktikan dirinya di hadapan mereka. Vincenzo berdiri di depan semua orang, menarik perhatian mereka. “Teman-teman, ini Rafael Santoro. Dia ingin bergabung dengan kita. Namun, sebelum kita membuat keputusan, dia harus melewati ujian.” “Ujian?” tanya salah satu anggota, seorang pria besar dengan tato ular yang melilit pedang di lengan. “Apa yang bisa dia lakukan?” Vincenzo tersenyum sinis. “Ki
Last Updated: 2024-12-21
Chapter: 2. Bergabung dengan Kegelapan
Rafael berjalan dengan cepat menjauhi gedung tua itu, hujan mulai mengguyur kota, tetapi tidak ada yang bisa menghentikan badai yang bergolak dalam dirinya. Ketika dia berlari, pikirannya dipenuhi dengan bayangan ayahnya dan kata-kata Vincenzo Marino yang terus menggema. Sementara Rafael menyusuri jalanan yang basah, di tempat lain, Vincenzo duduk di ruang bawah tanah bar miliknya, dikelilingi oleh para pengikut setianya. Dia memeriksa dokumen-dokumen yang tergeletak di meja, memastikan bahwa semua transaksi berjalan sesuai rencana. Vincenzo tahu bahwa ancaman dari kelompok mafia musuh semakin tinggi, dan dalam dunia mafia, kelemahan tidak pernah bisa ditoleransi. Vincenzo mengingat pertemuannya dengan Rafael di bar beberapa malam yang lalu. Dia melihat potensi dalam pemuda itu—sebuah keberanian yang bisa menjadi aset, atau malah kebodohan yang bisa membawa malapetaka. Keduanya bisa menjadi alat untuknya. Dia tidak bisa membiarkan Rafael terjebak dalam permainan yang lebih besar d
Last Updated: 2024-12-21
Chapter: 1. Warisan Gelap
Rafael terbangun dari tidurnya dengan napas terengah-engah, keringat dingin membasahi pelipisnya. Mimpi yang selalu datang setiap malam, tadi kembali menghantuinya—mimpi tentang hari ketika ayahnya dibunuh. Rafael sangat mengingat dengan jelas setiap detik didalam mimpi itu, yang membuat pikiran tak karuan. Dia berusaha mengalihkan pikirannya, tetapi bayangan wajah ayahnya, penuh luka dan darah, terus mengganggu ketenangannya. Dia tidak bisa melupakan setiap mimpi itu, dan kini, mimpinya menjadi pengingat betapa berbahayanya jalan yang telah ia pilih.Setelah menghabiskan beberapa jam tanpa tidur, Rafael memutuskan untuk bangkit dari tempat tidur. Pagi ini, dia merasa ada sesuatu yang harus dia lakukan. Keluarganya, meski sudah hancur, masih menyimpan kenangan yang berharga. Dia harus menggali lebih dalam, mencari tahu siapa ayahnya sebenarnya dan apa yang telah dilakukannya selama ini dalam organisasi tersebut.Rafael berjalan menuju ruang kerja ayahnya. Ruangan itu dipenuhi deng
Last Updated: 2024-12-21
You may also like
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status