Chapter: BAB 12 Usaha Mengubur Kenangan LamaIfan melangkah dengan gontai memasuki kamarnya, tubuhnya terasa lemas tak bertenaga.Perlahan Ifan membaringkan tubuhnya diatas tempat tidur, ia terdiam sembari memandangi langit-langit kamar, tak lama ia memiringkan kepalanya ke arah kiri, menatap foto polaroid dirinya yang menempel berjejer di dinding kamarnya, foto dari Ifan SD sampai Ifan Wisuda sarjana, senyumnya mengembang, Ifan terlihat sangat bahagia pada semua foto itu.Sangat tengah sibuk memandangi foto kenangan Ifan merasa asa yang duduk di sudut ranjangnya, ujung kaki Ifan bahkan menyentuhnya, Ifan dengan cepat melihat kearah kakinya, memastikan siapa yang datang, dan betapa terkejutnya Ifan, yang duduk di dekatnya adalah sosok Mima dan di samping Mima ada sosok Wanita dengan rambut terurai menutup seluruh wajahnya.Ifan tak mampu menggerakkan tubuhnya, lidahnya kelu, ia tak mampu mengeluarkan sepatah katapun.Ifan berusaha memberontak namun tetap saja ia tak mampu melakukan apa-apa, matanya tak bisa lepas dari menatap Mi
Terakhir Diperbarui: 2024-10-18
Chapter: BAB 11 Dihantui Sampailah mereka di rumah Adip dan Adit, rumah si kembar yang sudah lama dijadikan markas oleh mereka, apa lagi kini Adip dan Adit hanya tinggal berdua saja, sejak kedua orang tua mereka bekerja diluar negeri.Ifan menarik nafas dalam-dalam, ia bersiap kalau-kalau ia akan mendapat bogem mentah dari rekan-rekannya, Miko menelungkup kedua tangan ke wajahnya."Kau ngomong apa ke Yogi?" Selidik Adit."Aku gak ngomong apa-apa," Ifan menggeleng dengan keras, bagaimana mungkin semudah itu Yogi membahas tentang dirinya kepada Miko dan gengnya."Semalam Yogi menanyakan perihal Mima," Miko mencengkram erat kerah baju Ifan.Ifan memberontak dan terjatuh. "Yogi memang sempat menanyakan soal Mima, apa lagi hilangnya Mima tidak diketahui sampai sekarang, Yogi hanya penasaran Mima masih hidup atau nggak," Ifan beralasan.Miko berbalik, sepertinya cukup percaya dengan kebohongan yang dilayangkan oleh Ifan."Kenapa dia jadi penasaran soal Mima?" Adip bertanya-tanya.Semua orang terdiam, kekerasan yan
Terakhir Diperbarui: 2024-10-17
Chapter: BAB 10 Detak RetakYogi merebahkan tubuhnya di atas kasur empuk miliknya, ia larut dalam lamunan, obrolannya bersama Ifan tadi siang benar-benar membuat ia terus terpikir akan Mima, meski tak akrab dengan Mima, sepengetahuan Yogi Mima adalah gadis cantik yang pendiam juga pemalu, Yogi beberapa kali bertemu Mima saat sedang bersama Ifan dahulu, bahkan Yogi sempat beberapa kali menggoda Ifan kalau Mima terlalu cantik, jadi tak akan cocok dengannya.Yogi langsung menepis pikiran buruknya cepat-cepat."Mana mungkin Ifan bunuh Mima, pikiran macam apa ini," Yogi menggelengkan kepala.Deg, jantung Ifan berdegup kencang. Tampak sangat nyata Mima menampakkan wujudnya di depan Yogi, walau hanya beberapa detik Yogi yakin sekali kalau sosok itu adalah Mima, sosok yang baru saja dipikirkan dan disebut namanya.Bulu kuduk Yogi meremang bagaimana tidak, ini pertama kalinya Yogi melihat penampakan selain penampakan ayahnya, yang bahkan sosok ayah tak berani muncul lagi sejak Yogi menggunakan kalung jimat dari Mbah Mija
Terakhir Diperbarui: 2024-10-17
Chapter: BAB 9 Rumah Pakde Kartono "kamu habis dari mana? Kenapa banyak aura gelap mengikuti kamu?" Tandas Pakde Kartono pada Ifan yang baru saja memarkirkan motornya dihalaman rumah Pakde Kartono.Ifan berdiri mematung, berusaha mencari alasan yang jelas."Aura gelap apa kang?" Bu Asih panik."Ifan seperti orang yang habis berguru pada dukun" jawab Pakde Kartono blak-blakan.Bu Asih membelalakkan matanya tak percaya."Yang bener Fan, kamu pamit ke rumah teman itu maksudmu ke dukun?" Tanya Bu Asih.Ifan menggelengkan kepalanya dengan cepat, peluh mulai membasahi keningnya, panik."Fan, Ilmu apa yang sedang kamu pelajari?" Pakde kartono mendekat."Gak belajar ilmu apa-apa kok Pakde" Ifan menepis dengan cepat.Pakde Kartono tersenyum "bener, kamu habis dari dukun." Ifan gelagapan, ia tak dapat membantah lagi, tanpa sadar tadi ia telah mengakui kalau ia baru saja mendatangi dukun."Walah Fan, kamu ngapain ke dukun segala, itu pasti dukun jahat," tegur Bu Asih dengan raut wajah kesal dan sedih, sementara tangan kanannya m
Terakhir Diperbarui: 2024-10-17
Chapter: BAB 8 Sesal Dalam Penyesalan"kenapa hendak pergi begitu saja, kau bahkan tidak bertanya tumbal apa yang harus kau siapkan," Mbah Mijan menegur dengan keras."Aku perlu memberikan tumbal juga?" Tanya Ifan panik."Loh, iya." Tegas Mbah Mijan."Mbah aku pikir dua kepala ayam semalam merupakan tumbal" Ifan mengernyitkan dahinya."Iya memang, namun kau harus menyiapkan tumbal untuk pengukuhan dan keselamatan dirimu sendiri," terang Mbah Mijan."Apa Mbah tumbalnya?" Tanya Ifan dengan cemas."Setiap lima tahun sekali, tumbalnya orang orang yang kau kasihi" tukas Mbah Mijan.Ifan membelalakkan matanya, panik "Mbah bercandakan?" Tanyanya.Mbah Mijan menggelengkan kepala "tidak le, Mbah berkata jujur, kau mendapatkan jimat terbaik, bukan hanya menguasai mahluk halus, tapi jimat itu mendatangkan rezeki, dan keberkahan dalam hidupmu, kau akan selalu beruntung dalam segala hal" tukas Mbah Mijan dengan yakin."Mbah, kenapa tidak mengatakan hal ini sejak awal?" Protes Ifan kesal.Mbah Mijan menduduki kursi kayu dengan perlahan
Terakhir Diperbarui: 2024-10-10
Chapter: Bab 7 Ritual PertamaTujuh hari berlalu, permen pemberian Mbah Mijan pun telah ludes, Ifan berhasil memakannya setiap menjelang tidur, bukan hanya itu Ifan pun berhasil meninggalkan seluruh kegiatan keagamaan, antara merasa senang atau sedih Ifan benar-benar berada di tengah-tengah."Padahal setelah kejadian sepuluh tahun lalu, aku pikir tobat ku akan menjadi tobat yang sebenar-benarnya," celoteh Ifan pada dirinya sendiri sambil menatap tumpukan baju koko miliknya."Sekitar delapan tahun aku rajin membeli baju koko, sajadah dan sarung, harus ku kemanakan semua ini?" Tanya Ifan pada baju-baju yang terlipat dengan rapi itu.Langkahnya terasa berat namun kembali lagi Ifan meyakinkan dirinya menemui mbah Mijan bukanlah pilihan yang buruk."Yuk ifan semangat, kamu harus kembali menjalani kehidupan normal," seru Ifan pada dirinya sendiri "nanti setelah semuanya kembali normal kamu bisa kembali menjadi anak baik," ucapnya lagi."Bu Ifan pamit ya, mau ke rumah teman," ifan berjalan menghampiri Bu Asih.Bu asih me
Terakhir Diperbarui: 2024-10-08