author-banner
Umar Supardi
Author

Novel-novel oleh Umar Supardi

Pewaris Yang Tersembunyi

Pewaris Yang Tersembunyi

Di balik kehancuran keluarganya, takdir telah menyiapkan panggung bagi seorang pewaris yang tidak pernah ia duga: kekuatan, kehormatan, dan godaan tanpa batas. Azlan adalah putra seorang konglomerat yang hidupnya hancur dalam semalam. Kekayaan keluarganya lenyap, kedua orang tuanya meninggal, dan ia dikhianati oleh saudara-saudaranya. Dalam keterpurukannya, ia dibawa oleh seorang guru misterius bernama Tuan Raihan ke dunia yang tidak diketahui banyak orang—dunia di mana kekuatan supranatural dan seni bela diri berada di luar batas manusia biasa. Namun, pelatihan Azlan bukan hanya tentang belajar bertarung. Ia ditempa oleh tujuh kakak seniornya yang cantik dan mematikan, masing-masing memiliki keahlian yang mampu menguasai dunia. Maya si ahli racun, Luna sang pendekar pedang, Aruna sang pengendali pikiran, Salma si penyembuh mistis, Viona ahli strategi perang, Naira pengendali energi, dan Celia, pemimpin yang tak terkalahkan. Mereka menguji Azlan dengan kekuatan, kesabaran, dan bahkan menggoda iman serta prinsip hidupnya. Setelah bertahun-tahun menempa diri, Azlan kembali ke dunia nyata sebagai pewaris kekuatan besar. Namun, ia memilih untuk menyembunyikan semua keistimewaannya—kartu platinum yang membuka akses kekayaan tanpa batas, cincin naga yang melambangkan kekuasaan tertinggi, dan ilmu supranatural yang bisa menyelamatkan atau menghancurkan siapa pun. Di balik sikap rendah hatinya, ia menyimpan potensi yang mampu mengguncang dunia. Tapi rahasia tidak bisa disembunyikan selamanya. Saat ia membantu orang-orang tanpa pamrih, musuh-musuh baru muncul, dan godaan untuk menggunakan kekuatannya demi keuntungan pribadi semakin kuat. Di tengah semua itu, Azlan harus menghadapi ujian terbesar: Apakah ia akan tetap menjadi pewaris yang rendah hati, atau menyerah pada godaan kekuasaan dan kehormatan yang membayangi? Ini bukan sekadar kisah kekuatan, tetapi perjuangan menjaga prinsip di dunia yang penuh tipu daya dan godaan.
Baca
Chapter: Bab 10
Azlan berdiri dalam diam, menggenggam gulungan kertas di tangannya. Kata-kata pria di depannya masih terngiang di telinganya—pewaris terakhir.Darahnya berdesir, seolah sesuatu yang terkunci dalam ingatannya selama ini mulai terbuka sedikit demi sedikit. Lambang yang terukir di kertas itu… ia pernah melihatnya. Tidak hanya di medali gurunya, tapi juga di suatu tempat yang lebih dalam, lebih jauh dalam masa kecilnya.Ia menatap pria misterius yang baru saja mengungkapkan kenyataan itu. “Apa maksudmu dengan pewaris terakhir?”Pria itu bersandar ke belakang di kursinya, ekspresi wajahnya tetap tenang. “Kau bukan hanya anak biasa yang dibesarkan oleh gurumu di pegunungan. Kau adalah bagian dari sesuatu yang lebih besar—sesuatu yang hampir lenyap karena pengkhianatan.”Azlan mengepalkan tangannya. “Siapa yang mengkhianati keluargaku?”Armand, yang berdiri di sampingnya sejak tadi, menatapnya dengan penuh minat. Pria bertopeng yang sebelumnya membukakan pintu untuk mereka bergerak sedikit g
Terakhir Diperbarui: 2025-02-02
Chapter: Bab 9
Azlan berdiri di depan gerbang besar Kota Merah. Udara di sekitarnya terasa berat, seakan dipenuhi oleh rahasia dan bahaya yang belum terungkap. Dari kejauhan, kota ini tampak seperti tempat biasa—jalan-jalan berbatu, bangunan-bangunan tua dengan lampu-lampu minyak yang menerangi sudut-sudut gelapnya. Namun, di balik semua itu, ia tahu tempat ini menyimpan sesuatu yang lebih dari sekadar kota biasa.Kota Merah adalah pusat dari segala hal yang bergerak dalam bayangan—perdagangan rahasia, kelompok bawah tanah, bahkan orang-orang yang seharusnya sudah lama mati tetapi tetap hidup dengan identitas baru. Di sinilah informasi berharga diperjualbelikan, di sinilah para pemburu bayaran berkumpul, dan di sinilah jawaban yang selama ini dicarinya mungkin tersembunyi.Azlan menarik napas dalam sebelum melangkah masuk. Begitu kakinya menginjak jalanan berbatu kota itu, tatapan orang-orang langsung tertuju padanya. Ia bisa merasakan mata-mata yang mengawasinya, sebagian dengan rasa ingin tahu, se
Terakhir Diperbarui: 2025-02-02
Chapter: Bab 8
Langit malam membentang luas, dihiasi gemerlap bintang yang tampak begitu tenang, kontras dengan badai yang bergejolak di dalam hati Azlan. Ia berdiri di atas jembatan tua yang membentang di atas sungai kecil, membiarkan angin dingin menerpa wajahnya. Perjalanannya baru saja dimulai, namun tantangan yang menunggunya terasa lebih besar daripada yang pernah ia bayangkan.Di belakangnya, suara langkah kaki terdengar mendekat. Azlan tidak perlu berbalik untuk mengetahui siapa yang datang. Aroma khas herbal yang samar bercampur dengan wangi mawar memberi tahu bahwa Kirana ada di belakangnya."Kau benar-benar pergi tanpa menoleh ke belakang?" suara Kirana terdengar lembut, namun ada nada getir yang tak bisa disembunyikan.Azlan tetap diam, membiarkan keheningan mengisi jarak di antara mereka sebelum akhirnya menjawab, "Aku tidak punya pilihan. Aku harus mencari tahu siapa diriku sebenarnya."Kirana melangkah maju, berdiri di sampingnya, memandang refleksi mereka di permukaan air yang beriak
Terakhir Diperbarui: 2025-02-02
Chapter: Bab 7
Langkah kaki Azlan bergema di sepanjang lorong sempit yang remang-remang. Setelah pertemuan dengan Khalid, ia tahu bahwa segalanya mulai bergerak ke arah yang lebih berbahaya. Tidak ada lagi waktu untuk ragu.Di dalam kepalanya, ia masih mengingat kata-kata pria itu:"Aku ingin tahu apakah kau layak menjadi bagian dari permainan ini."Dan kini, di hadapannya, sebuah pintu besi besar berdiri tegak. Dua penjaga berbadan kekar menatapnya tanpa ekspresi. Salah satunya mengangguk, lalu mengetuk pintu tiga kali sebelum membukanya.Azlan melangkah masuk.Ruangan itu luas, tetapi kosong. Di tengahnya hanya ada satu kursi dan sebuah meja kecil dengan sebilah belati tergeletak di atasnya.Di seberang ruangan, Khalid duduk santai di kursinya."Silakan duduk," katanya.Azlan tidak langsung menurut. Ia melirik belati di atas meja. "Apa ini semacam ujian?"Khalid tersenyum tipis. "Kau bisa menyebutnya begitu."Azlan akhirnya melangkah maju dan duduk. Matanya tetap mengawasi pria itu dengan waspada.
Terakhir Diperbarui: 2025-01-26
Chapter: Bab 6
Azlan melangkah pelan di antara lorong-lorong sempit yang hanya diterangi lampu-lampu redup dari jendela rumah-rumah tua di sekitarnya. Malam itu dingin, tetapi pikirannya jauh lebih dingin.Map berisi informasi dari Ziyad masih tersimpan rapat di dalam jaketnya. Semakin ia membaca catatan itu, semakin ia menyadari bahwa warisan yang ia cari bukan hanya soal harta atau kekuasaan. Ada sesuatu yang lebih besar, lebih dalam, dan lebih berbahaya daripada yang ia duga.Tiba-tiba, langkahnya terhenti. Ia merasakan sesuatu—bukan suara, bukan bayangan, tetapi instingnya mengatakan ada yang mengawasinya. Ia melirik sekilas ke arah bayangan di ujung gang, kemudian berpura-pura tidak peduli.Tanpa memperlambat langkahnya, ia memasuki salah satu kedai teh kecil di sudut kota. Kedai itu sepi, hanya ada seorang pria tua yang duduk di belakang meja, mengamati Azlan dengan tatapan tajam."Aku ingin teh jahe," kata Azlan singkat, lalu duduk di sudut ruangan dengan punggung menghadap dinding.Pria tua
Terakhir Diperbarui: 2025-01-26
Chapter: Bab 5
Langit masih gelap ketika Azlan keluar dari toko Ziyad. Jalanan kota mulai sepi, hanya ada beberapa orang yang berjalan dengan cepat, entah karena kedinginan atau karena tak ingin terlibat dalam urusan yang bukan urusan mereka.Ia menggenggam kertas tugas yang diberikan Ziyad. Menyembuhkan seseorang tanpa diketahui? Itu bukan hal yang sulit baginya, tapi ada sesuatu yang mengganjal. Siapa orang ini, dan mengapa banyak pihak menginginkan dia tetap hidup?Azlan menyusuri gang-gang sempit menuju distrik selatan. Tempat ini berbeda dari pusat kota yang penuh kemewahan. Di sini, rumah-rumah reyot berdiri berdesakan, jalanan kotor, dan bau anyir bercampur dengan sisa-sisa makanan busuk. Orang-orang yang berlalu-lalang menatapnya dengan penuh curiga, namun Azlan tetap melangkah tanpa terganggu.Tujuannya adalah sebuah rumah kecil di ujung gang buntu. Cahaya redup dari lilin di dalamnya bergetar tertiup angin. Ia berhenti sejenak, mendengarkan suara-suara di dalam. Ada seseorang yang mengeluh
Terakhir Diperbarui: 2025-01-26
Anda juga akan menyukai
Wanita Penyelamat Tuan Muda
Wanita Penyelamat Tuan Muda
Fantasi · El Zarra
3.1K Dibaca
Kembalinya Sang Pangeran
Kembalinya Sang Pangeran
Fantasi · PlutoPen
3.1K Dibaca
Alfheim - The Blasphemy
Alfheim - The Blasphemy
Fantasi · Elferis
3.1K Dibaca
The Guardian of Tunlansia
The Guardian of Tunlansia
Fantasi · Pilus_99
3.1K Dibaca
Marry you again !!
Marry you again !!
Fantasi · Areum Lee
3.1K Dibaca
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status