author-banner
Reykan Uwais
Reykan Uwais
Author

Novel-novel oleh Reykan Uwais

Ketupat Untuk Emak

Ketupat Untuk Emak

Alif sudah ditinggalkan ayahnya sejak lama, ia tinggal berdua dengan ibunya yang sudah tua renta, almarhum ayahnya mewarisi beberapa perak kebun sawah untuknya. Alif kecil terpaksa menjadi tulang punggung keluarga dengan berjualan salak kelilinh di sela-sela waktu luangnya sehabis pulanh sekolah. karena Emak Alif sudah tua renta, ia tidak mungkin mencari nafkah dalam usianya yang sudah tua itu. Alif bertekad untuk membahagiakan emaknya untuk membelikan ketupat opor serta baju gamis baru. Ketika Alif sedang istirahati masjid Alif bertemu dengan Rendi dan Nayla, ternyata wajah Alif mirip sekali dengan anak Rendi dan Nayla yang sudah meninggal beberapa waktu lalu. Mak Alif pun meninggal secara tiba-tiba, karena sebatang kara Alifpun menjadi anak angkat rendi dan juga Nayla yang kaya. Akankah Alif bahagia tinggal bersama mereka?
Baca
Chapter: bab 8
“Jangan mentang-mentang anak saya itu mengangkat kamu sebagai anak angkatnya terus kamu bisa seenaknya tinggal di sini, ya!” perempuan itu melotot tajam pada Alif, ia tak henti-hentinya memperhatikan Alif dari ujung kaki hingga ujung kepala.Glek!Alif menelan salivanya dengan susah payah, Alif hanya bisa menundukkan kepalanya tanpa berani menatap ke arah perempuan paruh baya itu.“Jangan mentang-mentang kamu memiliki wajah yang sangat mirip dengan almarhum cucu saya, lantas saya bakal tiba-tiba menyayangi kamu gitu, lalu saya tiba-tiba menerima kamu sebagai cucu saya gitu? Begitu maksud kamu, hah?” perempuan itu berbicara dengan nada yang sedikit ditinggikan.Alif hanya diam tak bergeming seraya menggelengkan kepalanya dengan sangat pelan.Kini, Alif serta perempuan paruh baya itu saling duduk berhadap-hadapan di atas kursi sofa yang ada di ruang depan kediaman Rendi.“Hm, tapi lumayan juga kamu tinggal di sini, saya bisa memanfaatkan situasi ini dengan menggunakan tenaga kamu yang m
Terakhir Diperbarui: 2023-08-19
Chapter: bab 7
Dua hari kemudian ….Setelah selesai mengurus beberapa dokumen penting agar Alif menjadi anak angkat Rendi dan juga Nayla, akhirnya, kini Alif sudah sah menjadi anak angkat Rendi dan juga Nayla, Akhirnya Alif pun meninggalkan rumah reyot peninggalan kedua almarhum orang tuanya. Alif diboyong oleh Rendi dan Nayla di kediamannya yang berada di kota sebelah.Rumah Rendi sangat besar dan juga megah, rumah Rendi dan Nayla memiliki dua lantai rumahnya terletak di perumahan elite di kotanya. Alif terbelalak saat melihat kediaman Rendi yang sangat besar itu, baru pertama kali ia menginjakkan kakinya di rumah sebesar itu.“Mari Lif, kita masuk ya. Mulai sekarang, kamu tinggal di sini!” Rendi berucap ramah pada Alif sementara Nayla tidak pernah mau melepas genggamannya dari Alif.Alif hanya menggangguk pelan pada Rendi.Sesampainya di ambang pintu kedua mata Alif kembali tercengang, ia sangat mengagumi interior rumah Rendi serta Nayla, orang tua angkat Alif.“Mulai sekarang, ini rumah kamu jug
Terakhir Diperbarui: 2023-07-14
Chapter: bab 6
“Alif yang sabar ya, ikhlaskan semuanya ….”Seorang pria paruh baya menghampiri Alif dan memegangi bahu Alif dengan begitu erat. Alif masih bingung dan tidak begitu mengerti dengan apa yang telah terjadi. Ia melihat tampak tubuh yang sedang terbujur kaku yang sedang ditutupi oleh kain jarik berbaring di ruang depan rumahnya.Alif masih berpikiran positif, ia sangat berharap kalau yang sedang berbaring itu adalah orang lain, bukan siapa-siapa.“Lif, ikhlasin emakmu ya Lif. Untuk sementara, Bapak akan temani kamu di rumah ini, karena Bapak tahu betul kalau kamu itu sebatang kara ….”Pak Qosim yang dikenal dengan Pak RT di kampung Alif sangat baik dan dan sangat perhatian kepada warganya itu, ia memberikan perhatian lebih kepada Alif yang notabenenya Alif adalah seorang yatim piatu yang tidak memiliki sanak saudara atau tidak memiliki siapa-siapa lagi.“Ma-maksud Pak RT, apa?” tanya Alif dengan bibirnya yang bergetar.“emakmu, Lif. Emakmu sudah meninggal Lif,” jawab Pak RT dengan wajah s
Terakhir Diperbarui: 2023-07-14
Chapter: Bab 5
KETUPAT UNTUK EMAK“Daffa, Daffa Sayang, kemana aja kamu, Nak?” Seorang perempuan muda memeluk Alif yang tengah tertidur di teras masjid.Alif terbangun karena pelukan dari perempuan tersebut serta suara berisik dari mulut perempuan itu. Ia mengerjapkan kedua matanya dan berusaha mencari tahu apa yang sedang terjadi, tiba-tiba saja ada seorang perempuan dewasa memakai hijab memeluknya begitu saja.“Ta-Tante siapa? Saya nggak kenal sama Tante!” Alif mengernyitkan Kedua alisnya ia berusaha untuk melepaskan pelukan perempuan itu dari tubuhnya.“Maaf Tante, kita bukan mahrom,” tolak Alif secara halus.Perempuan itu menggelengkan kepalanya dengan cepat, ia mendelik pada Alif, “Tidak!” teriaknya.“kamu itu Daffa anakku yang udah lama pergi dari rumah. Daffa Sayang, jangan tinggalin Mamah lagi ya, Nak! Mamah udah pusing nyari-nyari kamu kemana-mana,” perempuan itu bersikeras mengira bahwa Alif itu adalah Daffa, anak kandungnya.“Maaf Tante, nama saya Alif bukan Daffa, Tante. Dan ibu kandung s
Terakhir Diperbarui: 2023-06-06
Chapter: Bab 4
Degh! Jantung Alif seolah berhenti berdetak saat itu juga. Nafasnya seakan tercekat di tenggorokan, peluh sebesar biji jagung mulai keluar dari pori-pori kulitnya."Pa, palsu? Kok bisa Mbak?" tanya Alif sambil tergagap."Ya mana saya tahu!"jawabnya dengan tatapan sinis.Alif pun mengambil uang itu dengan kedua tangannya yang bergetar, kedua netranya mulai berkaca-kaca pandangannya pun berkabut."Udah sana pergi! Banyak pelanggan yang lagi antre tuh!" kasir itu mengusir Alif sembari membentaknya.Alif pun berjalan dengan kedua lututnya yang terasa sangat lemas, ia menatap uang 100 ribuan itu dengan tatapan yang nanar dan memilukan."Bagaimana bisa ini palsu ya Allah ... tega banget sih orang yang udah nipu Alif ya Allah ..." Alif kembali terduduk di ats trotoar. Alif menyusut kedua pelupuk matanya, ia tidak ingin menangis dan terlihat lemah di tempat umum seperti ini."Heh, bocah kamu nggak boleh jualan disini!" Suara bariton seorang pria dewasa tiba-tiba mengagetkan Alif yang sedang b
Terakhir Diperbarui: 2023-06-02
Chapter: Bab 3
"Hm," Alif mendengkus kesal, ia mencebikkan bibirnya.Rasanya ingin sekali agar ia cepat-cepat pergi dari rumah si Ibu. Tapi si Ibu yang cuma beli satu kilo salak itu, ia belum selesai memilih buah salak sedari tadi."Cih, si Ibu ini sudah nawarnya mepet, banyak omong, milihnya lama banget lagi!" Alif merasa kesal di dalam hatinya."Astaghfirullah, Alif lupa kalau Alif lagi saum, maafin Alif Ya Allah ..." Alif mengusap dadanya pelan."Yang ini ... banyak sih. Tapi, buah salaknya kecil-kecil. Yang ini buah salaknya besar-besar. Tapi, salaknya sedikit! Aduh jadi bingung, yang mana ini ya?" Si Ibu membandingkan bungkusan salak yang satu dengan bungkusan salak yang lainnya."Pegalnya, duduk dulu ah ... dari pada lama dan bete nungguin si Ibu." Alif menjatuhkan bobot tubuhnya di atas keramik teras si Ibu."E_eh ... mau ngapain kamu?" tanya si Ibu mengagetkan Alif."Mau ikut duduk disini Bu, saya pegel berdiri terus dari tadi!" jawab Alif denga santai."Heh, ini tuh keramik mahal ya, udah s
Terakhir Diperbarui: 2023-06-02
Anda juga akan menyukai
TERSESAT DALAM GAIRAH
TERSESAT DALAM GAIRAH
Urban · Reykan Uwais
9.1K Dibaca
Insya Allah Ada Jalan, Nak!
Insya Allah Ada Jalan, Nak!
Urban · Reykan Uwais
9.0K Dibaca
STEMPEL MISKIN UNTUK KELUARGAKU
STEMPEL MISKIN UNTUK KELUARGAKU
Urban · Reykan Uwais
9.0K Dibaca
Perceraian Suami yang Angkuh
Perceraian Suami yang Angkuh
Urban · Reykan Uwais
8.9K Dibaca
Kembalinya Sang Pewaris Terkaya
Kembalinya Sang Pewaris Terkaya
Urban · Reykan Uwais
8.9K Dibaca
PERJAKA MENIKAHI JANDA
PERJAKA MENIKAHI JANDA
Urban · Reykan Uwais
8.9K Dibaca
DMCA.com Protection Status