Elegi
Ketika lonceng langit diperdengarkan malaikat, jiwanya terpanggil dalam sebuah kesadaran, dan begitu manik birunya menampakkan eksistensi, hanya tiga ingatan yang singgah dalam kepala.
Namanya Karma. Ia bukan apapun atau siapapun. Ia hanyalah sesosok jiwa yang dibangkitkan Dewa untuk menjalani hukuman atas dosa masa lalunya.
Semuanya bermula, dari satu permata penghubung dua jiwa. Bagai mata rantai yang berkelindan sakral, menandai tiga memori dalam sembilan dunia.
Tentang angan, perputaran waktu, dan afeksi yang dikutuk oleh gugusan bintang.
Read
Chapter: 8. KekasihWaktu sudah menunjukkan pukul 5 sore, tapi sang raja siang masih menunjukkan kegagahannya. Hilea tengah memandang jauh ke muara Sungai Nil bersama Rosemary yang tengah memainkan serulingnya. Gadis bersurai malam itu memejamkan mata guna menikmati permainannya. Bayang wajah sang tuan hadir begitu saja tanpa ia minta. Rosemary tidak paham pada perasaan-perasaan aneh yang bergolak di dadanya semenjak sang tuan memeluknya sambil menangis di atas kereta kuda. Ia juga tidak mengerti kenapa pipinya selalu terasa panas saat sang tuan menatap dan tersenyum hangat padanya. Jantungnya pun bertalu keras setiap kali ia mendengar sang tuan memanggil namanya, atau ketika ia mendengar nama sang tuan disebutkan."Kau sedang jatuh cinta?"Rosemary agak tersentak dengan pertanyaan tiba-tiba dari nona muda yang dihormatinya. Ia menghentikan permainan serulingnya dan membuka mata, guna menatap wajah ayu sang nona muda."Jatuh cinta?" tanyanya dengan wajah polos yang membuat Hilea te
Last Updated: 2022-03-06
Chapter: 7. KidungDua minggu telah berlalu sejak kedatangan Aksa di Mesir. Dua minggu itu pulalah ia mengenal sosok Rosemary. Odin benar, gadis itu adalah manifestasi sosok Binar dengan latar belakang dan ingatan yang berbeda. Mesir adalah dunia kedua yang Aksa jalani dan lagi, ia masih harus memecahkan enigma yang belum sepenuhnya ia mengerti. Tapi ada satu hal yang dapat ia pastikan di sini, bahwa perasaannya terhadap sosok Rosemary adalah sama dengan perasaannya terhadap Putri Ryujin. Barangkali, seperti itu pulalah perasaan Kitsune kepada Phoenix.Aksa menghela napas lelah begitu ia kembali teringat pada enigma menyebalkan itu. Rasanya kepalanya bisa saja berasap karena memikirkan enigma sekaligus terkena sinar Matahari yang luar biasa terik di bawah langit Mesir. Menggeleng sejenak, Aksa memilih mengedarkan pandang ke sekeliling, dan ia mendapati Rosemary tengah memberi makan kuda, bersama Hilea yang merupakan putri dari Hiro. Lengkung senyum terpoles secara spontan di bibir Aksa, hanya k
Last Updated: 2022-03-05
Chapter: 6. RosemaryDi hari yang terik, Wisnu dan Laksmi mengantarkan Aksa ke Mesir, tak jauh dari muara sungai Nil. Ia berada di peradaban dinasti ke-26 Mesir, tepatnya tahun 575 SM dengan Firaun; Amasis II sebagai pemimpinnya. Sepasang Sura itu berpesan padanya untuk berbaur dengan manusia di sana seusai mereka memberi ingatan perihal keadaan sekitar, sementara mereka akan mengawasi Aksa dari sebuah tempat yang tak diketahuinya. Sepasang samudra di matanya mengamati sekeliling yang begitu berbeda dengan belantara Britania Raya, tapi di manapun itu, tak masalah baginya, asalkan ia bisa bertemu dengan Binar."Apa yang kaulakukan di sini?"Aksa menoleh ketika mendengar suara berat seorang pria di belakang tubuhnya. Ia berbalik badan dan menemukan sosok pria bertubuh tinggi dengan surai cokelat panjang dan mata berwarna amethyst yang menatapnya penuh selidik."Aku ...." Aksa menggaruk pipinya dengan gugup. Meski telah dibekali ingatan oleh Wisnu dan Laksmi, tetap saja ia tak memiliki
Last Updated: 2022-03-03
Chapter: 5. Father of AesirAksa berdiri takjub di sebuah ruangan besar dengan warna perak di segala sisinya. Wisnu dan Laksmi benar-benar mengantarkannya ke Asgard, mereka juga yang berbicara pada Heimdall agar Aksa bisa melewati Bifrost-jembatan pelangi menuju Asgard-dan sekarang di sinilah mereka berada; Valaskjalf, salah satu ruangan terbesar Odin. Sepasang samudra milik Aksa menatap sopan kepada sang penguasa Asgard yang tengah duduk di singgasananya; Hlidskjalf di mana Odin biasa mengawasi alam semesta. Sosok besar Odin dengan janggut putih panjang, dan topi berpinggiran lebar serta tongkat di mana dua ekor burung peliharannya-Hugin dan Munin-yang biasa terbang berkeliling Midgard dan melaporkan berita dari Midgard kepada Odin. Yang begitu mencolok dari penampilan lelaki tua bertubuh besar itu adalah salah satu matanya yang ditutup, mengingatkan Aksa pada bayangan sosok kapten bajak laut yang biasa dibicarakan oleh penduduk pinggiran kota Britania Raya."Hugin dan Munin telah membawakan berita ten
Last Updated: 2022-02-28
Chapter: 4. EnigmaHari-hari berlalu tanpa keberadaan Binar di belantara Britania Raya. Aksa tidak bisa berbohong, ada hampa yang merongrong rongga dadanya. Lebih dari yang ia pikirkan, lebih dari yang ia bayangkan, dan lebih dari yang ia inginkan ... Binar adalah pemilik keseluruhan jiwanya. Lelaki pirang itu menghela napas sembari menatap Purnama yang berkilauan, saat itu kesadaran menyentaknya. Bulan Purnama yang berarti peperangan para Dragon telah dimulai, namun yang tidak Aksa mengerti adalah ... ia justru berada di ranah asing yang menyerupai belantara Britania Raya, hanya terlihat lebih gelap dengan aura kelabu yang menyesakkan dada.Manik birunya memandang ke sekeliling dengan gamang. Pepohonan di sana begitu tinggi, barangkali tingginya melebihi tinggi pepohonan di belantara Britania Raya. Suara hewan malam tak terasa bersahabat, justru membuat bulu kuduknya berdiri.Aksa menoleh ke arah sumber suara saat mendengar suara langkah kaki. Jantungnya berdebar dua kali lebih kencang
Last Updated: 2022-02-11
Chapter: 3. KelindanBinar melangkah memasuki goa di mana ia terbiasa menyendiri semenjak tinggal di belantara Britania Raya. Di sana Temaram dan Gulita sudah menunggu. Ia yakin kedua Dragon itu akan menyampaikan kabar buruk yang entah apa. Sebentar lagi purnama, sudah pasti banyak kejadian tak terduga yang disebabkan oleh Bakunawa."Jadi ... apa yang ingin kalian berdua bicarakan?" tanya Binar begitu melihat wajah serius Temaram dan Gulita yang kini berlutut di hadapannya."Kami membawa kabar buruk Yang Mulia." Binar melirik Temaram untuk menunggu lelaki itu melanjutkan ucapannya. "Yang Mulia Raja Ryujin telah tewas di tangan seorang manusia."Manik obsidian Binar membola begitu suara Temaram merasuki indera pendengarannya. Waktu seolah berhenti detik itu bagi Binar. Ayahnya tewas di tangan para manusia, bagaimana mungkin hal itu bisa terjadi?"Bakunawa telah menyebar ilusi pada sebagian manusia dan memberitahukan kelemahan para Dragon di seantero jagat raya agar ia bisa mem
Last Updated: 2022-02-11