Chapter: 4. Kejadian dirumah AbiViana dan Pak Kyai akhirnya tiba di rumah dengan selamat. Istri Pak Kyai datang dan menyambut kedatangan mereka dengan penuh suka cita. Kebahagiaan terpancar di wajahnya yang masih terlihat segar itu."Viana, ini istri Bapak. Namanya Ibu Azizah. Mulai sekarang kamu bisa memanggilnya Umi, dan panggil saya Abi. Kamu mengerti kan?" tanya Pak Kyai sambil tersenyum."Mengerti Pak Kyai," jawab Viana sambil mengangguk."Loh, kok Pak Kyai? Panggil saja Abi, Nak. Anggap kami seperti orang tua kamu sendiri ya," tutur Pak Kyai dengan lembut."Eh, iya. A, Abi," Viana berkata dengan gagap.Dia merasa sungkan untuk memanggil kedua orang berwibawa itu dengan sebutan orang tua. Bocah sederhana sepertinya tidak pantas untuk menjadi anak dari seorang pemuka agama yang sangat terpandang di kampungnya.Ibu Azizah datang dan merangkul Viana dengan lemah lembut."Ayo masuk, Sayang. Mulai saat ini, kamu akan tinggal disini. Ini adalah rumah kamu," Wanita be
Terakhir Diperbarui: 2021-09-22
Chapter: 3. Pengalaman Menyeramkan VianaUntuk sementara, Viana dan kedua orang tuanya bisa hidup dengan tenang dan bernapas lega. Namun, semuanya berubah setelah Viana berusia dua belas tahun.Banyak sekali kejadian-kejadian aneh yang menimpa keluarga mereka. Mereka seringkali dihantui dengan suara-suara aneh dan penampakan yang mengerikan.Pada usia tersebut, Viana sudah paham dan mengerti dengan apa yang diajarkan oleh kedua orang tuanya. Pak Hasan dan Bu Halimah selalu mengajarkan kepadanya agar senantiasa taat beribadah dan mendekatkan diri kepada sang pencipta. Mereka berusaha menuntun Viana menuju ke jalan yang benar, dengan harapan agar putrinya itu bisa menjadi seorang gadis yang sholehah.Hingga pada suatu malam yang sunyi, terdengar seseorang mengetuk pintu rumah mereka. Pak Hasan dan Bu Halimah yang sedang berada di ruang depan pun saling berpandangan karena merasa keheranan. Tidak biasanya ada seseorang yang bertamu ke rumah mereka saat malam hari begini. Apalagi rumah mereka berada di ped
Terakhir Diperbarui: 2021-09-19
Chapter: 2. Masa lalu ayah"Sebenarnya saya mulai memikirkan semua ini tatkala putri saya, Viana mengalami kejadian-kejadian aneh Pak kyai. Putri saya sering menangis tanpa sebab saat tengah malam, bahkan putri saya terlihat begitu kesakitan selama beberapa kali. Kami sekeluarga pernah membawanya ke rumah sakit, tapi menurut dokter kondisi kesehatannya baik-baik saja. Akhirnya tetua desa menyarankan kami untuk membawa putri kami kemari, Pak. Saya merasa bahwa ada sesuatu yang janggal dengan keadaan putri saya ini," Pak Hasan berkata sambil membelai rambut Viana dengan lembut."Hmm, silahkan Bapak lanjutkan ceritanya," ujar pak kyai."Huft, sebenarnya saya merasa bahwa kejadian ini ada hubungannya dengan masa lalu saya beberapa tahun silam, Pak," Pak Hasan menghela napas."Maksud Bapak?" tanya pak kyai keheranan."Begini Pak. Beberapa tahun setelah menikah, saya dan istri saya tak kunjung dikarunai seorang anak. Berbagai upaya sudah kami lakukan agar bisa segera mendapat keturunan,
Terakhir Diperbarui: 2021-09-14
Chapter: 1. Awal mulaSreekk, sreekk, sreekk,Mata Viana membelalak ketika mendengar suara langkah kaki seseorang. Dia segera terjaga dari tidurnya, lalu mengucek kedua mata yang masih terasa berat. Diliriknya jam weker yang berada di atas meja kamarnya.Viana semakin terbeliak saat melihat angka di jam tersebut."Hah, jam duabelas malam? Lalu siapa yang tengah malam begini sedang berjalan di luar sana?" gumam Viana dengan herannya."Ah, mungkin itu cuma suara kucing yang lagi jalan-jalan diluar," pikirnya.Kemudian gadis itu bergegas membaringkan tubuhnya kembali di ranjang empuknya.Sreekk, sreekk, sreekk,Namun, lagi-lagi suara langkah itu mengganggu pendengarannya. Dia memutuskan untuk menutupi telinganya dengan bantal, supaya bisa melanjutkan mimpi indahnya yang sempat terganggu.Bukannya menghilang, tapi suara langkah kaki itu malah semakin menjadi dan terdengar semakin mendekat.Viana pun menjadi kehilangan kesabaran. Dia yang pemberan
Terakhir Diperbarui: 2021-09-12
Chapter: 6. PerkelahianMerasa penasaran dengan apa yang terjadi kepada para anak buahnya, membuat Rey pun akhirnya mengurungkan niatnya untuk pulang. Ia bergegas turun dari mobil dan segera berlari menghampiri kerumunan tersebut. Sayup-sayup ia mendengar suara para pria itu yang sedang beradu mulut."Brengsek! Rupanya kalian yang sudah berusaha untuk mencelakai Bos Rey." Suara Andre, anak buah Rey terdengar sangat marah."Aku hanya menjalankan perintah dari bosku saja. Itulah akibatnya karena bosmu yang sombong itu tidak mau memberikan formula rahasia dari obat buatannya itu," sentak pria yang kerah bajunya sedang dicengkeram oleh Andre."Sialan! Tentu saja Bos Rey tidak akan pernah mau memberikannya, karena itu adalah rahasia dari perusahaan kami.""Tapi bosku menginginkannya, dan dia akan melakukan apapun untuk bisa mendapatkan formula rahasia itu, termasuk juga jika harus menghabisi nyawa bosmu yang keparat itu!" sentak pria yang merupakan musuh dari anak buah Rey itu dengan senyum smirk di wajahnya.Rey
Terakhir Diperbarui: 2023-05-23
Chapter: 5. Haruskah Rey Menyerah?Baik Alina maupun Umi Anita sama-sama terbelalak kaget dan menggeleng tak percaya, begitu mereka mendengar pernyataan dokter mengenai keadaan Kyai Usman. Air mata kedua wanita berhijab lebar itu tak bisa dibendung lagi, menangisi keadaan imam mereka yang sedang terbaring lemah di dalam sana."Astaghfirullahaladzim, abi," pekik Alina dan Umi Anita bersamaan.Kedua wanita itu kembali berpelukan untuk saling menguatkan. Saat ini mereka sedang dalam musibah yang sangat besar, dan bahkan mungkin ini adalah cobaan terberat yang mereka alami. Alina dan uminya benar-benar hancur dan terluka, saat mendengar tentang kondisi Kyai Usman yang memburuk.Namun, lain halnya dengan yang dirasakan oleh Rey. Pria yang merupakan ketua mafia itu nampak tersenyum puas dengan apa yang dialami oleh Kyai Usman. Tentunya bukan tanpa sebab ia berbuat demikian, tetapi karena dengan tak adanya Kyai Usman, maka menurutnya hal itu akan lebih memudahkannya untuk memperistri Alina, tanpa harus susah payah mendapatkan
Terakhir Diperbarui: 2023-05-12
Chapter: 4. Kyai Usman ShockNiat Rey yang baru saja ia sampaikan kepada Alina dan kedua orang tuanya, membuat mereka semua tentu terkejut bukan main. Sebab baru kali ini Kyai Usman kedatangan tamu seperti Rey, dan pria itu langsung menyatakan niatnya untuk melamar Alina."A … apa-apaan ini?" tanya Alina lirih, sembari menatap tak percaya pada Rey dari balik cadarnya.Kedua matanya masih berkaca-kaca menatap bergantian pada abi dan uminya dengan penuh ketakutan. Kyai Usman pun nampak terbelalak mendengar niat pria asing bernama Rey, yang tiba-tiba datang untuk melamar Putri mereka."Alina, apa maksud semua ini?" Kyai Usman menoleh pada Alina dengan sorot mata penuh murka.Alina bingung sekaligus ketakutan, tak tahu apa yang harus dia katakan kepada abinya mengenai sosok Rey yang tiba-tiba datang dan berniat melamarnya. Alina memeluk Umi Anita yang sedang berdiri di sampingnya dengan air mata yang sudah berderai. Sedangkan Umi Anita hanya bisa menangis dan membalas pelukan putrinya itu, mengusap punggungnya denga
Terakhir Diperbarui: 2023-05-08
Chapter: 3. Niat Rey Melamar AlinaMalam ini, jalanan terlihat begitu sepi dan tak seramai biasanya. Setelah melalui perjalanan yang cukup melelahkan, akhirnya Alina tiba juga di rumah utamanya, yang letaknya bersebelahan dengan pondok pesantren milik abinya.Hari sudah larut malam, sehingga ia yakin jika abi dan uminya pasti begitu mencemaskannya, karena tidak biasanya Alina pulang selarut ini.Alina menarik nafasnya panjang. Ia sudah siap menghadapi kedua orang tuanya yang pasti akan menegurnya karena telat pulang, meskipun tadi ia sudah memberitahu jika dirinyanada di rumah sakit menemani temannya. Namun, Alina sudah mengetahui seperti apa orang tuanya yang tidak bisa semudah itu menerima alasan darinya."Assalamualaikum," ucap Alina sembari membuka pintu rumahnya dan melangkahkan kaki masuk ke dalamnya."Waalaikumsalam," sahut dua orang pria dan wanita bersamaan, saat Alina baru saja masuk ke dalam rumah.Kyai Usman dan juga ummi Anita langsung berdiri ketika melihat putrinya yang baru saja sampai di rumah. Alina g
Terakhir Diperbarui: 2023-03-18
Chapter: 2. Rey, Sang Pemimpin Mafia"Apa kamu yang sudah menolongku?" tanya Rey ketika ia telah berhasil menguasai dirinya yang sejak tadi terus menatap takjub pada Alina.Dalam waktu cepat, Alina sudah bisa menguasai diri, karena sebelumnya dia cukup terkejut ketika mendengar suara pria berdehem di belakangnya. Semula gadis itu gugup, tapi ketika melihat pria yang ditolongnya sudah bisa berjalan, membuat gadis itu sedikit merasa lega.Setidaknya tugasnya sudah selesai dan dia bisa secepatnya pulang. Namun, sebelum itu, ia harus memastikan sekali lagi bahwa pria tersebut benar-benar sudah pulih."Ya, begitulah. Bagaimana keadaanmu? Apakah sudah lebih baik?" tanya Alina kepada pria yang masih berdiri di ambang pintu ruangan."Ya, aku sudah jauh lebih baik," angguk Rey pada gadis bercadar di hadapannya."Oh, syukurlah. Kalau begitu aku permisi pulang dulu. Ini sudah terlalu malam dan orang tuaku juga sudah menunggu aku di rumah," pamit Alina kepada Rey, karena kini dia yakin bahwa kondisi pria itu sudah lebih baik.Akan t
Terakhir Diperbarui: 2023-03-18
Chapter: 1. Pertolongan dari Gadis Bercadar"Rasakan ini!"Bugh! Bugh! Bugh!"Kau juga rasakan ini!"Keributan antar dua kelompok pemuda membuat arus lalu lintas terhambat. Para pemuda tersebut memenuhi jalanan dengan saling serang dan juga saling pukul. Mereka berkelahi tanpa memperdulikan orang-orang di sekitarnya yang terganggu akibat perbuatan mereka. Hingga akhirnya, salah seorang pria yang terkena sayatan pisau di perutnya tidak bisa lagi melawan dan saat itu pula tubuhnya pun ambruk ke tanah.Dia adalah Rey, pemimpin dari salah satu kelompok yang terlibat perkelahian itu.Tiba-tiba suara sirine mobil polisi mulai datang menghampiri kerumunan tersebut untuk melerai perkelahian di antara mereka. Sementara teman-teman Rey masih saling berkelahi dengan musuh, sehingga mereka tak menyadari jika polisi sudah sampai di lokasi tersebut."Gawat! Polisi datang! Bubar bubar!" seru salah seorang pemuda yang lantas berteriak kencang kepada teman-teman lainnya.Melihat tiga mobil polisi yang mulai mendekat ke arah lokasi perkelahian me
Terakhir Diperbarui: 2023-03-08