Chapter: Bab XXII Viola Grace dan ProsopagnosiaAdegan pertama dibuka dengan scene Oryza menghampiri pengemudi mobil di sebuah rumah makan cepat saji. Oryza menarik napas dalam-dalam membayangkan semua yang dia lihat ketika bersama Viola. Oryza mencoba mengulangi cara berjalan, menatap, dan gestur yang ditunjukkan Viola dalam pikiran.“Action!”Teriakan dari Sang Sutradara membuat Oryza membuka mata. Gadis itu berjalan melenggak-lenggok ke arah Romanio yang sedang berada dalam mobil sembari merokok. Oryza meletakkan tangan pada atap mobil dan bersaamaan dengan itu Sang Sutradara menghentikan Oryza.“Bisakah kau terlihat lebih natural? ekspresimu itu seperti sedang dibuat-buat.” ujar Sang Sutradara.“Maaf, saya akan berusaha membuatnya lebih natural.” Oryza membungkuk.Oryza mengulangi pengambilan gambar sampai lima kali, tetapi mendapatkan cut setiap kali berada di pertengahan adegan. Karena kondisi yang panas, keringat mengucur di dahi Oryza membuat gadis itu sesekali mengibaskan tangan. Akhirnya Sang Sutradara memerintahkan Oryza
Terakhir Diperbarui: 2024-05-23
Chapter: Bab XXI Di Sebuah PantaiFoto dari inspagram Kevin membuat Oryza terdiam menganga. Sebuah caption bertuliskan, “Sayangku memang hebat.” ditambah screenshot dari Inspagram Agnes yang menunjukkan sebuah poster film ditambah caption, “Mungkin Agnes Daily Life Akan libur Untuk Beberapa Bulan.” membuat Oryza menggenggam ponselnya keras-keras. Oryza merasa terpukul karena saat dia ragu dan marah karena saran Romanio yang bagus, Agnes terus maju dan kini bermain untuk film layar lebar. Bahkan Agnes mendapat peran utama di film bergenre horror itu.“Sial, aku benar-benar bodoh dan tolol. Apa yang sedang kulakukan sih?”Oryza mengayunkan tangan kiri yang memegang ponsel hingga jatuh ke kasur.“Di saat aku seperti ini, ternyata dia telah maju dengan caranya.”Sebuah gambaran tentang Agnes mengisi kepala Oryza. Semua diputar layaknya roll film dari pertemuan pertama Oryza dengan Agnes sampai kejadian di reuni sekolah. Tiba-tiba rasa benci dan amarah muncul di dada Oryza dan membuat gadis itu mengubah posisi tidur menjad
Terakhir Diperbarui: 2024-01-30
Chapter: Bab XX MiamiSetelah membersihkan diri Oryza kembali membuka inspargramnya. Oryza masih belum menjawab pesan Kevin karena panggilan tiba-tiba dari Katarina. Gadis itu menyentuh tombol ketika dengan pelan untuk memilih jawaban terbaik yang akan dikirimkan kepada cinta pertamanya itu.[Jangan terlalu fokus dengan Agnes Vin. Percaya saja pada Agnes, dia adalah gadis yang baik dan setia. Daripada kau menggunakan waktu untuk mengkhawatirkan hal yang belum tentu terjadi. Lebih baik kau mulai memperbaiki diri agar bisa menjadi orang yang lebih baik. Apakah kau sudah memikirkan masa depanmu?] “Agnes adalah gadis yang baik ‘ya? dasar penipu.” Oryza mendesah dan hampir muntah dengan kata-katanya sendiri.Oryza masih belum bisa memaafkan perlakuan Agnes di reuni. Kemarahan dan rasa putus asa langsung muncul ketika mengingat Agnes yang menusuknya dari belakang dengan menggunakan dua gadis yang selalu membullynya di SMA. Ponsel Oryza bergetar kembali karena notifikasi yang datang dari Inspagramnya.[Bener sih
Terakhir Diperbarui: 2024-01-27
Chapter: Bab XIX Puncak Kemarahan“Gawat … gawat Za!”Suara Geum Soo memecah keheningan asrama pagi itu. Dengan buru-buru Geum Soo membuka pintu dengan tangan yang memegang sebuah majalah. Oryza yang sedang menyiapkan makanan tersentak, karena tak menyangka temannya akan datang begitu cepat. Begitu masuk Geum Soo menjadi tenang. Beberapa kali gadis itu mengendus karena mencium bau gurih bawang di hidung.“Bau harum apa ini?” tanya Geum Soo.Melihat sebuah sup dan beberapa roti isi di meja Geum Soo menelan ludah.“Gawat kenapa, ngomong-ngomong aku sudah menyiapkan sarapan untuk kita. Jadi jangan pergi ke kantin hari ini,” ujar Oryza sambil membawa panci berisi sup.“Tidak … tidak, ini bukan saatnya membahas soal makanan.” Geum Soo menggelengkan kepala berkali-kali.Geum soo masuk dan menyerahkan majalah kampus yang dia pegang. Oryza yang heran mengambil majalah yang diberikan Geum Soo dan menemukan kabar tentang dirinya di halaman depan.“Pengakuan Oryza, Benarkah Skandal Hangat yang terjadi?”Oryza membaca artikel dan
Terakhir Diperbarui: 2024-01-25
Chapter: Bab XVIII Senior yang BaikOryza hampir gila ketika mengecek Inspagramnya sore itu. Bukan hanya followernya yang bertambah, tetapi banyak pesan negatif yang masuk ke Inspagramnya.[Jalang][Jangan genit kau tak pantas untuk Altair]Begitulah beberapa pesan dan masih banyak lagi yang lebih mengerikan dari itu. Oryza memegang dada yang terasa sesak sambil berpikir apa yang harus dia lakukan selanjutnya. Akhirnya langkah pertama yang dia ambil adalah memprivat akun lalu menghapus semua pesan negatif yang sempat atau tidak sempat dia baca. Oryza lalu membuka aplikasi pesan miliknya dan menemukan kalau Altair belum membalas pesannya.[Hey, bisakah kau menghubungiku? aku ingin berbicara soal rumor itu.]Oryza menutup telepon lalu menghabiskan seluruh onigiri yang dia beli dari supermarket. Selama dua hari ini entah mengapa Oryza selalu mendatangi supermarket. Mungkin gadis itu ingin sekali mendengar kata-kata menenangkan dari lelaki yang dia idolakan selama tiga tahun.“Bodoh sekali aku. Kenapa aku mengharap seorang
Terakhir Diperbarui: 2024-01-23
Chapter: Bab XVII Rumor yang MenghancurkanOryza mengerang kesakitan saat dia memasukkan kaki ke dalam sepatu. Terasa sebuah benda tajam menusuk yang ternyata adalah sebuah paku pinus. Oryza menelisik ke sekitar dan menemukan tidak banyak orang yang lewat kala itu. Dia akhirnya menyadari sesuatu.“Apakah aku sedang di bully?”Begitulah pertanyaan di benak Oryza ketika melihat darah mengalir dari kakinya yang tertusuk paku pinus. Oryza mengambil paku itu perlahan dan mengobati kaki dengan betadine dan plester. Usai melakukan itu Oryza cepat-cepat berlari menahan sakit karena kelas yang akan dia masuki akan dimulai lima menit lagi.“Gawat, aku harus cepat. Kalau tidak aku akan terlambat. Tuhan tolong jangan buat aku terlambat di kelas favoritku.”Ketika Orza sedang berlari seseorang menjegal kakinya hingga Oryza terjungkal ke depan. Buku yang Oryza bawa menjadi berantakan dan ketika melihat ke belakang Oryza menemukan grup perempuan sedang menatap dirinya dengan sinis. Oryza menelan ludah lalu fokus merapikan buku dengan pikiran
Terakhir Diperbarui: 2024-01-20