author-banner
ZooPisha
ZooPisha
Author

Novels by ZooPisha

Suddenly, I Miss You

Suddenly, I Miss You

Tiba-tiba, “I miss you.” Shoan, siswa pindahan mengatakan hal yang tak lazim itu di hari pertama bertemu Ana. Ana keheranan dengan Shoan yang seakan mengenalnya sudah lama, bahkan memiliki kalung peninggalan Ibu Ana. Mencari tahu penyebab kematian Ibunya, Ana menjelajah waktu ke masa lalu dan bertemu Shoan. Di masa kritisnya, Ibu Ana malah berterima kasih telah diberi kesempatan hidup lebih panjang dan menitipkan Ana pada Shoan. Siapa Shoan sebenarnya? Apa yang sebenarnya terjadi di balik kematian Ibu Ana?
Read
Chapter: Pemeran Utama
18 Oktober 2020 Menatap layar ponsel tertera nama ‘Ana’ beserta nomor teleponnya. Ada tiga pilihan fitur dari kontak tersebut, pesan, panggilan vidio, atau telepon. Pilihan terakhir yang ingin sekali jembol Shoan tekan, namun ia ragu- apa lagi Ana sudah mengatakan dirinya akan sibuk hari ini. Matanya beralih pada naskah drama yang akan mereka mainkan, membuatnya mengambil dan membaca kembali keseluruhan naskah. Sebuah kisah perjuangan cinta yang bertepuk sebelah tangan, pengorbanan, kepedihan, kehampaan, dan kekejaman. Cinta dalam arti yang gelap dan berbeda dari happy ending kisah cinta yang sering didengar. The Panthom of the Opera. “Dari sudut pandang Christine Day dan Viscount Raoul, ini memang kisah cinta yang sempurna bagaikan di negeri dongeng.” Di lain sisi. “Bagaimanapun Panthom lah pemeran utama The Panthom of the Opera yang sebenarnya.” Ana menitikan air matanya,
Last Updated: 2022-01-04
Chapter: Kedatangan (Tamu)
28 Februari 2019“ALFIN DI SANA! ADEKMU NANTI NYEBUR!”Teriakan Ana sontak membuat yang dipanggil menoleh dan langsung berlari ke kolam ikan tempat adiknya berada. Bahkan Ana tidak tinggal diam dan ikut berlari.Silla yang baru keluar membawa nampan berisi minuman melihat Ana dan Alfin berlari. Saat melihat ke arah yang dituju, adik Alfin bermain air di kolam ikan yang begitu menepi. “Ana! Itu cepet nanti Rizki jatuh!”Keadaan menjadi tegang saat Ana yang ceroboh tersandung kakinya sendiri hingga tersungkur. Sedangkan Rizki yang menoleh ke belakang melihat Ana terjatuh, membuat balita itu melangkah mundur dan satu kakinya sudah menapak pada permukaan kaki yang tidak dapat menopang tubuh kecil itu.Semua mata terbelalak melihat Rizki terjatuh kalau saja Alfin tidak menukar posisinya. Alfin terjebur ke dalam kolam ikan yang hanya sedalam pergelangan kaki dengan
Last Updated: 2021-12-01
Chapter: Tidak Berjalan
17 Oktober 2020 “Berekspresi Ana! Berekspresi ... Ulang-ulang-ulang!” Bagian Ana terus diulang. Gadis itu sudah menghafal naskah dengan sangat baik, lebih cepat dibanding yang lain. Yang diperankannya pun tidak membutuhkan akting berlebih, karena karakter Christine Day adalah gadis polos apa adanya, penuh dengan kesederhanaan, namun menawan. Ana mengucapkan dialog dengan ekspresinya yang datar, lagu yang di-dubbling-nya sudah pas dengan gerak bibir, lagi-lagi tidak ada emosi yang terkesan. "Apa kamu robot Ana!" bentak ketua kelas tidak tahan lagi. “Ketua kelas! Sampai kapan kita seperti ini. Aku harus segera pulang karena ada urusan lain.” “Benar! Aku pun harus kerja paruh waktu.” “Kita juga sudah terlalu lama di sekolah, perjanjiannyakan tidak selama ini!” Protes dari pemeran lain yang sudah bosan menunggu giliran perannya. “Ah! Iya-iya.” Ketua kelas mengusap kepalanya sendiri dengan k
Last Updated: 2021-11-03
Chapter: Sudah Biasa
17 Oktober 2020Bukan Ana yang terlalu sabar, tapi ia sudah mati rasa dan terbiasa dengan omongan-omongan yang dilewatinya. Masa paling sulit sudah Ana lalui, hanya sebatas dirinya dipanggil wanita murahan dan penjilat bukan apa-apa untuknya.Kabar mengenai Ana yang akan menjadi pemeran utama dalam pertunjukan kelasnya menyebar sangat cepat. Benar saja perhitungan ketua kelas, hal itu menarik perhatian seluruh warga SMA Horizon karena mengetahui pemeran utama lainnya adalah Shoan. Sampai-sampai jendela kelas tidak sepi hanya untuk mempertontonkan Ana dan Shoan yang menjadi teman sebangku.“Kamu tidak risih?” tanya Shoan berbisik pada Ana. Ia merasa ngeri mendapat tatapan lapar dari fansnya.“Untuk apa?” Ana merespon tanpa beralih dan masih fokus dengan buku yang sedang ia baca.“Ini lebih menakutkan dari yang kubayangkan. Ada yang menatap sinis dan juga berbinar secara bersamaan, apa akan berbahaya ked
Last Updated: 2021-10-30
Chapter: Pembicaraan Event
16 Oktober 2020 “Kita bisa menggunakan waktu itu untuk ke rumah Om ku sebagai alibi, kamu mengertikan maksudku?” Alfin melingkari tanggal di kalender buku harian barunya. Waktu yang tidak lagi banyak dengan kesempatan yang besar, namun peluang mereka untuk mendapatkan hasil yang diinginkan sangat sedikit. “Acara puncaknya kapan?” “Tanggal 26.” Ana memikirkan apa saja yang mungkin terjadi nantinya. Dengan adanya acara ini, ia bisa bergerak bebas dan fokus untuk penyelidikan. Bahkan sampai tanggal yang harus dipersiapkan itu tiba ... setelahnya tidak akan berpengaruh besar pada dirinya, apapun yang terjadi nanti. Alfin menutup buku merasa pembicaraan sudah selesai. Di tempat yang banyak makanan dan minuman ini bisa mengotori benda pentingnya itu sewaktu-waktu. “Nanti akan ada perwakilan OSIS yang mengumumkan event tahunan SMA Horizon, jadi pastikan kamu bisa bergerak bebas selama waktu yang aku berikan,” lanjut perjelas
Last Updated: 2021-10-27
Chapter: Drama Remaja
16 Oktober 2020Mencatat pelajaran yang tertinggal. Ana tidak tahu siapa yang berbaik hati meminjamkan bukunya padanya. Ia hanya diberikan Shoan untuk mencatat yang ketertinggalan, karena bolos pelajaran pertama. Mungkin salah satu fans Shoan? Entahlah. Yang pasti Ana akan mengembalikan bukunya dengan cepat dan berterima kasih pada Shoan.Brak!Ana mendongak melihat siapa yang mengganggunya. Perempuan berambut panjang dengan ombre violet sudah duduk di atas mejanya."Heh! Jalang!" ketus perempuan itu.Ana yang melihat kelauan itu menegakkan dan menyenderkan punggungnya pada kursi, melipat tangannya di depan dada, menatap malas tepat pada mata perempuan itu."Berani banget ya pake catetan si culun! Oh ... Selain jalang, kamu juga tukang bully, ya?" tuduhnya.Kali ini Ana menghelakan napasnya merasa bosan dengan ocehan perempuan itu."Samalah kayak Ibumu! Sama-sama jalang!" lanjutnya.Brak!
Last Updated: 2021-09-22
The Second Season

The Second Season

Tiran Alyana seorang penulis novel yang terkenal dengan karya pertamanya ‘Theós of Authority’ yang mengisahkan mitologi fiktif dengan penokohan dewa. Puncak ketenarannya itu membuat kehidupan Tiara berubah. Suatu malam tiba-tiba muncul si peran antagonis, Astro Climton, Raja Iblis sekaligus Dewa Kematian di kamar Tiara. Dia datang ke dunia nyata untuk menculik penulis yang dia sebut sebagai Dewi Pencipta Tiran. Dengan ambisinya yang besar, Astro membawa Tiara ke dunia novel! Tujuannya untuk meminta keadilan. Tiara jadi terjebak di antara dunia nyata dan dunia imajinasi, dimana ia menjadi penulis novel sekaligus salah satu tokoh karakter tambahan di dalam novelnya sendiri dalam season kedua ‘Theós of Authority’. Bisakah Tiara membuat jalan cerita dan takdir yang lebih baik untuk sang antagonis ini?
Read
Chapter: Pelayan Astro
Setelah membawa Tiara pergi dari perkenalan resmi, Astro memerintahkan Omili untuk melayani dan mengawasinya gadis itu. Astro yakin kerubutan tidak hanya pada Bangsawan Suku Iblis, Dewa Petinggi pun pasti tidak akan tinggal diam. Hingga situasinya saat ini Tiara menjadi tidak aman karena dianggap sebagai objek yang tidak biasa. “Hormat saya Tuan Astro.” Ograien datang ke kamar Astro, namun ia tidak sendiri. Sosok dengan energi Dewa ikut hadir. “Salam hormat kepada Dewa kami, Dewa Kematian.” “Golden?” Sosok yang sudah lama tidak Astro temui. Bukannya tidak sama sekali, dalam beberapa kesempatan Dewa Golden memang hadir saat lima Dewa Petinggi berkumpul, namun itu hanyalah bayangannya. Bayangan adalah salah satu kekuatan Dewa Golden yang dapat memecah diri dalam bentuk bayangan. Dan setiap bayangan dengan memiliki sekian persen dari kesadaran aslinya. Dewa Golden yang disapa santai oleh Astro tersenyum. “Saya pikir Anda tidak menyadarinya, terima kasih sudah mengenali saya.” Astro
Last Updated: 2023-03-09
Chapter: Salam Resmi
“Ini bukan pertemuan pertama kami dengan Sang Dewi. Salam hormat dan kemuliaan tertinggi untuk Dewi Pencipta Tiran. Saya Dewa Hati, Gefsi, salah satu Dewa Petinggi. Senang dapat memperkenalkan diri secara resmi kepada Dewi Pencipta Tiran dengan keadaan sehat.” Sebenarnya Tiara gugup dengan penghormatan seperti itu. Masih terasa tidak nyata, apa lagi dirinya menjadi orang yang tidak biasa menyandang peran Dewi Pencipta. “Okey, terima kasih Dewa Gefsi. Salam kenal.” Astro bernapas lega dengan Tiara yang tidak mengacau dan hanya menjawab seadanya saat diberikan salam penghormatan. Untuk penilaian awal, jawaban seperlunya menunjukkan dominasi dan harga diri dalam posisi yang tinggi. Walau Astro tahu jika Tiara menjawab seperti itu pun, karena tidak tahu harus menjawab seperti apa. Dan alasan itu tidak penting saat ini. Sedangkan Ammon, tubuhnya gemetar berusaha keras menahan tawa. Kegugupan Tiara sangat terlihat dari ekspresinya, ya ... tidak ada bawahan yang berani memandang ke atas,
Last Updated: 2023-02-27
Chapter: Kesurupan Masal
Ukh, Tiara benci pakaian formal dunia Suku Iblis. Harus seberapa terbuka lagi untuk mengekspos bagian tubuhnya? “Ini namanya pelecehan, bagaimana caranya gue minta pertanggung jawaban Astro sialan!” Tidak henti-hentinya Tiara menggerutu sebelum ada yang menjemput. Kerudung yang katanya sebagai penutup diri jika Tiara malu, tidak membantu sama sekali karena transparan. Kini gadis itu hanya memeluk dirinya sendiri berjaga-jaga siapapun yang masuk ke kamarnya nanti. Tolong jangan tanyakan kenapa Tiara mau saja menggunakan pakaian seperti itu, hal itu bisa terjadi jika memang ia bisa menolak. Apa lagi pakaiannya yang dari rumah sudah dibuang. “Tiara! Tidakkah ini keterlaluan jika membuat semua menunggu-“ “KYAAAA!” Tiara tidak merasakan kehadiran seseorang, kemunculan Astro yang tiba-tiba membuatnya terkejut. Apa lagi suara dalam Astro yang terdengar halus hingga pikiran horor tidak dapat dihindari. Mendengar teriakan Astro langsung bersiaga. “Ada masalah?” “Aish~” Tiara bangkit dar
Last Updated: 2023-02-22
Chapter: Sesampai di Istana
Ternyata tidak butuh berjalan lebih lama, Ograien dengan kereta kadal yang dibawanya datang sengaja menjemput Tiara. Banar, kadal bukan kuda sebagai kendaraan pengangkut barang. Terlihat seperti buaya dengan sisik yang tajam, tetapi sebesar Komodo. Apapun itu sekarang Tiara sudah berada di kamar Astro dan berguling-guling ria diawasi oleh Omili. Tiara disuruh istirahat dan itulah yang dilakukan, entah sudah berapa lama ia terjebak di lapang rumput tanpa batas itu hingga membuatnya begitu lelah. “Hormat Yang Mulia Raja Iblis Astro.” Salam Omili dengan suara kecil, agar Tiara tidak terbangun. Namun Tiara langsung duduk memperlihatkan dirinya sudah tidak tidur lagi. Ia melihat kedatangan Astro bersama Ograien di belakangnya membawa sesuatu. “Kamu tidak tidur?” tanya Astro yang mengira Tiara sedang tidur. “Aku sudah bangun.” Mungkin sudah terbiasa berbagi kamar dengan Astro sampai Tiara tidak memperdulikan penampilannya yang berantakan saat ini. “Aku akan memanggilkan pelayan untuk
Last Updated: 2023-02-14
Chapter: Hukum Dewa
Angin bertiup bagai badai bersama cahaya kehidupan yang menyoroti Tiara, dua kekuatan bertolak belakang yang saling berpadu tanpa perlawanan. Dua Dewa yang menjegal Tiara seketika menegang tak dapat berkutik pada tekanan intimidasi yang dahsyat dari kedua kekuatan besar tersebut. Senjata mereka jatuh, kaki mereka menjadi lemas, sampai bersujud tanpa mampu mengangkat kepala. Ammon yang merasa bertanggung jawab menghampiri Tiara lebih dulu untuk melihat bawahannya lebih dekat. Ia tidak percaya jika para Dewa bisa se-tidak sopan itu bahkan dalam menghakimi seseorang dengan kecurigaan semata. “Huaaa Ammon!” Tiara yang ketakutan menerjang sang Dewa Agung, memeluknya. Tangisannya pecah setelah merasa lega, akibat terguncang dengan apa yang dialaminya saat ini. Ammon mengerti lemahnya Dewi Pencipta Tiran sebagai manusia. Selain itu ia mengernyitkan kening, saat merasakan presensi besar dalam diri Tiara. Sesuatu yang tidak ia rasakan di pertemuan terakhir mereka. “Tidak apa Dewi, mereka b
Last Updated: 2023-02-07
Chapter: Gerbang Perbatasan
Tiara menganga melihat gerbang besar entah dari mana. Dua jam yang lalu, Tiara sudah putus asa berjalan tanpa ujung dan tidak menemukan apapun. Hanya hamparan rumput yang luas dan awan kelabu yang tinggi dengan kilat sesekali membelah langit. Perutnya sudah lapar, tidak tahu berapa lama ia berjalan tapi cahaya sekitar masih sama. Tidak lebih terang bertanda siang, ataupun lebih gelap waktunya malam. Dengan ingatan yang penuh Tiara tahu jika tidak memiliki makanan, tapi ia tetap merogoh saku berharap masih ada sesuatu yang bisa ia kunyah. Nyatanya tetap memang tidak ada, hanya sisa uang dari pemberian Ovid saja. Bisa dibilang kaki Tiara yang terus berjalan sudah mati rasa, karena rasa sakit telah ia abaikan. Pikirannya membayangkan jika berhenti sejenak mungkin tidak masalah, tapi Tiara takut. Kecemasan menyusup hatinya. Jika Tiara berhenti berjalan, maka semakin lama ia bertemu dengan Astro dan semakin lama untuknya pulang. Tiara ingin pulang. Keberadaanya di dunia asing itu, se
Last Updated: 2023-01-31
You may also like
DMCA.com Protection Status